Home / Fantasi / Dalam Genggaman Sang Raja / Chapter 1 - Chapter 10

All Chapters of Dalam Genggaman Sang Raja: Chapter 1 - Chapter 10

239 Chapters

Bab 1 Pertunagan

'Sulit dipercaya! Aku akan bertunangan dengan Pangeran Dafandra!' Seorang gadis berambut merah dengan aksesori rambut, anting-anting, dan kalung berbentuk kupu-kupu menatap cermin dengan cemas. Bagi sebagian besar wanita, hari pertunagan adalah hari yang dinanti-nanti sebelum datangnya pernikahan. Sayangnya, hal itu tidak terjadi dengan putri Alisya. "Tersenyumlah, Putri! Engkau akan menjadi wanita paling bersinar di negeri ini. Pangeran Dafandra pasti akan terpesona melihat kecantikanmu," ucap penata rambut riang seolah mengabaikan fakta sang putri hampir saja mengacaukan hubungan baik dua kerjaan. Alisya berusah tersenyum seperti arahan penata rambut. Akan tetapi, kedua sudut bibir sang putri terlalu kaku untuk tersenyum menatap segala kekacauan, tuduhan, ancaman dan hinaan yang ditujukan kepadanya. 'Tenangkan dirimu, Alisya! Kamu pasti bisa melalui ini semua!' batin Alisya menenangkan diri. Setelah selesai berdandan, tibalah saat Alisya berjalan menuju kemeriahan pesta di aula
Read more

Bab 2 Pesta Dansa

"Sepertinya kamu sangat sedih karena akan menjadi istriku. Padahal, jika bukan aku tidak akan ada pangeran lain yang sudi menikahi putri berskandal seperti dirimu. Jadi sebaiknya kita saling bekerja sama." Ucapan Dafandra selanjutnya lebih menyayat hati. Jika tidak ingat akan kebencian raja dan ratu kepadanya, Alisya ingin segera berlari meninggalkan acara pertunagan begitu saja. 'Yah, aku memang putri berskandal. Bahkan kelahiranku adalah kutukan bagi ratu. Tidak ada orang-orang yang tulus mencintaiku. Dan orang yang kuanggap mencintaiku selama ini telah kuhianati tanpa kusadari! Tuhan, ini terdengar tidak adil untukku! Tolong kembalikan ingatanku! Aku berjanji akan membereskan semua kekacauan ini!' ratap Alisya dalam hati. Meski perasaannya hancur, Alisya tidak ingin menangis lagi di hadapan tunangan yang angkuh, kemudian pria itu menyentuh pipinya dan mendapatkan sorotan dari mata para tamu sebagai seorang pria lembut dan perhatian. Itu sangat memuakan. "Aku tidak butuh belas k
Read more

Bab 3 Pingsan

"Putri Alisya! Putri Alisya!" bisik Dafandra lembut sambil menggoncang tubuh Alisya. Tapi tubuh ramping di tangan Dafandra tidak merespon sama sekali. 'Baru saja kamu terlihat sehat dan baik-baik saja! Apa kamu mau bermain sandiwara denganku, hah?' Tangan Dafandra menyentuh nadi sang putri. Detak jantung Alisya terasa begitu kencang. Sang pangeran segera menyadari jika Alisya berusaha membodohinya. 'Baiklah jika kamu ingin bermain-main!' Pangeran kedua Kosmimazh menggendong Alisya meninggalkan aula kerajan. "Antar aku ke kamar Putri Alisya!" perintah Dafandra pada seorang pelayan. Suasana aula kerajan menjadi riuh karena khawatir terjadi hal buruk pada putri yang berperan penting dalam politik luar negeri kerajan Crysozh. "Semoga Putri Alisya tidak mati! Pernikahan aliansi ini berguna untuk mengamankan kapal-kapal Crysozh yang melintas perairan Kosmimazh dengan aman," ucap seorang pria berambut putih yang disisir ke kebelakang. Kerajaan Crysozh merupakan kerjaan yang berada di
Read more

