Home / Romansa / Mantan Bos / Chapter 131 - Chapter 140

All Chapters of Mantan Bos: Chapter 131 - Chapter 140

167 Chapters

Bab 128 |Ngidam yang Aneh (Bagian 1)

“Sudah Sayang jangan menangis lagi ya. Iya aku gak akan pergi bekerja hari ini. Sudah ya jangan nangis lagi. Kasian anak kita pasti akan sedih kalau bundanya sedih.” Bujuk Arya sembari mengusap perut Naura yang sudah mulai terlihat ada nyawa lain di dalam sana.“Mas gak sayang sama aku hiks,” ujar Naura tidak berhenti memangis. Bahkan tangisannya lebih keras dari sebelumnya.Rya menjambak rambutnya frustasi. Memahami permintaan orang yang sedang ngidam itu benar-benar menyebalkan dan lebih menyebalkannya lagi karena dia tidak kuasa menolaknya.“Sayang,” panggil Arya dengan suara sememelas mungkin agar istrinya itu mengasihaninya. Namun, semua itu sia-sia karena Naura sedikitpun tidak merasa kasihan bahkan wanita itu semakin keras menangis seperti Kesha putrinya jika sudah mengingikan sesuatu. Ibu-anak itu benar-benar sama.“Pake!” Kekeh Naura menunjuk pakaian yang harus dikenakan suaminya tersebut.&l
last updateLast Updated : 2021-11-21
Read more

Bab 129 |Ngidam yang Aneh (Bagian 2)

Pria itu berusaha berdiri dengan tegak ketika melihat penampilan barunya. Jika bukan demi calon keponakannya mau mau dia melakukan hal konyol seperti ini.Bagaimana tidak pria tulen seperti dirinya kini memakai baju babby sister lengkap dengan rok diatas lututnya dan bando micky mousenya.Rasanya pria itu ingin menghilang saja sekarang. Dia bahkan tidak sanggup membuka pintu tersebut karena setelah pintu terbuka makai a harus mengucapkan selamat dating kepada nasib buruknya.Namun, berlama-lama di sana harus dikubur jauh-jauh olehnya ketika kakak sulungnya itu memanggilnya dan menyuruhnya segera keluar.Eros Kembali melihat bayangannya di cermit dan pria itu menarik napas Panjang untuk menguatkan dirinya sendiri.***“Eros! Kau sedang apa di dalam sana? Cepatlah keluar!” teriak Naura sudah seperti nyonya besar.Ceklek!Ketiga orang itu serempak menolehkan kepalanya ketika pintu ruangan yang digunakan Eros berganti p
last updateLast Updated : 2021-11-22
Read more

Bab 130 |Ngidam yang Aneh (bagian 3)

“Aish! Disaat seperti ini kenapa harus ada tamu sih,” gerutu Arya yang langsung menarik adik iparnya ikut bersamanya. Jika ia harus menanggung malu dilihat oleh tamu yang sedari tadi terus menekan bell dengan tidak sabarnya, maka ia tidak boleh malu sendirian. Ya, itulah yang jadi prinsipnya saat ini. “Aish! Apa yang kau lakukan. Lepas!” protes Eros berusaha menyelamtakan harga dirinya di depan orang yang sedang bertamu. “Diamlah. Aku tidak ingin malu sendirian,” timpal Arya semakin mengencangkan gengaman tangannya mencekal Eros agar pria itu tidak kabur, sehingga yang bisa diperbuat Eros sekarang hanyalah pasrah. Ceklek! Pelaku yang sedari tadi menekan bel sontak membuka mulutnya lebar-lebar ketika melihat penampilan kedua pria tampan di depannya. “Astaga, apa yang terjadi pada kalian?!” pekiknya tidak percaya dengan apa yang dilihat kedua bola matanya. Tidak ingin tambah malu lagi, Arya langsung menyuruh wanita yang diketahui
last updateLast Updated : 2021-11-26
Read more

