Joya hanya bisa terdiam menatap pantulan tubuhnya di kaca, senyuman tidak hilang dari wajahnya dia benar-benar menyukai baju pengantin yang ia kenakan itu. Baju itu tampak indah dan seolah diciptakan untuk dirinya kenakan. Setiap, lekuk tubuhnya terlihat pas sampai menyamarkan semua kekurangan tubuhnya.Dirinya langsung berimajinasi pada acara pernikahannya dengan Fajar, dirinya dan Fajar yang menjalani acara pernikahan membuat dirinya tersipu-sipu. Namun, dengan cepat senyuman itu sirna karena Joya tahu diri, Fajar mungkin memintanya untuk menikah. Tapi, Fajar belum mau berharap lebih, Fajar sudah mau mengakui Senja saja sudah membuat Joya bersyukur.“Joya, baju ini yang kamu pilih?”Teriakkan Szasza menyadarkan Joya dari lamunannya, dengan cepat dia mengalihkan pandangannya dan keluar dari kamar gantinya. “Cantikkan, kamu suka?”“Suka ... ini, ini gaun pengantin aku, Joya,” pekik Szasza tanpa mengalihkan pandangannya
Baca selengkapnya