Home / Romansa / Mantan Bos / Bab 138 |Berjuang Bersama

Share

Bab 138 |Berjuang Bersama

Author: seni_okt
last update Last Updated: 2021-12-12 16:26:06

Eros berjalan dengan langkah gontai dan bahu yang tidak setegap biasanya. Kedua bahu itu jatuh saking beratnya beban yang dipikulnya. Napasnya terasa sulit karena begitu sesak menerima kenyataan yang terjadi pada keluarga kecilnya.

Tinggal beberapa langkah ia akan sampai di depan pintu kamar VIP tempat istrinya di rawat setelah keluar dari ruang UGD, akan tetapi langkahnya terhenti ketika melihat ada ibunya di sana sedang berbicara dengan ibu mendiang Deni. Entah apa yang sedang kedua wanita tua itu bicarakan, Eros pun tidak mempedulikannya.

Disatu sisi pria itu tidak ingin bertemu dengan ibunya, tetapi disisi lain ia butuh masuk ke sana untuk melihat keadaan istri tercintanya yang otomatis harus melewatinya terlebih dahulu. Namun, untungnya disaat pria itu berperang dengan ego dan perasaannya akhirnya perasaannyalah yang menang.

Eros berjalan seperti tidak melihat ada sosok wanita yang telah mengandung dan melahirkannya disana, pria itu langsung masuk ke rua

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Mantan Bos   Bab 139 |Ucapkan Selamat Tinggal Pada Keluarga Kecilmu

    “Aaa.. Sayang.” Eros mengangkat sendok itu tinggi-tinggi membuat sang isrti tertawa karena tingkah suaminya tersebut.“Sayang, aku bukan anak kecil.” Protesnya dengan bibir yang mengerucut, “bahkan sebentar lagi aku akan jadi ibu.”Deg!“Sayang, tadi di kantor banyak yang menitip salam padaku untukmu. Ah, bahkan sahabatmu Zani katanya dia akan datang ke sini setelah pulang bekerja,” ujar Eros terlihat sekali bahwa ia sedang mengalihkan topik pembicaraan.Setiap kali Zora membahas tentang status mereka sekarang, entah kenapa gelagat suaminya itu langsung berubah, seperti menghindari pembicaraan itu dan berusaha mengubah topik pembicaraan.“Mas.” Panggil Zora dengan tatapan penuh tanyanya, “ada apa?”“Ada apa, apa?” Tanya Eros seraya kembali menyendokan makanan yang disediakan rumah sakit kepada sang istri.Zora menerima suapannya, akan tetapi matanya ti

    Last Updated : 2021-12-15
  • Mantan Bos   Bab 140 |Sulit Dipercaya

    “Endru? Tumben kau kemari, ada apa?” tanya Arya cukup terkejut ketika ruang kerjanya didatangi oleh salah satu adik iparnya. Mungkin jika yang datang adalah Eros, dia tidak akan seterkejut ini karena pria itu sudah terbiasa keluar masuk ke kantornya begitupun sebaliknya, tetapi Endru? Pria itu jarang bahkan tidak pernah sekalipun mendatangi kantornya dan jujur saja Arya memang tidak terlalu dekat dengannya.“Aku hanya ingin menemui kakak iparku. Apa tidak boleh?” tanya Endru lebih seperti sebuah sarkas.“Ah, bukan begitu. Tentu saja boleh,” sanggah Arya langsung membenarkan posisi duduknya dan mempersilakannya duduk di sopa yang ada di ruangan tersebut, “silakan duduk.”Endru hanya melihat Arya sekilas kemudian pria itu mulai berjalan dengan santai menuju sopa yang ditunjuk oleh kakak iparnya tersebut. Kemudian ia jatuhkan bokongnya ke sana dan duduk dengan nyaman.“Bisakah kita bicara?” tanya En

    Last Updated : 2021-12-18
  • Mantan Bos   Bab 141 |Curahan Hati Seorang Teman

    Sudah lebih dari satu jam lamanya Endru membolak-balikkan dokumen penjualan restorannya bulan ini, tetapi percuma saja karena memang pikirannya tidak sedang berada disana sehingga yang terjadi dokumen itu hanya dibolak-balik tidak jelas.Pria itu mendengkus kesal seraya menyimpan dokumen tersebut dan berjalan keluar. Mungkin dengan melihat para pelanggannya pikirannya bisa teralihkan dari masalah rumah tangganya yang sudah sulit untuk diselamatkan itu.Disaat Endru sedang memperhatikan para pelayan serta pelanggannya, tiba-tiba maniknya tidak sengaja melihat Sakila – manajer restorannya yang sedang duduk sendiri di kursi kosong dan sepertinya gadis itu bukan sedang memperhatikan para karyawan bekerja, tetapi sedang melamun.Tanpa disadari Endru berjalan ke arahnya dan langsung duduk di kursi kosong – tepat di depannya. Tidak ada yang pria itu lakukan di sana. Dia hanya duduk seraya sesekali memperhatikannya.“Ah, tuhanku!” Jerit Sa

