Home / Romansa / Mantan Bos / Chapter 141 - Chapter 150

All Chapters of Mantan Bos: Chapter 141 - Chapter 150

167 Chapters

Bab 138 |Berjuang Bersama

Eros berjalan dengan langkah gontai dan bahu yang tidak setegap biasanya. Kedua bahu itu jatuh saking beratnya beban yang dipikulnya. Napasnya terasa sulit karena begitu sesak menerima kenyataan yang terjadi pada keluarga kecilnya. Tinggal beberapa langkah ia akan sampai di depan pintu kamar VIP tempat istrinya di rawat setelah keluar dari ruang UGD, akan tetapi langkahnya terhenti ketika melihat ada ibunya di sana sedang berbicara dengan ibu mendiang Deni. Entah apa yang sedang kedua wanita tua itu bicarakan, Eros pun tidak mempedulikannya. Disatu sisi pria itu tidak ingin bertemu dengan ibunya, tetapi disisi lain ia butuh masuk ke sana untuk melihat keadaan istri tercintanya yang otomatis harus melewatinya terlebih dahulu. Namun, untungnya disaat pria itu berperang dengan ego dan perasaannya akhirnya perasaannyalah yang menang. Eros berjalan seperti tidak melihat ada sosok wanita yang telah mengandung dan melahirkannya disana, pria itu langsung masuk ke rua
last updateLast Updated : 2021-12-12
Read more

Bab 139 |Ucapkan Selamat Tinggal Pada Keluarga Kecilmu

“Aaa.. Sayang.” Eros mengangkat sendok itu tinggi-tinggi membuat sang isrti tertawa karena tingkah suaminya tersebut.“Sayang, aku bukan anak kecil.” Protesnya dengan bibir yang mengerucut, “bahkan sebentar lagi aku akan jadi ibu.”Deg!“Sayang, tadi di kantor banyak yang menitip salam padaku untukmu. Ah, bahkan sahabatmu Zani katanya dia akan datang ke sini setelah pulang bekerja,” ujar Eros terlihat sekali bahwa ia sedang mengalihkan topik pembicaraan.Setiap kali Zora membahas tentang status mereka sekarang, entah kenapa gelagat suaminya itu langsung berubah, seperti menghindari pembicaraan itu dan berusaha mengubah topik pembicaraan.“Mas.” Panggil Zora dengan tatapan penuh tanyanya, “ada apa?”“Ada apa, apa?” Tanya Eros seraya kembali menyendokan makanan yang disediakan rumah sakit kepada sang istri.Zora menerima suapannya, akan tetapi matanya ti
last updateLast Updated : 2021-12-15
Read more

Bab 140 |Sulit Dipercaya

“Endru? Tumben kau kemari, ada apa?” tanya Arya cukup terkejut ketika ruang kerjanya didatangi oleh salah satu adik iparnya. Mungkin jika yang datang adalah Eros, dia tidak akan seterkejut ini karena pria itu sudah terbiasa keluar masuk ke kantornya begitupun sebaliknya, tetapi Endru? Pria itu jarang bahkan tidak pernah sekalipun mendatangi kantornya dan jujur saja Arya memang tidak terlalu dekat dengannya.“Aku hanya ingin menemui kakak iparku. Apa tidak boleh?” tanya Endru lebih seperti sebuah sarkas.“Ah, bukan begitu. Tentu saja boleh,” sanggah Arya langsung membenarkan posisi duduknya dan mempersilakannya duduk di sopa yang ada di ruangan tersebut, “silakan duduk.”Endru hanya melihat Arya sekilas kemudian pria itu mulai berjalan dengan santai menuju sopa yang ditunjuk oleh kakak iparnya tersebut. Kemudian ia jatuhkan bokongnya ke sana dan duduk dengan nyaman.“Bisakah kita bicara?” tanya En
last updateLast Updated : 2021-12-18
Read more

