Home / Romansa / Mencintaimu Kesalahan Terbesarku / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of Mencintaimu Kesalahan Terbesarku: Chapter 31 - Chapter 40

96 Chapters

episode 31

“Terlalu jauh kamu, Ben. Jadian saja belum, sudah berharap sampai ke pelaminan segala,” ucap Ara.“Kan tidak harus jadian, Ra. Manatau Gilang langsung melamarmu minggu depan.***“Kesini sekarang,” ucap Gilang kepada David melalui intercom yang ada dimejanya.“Baiklah,” jawab David sambil berjalan menuju ruangan Gilang dengan membawa sebuah hardisk.“Bagaimana?” tanya Gilang begitu David memasuki ruangannya.“Semuanya ada di sini,” ucap David sambil menyerahkan hardisk yang tadi dipegangnya.Gilang langsung menyambungkan hardisk tersebut dengan laptopnya. Gilang membaca semua informasi yang tertera di sana dengan saksama tanpa ada informasi yang terlewatkan.“Bagaimana dengan masa lalunya?” tanya Gilang.“Hanya itu informasi yang bisa dijangkau, Lang. Kekuasaan Erlangga grup menutup semua informasinya. Sepertinya ada sesuatu hal besar yan
Read more

episode 32

“Masih belum pulang sekolah, Kak. Katanya pulang sore hari ini karena ada belajar tambahan,” jawab Bunda sambil mengaduk-aduk masakannya. Ara berjalan mengambil gelas untuk minum.“Apa kabar Gilang sekarang, Kak?” tanya Bunda.“Uhuk.” Ara yang sedang minum terbatuk mendengar pertanyaan Bunda. Karena pertanyaan Bunda diluar dugaan Ara.“Hati-hati kalau minum, Kak,” nasehat Bunda.“Bunda sih, orang lagi minum malah ditanyain yang macam-macam,” ucap Ara.“Macam-macam gimana? Baru juga satu macam pertanyaannya.” Bunda membela diri sambil berdiri menghadap Ara.“Sepertinya baik, Bunda.” Ara menjawab pertanyaan yang diajukan Bunda tadi.“Syukurlah. Sudah sampai dimana perkembangannya?” tanya Bunda dengan kalimat yang menggoda.“Nggak kemana mana kok, Bunda. Masih seperti itu saja. Kami cuma berteman. Nggak lebih dan nggak kurang,&rdq
Read more

episode 33

“Nggak jadi deh. Fotoin aku sama Kak Gilang ya, Kak,” ucap Ayu sambil memberikan handphonenya pada Ara.“Untuk apa minta foto segala?” tanya Ara heran dengan tingkah adeknya yang tengil ini.“Untuk dipamerin sama teman-teman disekolah,” jawab Ayu dengan polosnya.“Kamu mau minta difotoin sama Gilang, cuma untuk dipamerin doang. Kayak nggak ada kerjaan yang lain saja,” sungut Ara.“Biarin. Kan aku bukan Kakak,” jawab Ayu nggak mau kalah.Gilang yang melihat interaksi kakak adek ini cuma tertawa.“Ayu, kebelakang dulu. Jangan gangguin Kakak, sayang,” ucap Bunda dari ruang keluarga.“Bentar, Bunda,” jawab Ayu sambil menyodorkan kamera handphonenya pada Ara.Setelah  di photo beberapa buah oleh Ara. Ayu tersenyum puas melihat photonya.“Terima kasih Kak Gilang,” ucap Ayu.“Iya. Sama-sama, Dek,” jawab Gilang
Read more

