Rohmat, sang kekasih tercinta Inces, kini sedang mangkal di pasar. Dia itu sejatinya laki-laki, tapi berdandan ala-ala wanita, memakai bedak, gincu, bulu mata palsu, dan ‘baju haram’ yang punggungnya kelihatan. Dia mangkal bersama waria-waria lainnya di sana, di bawah lampu pasar yang menyala kuning temaram.Dari sebrang jalan aku mengamatinya. Kang Bambang yang berada di sebelahku pun berbisik, “Kamu harus pancing dia dulu biar mau ke sini, Kir.”Aku menatap heran. “Caranya?”“Ya kamu godain dia lah. Apalagi?”Sial! Menggoda bencong? Najis tralala, euy!!Aku menggeleng. Menatap Kang Bambang penuh makna. “Kang, demi kehormatanku dan nama baik keluargaku. Aku nggak sudi!”Dijitak kepalaku. “Udahlah cepat. Lagian ini cuma pura-pura aja. Toh nanti kalau Rohmat sampai di sini kita bakal langsung sekap, masukin ke karung lalu bawa pergi pakai motor.”Gila! Gila! Gila!
Last Updated : 2021-11-26 Read more