Menyadari mangsanya telah kabur, bak serigala kelaparan Rifian segera mengejar laju sang pendekar misterius. Selain gerakannya yang lincah, kecepatan kaki sang pendekar juga sangat mengagumkan. Pendekar itu melompat ke pagar istana, karena tidak ingin kehilangan jejak, Rifian pun melakukan hal yang sama. Dengan hati-hati pendekar itu menyelinap ke dalam istana yang tengah ramai menyambut pesta yang akan berlangsung malam ini. Saat segerombolan prajurit melintas, pendekar itu menyembunyikan tubuh rampingnya di balik tiang istana yang besar. "Mau lari ke mana?" kata Rifian mengejutkan pendekar bertopeng yang tengah bersembunyi. Tanpa bersuara, lagi-lagi pendekar itu menghindar. Akan tetapi, kali ini Rifian bisa bergerak lebih cepat dan mendapatkan tangan pendekar itu. "Kemarilah sebentar, ada patroli di depan sana. Kalau kamu bergerak sekarang, kamu bisa ketahuan." Pendekar itu terdiam menyetujui ucapan Rifian. Diam-diam Rifian menarik napas dalam dan membaui aroma parfum pendekar i
Last Updated : 2021-10-01 Read more