Home / Romansa / Balada Asmara Biduan Dangdut / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of Balada Asmara Biduan Dangdut: Chapter 51 - Chapter 60

146 Chapters

MABUK BERAT

Entah sudah berapa botol yang telah kami habiskan. Mataku meredup, segalanya tampak pudar. Dunia seolah sedang berputar di kepala. Alunan musik keras yang tadinya berdebum kini telah berhenti.Senyap. Senyap sekali. Orang-orang pergi, satu per satu meninggalkan tempat ini. Mereka bergelak tawa, saling merangkul demi membantu temannya yang tengah mabuk berat untuk masuk ke dalam mobil. Tak hanya dirangkul. Namun ada juga yang diseret secara paksa. Bau alkohol menguar dimana-mana.“Kalian tahu? Setelah acara selesai seperti ini orang-orang akan bercinta dengan kenalannya.” Inces tertawa. Dia mabuk berat. Seorang pria berseragam sekuriti juga tepar di sampingnya.“Yup, ayok pulang!” Kang Bambang berdiri merangkul teman wanitanya yang berbaju merah. Dia juga mabuk. Dia sudah tidak sabar ingin menggagahi wanita tersebut.Semuanya tepar. Bahkan Dewik sudah tidak sadarkan diri memelukku.Inces segera menelpon taksi untuk menjemput
last updateLast Updated : 2021-11-30
Read more

IBU KOTA LEBIH KEJAM DARIPADA IBU TIRI

Di luar dugaan, setiba di kamar hotel ternyata Dewik masih tidur. Pukul 08.00 pagi. Aku lega, sebab aku tidak perlu menjelaskan barusan dari mana. Meski sebenarnya aku masih penasaran, apa yang terjadi semalam hingga bisa aku terbangun di rumah Jamilla?Kubuka jendela kamar hotel. Dewik sedikit membuka matanya.“Hai,” sapaku.“Jam berapa ini, Mas?”“Jam delapan,” ucapku sambil mendekatinya. “Kalau masih ngantuk, tidurlah dulu.”“Tumben kamu bangun pagi?” tanyanya curiga. Sepertinya dia juga tidak tahu jika aku semalam tak tidur di sini. Mungkin karena dia tepar dan lupa atas segala sesuatu.“Ya, aku barusan terbangun ke kamar kecil. Sekarang kamu tidurlah. Nanti saja bangunnya nggak apa-apa.”“Memangnya kamu mau kemana, Mas?”“Pergi sebentar,” kataku sambil beranjak. “Aku mau nemuin Inces.”Dewik yang masih ngantuk
last updateLast Updated : 2021-11-30
Read more

HADIAH JAMILLA

Sesuai janji, hari ini lagu kami akan jadi. Tak terasa waktu 2x24 jam berlalu, sehingga sore ini setelah Ahmad Deddy menelpon Inces, kami segera berangkat ke rumahnya.Ada perasaan cemas, was-was, dan lebih tepatnya semuanya meledak di hatiku menjadi satu, serupa kembang api yang meledak di hitamnya langit malam. Bukan hanya soal bagaimana nanti jadinya lagu kami, namun juga masalah mengenai hubungan terselubung antara aku dan Jamilla, sedangkan Dewik dengan Ahmad Deddy.Sebenarnya Dewik sampai saat ini tidak tahu jika dirinya telah ditiduri Ahmad Deddy di malam itu. Sebab dia tidak sadarkan diri setelah meneguk alkohol banyak sekali, plus dicambur obat tertentu dari Inces. Namun jujur saja, yang menjadi kekhawatiranku adalah, bagaimana nanti jika sampai betina itu bunting?Ah, sebaiknya aku tidak perlu memikirkan hal buruk semacam itu sekarang. Toh, itu cuma murni dugaanku saja. Yang paling penting untuk saat ini adalah fokus untuk mengejar cita-cita, membesark
last updateLast Updated : 2021-12-01
Read more