Bab 141 |Curahan Hati Seorang Teman

Sudah lebih dari satu jam lamanya Endru membolak-balikkan dokumen penjualan restorannya bulan ini, tetapi percuma saja karena memang pikirannya tidak sedang berada disana sehingga yang terjadi dokumen itu hanya dibolak-balik tidak jelas.Pria itu mendengkus kesal seraya menyimpan dokumen tersebut dan berjalan keluar. Mungkin dengan melihat para pelanggannya pikirannya bisa teralihkan dari masalah rumah tangganya yang sudah sulit untuk diselamatkan itu.Disaat Endru sedang memperhatikan para pelayan serta pelanggannya, tiba-tiba maniknya tidak sengaja melihat Sakila – manajer restorannya yang sedang duduk sendiri di kursi kosong dan sepertinya gadis itu bukan sedang memperhatikan para karyawan bekerja, tetapi sedang melamun.Tanpa disadari Endru berjalan ke arahnya dan langsung duduk di kursi kosong – tepat di depannya. Tidak ada yang pria itu lakukan di sana. Dia hanya duduk seraya sesekali memperhatikannya.“Ah, tuhanku!” Jerit Sa
last updateLast Updated : 2021-12-20
Read more

Bab 142 |Bagimu Pernikahan Ini Hanyalah Sebuah Status

“Bagaimana jika orang itu berselingkuh dengan adiknya sendiri? Itulah yang sedang dihadapi temanku. Istrinya bermain belakang dengan adiknya dan karena perbuatannya itu istrinya itu kini hamil padahal istri adiknya juga tengah hamil?” tanya Endru dan lagi-lagi pria itu berbohong dengan membawa kata temannya. Padahal pada kenyataannya dia sedang menceritakan kisahnya sendiri. Sakila benar-benar tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya. Gadis itu tidak menyangka ada kisah perselingkuhan seperti itu di dunia nyata. Dia pikir kisah menyedihkan itu hanya ada di sinetron yang selalu tetangganya tonton. Jika dia ada diposisi teman sang atasan, ia juga tidak tahu akan seberapa hancur dan betapa sakitnya. “Aku tidak tahu,” jawabnya setelah bergelut dengan keterkejutan dan rasa empatinya sendiri. Bersamaan dengan jawaban Sakila, Endru menoleh padanya lalu ia menarik tangan gadis itu untuk ikut dengannya. Kedua orang itu kini sudah duduk di pasir pantai, akan tetapi ti
last updateLast Updated : 2021-12-21
Read more

Bab 143 |Perpisahan (Bagian 1)

Setelah tindakan Endru yang mengejutkannya, Sakila semakin banyak melamun dan sesekali menyentuh cincin yang melingkar indah di jari manisnya. Setiap melihat cincin tersebut, ia jadi teringat kepada orang yang memberikan cincin bermata berlian itu padanya. Hatinya mendesir ketika mengingat kata-kata yang diucapkan orang tersebut yang tak lain adalah Endru sang atasannya. Gadis itu mengerjap ketika tangannya menyentuh sebuah kotak perhiasan yang pernah dilihatnya beberapa hari lalu dan yang lebih mengejutkannya ialah ucapan yang dilontarkan Endru saat itu. “Untukmu,” ucap pria itu seakan mengerti apa yang sedang dipikirkannya. Sakila masih bergeming di tempatnya. Gadis itu masih syok dan juga bertanya-tanya apa maksud Endru memberikan benda yang akan pria itu berikan kepada istrinya, benda yang sempat membuatnya berharap lebih padanya dan hampir menjadikannya wanita perusak rumah tangga orang. “Untukmu.” Endru mengulang perkataannya seraya meng
last updateLast Updated : 2021-12-22
Read more

Bab 144 |Perpisahan (Bagian 2)

“Apa yang terjadi?” tanya Naura pada si bungsu karena ia baru saja pulang membeli buah-buahan pesanan sang adik ipar, tetapi yang dilihatnya justru adiknya sedang duduk dengan menutup wajahnya dengan kedua tangannya. “Eros, apa yang terjadi?” ulangnya karena pria itu masih saja bergeming. Ceklek! Pintu ruang rawat Zora terbuka dan munculah sosok dokter yang memeriksanya. Eros langsung bangkit menghampirinya untuk menanyakan kondisi sang istri. “Pak Eros bisa ikut ke ruangan saya?” tanya sang dokter yang diangguki samar oleh pria itu. Jujur saja mendengar kata ruangan seperti trauma tersendiri untuknya. Eros takut apa kabar yang akan disampaikan sang dokter kabar yang tidak ingin ia dengar. “Pak Eros mengenai kondisi istri Bapak—" Kedua pria berbeda generasi itu sudah duduk saling berhadapan di ruangan tersebut. Eros meremas celananya untuk menghalau rasa cemas dan takut dalam dirinya ketika sang dokter mulai menjelaskan kondisi istriny
last updateLast Updated : 2021-12-23
Read more