Bab 131 |Kasih Ibu Sepanjang Masa

Zora tersenyum sangat cerah saat kedua tangannya dengan lihai memasangkan dasi suaminya. Karena tinggi badannya tidak setinggi Eros maka ia harus sampai berjinjit sedangkan si suami memegang pinggangnya – menjaga agar istrinya itu tidak jatuh.“Huh, selesai,” ucap Zora tersenyum puas dengan hasil simpulannya.Eros memegang dasinya lalu setelah itu menundukkan kepalanya seraya tersenyum tak kalah puas. “Istriku memang yang terbaik.” Bahkan pria itu menambahkan kecupan sayang di keningnya.“Mas,” panggil Zora dengan suara terdengar manja.“Iya?” jawab Eros begitu lembut penuh kasih sayang.“Jangan pulang malam ya,” pintanya.Eros hanya mengulas senyumnya. Sepertinya sifat manja istrinya kembali lagi. Namun, jujur sikap istrinya itu justru membuat Eros senang, dan mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada calon anaknya karena membuat bundanya ingin terus berdekatan denga
last updateLast Updated : 2021-11-29
Read more

Bab 132 |Inilah Jalan yang Kupilih

Setelah berhasil melewati ibunya kini Eros harus kembali dihadapkan dengan pertemuan seseorang yang saat ini sangat-sangat tidak ingin ia temui. Melihat wajahnya mengingatkannya akan kebohongan yang telah pemuda itu lakukan padanya. “Masih tidak malukah kau menampakkan wajahmu di depanku?” tanya Eros dengan begitu dinginnya. Pemuda itu hanya menundukkan kepalanya seakan wajah Eros objek yang tidak seharusnya ia liat. Kemarahan pria itu benar-benar membuat nyalinya menciut hanya sekedar mengangkat kepalanya. Dikepalkannya kedua tangan besarnya, menggingit bibir bawahnya untuk menahan sekuat mati air mata sialan yang sedang berdesakan keluar. Setelah berjuang melawan semua perasaan yang dirasakannya, perlahan Deni mengangangkat kepalanya untuk bertemu pandang dengan mata gelap milik Eros. “Kak Eros.” Panggilnya begitu pelan, tetapi walau begitu Eros masih dapat mendengar jelas suaranya bahkan ia tahu bahwa pemuda itu memanggilnya dengan suara gemetar.
last updateLast Updated : 2021-12-01
Read more

Bab 133 |Menjemput Takdir

“Panggil aku Kakak. Kak Eros.” Eros menyodorkan tangannya menunggu persetujuan Deni agar pemuda itu memanggilnya dengan sebutan yang diinginkannya. Deni yang entah tidak percaya atau masih syok karena tiba-tiba orang sepenting Eros mengutarakan keinginanannya untuk menjadikannya adiknya hanya berdiri membatu, ia tidak mampu bahkan hanya sekadar menerima jabatan tangan. “Itu pun jika kau tidak keberatan.” Lanjut Eros tidak ingin membebaninya, dan karena pemuda itu tidak kunjung membalas jabatan tangannya akhirnya Eros mulai menurunkan tangannya. Namun, sebelum tangannya benar-benar terjatuh ada tangan lain yang langsung memegangnya membuat pria itu menggangkat kepalanya dan lesung pipi itu langsung terlihat ketika ia tahu siapa pemilik tangan tersebut. “K-kak Eros,” panggil si pemilik tangan yang tidak lain adalah Deni dengan terbata-bata membuat Eros tidak bisa untuk tidak tersenyum melihat responnya. “Bagus. Sering-seringlah memanggilku dengan sebuta
last updateLast Updated : 2021-12-02
Read more

Bab 134 |Berita Duka (bagian 1)

Pria itu menjatuhkan dirinya di sopa panjang yang ada di ruangannya. Setelah pertemuannya dengan Deni beberapa saat lalu tubuhnya benar-benar terasa terkuras habis. Hatinya menjerit ingin memeluk pemuda itu, tetapi egonya menentangnya. Setelah cukup lama ia hanya berdiam diri akhirnya ia memutuskan untuk melanjutkan pekerjaannya kembali mengingat ada wanitanya dan calon buah hatinya yang menunggunya di rumah. Eros yang malang. Masih pagi sudah harus mendapatkan beban pikiran seberat ini dan beban itu belum seberapa dengan beban-beban lainnya yang sudah menunggunya di depan sana. Dengan langkah gontai pria itu menuju kursi kerjanya dan mulai menyalakan laptopnya serta membaca tumpukan dokumen yang dua hari ini tidak diperiksa karena sakit. Mata tajamnya membaca setiap rentetan kata dan tangannya sibuk membubuhi tanda tangan setelah ia merasa tidak ada kejanggalan. Eros terus bekerja tanpa mengenal lelah sebagai pengalihan agar ia tidak memiliki celah u
last updateLast Updated : 2021-12-03
Read more

