Beranda / Romansa / Mantan Bos / Bab 111 - Bab 120

Semua Bab Mantan Bos: Bab 111 - Bab 120

167 Bab

Bab 108 |Ada Apa Dengan Naima dan Deni?

“Aku bilang aku baik-baik saja! Apa kau tidak dengar, hah?!” Tanpa sadar Eros membentak Zora. “Ma-maaf,” ucap wanita itu berusaha mati-matian menahan lelehan kristal yang akan keluar – terlalu terkejut dengan suara keras sang suami. Ini pertama kalinya pria itu membentaknya setelah berstatus sebagai suaminya. Terakhir kali Eros melakukannya yaitu disaat pertemuan pertama mereka di kantor, disaat Zora melakukan kesalahan dengan memberinya kopi super asin. Setelah mengatakan itu Eros bangkit dan pergi meninggalkan sang istri yang masih mematung di tempatnya. Perlahan lelehan kristal itu keluar dari pelupuk mata Zora. Wanita itu sudah tidk tidak bisa menahannya lagi dan pada akhirnya membiarkan air mata tersebut mengalir di kedua pipi putihnya. *** Sementara di tempat lain Mastur menggeleng-gelengkan kepalanya ketika ia menemukan fakta mengejutkan selain Chiko yang telah mendonorkan jantungnya untuk Eros. Awalnya Mastur ke rumah s
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-10-22
Baca selengkapnya

Bab 109 |Kecewa Untuk Kesekian Kalinya

Setelah sampai dipekarangan rumah sakit Eros langsung menyimpan mobil mewahnya tanpa diparkirkan dengan benar. Tidak peduli jika ia akan dikenakan denda karena parker sembarangan. Pria itu berjalan dengan langkah tergesa-gesa menuju ruangan rawat yang disebutkan Mastur di telepon tadi. “Pak Eros,” ucap Mastur ketika melihat kedatangan Eros. “Apa maksud ucapanmu di telepon? Kau jangan sembarangan bicara!” marah pria itu masih berusaha menyangkal kecurigaan Mastur. “Anda bisa memastikannya sendiri jika Anda tidak percaya pada perkataan saya, Pak Eros,” ucap Mastur. “Ya, tentu saja aku akan memastikannya sendiri. Dan jika kecurigaanmu itu salah, kau akan menerima surat pemecatan esok hari,” timbal Eros terdengar begitu kejam, tetapi siapa yang tidak akan mengatakan itu jika orang-orang yang sangat disayanginya itu dicurigai seperti itu. “Ya, saya siap,” balas Mastur tanpa ada sedikit keraguan didalam ucapannya tersebut. Sebenarnya
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-10-22
Baca selengkapnya

Bab 110 |Kecewa Untuk Kesekian Kalinya (bagian 2)

Pria itu terus berlari tanpa tujuan. Entah suda berapa orang yang ditabraknya, ia tidak tahu bahakan tidak mempedulikannya. Yang ada dalam pikirannya hanyalah pergi sejauh-jauhnya hingga tubuhnya sudah tidak mampu berlari lagi dan pria itu pun bersimpuh di pinggir jalan dengan kedua lutut yang menjadi tumpuannya. Argh! Ia berteriak sekeras mungkin untuk meluapkan kemarahan, kekecewaan, dan sakit hati dalam hatinya. Pria itu lagi-lagi tidak mempedulikan tatapan tanya atau mungkin iba dari orang-orang yang berjalan berlalu lalang ke sana-kemari. Kenapa dunia begitu kejam padanya? Kenapa dia harus lahir dengan semua penderitaan yang dialaminya? Mulai dari kasih sayang yang tidak pernah didapatkannya sedari kecil dari sang ibu walaupun baru beberapa bulan ini ia mendapatkan dan merasakannya, lalu pengkhianatan dari adik dan ayah tirinya sendiri yang berakhir dengan ia koma selama beberapa minggu, dan terakhir hal yang paling menyakitkan dari semua itu ada
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-10-23
Baca selengkapnya

Bab 111 |Kami Tak Sama (bagian 1)