PESTA DADAKAN

Kubawa nampan berisi minuman ini ke studio rekaman sambil menggerutu. Sial, apa maksudnya Jamilla memberiku alat kontrasepsi? Atau malah jangan-jagan malam itu aku sudah tidur dengannya dengan tanpa kusadari?“Ah, biarlah, kamu tidak perlu memikirkan segala hal yang tidak berada di jangkauanm. Hidup harus terus berlanjut. Sekarang fokuslah kepada masa depan grup musik dangdutmu!” kataku menyengamati diri sendiri.Hari yang panas. Pasti mereka semua sekarang sedang kehausan. Tapi ternyata dugaanku salah besar. Sebab sesampainya aku di studio rekaman, ternyata mereka semua sedang menggila.“Goyaangg mantaapp!!!”“Serrr!! Aseekk!! Aseekk!!”Studio rekaman yang harusnya tenang berubah seketika menjadi pesta dadakan!Lagu baru kami disetel keras-keras. Dan semua orang sedang bergoyang menikmatinya.Dewik mengucir rambutnya, lalu memegang microphone dan bernyanyi dengan semangat menggelora. Ahmad Deddy te
last updateLast Updated : 2021-12-01
Read more

PANGGUNG PERDANA

THE NIGHT CLUB PARADISE“Selamat malam penoton semuanya.”Suara Dewik langsung disambut riuh penonton di lantai dansa.“Siap goyang bersama Dewik semuanya?”Tungg… Tak!Tungg… Tak!Tungg… Tak!JOSSS!!!!Pecah sudah malam ini. Aku tidak menyangka, rupanya lobi Inces berhasil. Kami langsung ditawari manggung di THE NIGHT CLUB PARADISE, sebuah club malam yang cukup besar di bilangan Jalan Merdeka, Ibu Kota. Khusus hari rabu, di sini akan menyajikan musik-musik dari berbagai genre. Dan malam ini, Tak Usah Kau Risau Rumput Tetangga Masih Hijau mendapat panggung perdananya di Ibu Kota.“Para Penontooonn… Muda-muda Mudi-mudi semua yang ada di siniii… Hoi!!”Seperti biasa, lagu pertama yang kami bawa masih sama seperti ketika manggung di desa, yaitu lagu hits milik Mbak Inul Daratista. Kenapa harus lagu ini? Tentu saja, karena lagu ini memang membawa g
last updateLast Updated : 2021-12-01
Read more

VIRAL

Plok! Plok! Plok!“Luar biasa penampilan kalian. Bangga sekali aku ini bisa jadi manajer sebuah grup musik hebat kayak kalian.” Inces segera menyambut dengan tepuk tangan begitu kami turun dari panggung. Di belakang panggung kami berkumpul. Sambil berganti pakaian, kami juga butuh waktu untuk mengistirahatkan otot-otot.“Kalau performa kalian bisa begini terus, Eike jamin deh, nggak pakai waktu lama kalian bakal cepat terkenal, Cin. Suwiir samber gledek!” lanjtunya memuji.“Ya, ya, ya. Tapi harus kita akui bahwa yang membuat luar biasa penampilan kita malam ini itu performanya Dewik, kan?” sahutku kemudian.Dewik menatapku. “Kenapa aku, Mas?”“Ya, kamu itu selalu berhasil bikin panggung bergetar-getar. Dari panggung kampung sampai di Ibu Kota kamu tetap jadi ratu panggung.”“Setuju!” Kang Bambang melempar bungkus rokok padaku. “Jangankan yang nonton, aku aja yang b
last updateLast Updated : 2021-12-01
Read more

UNDANGAN MAKAN MALAM

Sudah beberapa hari kami tinggal di Ibu Kota, tidak terasa. Meski begitu lelah, kami semua sangat senang. Pasalnya seketika ini di media sosial nama grup musik dangdut Tak Usah Kau Risau Rumput Tetangga Masih Hijau segara menjadi perbincangan hangat.Orang-orang menonton video amatir yang sedang merekam kami manggung kemarin malam. Tentu saja kebanyakan penonton yang menyukai video kami adalah kaum Adam. Sebab, yang membuat mereka tertarik adalah Dewik, seorang biduan dangdut dengan suara bagus dan badan seksi yang sedang bergoyang mujahir.Rupanya pesona goyang mujahir tak hanya digandrungi masyarakat desa, tapi orang-orang kota juga menyambutnya dengan mata membelalak. Mereka kagum. Mungkin juga berahi. Yang pasti, saat ini aku jadi merasa sangat beruntung bisa menjadi kekasih seorang biduan viral tersebut.Malam ini, jam dinding menunjukkan pukul 20.00. Malam ini kami harus pergi dinner memenuhi undangan dari boss pemilik THE NIGT CLUB PARADISE.&ldquo
last updateLast Updated : 2021-12-01
Read more