Bab 4 Ancaman Dafandra

Tidak hanya berdetak kencang, bahkan jantung Alisya seakan melompat dari rongga dada. Ucapan Dafandra yang terdengar begitu mengancam segera membuat bulu kuduk sang putri meremang. 'Apakah pria ini telah kehilangan akal sehat!' tidak henti-hentinya Alisya mengumpat dalam hati. Menyadari Alisya tidak merespon ancamannya, satu tangan sang pangeran menyibak selimut Alisya. 'Terkutuk kamu, Pangeran Kosmimazh!' Kelopak mata Alisya segera terbuka menampilkan iris hijau sebening kristal. Meski begitu sorot mata wanita berambut merah begitu marah dan bertindak agresif dengan mendorong sang pangeran menjauh. Sayangnya, Dafandra lebih sigap dengan mencengkeram pergelangan tangan Alisya. Kedua insan itu beradu sengit. "Beri aku penjelasan! Kenapa kamu membawaku ke sini!" ucap Dafandra memancing kekesalan sang putri. "Bukan aku! Tapi kamu yang membawaku ke sini!" bantah Alisya kesal sambil menarik tangannya. "Tidak, kamu yang membawaku ke sini! Bukankah seharusnya kita berdansa! Ternyata b
Read more

Bab 5 Perhatian Kakak

Alisya menghela napas lelah seolah menerbangkan sebagian beban. Dia menggigit bibir bawah karena sedikit ragu. Pria Kosmimazh itu memang brengsek. Bahkan, Alisya tidak yakin akan bisa bertahan lama di sisi pangeran kedua Kosmimazh setelah menikah. Sebenarnya bisa saja Alisya mengungkap kebusukan sikap Dafandra. Katakanlah dia benar-benar mengatakan Dafandra pria brengsek dan menyebalkan. Akan tetapi, apakah tindakan itu dapat membatalkan pertunagannya? Alih-alih membatalkan pertunangan, Dafandra malah bisa membocorkan kebohongan Alisya kepada raja dan ratu. Mereka tidak akan menyukai tindakan Alisya yang pura-pura pingsan hanya karena tidak ingin berdansa dengan tunangannya. "Kalau aku katakan dia pria yang brengsek, apakah pernikahanku dengannya akan batal?" lirih Alisya sambil menyandarkan punggung di kepala ranjang berukiran kupu-kupu dan berbagai bunga yang ada di taman istana Crysozh. "Raja dan ratu membiarkanku lolos dari hukuman mati hanya karena mereka masih bisa memanfaa
Read more

Bab 6 Sang Guru

Malam harinya setelah pesta usai, Alisya masih mengurung diri di kamar. Dia begitu terpuruk setelah mendengarkan penjelasan dari Rifian. Apa lagi yang bisa dia lakukan selain menangis meratapi nasib. Oh, tidak! Tiba-tiba Alisya mempunyai ide. Tengah malam dia bergegas keluar dari kamar menyusuri koridor menuju ke ruang penyimpanan bahan obat. Dengan cepat Alisya meraih keranjang kecil kemudian menuju deretan rak yang diisi dengan gerabah dan keranjang untuk menyimpan berbagai macam biji-bijian, akar, rimpang, kulit pohon, batang pohon pilihan, juga daun-daun, dan bunga tertentu. Beberapa bahan Alisya masukan ke dalam keranjang di tangan. Kemudian dia menuju ke meja di sudut ruangan dan menumbuk semua bahan. Setelah semua bahan ditumbuk, kemudian diperas untuk diambil sarinya. "Semoga ini tidak masalah," gumam Alisya sebelum meminum ramuan berwarna coklat keruh. Tidak lama gelas dalam genggaman sang putri menjadi kosong. Dia begitu terkejut karena kehilangan ingatan yang sangat pe
Read more

Bab 7 Curiga

Tentu saja Alisya tidak mengerti dengan maksud pria itu. Dia hanya baru saja bertemu dengan Iason, tidak lebih. "Apa kamu baru saja bertemu dengan kekasihmu yang lain di istana ini?" Sang putri segera mengerti, pria berjubah hitam itu mencurigainya bertemu dengan pria lain. Ya, meski Alisya menolak keras tuduhan mengkhianati pertunagan dengan Pangeran Mahkota Fasya, nyatanya Raja Nandri membatalkan pertunangan merek karena merasa malu atas skandal putrinya. Jadi wajar jika Dafandra masih curiga kepada Alisya. Meski begitu, sang putri tidak menyangka pangeran kedua Kosmimazh akan menemukannya setelah bertemu denga pria tua, yang tidak lain gurunya sendiri. "Kamu salah paham! Aku bisa menjelaskan!" Kedua alis Dafandra terangkat kemudian mengendorkan cengkeraman di tubuh Alisya. Untuk sesaat sang putri bisa bernapas lega. 'Oh Tuhan, lelaki ini sangat tempramental!' keluh Alisya di dalam hati. "Aku tidak bertemu dengan kekasih atau selingkuhan seperti yang kamu tuduhkan kepadaku!"
Read more

