Home / Pendekar / LANTING BRUGA / Chapter 1231 - Chapter 1240

All Chapters of LANTING BRUGA: Chapter 1231 - Chapter 1240

1302 Chapters

Mahluk Berlendir

Menurut Rambai Kaca, kembali ke Padepokan Naga Barat adalah tindakan yang salah. Itu sama dengan menghindari masalah.Dia mengusulkan agar melewati perbatasan ini, tapi sebelum hal itu, para penjaga palsu ini harus diberi perhitungan terlebih dahulu.Tidak peduli jika mereka adalah pendekar aliran putih, atau pendekar aliran hitam, menurut Rambai Kaca membunuh tanpa alasan adalah kesalahan. Jadi konsekuensinya adalah kematian pula."Kau ingin kita menyerang mereka?" tanya Nagamayang. "Bagus, aku setuju denganmu. Sejak awal perlakukan mereka memang mencurigakan, tampaknya menghabisi mereka semua bukanlah tidakan salah."Dalam satu malam yang singkat, semua penjaga di gerbang perbatasan telah dihabisi oleh mereka bertiga.Sementara di istana kerajaan Selatan, Raja Naga Selatan duduk bersila di tengah ruangan. Penjagaan begitu ketat di luar ruangan tersebut, sementara di dalam ruangan itu sendiri, semua Senopati di kumpulkan untuk melindungi raja tersebut.Namun ...Ting ting ting.Terd
last updateLast Updated : 2023-01-04
Read more

Tiba di Padepokan Selatan

Mahluk rawa beracun kini telah lenyap bersama beberapa senopati dan juga Raja Naga Timur.Sisa senopati yang ditinggalkan di dalam ruangan baja, dalam ke adaan kritis. "Segera panggilkan tabib istana!" Patih yang datang untuk memeriksa kondisi Raja menemukan bahwa pimpinan negri ini telah hilang, sementara pintu baja masih tertutup rapat.Di luar ruang baja, lebih dari tiga lusin prajurit terbaik telah dikalahkan."Mereka keracunan!" ucap tabib, "bawa mereka ke ruang kerjaku!"Semua orang langsung bergerak cepat, membawa 5 senopati keluar dari dalam ruangan tersebut."Saat ini tidak ada yang bisa memberi penjelasan, semua prajurit yang terlibat tampaknya telah dibunuh, sementara yang lainnya tidak mengetahui apapun yang terjadi di ruangan ini." Seorang prajurit melaporkan situasi Istana saat ini kepada Patih."Tuan Patih, tidak ada jejak musuh dimanapun!""Apa?!""Benar, kami telah memeriksa setiap sisi di Istana ini, tapi kami tidak menemukan tanda-tanda jejak musuh.""Kami ... kami
last updateLast Updated : 2023-01-04
Read more

Hanya Ada Tiga Pimpinan

Satu-satunya petunjuk yang bisa diberikan oleh Rambai Kaca kepada Pimpinan Padepokan Naga Utara adalah mengenai para petugas keamanan palsu yang telah membunuh puluhan prajurit istana di perbatasan.Menurut Rambai Kaca, Naga Selatan terkait dengan Cakar Hitam, meskipun ini hanya sekedar dugaan semata, tapi Rambai Kaca sedikit yakin dengan keterkaitan Naga Selatan ini."Bisa saja, kita akan dibunuh di sini," ucap Rambai Kaca.Ucapan itu terdengar santai, tapi membuat perasaan Yaksa dan Pimpinan Naga Utara menjadi tidak tenang. "Kita akan segera melakukan pertemuan," ucap Rambai Kaca, "kita akan mendengar apa yang ingin disampaikan oleh Naga Selatan."Setelah beberapa saat kemudian, tiga padepokan pada akhirnya berkumpul di dalam aula pertemuan.Aula ini dihadiri oleh sedikit petinggi Padepokan, dan sisanya berjaga di luar aula."Sangat disayangkan kita telah kehilangan beberapa orang hebat dalam kurun waktu tidak sampai setengah tahun," ucap Pimpinan Naga Selatan alias Tiung Langit. "
last updateLast Updated : 2023-01-05
Read more

