"Perasaan gue sudah pergi jauh, tapi kenapa dari sekian ribu orang di muka bumi ini, gue mesti ketemunya elo lagi elo lagi!" "Idih, pede banget gue mau ketemu situ, mimpi lo ketinggian, Li." "Ck, ngapain sih lo di disi?" "Li, berhenti ngoceh sebentar bisa? Gue masih ingin berbincang dengan Ellea," memberi kode untuk Ale diam dengan menempelkan telapak tangannya di mulut Ale, yang sedari tadi tidak berhenti bicara. "El, gimana kabar kamu?" "Nggak usah basa-basi, jelas-jelas lo lihat dengan mata kepala lo sendiri gimana keadaan Ellea sekarang," Ale tidak mengindahkan perkataan orang di sampingnya untuk berdiam diri. "Tuhan nu gusti! Ellea, kenapa bisa-bisanya kamu tahan tinggal bareng sama manusia jadi-jadian ini, sih." Sosok tersebut merasa frustasi menghadapi keceriwisan Ale, yang menurutnya tidak berubah dari jaman sekolah dulu. Malah tingkat keceriwisannya meningkat dan itu sangat menyebalkan baginya. Esta, teman sekelas Ale
Read more