    Last Updated : 2021-12-20
  • Mantan Bos   Bab 142 |Bagimu Pernikahan Ini Hanyalah Sebuah Status

    “Bagaimana jika orang itu berselingkuh dengan adiknya sendiri? Itulah yang sedang dihadapi temanku. Istrinya bermain belakang dengan adiknya dan karena perbuatannya itu istrinya itu kini hamil padahal istri adiknya juga tengah hamil?” tanya Endru dan lagi-lagi pria itu berbohong dengan membawa kata temannya. Padahal pada kenyataannya dia sedang menceritakan kisahnya sendiri. Sakila benar-benar tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya. Gadis itu tidak menyangka ada kisah perselingkuhan seperti itu di dunia nyata. Dia pikir kisah menyedihkan itu hanya ada di sinetron yang selalu tetangganya tonton. Jika dia ada diposisi teman sang atasan, ia juga tidak tahu akan seberapa hancur dan betapa sakitnya. “Aku tidak tahu,” jawabnya setelah bergelut dengan keterkejutan dan rasa empatinya sendiri. Bersamaan dengan jawaban Sakila, Endru menoleh padanya lalu ia menarik tangan gadis itu untuk ikut dengannya. Kedua orang itu kini sudah duduk di pasir pantai, akan tetapi ti

    Last Updated : 2021-12-21
  • Mantan Bos   Bab 143 |Perpisahan (Bagian 1)

    Setelah tindakan Endru yang mengejutkannya, Sakila semakin banyak melamun dan sesekali menyentuh cincin yang melingkar indah di jari manisnya. Setiap melihat cincin tersebut, ia jadi teringat kepada orang yang memberikan cincin bermata berlian itu padanya. Hatinya mendesir ketika mengingat kata-kata yang diucapkan orang tersebut yang tak lain adalah Endru sang atasannya. Gadis itu mengerjap ketika tangannya menyentuh sebuah kotak perhiasan yang pernah dilihatnya beberapa hari lalu dan yang lebih mengejutkannya ialah ucapan yang dilontarkan Endru saat itu. “Untukmu,” ucap pria itu seakan mengerti apa yang sedang dipikirkannya. Sakila masih bergeming di tempatnya. Gadis itu masih syok dan juga bertanya-tanya apa maksud Endru memberikan benda yang akan pria itu berikan kepada istrinya, benda yang sempat membuatnya berharap lebih padanya dan hampir menjadikannya wanita perusak rumah tangga orang. “Untukmu.” Endru mengulang perkataannya seraya meng

    Last Updated : 2021-12-22
  • Mantan Bos   Bab 144 |Perpisahan (Bagian 2)

    “Apa yang terjadi?” tanya Naura pada si bungsu karena ia baru saja pulang membeli buah-buahan pesanan sang adik ipar, tetapi yang dilihatnya justru adiknya sedang duduk dengan menutup wajahnya dengan kedua tangannya. “Eros, apa yang terjadi?” ulangnya karena pria itu masih saja bergeming. Ceklek! Pintu ruang rawat Zora terbuka dan munculah sosok dokter yang memeriksanya. Eros langsung bangkit menghampirinya untuk menanyakan kondisi sang istri. “Pak Eros bisa ikut ke ruangan saya?” tanya sang dokter yang diangguki samar oleh pria itu. Jujur saja mendengar kata ruangan seperti trauma tersendiri untuknya. Eros takut apa kabar yang akan disampaikan sang dokter kabar yang tidak ingin ia dengar. “Pak Eros mengenai kondisi istri Bapak—" Kedua pria berbeda generasi itu sudah duduk saling berhadapan di ruangan tersebut. Eros meremas celananya untuk menghalau rasa cemas dan takut dalam dirinya ketika sang dokter mulai menjelaskan kondisi istriny

    Last Updated : 2021-12-23
  • Mantan Bos   Bab 145 |Kembalilah! Jangan Tinggalkan Aku