Bab 145 |Kembalilah! Jangan Tinggalkan Aku

Eros memandang sopa panjang di rumahnya dengan tatapan sedih. Pria itu berulangkali membuang napasnya ketika rasa sesak itu menyapanya lagi. Eros berjalan dengan langkahnya yang lunglai lalu memdudukan dirinya di sopa tersebut.Tangannya bergerak ke samping dan mengusap sopa tersebut dengan begitu lembut seakan ia sedang mengusap tubuh istrinya yang kini tak lagi tinggal bersamanya.Ya, sudah seminggu istrinya itu kembali ke rumah orangtuanya. Wanitanya begitu marah, sedih, dan sangat membencinya ketika ia harus menerima kenyataan pahit bahwa ia tidak akan memiliki anak. Dia bukan lagi istri sempurna untuknya. Itulah yang dipikirkan Zora.Awalnya Zora begitu marah ketika melihat foto-foto tidak pantas suami dan kakak iparnya itu, tetapi setelah ia mengetahui kenyataan bahwa ia tidak akan pernah memiliki anak justru kini wanita itu merelakannya dan melepaskan Eros untuk kembali dengan mantan kekasihnya tersebut. Sedangkan kedua orang tua Zora begitu marah saat me
last updateLast Updated : 2021-12-24
Read more

Bab 146 |Surat Cerai

Eros mengambil surat yang diberikan istrinya itu beberapa menit lalu padanya. Saat tangannya menyentuh kertas panjang tersebut, ia dapat merasakan tektur kertas yang halus selayaknya kertas HVS pada umumnya. Deretan hurup berjajar dengan rapi membuat susunan kalimat. Bola matanya bergerak-gerak membaca setiap deratan hurup yang saling terhubung memnjadi sebuah kumpulan kata dan tanpa sadar kertas itu sudah tidak berbentuk lagi ketika kedua tangannya meremasnya dengan kuat. Kristal-kristal yang sangat dibencinya kembali meleleh dan membasahi kedua pipinya, bibirnya bergetar menggumamkan permohonan, “Jangan pergi.”Ketakutan pria itu pun terjadi. Istrinya melayangkan gugutan cerai padanya. Wanita itu menyerah mempertahankan rumah tangganya. Wanita itu menyerah untuk tetap berada disampingnya apapun yang terjadi. Wanita itu telah melanggar komitmen yang teleh mereka buat bersama untuk tidak pergi meninggalkannya.Pria itu menarik napasnya panjang dan menutup m
last updateLast Updated : 2021-12-25
Read more

Bab 147 |Manusia

Hari berganti hari, matahari dan bulan silih berganti melaksanakan tugas yang telah diperintahkan-Nya. Tidak terasa sudah enam bulan berlalu dan disinilah manusia-manusia munafik itu berada dalam bangunan yang sama. Saling mempertahankan apa yang menjadi keinginannya demi mendapatkan apa yang menjadi tujuannya.Bermuka dua demi mendapatkan simpatik, memberikan senyum palsu hanya untuk terlihat ramah, dan sikap atau perilaku memuakkan lainnya.Itulah manusia. Mereka semua pandai berbohong bahkan rela membohongi diri sendiri. Tidak peduli seberapa baiknya makhluk bernama manusia itu  akan tetap melakukan perbuatan yang sangat dibenci penciptanya jika keadaan mendesaknya atau jika ego dan emosional telah menguasai dirinya.Seperti sekarang, disaat seorang pria tinggi itu sedang menjalankan tugasnya – mempresentasikan proposal kerjanya untuk menarik perhatian dan mendapatkan apa yang menjadi tujuannya, diam-diam ia memandangnya dengan sorot mata penuh ker
last updateLast Updated : 2022-01-09
Read more
PREV
1
...
121314151617
DMCA.com Protection Status