“Kamu kenapa kasih alamat aku, sih?” tanya Joya pada Szasza yang sedang memilih-milih kue pernikahan.“Ke siapa?”“Astaga, belaga pilon pula, ya, ke Fajar lah,” ucap Joya sembari memotong kue isi coklat dengan garpunya.Szasza tersenyum kecil saat melihat betapa kesalnya sahabatnya itu, “Ingin aja, kenapa? Aku yakin kamu senang, kan,” tebak Szasza sambil mengacungkan garpunya dan memutar-mutar di wajah Joya.“Ih ... nggak, aku nggak senang, aku kesal,” sahut Joya sembari melap ujung mulutnya dengan serbet.Semenjak hari Ayah itu, Senja menolak untuk berangkat sekolah bila bukan Fajar yang antar. Walhasil, Fajar selalu ke rumah Joya setiap pagi sambil membawa strawberry untuk Senja dan sebuket bunga atau benda apa pun untuk Joya.“Kok kesal? Senja kelihatan bahagia, loh.” Szasza menunjuk Senja dan Fajar yang saat ini sedang duduk di luar ruangan dan bermain bola bersama B
Baca selengkapnya