Telik Sandi Muda

Beberapa hari sebelum pertemuan ini di lakukan, di luar gelembung energi yang menutupi dunia naga, ketika lima utusan Telik Sandi baru saja mendarat di pesisir pantai sebuah benua, telah terjadi sesuatu yang tidak diinginkan oleh Naga Utara.5 telik sandi ini di utus untuk mengirim pesan kepada Mahasepuh Pramudhita alias ayah angkat Rambai Kaca, tapi sebelum mereka tiba di wilayah Gunung Semeru, seorang pendekar aliran hitam telah menghadang perjalanan mereka."Aku tidak akan membiarkan kalian melaporkan masalah ini kepada Pedang Bayangan," ucap pria tersebut."Mereka telah menebak rencana kita," ucap salah satu dari telik sandi itu."Serahkan gulungan itu, dan kembalilah ke negri naga utara!" ucap pendekar itu.Dia adalah orang yang paling tersembunyi di antara semua pendekar Cakar Hitam. Dialah orang yang memiliki teknik pembangkit mayat hidup, dan dia juga adalah pimpinan utama dari kelompok Cakar Hitam ini.Orang yang sudah sangat tua, wajahnya putih pucat dengan rambut panjang te
last updateLast Updated : 2023-01-05
Read more

Perjalanan Telik Sandi Muda

Widura masih dikejar oleh segerombolan mayat binatang buas. Bahkan kini dia telah menerima beberapa kali serangan.Sekarang bisa dilihat, sebagian pakaian yang dikenakan oleh Widura telah penuh dengan koyakan, darah juga telah menetes di atas rumput kecil atau di dedaunan semak belukar yang dilewati oleh remaja tersebut.Namun, masih butuh waktu yang lama bagi Widura untuk tiba di wilayah Padepokan Pedang Bayangan.Entah apakah usahanya akan berhasil, atau berakhir, tapi yang jelas Widura akan berjuang sekuat tenaga untuk membawa gulungan ini ke Padepokan Pedang Bayangan.Goar.Tiba-tiba dari depan, muncul seekor singa bertubuh gundul yang sebagian perutnya telah busuk dan berulat.Jangan ditanya bagaimana aroma dari mayat binatang hidup ini, Widura hampir saja muntah karena mencium baunya yang menyengat."Ahk ..." Remaja itu terlempar kuat ke kiri, cakaran singa itu telah melukai lengannya cukup parah.Tubuh remaja itu berguling beberapa kali di udara, sebelum kemudian mendarat di at
last updateLast Updated : 2023-01-05
Read more

Kesepakatan

Pramudhita memutuskan untuk pergi sendiri ke Negara Utara untuk menjemput mertuanya. Sementara itu, Widura diminta olehnya untuk tinggal di Padepokan tersebut untuk sementara waktu. Beberapa sesepuh tampaknya tertarik dengan ras naga tersebut, lebih lagi ketika melihat tanggung jawab dan kegigihan yang dimiliki oleh Widura.Ah, mungkin dia akan diminta tinggal di sini, berlatih ilmu pedang bayangan, mungkin saja.Dua hal yang membuat Pramudhita meresa cemas, pertama keselamatan Mertuanya, dan kedua keselamatan Putra Angkatnya yaitu Rambai Kaca.Dia telah diberi mandat oleh Seno Geni untuk mendidik Rambai Kaca, tapi sampai sekarangpun tidak ada yang bisa diberikan oleh Pramudhita kepada Putra Lanting Beruga tersebut.Membiarkan Rambai Kaca dalam bahaya akan membuat hubungan antara dirinya dengan keluarga Seno Geni menjadi hancur.Lebih lagi, sumpah darah yang dilakukan oleh Pramudhita kepada Seno Geni seperti sebuah segel. Pramudhita tidak akan mampu melarikan diri dari sumpah darah t
last updateLast Updated : 2023-01-06
Read more

Rahasia

Naga Sudra tidak menduga jika akan ada dua sesepuh yang berhasil menyerang dirinya, dan semua ini karena kemunculan bocah aneh yang bisa membuat dirinya berhenti bergerak.Meski hanya sebentar saja, karena terbatasnya tenaga dalam, tapi Rambai Kaca berhasil membuat celah bagi dua sesepuh untuk menyerang Naga Sudra.“Siapa bocah ini?” gumam Naga Sudra, “Dia memiliki kemampuan yang aneh, darimana dia mendapatkan teknik semacam ini.”Naga Sudra kembali mengingat saat sebelum serangan Yaksa dan Nagamayang mengenai tubuhnya, saat itu dia merasakan sesasi sengatan listrik di sekujur tubuhnya.Dalam keadaan terkejut, Naga Sudra tidak sempat membebaskan diri dari jurus aura naga petir itu, walaupun mungkin dia bisa melakukannya berkat level kependekarannya yang jauh lebih tinggi.“Aku tidak pernah melihat teknik seperti ini sebelumnya, jangan-jangan dia adalah pendekar yang diramalkan itu ...” gumam Naga Sudra, “tidak, tidak mungkin dia adalah pendekar yang diramalkan, kekuatannya jauh lebih
last updateLast Updated : 2023-01-06
Read more