episode 34

Rasanya, Ara tidak akan sanggup berjuang dan tetap bertahan di samping Gilang yang seorang public figure.“Maafkan aku Kiara. Mungkin aku terlalu memaksa kamu untuk bisa bersamaku. Tapi percayalah satu hal, I love you so much,” bisik Gilang sambil merangkul Ara kedalam pelukannya.“Aku sudah tidak tau lagi bagaimana caranya untuk bisa meyakinkanmu. Rasa ini sungguh membunuhku, Kia,” bisik Gilang penuh perasaan.Gilang menyematkan sebuah cincin berlian di jari tengah Ara. Bertepatan dengan ucapannya tersebut bianglala pun kembali berputar.“Jangan dilepas cincinnya,” ucap Gilang.Ara terpaku menatap cincin berlian yang melingkar di jarinya, “Tapi, Lang.”“Jangan membantah terus, Kia! Aku belum selesai ngomong,” kesal Gilang karena selalu dibantah oleh Ara.“Anggaplah ini sebagai awal dari hubungan kita untuk melangkah bersama-sama kedepannya. Meskipun didepan nantinya ak
Read more

episode 35

“Belum juga sebulan, Vin,” gumam Ara. “Semuanya kan nggak harus lama-lama, Ra. Semakin cepat maka akan semakin baik. Bukankah begitu?” ucap Kevin panjang lebar. “Entahlah, Vin. Aku merasa jika aku bukanlah orang yang tepat untuk Gilang. Gilang terlalu lebih untukku,” Ara menghela nafasnya dalam. “Kenapa? Apa ada hubungannya dengan Reza?” tanya Kevin meminta penjelasan. “Aku minder dengannya, Vin,” lirih Ara. “Kenapa juga harus minder, Ra. Jika Gilang sudah memilih kamu, berarti kamu merupakan yang terbaik dari yang ada disekelilingnya,” jelas Kevin. “Apakah Gilang tidak pernah membahas hal ini?” tanya Kevin karena melihat Ara yang diam saja. “Aku yang nggak peka mungkin,” jawab Ara sambil nyengir karena teringat dengan ucapan Ayu beberapa waktu yang lalu. “Lukisan yang ini mau ditaruh dimana, Ra?” tanya Carista sambil memegang dua buah lukisan yang dibuatnya waktu berkunjung ke Padang beberapa bulan yang lalu. “
Read more

episode 36

Tidak terasa mobil yang dikendarai Gilang telah memasuki halaman rumah Ara. Karena diantar oleh Gilang, makanya Ara minta antarin kerumah saja. Sampai saat ini Gilang belum mengetahui jika Ara selama ini tinggal di apartemen. “Terima kasih untuk hari ini, Lang,” ucap Ara sebelum membuka pintu mobil. “Terima kasih juga karena sudah hadir dalam hidupku, Kiara,” ucap Gilang sambil mengecup pipi Ara. “Aku masuk dulu, Lang. Hati-hati dijalan,” ucap Ara sambil turun dari mobil. Setelah mobil Gilang menghilang dari pandangan, Ara berjalan masuk kedalam rumah yang sudah dibukakan oleh Bunda. “Gilang nggak dibawa masuk dulu, Kak?” tanya Bunda. “Nggak Bunda. Capek katanya,” jawab Ara. “Katanya kemaren Gilang nggak bisa hadir?” selidik Bunda. “Baru sampai jam delapan tadi katanya. Baru sampai langsung datang ke Galeri,” ucap Ara. “Gimana perkembangan hubungannya, Ra?” tanya Bunda dengan serius saat mereka telah duduk dirua
Read more

episode 37

“Tapi kita harus tetap waspada, karena dia bisa bisa saja muncul dengan tiba tiba dan mengganggu Gilang kembali,” jawab David. “Kiara apa profesinya, Vid?” tanya Karina. “Dia pelukis, dosen juga. Semoga saja hubungan mereka dilancarkan,” ucap David sambil mengambil kursi dan duduk disebelah Karina. “Iya. Kasihan Pak Bos kalau tidak punya pasangan, karena kita yang akan menjadi sasaran kemarahannya terus,” gumam Karina. Karina dan David melanjutkan pekerjaannya kembali tanpa memperhatikan Gilang dan Kiara lagi. “Aku mau pulang dulu, Lang,” ucap Kiara pelan saat Gilang yang dilihatnya tengah sibuk dengan pekerjaannya. “Tunggu sebentar, sayang. Sedikit lagi pekerjaan aku selesai,” bujuk Gilang dengan senyumannya. Setiap kali melihat senyuman Gilang, perasaan Kiara bergetar hebat dan pikirannya pasti akan mellow dengan sendirinya. *** Setelah pertemuan kemaren, Gilang dan Kiara tidak pernah bertemu lagi. Selain kare
Read more