Bab 8 Kepergian Dafandra

Setelah beberapa saat menangis akhirnya Alisya kembali memberanikan diri untuk membaca isi surat. Tampak deretan huruf yang ditulis dengan tinta hitam yang rapi. Tiba-tiba dada Alisya terasa begitu sesak seolah merasakan kerinduan yang dalam. Kepada Alisya Maafkan aku yang tidak bisa hadir di acara pertunaganmu. Semoga kamu bahagia bersama Dafandra. Fasya Alisya tidak menyangka mantan tunangannya akan mengirimkan sebuah surat. Apakah dia marah? Dia tidak meyinggung sama sekali tentang skandal Alisya. Secara teknis bukankah Alisya telah mengkhianatinya? "Kenapa kamu begini kepadaku? Kamu membuatku tidak bisa memaafkan diriku sendiri!" Isak sang putri lagi.Alisyalagi.Alisya semakin gelisah. Cepat atau lambat pernikahannya dengan Dafandra akan terjadi. Suka atau tidak suka pada akhirnya dia akan bertemu dengan Pangeran Mahkota Fasya di istana agung Kosmimazh. Semalam suntuk Alisya tidak bisa tidur. Pagi harinya dengan mata bengkak dia bergeas untuk mengantar kepergian Pangeran Dafa
Read more

Bab 9 Kesaksian Myran

Di saat semua orang menyudutkan Alisya dan menuduhnya bunuh diri, ternyata masih ada seorang yang berucap dirinya tidak bunuh diri. Jika Alisya tidak bunuh diri, lantas apa yang sebenarnya terjadi? Apakah dia jatuh karena terpeleset? Apakah itu artinya Alisya memanjat pagar kemudian tergelincir dan jatuh ke danau? Itu lebih terdengar tidak mungkin. "Myran, tolong katakan yang sebenarnya dan jangan buat aku menunggu!" pinta Alisya dengan wajah tegang. "Saat kejadian itu sebenarnya aku sedang membaca buku di tepi danau untuk persiapan ujian. Karena lelah membaca aku memutuskan untuk mengedarkan pandangan di sekitar danau. Tiba-tiba aku menangkap kejadian aneh. Saat itu aku melihat tubuhmu terlempar dari balkon." Alisya dan Rifian saling memandang. Penjelasan Myran tidak seperti yang Alisya harapkan. Dia bahkan telah mendengar kesaksian semacam itu ratusan kali dari para saksi mata. "Tunggu sebentar! Aku belum selesai bercerita." Setelah menghela napas lelah, Alisya memberi isyarat
Read more

Bab 10 Kegelisahan Alisya

Kedua pangeran bermabut merah menoleh bersamaan pada pria berambut cokelat lurus yang menjuntai hingga ke dada. Bagian atas rambut pria itu diikat ke belakang dan membiarkan terurai bagian yang lain. Namanya Ega, tampilan pria itu rapi dan mempunyai wajah tampan. Siapa sangka pria berusia empat puluh tahunan itu masih bujangan. "Paman..." ucap Rifian dan Mayran nyaris bersamaan kemudian memberikan hormat kepada penasehat kerajaan. "Tempat seperti ini bukanlah tempat bagi pria terhormat seperti kalian. Biarkan penjaga penjara yang melakukan itu." Ega memperingatkan. "Aku hanya tidak sabar. Pria gila ini terus berucap omong kosong!"Ega menghela napas lelah. Raut wajah pria itu juga terlihat buruk jika mengingat bagaimana dia harus meredakan amarah raja untuk tidak memenggal satu-satunya putri kerajaan Crysozh. "Lupakan soal dia! Ada masalah serius yang harus kita bicarakan dengan raja." Melihat raut wajah Ega yang buruk, Rifian dan Myran segera menurut untuk menghadap raja. Dan be
Read more
PREV
123456
...
24
DMCA.com Protection Status