DINNER PECEL

“Maaf, Tuan?” Pelayan mengernyitkan dahi.“Pecel ada?” ulangku kembali.Guntur Alam terbahak mendengarnya. Laki-laki bertubuh gempal itu menepuk-nepuk punggungku.“Apa yang kau pesan? Pecel?”Aku mengangguk dengan polosnya. Dewik, Kang Bambang, dan Inces, semuanya menggeleng kepala menahan malu atas tindakanku.“Maaf, Tuan. Makanan yang seperti itu tidak ada di sini.” Pelayan coba menahan tawa.“Apa!” Guntur Alam kelihatannya tidak suka dengan jawaban tersebut. “Aku tahu memang tidak ada pecel di daftar menu. Tapi apa kalian tidak ada yang bisa membuatkannya?”Si Pelayan mendadak gugup. “T-tapi maaf, Tuan. Yang seperti itu kami memang tidak menyediakan.”“Panggil chef-mu kemari, cepat! Bilang kalau Guntur Alam yang memanggilnya.”“Baik, Tuan.” Si Pelayan menunduk, lalu pergi ke dalam dapur.Tak lama kemudian
last updateLast Updated : 2021-12-01
Read more

HALLO MAK?

“Hallo, Mak, aku kangen banget! Apa kabar Emak?”Akhirnya setelah beberapa hari aku mendengar suara Emak. Padahal dulu suara ini yang selalu kuhindari. Tapi sekarang di perantauan suara Emak sangat kurindukan, seolah jika tak ada suaranya, dunia serasa sepi.“Mak? Hallo hallo?”Aneh. Barusan Aisyah bilang akan menyerahkan ponselnya kepada Emak, tapi kenapa sekarang tidak ada suaranya?“Huhuhuu, Cah Baguss, kemana aja kamu?” Astaga, rupanya Emak menangis?“Lho, Mak, jangan nangis gitu dong. Aku jadi merasa bersalah, nih.”“Kamu pulang kapan, Cah Bagus? Katanya cuma beberapa hari aja di sana? Tapi sekarang udah seminggu lebih kamu kok belum pulang-plulang? Lupa ya sama jalan pulang? Atau kamu nggak punya ongkos? Emak jemput aja ya ke sana sekarang.”“Bukan begitu, Mak. Mmm, Cukir di sini baik-baik aja. Sehat-sehat kok. Tapi maaf, Mak, untuk sekarang ini aku belum bisa pul
last updateLast Updated : 2021-12-02
Read more

ADEGAN RANJANG 18+

BAB INI KHUSUS UNTUK 18++BAB INI HANYA AKAN BERISI ADEGAN RANJANG!!TANPA MENGURANGI PEMAHAMAN PADA JALAN CERITA, BAB INI BOLEH UNTUK TIDAK DIBACA!! **** Aku terbangun setelah alarm menjerit karena sudah menunjukkan pukul 11.00 siang. Kulirik ke samping ranjang, dan kosong. Oh, rupanya Dewik sedang mandi.Hari ini merupakan yang terpenting sebab kami akan menjalani serangkain test demi bisa masuk ke jajaran manajemen musik  kepunyaan Ahmad Deddy. Sambil mengucek mata, aku mengingat kembali tiga tahapan test yang pernah Ahmad Deddy sampaikan.“Pertama, tes skil kemampuan personal. Kedua adalah tes wawasan musik. Dan ketiga adalah tahap wawancara personal antara si pemusik dengan Ahmad Deddy sendiri. Wawancara itu harus dilakukan private di ruang tertutup. Entah untuk apa.”Tapi, okelah! Sebab syarat adalah syarat, maka kami harus menjalaninya.Dewik keluar dari kamar mandi. Dia hanya
last updateLast Updated : 2021-12-02
Read more
PREV
1
...
45678
...
15
DMCA.com Protection Status