    Eros memandang sopa panjang di rumahnya dengan tatapan sedih. Pria itu berulangkali membuang napasnya ketika rasa sesak itu menyapanya lagi. Eros berjalan dengan langkahnya yang lunglai lalu memdudukan dirinya di sopa tersebut.Tangannya bergerak ke samping dan mengusap sopa tersebut dengan begitu lembut seakan ia sedang mengusap tubuh istrinya yang kini tak lagi tinggal bersamanya.Ya, sudah seminggu istrinya itu kembali ke rumah orangtuanya. Wanitanya begitu marah, sedih, dan sangat membencinya ketika ia harus menerima kenyataan pahit bahwa ia tidak akan memiliki anak. Dia bukan lagi istri sempurna untuknya. Itulah yang dipikirkan Zora.Awalnya Zora begitu marah ketika melihat foto-foto tidak pantas suami dan kakak iparnya itu, tetapi setelah ia mengetahui kenyataan bahwa ia tidak akan pernah memiliki anak justru kini wanita itu merelakannya dan melepaskan Eros untuk kembali dengan mantan kekasihnya tersebut. Sedangkan kedua orang tua Zora begitu marah saat me

    Last Updated : 2021-12-24
  • Mantan Bos   Bab 146 |Surat Cerai

    Eros mengambil surat yang diberikan istrinya itu beberapa menit lalu padanya. Saat tangannya menyentuh kertas panjang tersebut, ia dapat merasakan tektur kertas yang halus selayaknya kertas HVS pada umumnya. Deretan hurup berjajar dengan rapi membuat susunan kalimat. Bola matanya bergerak-gerak membaca setiap deratan hurup yang saling terhubung memnjadi sebuah kumpulan kata dan tanpa sadar kertas itu sudah tidak berbentuk lagi ketika kedua tangannya meremasnya dengan kuat. Kristal-kristal yang sangat dibencinya kembali meleleh dan membasahi kedua pipinya, bibirnya bergetar menggumamkan permohonan, “Jangan pergi.”Ketakutan pria itu pun terjadi. Istrinya melayangkan gugutan cerai padanya. Wanita itu menyerah mempertahankan rumah tangganya. Wanita itu menyerah untuk tetap berada disampingnya apapun yang terjadi. Wanita itu telah melanggar komitmen yang teleh mereka buat bersama untuk tidak pergi meninggalkannya.Pria itu menarik napasnya panjang dan menutup m

    Last Updated : 2021-12-25

Latest chapter

  • Mantan Bos   Bab 164 |Akhir Kisah Ini (Bagian 3) TAMAT!

    Hari ini langit Tokyo bergitu cerah, hangatnya matahari pagi menyambut dengan riang orang-orang yang sedang berjuang meraih mimpi atau tujuan hidupnya. Namun, berbeda untuk Eros, suasana hati pria itu begitu mendung dikarenakan sudah hampir dua minggu pria itu berada di Jepang akan tetapi sampai saat ini dia belum mendapatkan satu informasipun dimana keberadaan mantan istrinya tersebut, padahal Eros sudah mengerahkan semua detektif suruhannya untuk mencari Zora di setiap kota di negeri sakura ini, akan tetapi sampai saat ini dia belum mendapatkan kabar baik. Karena mustahil dia bisa mencari wanita itu dengan cepat jika hanya mengandalkan keberuntungan. Walaupun Eros mengerahkan banyak orang untuk mencari, tetapi pria itu juga tetap bergerak tidak hanya berdiam diri dan menunggu kabar. Seperti hari ini Eros sedang berjalan-jalan di salah satu taman di kota tersebut, berharap jika Zora ada di sana mengingat wanita itu sangat menyukai taman. Saat sampai di sana, pikiran

  • Mantan Bos   Bab 163 |Akhir Kisah Ini (bagian 2)

    Pria itu – Eros langsung disambut oleh langit Jepang yang masih cukup terang padahal arlojinya sudah menunjukkan jam lima sore yang artinya sekarang sudah jam 7 malam di jepang mengingat Indonesia tempatnya tinggal dengan Tokyo memiliki selisih dua jam.Setelah delapan belas jam perjalanan memakai pesawat dan tanpa memejamkan mata sedetikpun akhirnya pria itu sampai juga di bandara internasional Tokyo – Jepang.Eros menarik napasnya untuk mendapatkan oksigen yang cukup untuk paru-parunya. Setelah merasa penuh pria itu membuangnya secara perlahan dan ia melakukannya berulang kali. Dengan hanya bermodalkan tekad dan sedikit keberuntungan pria itu berharap bisa menemukan wanitanya di Negara yang terkenal dengan bunga sakuranya tersebut. Karena hanya itulah petunjuk yang ia miliki.Namun, bagaimanapun Eros sudah sangat bersyukur, setidaknya dia tahu bahwa Zora ada di negara ini, itu masih jauh lebih baik dari pada ia harus berkeliling ke seluruh dunia un