Berkumpulnya Dua Raja

Sementara saat ini, di goa raksasa, ukuran pohon sakral mulai berdahan karena menyerang dua darah raja, tapi hanya dengan dua darah raja, pohon ini tidak akan benar-benar tumbuh.Pimpinan tinggi si Ahli Pembangkit Mayat baru saja datang ke sini, dengan wajah yang agak kesal.Dia menjelaskan kepada empat temannya yang lain, jika Padepokan Pedang Bayangan akan ikut campur dalam masalah ini.Dia telah mencoba membunuh telik sandi yang dikirim oleh Naga Utara, tapi gagal karena bertemu dengan banyak pendekar pedang bayangan.“Jadi, kita harus menyusun rencana ulang?” uccap Naga Sudra.“Hoi, Naga Sudra, apa yang terjadi dengan tubuhmu? Darimana kau mendapatkan luka di leher dan diperutmu?” Bertanya Pendekar Ras Naga Langit kepada pria tua tersebut.“Aku sudah menyembuhkannya, tapi tebasan dua orang ini cukup parah,” jawab Naga Sudra, kemudian dia menceritakan garis besar terjadinya pertempuran di dalam goa Naga Selatan.Semua orang yang mendengar hal itu tidak tertarik dengan dua sesepuh y
last updateLast Updated : 2023-01-07
Read more

Kembali Ke Rumah

Wilayah yang dimaksud adalah sebuah gunung berapi aktif yang ada di tempat ini. Menurut kepercayaan mereka, gunung ini dianggap sebagai tempat yang keramat. Dulu gunung ini dijadikan sebagai tempat Raja Naga Saba melakukan tapa berata selama belasan tahun lamanya.Kepercayaan ras naga mengenai gunung ini masih begitu kental, mereka menganggap gunung ini sebagai salah satu tempat yang paling berbahaya.Konon menurut kabar yang beredar, setiap kali seseorang masuk ke dalam gunung ini, akan kesulitan mengontrol aliran tenaga dalam mereka.Bukan hanya itu, di puncak gunung kabarnya memiliki medan gravitasi yang begitu kuat, sehingga memungkinkan semua pendekar tidak mampu menggunakan jurus meringankan tubuh yang mereka miliki.Telah ada beberapa pendekar yang mencoba menjelajah gunung itu, tapi semuanya tidak pernah kembali lagi.Namun tentu saja, ini masih sekedar mitos yang berkembang di dunia ras naga. Keberannya belum ada yang mengetahui, karena tidak pernah ada pendekar yang kembali
last updateLast Updated : 2023-01-07
Read more

Mendaki

Setelah mendapatkan informasi yang dibutuhkan, Rambai Kaca memutuskan untuk pergi ke Gunung Keramat. Dia meminta Kidang Alang untuk menyampaikan pesan kepada Yaksa dan Nagamayang, tapi Kidang Alang menolak.“Aku akan ikut bersamamu,” ucap Kidang Alang.“Aku juga,” ucap Cindra Wati.“Tidak, kalian harus tetap di sini, aku tidak ingin kalian mendapatkan masalah!” Rambai Kaca bicara seperti itu, sambil menyiapkan semua perlengkapan yang dibutuhkan untuk mendaki gunung keramat.“Aku tidak peduli,”ucap Cindra Wati, “jika kau tidak mengajak kami, baiklah aku akan tetap pergi ke sana, mungkin kau lebih senang melihatku tersesat tanpa arah di Gunung tersebut.”“Ahkkk ...” Rambai Kaca mengacak rambutnya beberapa kali, merasa stress menghadapi gadis ini. “Dengarkan aku baik-baik ...”“Ya, kalau begitu aku akan bersiap, apa yang kita butuhkan, pakaian tebal ...?”Tanpa menunggu jawaban Rambai Kaca gadis tersebut langsung pergi dari rumah ini, dan mulai menyiapkan semua keperluan yang akan dibawa
last updateLast Updated : 2023-01-08
Read more
PREV
1
...
122123124125126
...
131
DMCA.com Protection Status