Bab 135 |Berita Duka (bagian 2)

Zora segera beranjak untuk menyusul suaminya yang mungkin sebentar lagi menuju ke sini. Namun, belum ia melakukan itu tiba-tiba ia kembali dikejutkan dengan benda jatuh di hadapannya. Dengan perasaan takut wanita itu mendongakkan kepalanya ke atas untuk melihat siapa gerangan yang menjatuhkan barang tersebut. Semoga saja bukan dia. Bukan suami tersayangnya. “Deni,” gumam si pelaku yang menjatuhkan barang tersebut dengan wajah super syok. “Sayang.” Panggil Zora seraya memegang tangan suaminya yang terjatuh tidak memiliki tenaga. Wanita itu tidak sanggup meilhat wajah syok dan terluka suaminya. Hal yang ditakutkannya tadi, sekarang benar-benar terjadi. Sementara pria itu tetap mematung seraya matanya tidak lepas dari berita di televisi. Jantungnya seakan dicabik-cabik dan rasanya itu sangat menyakitkan. Wajahnya mulai memucat dan napasnya mulai terdengar berat membuat Zora semakin khawatir. Lantas ia menyuruh suaminya untuk duduk dan meminta air minum k
last updateLast Updated : 2021-12-04
Read more

Bab 136 |Selamat Jalan

Pria itu berdiri mematung di daun pintu kamar mayat. Kedua kakinya sangat lemas hanya untuk sekadar dilangkahkan menuju peti mati di depan sana. Eros memang sengaja tidak meminta ditemani, maka dari itu sekarang ia harus berjuang sendiri melawan rasa sesak yang menderanya. Karena tidak ada sang istri atau orang lain yang menguatkannya.Dengan langkah sangat gontai akhirnya ia sampai di depan peti jenazah pemuda malang itu. Eros menempelkan telapak tangannya yang gemetaran ke kaca yang ada di peti tersebut. Melihat wajah pucat pasi Deni membuat air mata yang sedari tadi berdesakan keluar akhirnya tidak dapat dibendungnya lagi. Eros membiarkan air mata itu membanjiri wajahnya.Banyak yang ingin ia katakan pada pemuda yang sudah terbujur kaku tersebut, tetapi bibirnya mendadak kelu, ia tidak mampu mengucapkan sepatah katapun untuknya.Kumpulan memori selama pemuda itu hidup mulai dari awal pertama kali ibunya mengenalkan Deni padanya sampai kejadian tadi di kantor
last updateLast Updated : 2021-12-05
Read more

Bab 137 |Pilihan yang Sulit

Wajah-wajah itu tampak pias menunggu dokter yang memeriksa Zora keluar. Seorangpun tidak ada yang terlihat tenang. Baik Naura, ibu mendiang Deni, apa lagi Eros. Bahkan pria itu terus bergerak ke sana kemari seperti sebuah setrikaan yang sedang digunakan.Air matanya terus merembes mengingat bagaimana istri tercintanya tersiksa dengan sakit perutnya selama perjalanan ke rumah sakit tadi. Saking tidak ingin meninggalkan istrinya, Naura yang membawa mereka, padahal semua orang tahu wanita itu sedang mengandung, tetapi karena rasa panik dan takut mereka mengabaikan itu. Yang ada dalam pikiran mereka hanyalah bagaimana secepatnya sampai di rumah sakit dan Zora tidak lagi kesakitan.Melihat betapa kacau adik bungsunya sekarang membuat Naura harus berusaha bersikap tenang. Jika ia juga sama kacaunya maka siapa yang akan menguatkan Eros?Setelah menarik napas beberapa kali, wanita itu beranjak dari duduknya dan menghampiri si bungsu yang masih terlihat begitu kacau lalu
last updateLast Updated : 2021-12-10
Read more
PREV
1
...
121314151617
DMCA.com Protection Status