  • Mantan Bos   Bab 162 |Akhir Kisah Ini (bagian 1)

    Hari ini, detik ini, masih di langit dan bangunan yang sama Eros akan memperjuangkan kebahagiaannya. Dengan masih memakai setelan kerjanya pria itu berdiri di depan pintu kediaman mantan mertuanya, menunggu seseorang di dalam berbaik hati membukakan pintu untuknya. Selama mereka tidak memberitahu di mana keberadaan Zora, Eros tidak akan pernah lelah memaksa dan meyakinkan kepada kedua orang tua wanita itu bahwa ia bersungguh-sungguh mencintai putri mereka, bahwa ia tidak pernah sekalipun ada niatan untuk menyakiti hatinya. Sementara di dalam rumah itu sepasang suami istri tersebut sedang duduk – berpura-pura – santai di ruangan tamu, berpura-pura membutakan mata mereka jika di luar sana ada seseorang yang sedang berdiri menunggu mendapatkan kesempatan kedua. Namun, yang namanya hati seorang wanita terlebih seorang ibu tetap saja sekecewa-kecewanya, semarah-marahnya dia, hatinya tetaplah lembut. “Jangan sekalipun kau membukakan pintu untuknya!”

  • Mantan Bos   Bab 161 |Kutitipkan Dia Padamu

    Setelah menahan rasa sakit diperutnya berjam-jam kemudian syukurlah sakit itu berangsur-angsur menghilang. Dengan gerakan pelan Kirana mengelap keringatnya dan berulang kali menarik napasnya. Kirana bertanya-tanya pada dirinya sendiri, “Ada apa dengan perutku? Kenapa rasanya sesakit ini?” Setelah itu ia beranjak untuk mengambil tas dan kunci mobilnya yang tergantung tidak jauh dari tempatnya sekarang untuk bergegas ke rumah sakit. Selain untuk memeriksakan kandungannya, Kirana juga kesana untuk menjenguk ibu mertuanya. Walaupun hubungan mereka tidak baik setelah masalah perselingkuhan palsu yang diciptakannya, tetapi tetap saja ia masihlah seorang menantu dan bagian dari keluarga itu. Dengan masih memegang perut besarnya Kirana mulai melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Dia tidak ingin mengambil risiko datang ke rumah sakit dengan dibawa mobil ambulance karena mengalami kecelakaan. *** Muak dengan semua pembicaraannya akhirnya Eros memi

  • Mantan Bos   Bab 160 |Minta Pertolongan

    Dua pria yang sama-sama memiliki wajah tampan dan berkharisma jika sedang bekerja itu kini sedang duduk di sebuah taman rumah sakit. Saling berdiam diri, tetapi tidak dengan pikirannya. Entah apa yang sedang dipikirkan kedua pria yang hanya memiliki selisih usia satu tahun itu, tentu saja yang mengetahuinya hanya dirinya sendiri dan Tuhannya yang tahu. Sampai satu orang pria yang tidak terlalu nyaman dengan keterdiaman ini akhirnya membuka suaranya setelah satu jam lebih mereka berdiam di sana. “Kak Naura sudah melahirkan,” ucap pria tersebut yang tidak lain adalah – Endru - dengan tatapan datarnya dan tanpa menoleh ke arah orang yang sedang diajaknya bicara. Pria satunya yang tentu saja sudah dapat kita tebak siapa menolehkan kepalanya, pria itu tidak lantas menjawab karena ia yakin sang kakak belum menyelesaikan perkataannya, karena tidak mungkin dia hanya akan memberitahukan bahwa kakak pertamanya telah melahirkan, dia sudah mengetahuinya. Maka yang dilaku