“Suami Anda tidak apa-apa. Saat ini ia sedang tertidur karena efek dari obat bius,” jelas sang dokter yang memeriksa Eros. “Namun, meski begitu sebaiknya untuk satu sampai dua hari suami Anda di rawat di sini agar kami lebih leluasa memperhatikan perkembangannya dan tolong jangan membuatnya terlalu memikirkan sesuatu,” lanjut sang dokter mengingatkannya. “Tapi, tadi saya melihatnya mimisan dok. Benar suami saya tidak apa-apa kan? Dokter tidak sedang menutupi penyakitnya dari saya kan?” tanya Zora lebih kepada menginterogasi sang dokter. Wanita itu hanya takut suaminya sedang sakit parah dan pria itu merahasiakan penyakitnya sama seperti dulu. “Sejauh ini tidak ada sesuatu yang serius. Mimisan itu terjadi karena selaput hidungnya bocor dan itu dikarenakan demamnya yang tinggi juga kelelahan. Namun, jika Anda masih khawatir kami akan memeriksanya secara keseluruhan,” timpal sang dokter memberikan penjelasan agar wanita itu tidak terlalu cemas. “
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-10-25
Baca selengkapnya

Bab 112 |Kami Tak Sama

Bersamaan dengan itu Zora merasakan tangan Eros yang digenggamnya bergerak gerak dan tidak lama kemudian mata indah yang tertutup itu perlahan terbuka. Namun, bukan kata manis yang keluar dari mulut pria itu melainkan usiran yang membuat kedua wanita itu terkejut dan juga semakin sedih.“Eros.”“Mas Eros.”Panggil kedua wanita itu secara bersamaan setelah mencoba melupakan rasa keterkejutannya.Eros menarik tangannya yang kembali di genggam oleh Zora dengan cukup kasar. Pria itu memandang dua wanita tersebut dengan sorot mata terluka, marah, dan kecewa.Pria itu pikir bahwa Zora dan Naura juga ikut terlibat menyembunyikan msalah ini.“Aku bilang pergi! Apa kalian tidak mempunyai telinga hah?!” kekeh sekaligus marah Eros tetap mengusir kakak dan juga istrinya tersebut.Argh!“Eros! Mas!”Kedua wanita itu sama-sama khawatir ketika Eros kembali memegangi kepalanya yang sakit.
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-10-26
Baca selengkapnya

Bab 113 |Kirana Hamil? Serta Sikap Aneh Eros

Sejak pagi Kirana merasa tubuhnya lemas dan tidak berselera makan. Lantas ia memutuskan untuk membeli tespek secara diam-diam dan sebentar lagi ia akan mengetahui hasilnya. “Semoga negatif,” harapnya dengan jantung berdebar cepat. Dengan tangan gemetar ia memberanikan dirinya untuk melihat berapa banyak garis di sana dan matanya tubuhnya seketika semakin lemas ketika terpangpang jelas ada dua garis di sana yang artinya Kirana positif hamil. “Tidak. Ini tidak boleh terjadi!” Gumamnya seraya menyentuh perutnya yang masih datar. “Endru sialan!!” Teriaknya dari dalam kamar mandi. Wanita itu terus mengeluarkan sumpah serapahnya dan karena suaminya sedang pergi bekerja ia jadi leluasa tanpa takut pria itu mendengarnya. *** Keadaan Eros sudah lebih tenang daripada tadi. Kini Zora sedang menyuapinya apel sedangkan Naura sedang membaca majalah di sopa dalam ruangan. “Mas harus banyak makan, biar cepat sembuh,” ucap Zora dengan t
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-10-27
Baca selengkapnya

Bab 114 |Archiko

Hari ini adalah hari pertama Endru bekerja setelah pulang dari bulan madu yang tidak pantas di sebut bulan madu itu. Setiap berpapasan dengan karyawannya pria itu tidak pernah lupa memberikan senyumannya membuat para pelayan wanita semakin terpesona padanya. Namun, mereka masih sadar dengan statusnya dan mereka juga tahu bahwa bosnya tersebut bukanlah pria single sehingga mereka hanya bisa mengagumi tanpa bisa memilikinya. “Pak Endru sudah lama tidak bertemu dengan Anda. Apa kabar?” tanya manajer di restoran tersebut yang kebetulan adalah seorang wanita. “Tidak lebih baik dari ini.” Jawab Endru lagi-lagi memberikan senyuman yang mampu membuat para wanita terpesona padanya. “Ah syukurlah. Kalau begitu saya ijin kembali ke ruangan saya, Pak.” Balas manajer tersebut seraya mengusap belakang telinganya – sedikit salah tingkah karena senyuman bosnya tersebut. “Sakila!” panggil Endru sebelum wanita itu benar-benar keluar dari ruangannya. “Ya? Ada ya
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-11-01
Baca selengkapnya

Bab 115 |Endru dan Sakila Berkencan!?

