“Sudah sampai, Mas Cukir,” ucap sang supir itu. Mobil kami telah masuk gerbang di kediaman Ahmad Deddy.Setelah mengucapkan terima kasih aku pun turun. Seorang pembantu rumah tangga terlihat sedang menyapu latar, tersenyum padaku.“Sudah ditunggu daritadi, Mas,” ucapnya ramah.“Iya, maaf, soalnya barusan macet.”“Nggak apa-apa, Ibu Kota kalau nggak macet malah aneh.”Kami tertawa kecil. Kemudian aku izin untuk masuk ke ruang tamu.Betapa terkejut saat aku masuk ke ruang tamu dan ternyata sudah ada Jamilla di sana. Sepertinya dia sudah menungguku dari tadi. Dia mengenakan pakaian seksi, dengan tank top warna hitam dan celana pendek, bahkan kedua pahanya sampai bisa kulihat. Putih sekali. Seperti daging kelapa muda.“Hai,” sapanya ramah. Barisan giginya rapi tertata. “Aku udah nunggu lama, lho. Macet ya pasti barusan?”Aku mengangguk-angguk seperti orang bodo
Last Updated : 2021-12-05 Read more