All Chapters of Mantan Bos: Chapter 121 - Chapter 130

“Aku pulang,” ucap Sakila berjalan gontai melewati teman sekantornya.Sebagai informasi dikarenakan jarak dari rumah ke tempat kerjanya sangat jauh jadi wanita itu tidak tinggal bersama kedua orangtuanya, Sakila memilih tinggal disebuah kontrakan yang ditempati oleh 4 orang wanita seperti dirinya.Sakila tidak memberinya respon bahkan wanita it uterus berjalan dengan gontai menuju kamar dan langsung menutupnya ketika temannya it uterus memanggil-manggil namanya – meminta penjelasan.Di dalam kamar yang tidak terlalu besar itu Sakila merenung – memandang wajahnya di bayangan cermin.“Kau wanita yang menyedihkan!” Cibirnya pada dirinya sendiri.Wanita itu tersenyum miring dan beberapa detik berikutnya ia mulai tertawa – tertawa miris lalu detik berikutnya ia menjerit sangat kencang sampai membuat ketiga temannya berhamburan masuk ke dalam kamarnya yang memang tidak sempat dikuncinya.Argh!Sakil

“Sayang, kenapa?” tanya Eros ketika melihat istrinya murung. Mereka kini sedang berasa di dalam kamar. Eros sedang berbaring di tempat tidur dan istrinya itu sedang duduk dengan wajah murungnya di kursi tempat dirinya merias diri.“Tidak apa-apa.” Jawab Zora seraya memalingkan wajahnya agar Eros tidak bisa melihatnya sedang berbohong.Pria itu beranjak dari tempat tidur untuk menghampiri sang istri. Kemudian setelah itu Eros mememluknya dari samping seraya mengusap puncak kepala sang istri.“Jangan terlalu memikirkannya. Lagi pula usia kita masih muda dan pernikahan kita juga masih terlalu dini untuk memiliki Eros dan Izora junior. Lebih baik kita nikmati saja masa-masa berdua dulu sebelum sibuk mengurus malaikat-mlaikat kita,” ucap Eros membuat wanita itu tertegun dan tanpa sadar mendorong tubuh suaminya agar melepaskan pelukan lalu ia mendongakan kepalanya untuk melihat wajah suaminya dan Eros sudah tau apa yang sedang dipik

“Dia telah mengahamili istriku! Bagaimana aku bisa bicara baik-baik, hah?!” teriak Endru dengan napas yang naik-turun dan sorot mata penuh luka.Deg!Semua orang sangat terkejut dengan penuturan Endru terlebih Eros yang dijadikan topik pembicaraan ini.Plak!Lagi-lagi Endru meringis ketika pipinya kembali di tampar oleh Naura. Wanita itu benar-benar tidak menyangka Endru bisa memberikan tuduhan sekeji itu pada Eros.Ditengah ringisannya Endru tertawa keras. Mentertawakan nasibnya yang sangat menyedihkan.“Hahaha.. lihatlah betapa dia sangat menyayangimu Eros! Bahkan setelah aku mengungkapkan kelakuan bejatmu dia masih saja membelamu. Kau benar-benar hebat mengambil hati semua orang,” ucap Endru seraya menatap penuh luka pada kakak sulungnya yang kembali melayangkan tamparan padanya.Karena semuanya terkejut itu dijadikan kesempatan untuk melepaskan diri dari cekalan Arya. Setelah Endru lepas dia kembali memanda

Setelah peristiwa gila yang dialami Eros, pria itu langsung teringat istri tercintanya yang ia tinggalkan di rumah. Eros pun bergegas mencari taksi untuk kembali ke bar yang tadi malam ia datangi untuk mengambil mobilnya. Sebenarnya bisa saja ia menyuruh sekretarisnya itu mengambilkannya untuknya, tetapi ia tidak ingin lebih banyak merepotkan orang lain. Lagi pula itu bukanlah urusan kantor sehingga tidak ada hubungannya dengan sekretarisnya tersebut. “Dia benar-benar wanita gila. Aku tidak menyangka aku pernah mencintainya begitu dalam.” Gumam Eros berdiri di halaman hotel – menunggu taksi pesanannya datang. Dan tidak sampai lima menit taksi yang dipesannya pun datang. Eros segera saja menyebutkan alamat yang akan dia tuju. Namun, saat sudah setengah perjalanan tiba-tiba ponselnya bergetar tanda ada pesan masuk. Pria itu pun membukanya ketika pesan itu dari Naura – kakak pertamanya. ‘Aku tidak peduli kau ada di mana, dengan siapa, dan sedang apa. Cepat datan

Setelah beberapa hari mendapat perawatan di rumah sakit, hari ini Zora sudah boleh dibawa pulang meski dokter tetap memberi syarat bahwa ia tidak boleh melakukan sesuatu yang berat mengingat kandungannya yang lemah. Uwek! Uwek! Eros dengan telaten memijat tengkuk istrinya yang sedari tadi terus muntah-muntah. Memang setelah diketahui istrinya hamil Eros sudah tidak terlalu sering mengalami mual lagi, tetapi pria itu merasa sedih karena kini istrinya yang mengalaminya. Zora memejamkan matanya dengan kuat ketika tubuhnya sudah lemas karena setiap ada makanan yang masuk ke dalam mulutnya maka beberapa detik berikutnya makanan itu akan kembali dimuntahkannya. Sehingga bisa dikatakan belum ada makanan yang masuk ke dalam perutnya. Melihat keadaan istrinya yang memprihatinkan Eros langsung menyusupkan tangannya di belakang lutut istrinya dan satunya lagi di masukan ke belakang rambut istrinya yang dikucir kuda, pria itu membopong sang wanitanya dengan gaya