“Biarkan aku ikut denganmu,” pintanya. Chiko terdiam sejenak sebelum menjawab permintaan kakak tirinya yang sangat disayanginya tersebut. “Kau yakin?” tanyanya dengan ekspresi tenangnya. Eros menganggukkan kepalanya meski terlihat ada keraguan di sana. “Ya.” Chiko tersenyum miring lalu menggelengkan kepalanya. “Manfaatkan kesempatan hidup yang Tuhan berikan. Berbahagialah.” Pesannya sebelum kabut menyelimutinya dan membawanya pergi. *** “Chiko!” Pekik Eros langsung terperajat. Napasnya memburu sangat cepat dan peluh sudah membanjiri keningnya. Pria itu melihat sekeliling. Tidak ada lagi taman indah yang dikelilingi oleh air terjun. Hanya ada alat kedokteran dan hanya ada dirinyalah di ruangan itu. Eros hanya sedang bermimpi. “Terima kasih sudah datang ke mimpiku,” gumam Eros tanpa sadar kembali meneteskan air matanya. Pria itu benar-benar menjadi begitu sensitif sekarang. Dan bersamaan dengan itu
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-11-02
Baca selengkapnya

Bab 116 |Endru dan Sakila Berkencan!? (bagian 2)

“Will you merry me?” Lanjut Endru yang kini sudah berjongkok dihadapannya dengan memegang kotak perhisanan yang ada sebuah cincin berlian cantik di dalamnya. Mata wanita itu berkaca-kaca dan tanpa memikirkan status Endru yang sudah memiliki istri ia mengganggukkan kepalanya. “Yes, I will.” Sepasang kekasih baru itu tersenyum bahagia dan tanpa ragu mereka saling berpelukan. *** “I love you,” gumam Sakila membuat Endru yang sedang santai menyantap makannya melihat padanya. “Kau berbicara padaku?” tanya Endru. Sebenarnya pria itu tidak terlalu jelas mendengar apa yang wanita itu ucapkan. “Apa?!” Bukannya menjawab, wanita itu justru kembali bertanya lengkap dengan ekspresi bingungnya. Tunggu! Mereka tidak sedang berpelukan. Pria itu masih berada di kursinya. “Cincin?” Sakila melihat jarinya dan benda berkilau itu tidak ada di sana. “Kau bicara apa? Maaf, aku tidak mendengarnya,” tanya Endru lagi yang hanya dibalas o
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-11-02
Baca selengkapnya

Bab 117 |Sulit Untuk Memaafkan

“Sakila, bagaimana?” tanya Endru kala melihat bawahannya tersebut malah menatapnya dengan tatapan penuh cinta. “Apakah istriku akan menyukainya?” Perkataan pria itu selanjutnya langsung menyadarkan Sakila dari dunia hayalnya. Dengan perasaan takut kecewa oleh ekspetasinya sendiri, Sakila memberanikan dirinya untuk bertanya kembali, meski ia harus menerima jika jawaban Endru tidak sesuai dengan apa yang dibayangkannya. “Iya, tadi aku meminta pendapatmu. Apakah cincin ini cocok untuk istriku? Aku ingin memberinya hadiah, tapi aku takut dia tidak menyukainya. Dan kulihat kau dan istriku memiliki selera yang sama sehingga aku berpikir untuk meminta pendapatmu.” Sungguh! Penjelasan dari Endru yang terdengar biasa saja bagi orang lain justru terdengar begitu menyakitkan hingga rasanya hilang ingat akan jauh lebih baik. “Cincinnya sangat indah. Istri Pak Endru pasti menyukainya.” Jawab Sakila sekuat mati menjaga suaranya agar tidak terdengar bergetar
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-11-03
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1011121314
...
17
DMCA.com Protection Status