episode 38

Pagi ini, Ara bersiap untuk kembali ke kampus setelah dua hari melewati masa berkabungnya karena pengkhianatan yang dilakukan oleh Gilang.Hape Ara tidak pernah dihidupkan lagi semenjak kejadian tersebut.“Gimana keadaannya, Ra?” tanya Carista saat melihat Ara yang telah lengkap dengan setelannya.“Alhamdulillah, sudah baikan, Car. Hari ini aku kekampus,” ucap Ara.“Syukurlah. Semoga baik baik saja, Ra,” ucap Carista.Mereka keluar dari unitnya dan masuk ke dalam lift. Saat sampai dilantai dasar, Ara dan Carista keluar dari lift.Ara menarik tangan Carista dan bersembunyi disamping mobil yang lainnya, saat Ara melihat Gilang yang akan masuk kedalam mobilnya.“Apaan sih, Ra?” ucap Carista melotot karena Ara yang tiba tiba menarik tangannya.“Ssstttt,” ucap Ara sambil membekap mulut Carista.“Ada Gilang di depan. Apa dia tinggal di apartemen ini juga?”
Read more

episode 39

“Tetapi, kamu harus tau, bahwa kehadiranmu telah mampu mengalihkan dunianya yang selama ini tenggelam dalam masa kelam. Sulit bagi Ara untuk bisa bangkit dari keterpurukannya setelah ditinggal oleh tunangannya,” ucap Kevin dengan menghela napas panjang.“Tunangannya?” tanya Gilang dengan alis bertaut karena informasi ini yang tidak bisa dia dapatkan selama ini.“Ya. Tunangannya meninggal seminggu menjelang hari pernikahan mereka beberapa tahun yang lalu,” ucap Kevin.Gilang bergetar mendengar ucapan Kevin. Dia sama sekali tidak menyangka jika ternyata Kiara menanggung beban yang teramat berat.“Karena itulah, kami mengatakan jika kamu beruntung bisa mendapatkannya. Karena dia orang yang sangat setia dengan satu pasangan,” ujar Kevin.“Terima kasih atas informasinya, Vin. Aku mencari informasi itu selama ini, akan tetapi tidak ada yang bisa kujangkau,” ucap Gilang, “Sebenarnya bukan p
Read more

episode 40

“Gantiin dahulu baju Ara, Car,” ucap Kevin dan segera keluar dari mobil.Setelah Carista selesai mengganti pakaian Ara, Gilang dan Kevin segera masuk kembali ke dalam mobil.Gilang menjalankan mobilnya keluar dari area pemakaman.“Kita ke mana sekarang?” tanya Gilang saat mobil sudah meninggalkan pemakaman.“Kita pulang saja ke apartemen,” ucap Carista.“Apa tidak sebaiknya ke Rumah Sakit saja terlebih dahulu?” tanya Gilang yang merasa khawatir dengan keadaan Ara.“Tidak usah, Lang. Ke apartemen saja, nanti setelah istirahat, Ara akan sadar kembali,” ucap Kevin.“Tetapi, apa tidak masalah dengan kesehatannya?” tanya Gilang.“Tidak masalah, Lang. Ara selalu seperti ini setiap tahunnya,” ucap Kevin.“Mengapa tidak pulang kerumah saja?” ucap Gilang dengan alis yang bertaut.“Jangan pulang kerumah, nanti orang tuanya
Read more
PREV
123456
...
10
DMCA.com Protection Status