Dafandra terdiam memandang pipi Alisya yang basah perlahan. Tanpa sadar tangan pria itu bergerak menuju pipi putih kemerahan milik Alisya. Belum sempat ibu jari Dafandra menyentuh pipi, Alisya segera menepis tangan pangeran dengan kasar. "Jangan sentuh aku!" Selain basah, mata Alisya juga terlihat merah, memantulkan kepedihan yang teramat dalam. Lagi-lagi Dafandra dibuat tidak mampu berkata-kata. "Jangan sentuh aku, sekali lagi jangan sentuh aku!" Alisya mempertegas ucapannya. "Maaf ..." lirih Dafandra. "Akan tetapi, perlu kamu tahu. Aku tidak pernah menganggapmu pelacur, apalagi jijik terhadapmu. Aku menikahimu karena kesadaran dan keinginanku sendiri." "Lalu apa alasanmu menginginkan pernikahan sandiwara?" "Karena saat itu aku tahu, kamu masih mempunyai perasaan kepada Fasya." Seketika Alisya membeku. Yah, dia memang masih mencintai Fasya saat menikah dengan Dafandra. Bahkan Alisya hampir melepaskan gandengan tangan saat melihat pangeran mahkota datang menghampiri di hari p
Last Updated : 2021-09-23 Read more