“Waalaikumsallam…”Seorang gadis berpakaian sederhana dengan jilbab merah muda datang. Matanya heran menatap kami, tapi sedetik kemudian dia menundukkan pandangan. Ada dua senyum yang lekas mengembang, dari bibirnya, dan juga bibirku. Soal bibir, gadis itu mempunyai bibir tipis yang alami berwarna merah muda, tanpa memakai gincu. Alisnya yang tebal itu segera melengkung bak busur.Aisyah, matahariku! Di mataku, Aisyah adalah sekumpulan bait-bait puisi yang hidup.“Lho, kok ada Emak, Mas Cukir juga?” tanyanya seketika. Pandangannya masih menunduk malu-malu.“Iya ini, Nduk, ada keperluan sama Abah Yai.” Emak yang menanggapi.Kemudian Aisyah duduk bersama kami setelah membuat empat gelas teh hangat. Sebelum bertanya mengenai bayi di gendongan abahnya, terlebih dulu emak menjelaskan kepadanya segala sesuatu yang baru saja terjadi.“Tadi malam dini hari Emak dan Cukir yang menemukan bayi ini di hal
Last Updated : 2021-11-25 Read more