  • Mantan Bos   Bab 159 |Si Kembar

    “Dia begitu mirip denganmu, Sayang,” ucap Arya ketika bayi kembar mereka sudah diperbolehkan tidur di ruangan yang sama dengan ibunya. “Matanya, hidungnya, bahkan bentuk bibirnya juga benar-benar fotocopy dari ibunya. Hmm, sedikitpun tidak ada yang meniru dariku.” Naura hanya tersenyum mendengar suaminya terus memuji wajah tampan bayi laki-lakinya yang memang lebih mirip dengannya. Namun, pria itu tidak boleh cemburu karena wajah bayi perempuannya lebih mirip dengannya. “Dan bayi perempuan kita mirip denganmu, Sayang,” balas Naura ikut memperhatikan wajah-wajah si kembar. Pria itu menoleh di mana istrinya berada, lalu pria itu tersenyum seraya mengusap puncak kepala istrinya dan kembali mengucapkan terima kasih karena sudah melahirkan si kembar yang kini sedang tertidur pulas di dalam box bayinya, tidak terganggu sama sekali dengan obrolan orangtuanya yang sedang membicarakan mereka. “Terima kasih atas perjuangmu yang luar biasa ini dalam melahirkan s

  • Mantan Bos   Bab 158 |Semua Akan Baik-Baik Saja

    “Kalian makanlah dulu, biar Naura Ibu dan Ayah yang jaga,” ucap ibu dari Arya tidak tega melihat ketiga pria itu tetap setia menunggu di depan ruangan ICU – tempat di mana wanita itu ditangani setelah operasi. Memang saat di ruang operasi wanita itu sempat kehilangan detak jantungnya beberapa detik. Namun ketika Arya menangis tergugu memohon kepada Tuhan untuk tidak mengambil istrinya dan disaat itu juga keajaiban datang, grafik yang awalnya lurus horizontal itu berangsur-angsur menunjukan perubahan. “Dokter detak jantungnya kembali!” seru salah satu perawat melihat layar tersebut menunjukkan grafik naik turun meskipun lemah. Disaat itu juga tangis Arya semakin kencang, tetapi ia belum berani untuk mendekatinya. Arya tidak ingin mengganggu kerja dokter yang sedang berusaha menyelamatkannya. Barulah saat dokter itu memperbolehkannya ia langsung menggenggam tangan sang istri seraya mengatakan terima kasihnya berulang kali. “Aku tidak lapar, kalian makan

  • Mantan Bos   Bab 157 |Jangan Tinggalkan Aku!

    “Arya!” Panggil kedua orangtuanya yang langsung datang ke rumah sakit ketika dikabari menantunya akan segera melahirkan.“Bagaimana keadaan menantu dan cucu Ibu?” tanya ibunya tanpa bisa menutupi rasa khawatirnya.Besannya saja sampai sekarang belum membuka matanya, ditambah sekarang menantunya yang sedang berjuang di dalam sana demi menjadi seorang ibu. Semoga Tuhan selalu melindunginya dan menyelamatkan keduanya. Amin.Arya hanya menggelengkan kepalanya dengan lemah. Tenaganya sudah terkuras habis oleh segala ketakutannya sendiri terlebih lampu di ruang operasi itu belum juga mati.Berapa lama lagi ia harus menunggu? Apakah operasi cessar harus selama ini?Paham bagaimana perasaan putranya saat ini, sang ibu langsung memeluknya dan megusap-usap punggunya, berharap dengan ini putranya bisa sedikit lebih tenang.Wanita itu dapat merasakan tubuh putranya bergetar dan demi tuhan itu benar-benar membuat hatinya mencelos

  • Mantan Bos   Bab 156 |Perjuangan Seorang Ibu

    Ceklek! “Masih ingat rumah juga.” Sarkas Kirana dengan tatapan serta nada sinisnya pada Endru yang baru saja pulang bekerja. Sebaliknya pria itu tidak menanggapinya justru langsung masuk ke dalam kamar untuk membersihkan diri dan tentu saja sikapnya itu memancing kemarahan sang istri. “Tidak sekalian ajak selingkuhanmu pulang.” Ini bukan pertanyaan melainkan sebuah pernyataan sarkasme pada Endru dan kali ini berhasil menghentikan langkah Endru yang sudah sampai di dekat tangga menuju kamar mereka. “Apa maksudmu dengan selingkuhan? Tolong jika bertanya berkaca terlebih dulu,” sarkasnya dengan nada dinginnya yang sempat membuat Kirana tertegun beberapa detik karena baru kali ini pria itu bersikap dingin padanya. Tidak ingin terlihat kalah, wanita itu terus menyudutkannya dengan membawa kehamilannya. Tanpa pria itu ucapkan secara gamblangpun wanita itu tahu maksud ucapannya. Dialah yang berselingkuh di sini. Ya, setidaknya itu yang diketahui pria itu sek

DMCA.com Protection Status