Beranda / Pendekar / LANTING BRUGA / Bab 1211 - Bab 1220

Semua Bab LANTING BRUGA: Bab 1211 - Bab 1220

1302 Bab

Kekuatan Aneh

Terbelalaklah mata semua orang ketika melihat wujud naga Kukung Suna. Namun bukan karena wujud itu yang mereka takutkan melainkan dengan wujud itu artinya Rambai Kaca dalam bahaya besar.Semua orang tahu, jika bocah itu telah menggunakan semua kekuatannya untuk bertarung melawan Kukung Suna. Tidak tersisa tenaga dalam sedikitpun dari dalam tubuhnya, lalu bagaimana cara agar remaja itu bisa menghindari serangan?Dengan sombongnya, Kukung Suna menatap wajah Rambai Kaca yang berada di bawahnya. Kumis seperti cambuk meliuk, dan taring yang dimiliki oleh Kukung Suna, tampaknya mampu merobek tubuh Rambai Kaca."Kekuatan yang sangat besar," gumam Rambai Kaca, dengan wajah yang lebih tegang lagi.Peluh mulai bercucuran membasahi tubuh Rambai Kaca, bahkan dengan mentalnya yang kuat dia mengalami ketakutan."Sial, aku tidak bisa bergerak ..." gumam Rambai Kaca, "aku tidak pernah merasa begitu takut kecuali hari ini."Ketika menjadi wujud naga, Ras Naga memiliki aura intimidasi beberapa kali lip
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-12-19
Baca selengkapnya

Ketidak Berdayaan

Pertempuran antara Kukung Suna dan Nagamayang tampaknya begitu terlalu cepat berlalu. Setelah bertukar beberapa puluh kali serangan, akhirnya Kukung Suna menunjukan perbedaan kekuatan antara mereka berdua.Cakar tajam yang dimiliki Kukung Suna mulai menembus pertahanan sisik naga Nagamayang.Dua kali serangan cakar kuat yang dilakukan oleh Kukung Suna kini menoreh luka yang dalam di perut Nagamayang."Nama besarmu tidak menjamin bisa mengalahkanku, Nagamayang ..." Kukung Suna melemparkan ledekan setiap kali dia berhasil menekan Nagamayang. "Aku hidup di luar dan menghadapi banyak pertarungan, pengalamanku lebih banyak dibandingkan dengan dirimu."Nagamayang harus mengakui ucapan Kukung Suna. Benar, dirinya lebih sering berada di dalam Padepokan, mengurus perguran, para murid dan juga para sesepuh. Dalam satu tahu, Nagamayang hanya keluar satu atau dua kali untuk menyelesaikan misi.Dia terlalu lama menghabiskan waktu dengan urusan-urusan perguruan, sementara Kukung Suna menghabiskan w
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-12-20
Baca selengkapnya

Fenomena Aneh

Rambai Kaca tidak tahu dari mana datangnya kekuatan, tapi dengan hanya satu telapak tangan saja dia bisa menghentikan kebasan ekor Kukung Suna.Percikan petir mengalir menyelimuti seluruh tubuh Rambai Kaca, bahkan pupil mata yang dimiliki Remaja itu juga berubah menjadi putih redup. Jika dia berada di kegelapan malam, orang lain pasti bisa melihat sepasang cahaya kecil yang terang bak kunang-kunang saat melihat mata Rambai Kaca."Kekuatan ini ..." gumam Rambai Kaca, "aku merasa bisa menghancurkan sebuah kerajaan."Setelah mengatakan kalimat tersebut, Rambai Kaca mendaratkan pukulan keras yang mendarat tepat di tubuh Kukung Suna.Terlempar keraslah sosok naga itu, sembari diselimuti oleh percikan petir. Beberapa pendekar yang melihat hal tersebut, tidak bisa menemukan penyebab datangnya kekuatan di tubuh Rambai Kaca."Dia berhasil melempar tubuh Kukung Suna?" Nagamayang juga terheran menyaksikan kehebatan Rambai Kaca. "Aliran energi petirnya melonjak drastis, apakah itu artinya ..."N
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-12-21
Baca selengkapnya

Kematian Kukung Suna

Rambai Kaca dengan kecepatannya juga dengan kekuatan petirnya, menghajar tubuh Kukung Suna belasan kali. Setiap kali dia mendaratkan pukulan petir akan merusak ribuan jaringan di dalam tubuh Kukung Suna, bahkan kemungkinan besar membuat dirinya mati dengan tubuh terbakar.Jika tidak, kemungkinan yang lain adalah, dia mati dengan kerusakan jantung atau otak yang tidak mungkin dapat disembuhkan lagi.Atau jika dia bertahan hidup, Kukung Suna akan tetap mengalami penderitaan yang berkepanjangan karena petir akan merusak otaknya.Setelah menerpa banyak serangan, Kukung Suna pada akhirnya tidak mampu mempertahankan wujud naganya lagi.Semua sisik telah terkelupas, bahkan dua tanduk yang menjadi kebanggannya kini telah dipatahka oleh Rambai Kaca."Kau sudah berakhir!" Rambai Kaca melompat ke atas awang-awang, ini terjadi tepat ketika wujud naga Kukung Suna telah menghilang.Dengan memusatkan energi petir pada telapak tangannya, Rambai Kaca pada akhirnya melepaskan jurus tingkat tinggi yang
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-12-24
Baca selengkapnya

Jasad

Di hari-hari berikutnya, Rambai Kaca masih tidak mengerti darimana datangnya kekuatan 'sementara' yang datang saat melawan Kukung Suna. Pada dasarnya, dia sendiri bahkan tidak pernah mengetahui konsep aura alam, apa lagi sampai menguasai teknik penyerapan energi tersebut.Rambai Kaca terlihat sedang bermeditasi saat ini, kala Nagamayang hendak menghampiri dirinya.Meditasi ini telah dilakukan oleh Remaja itu selama 7 hari, tapi sampai saat ini dia bahkan belum menemukan satu petunjuk mengenai kekuatan tersebut."Jika aku bisa menguasai kekuatan itu," gumam Rambai Kaca, "aku pasti bisa menghentikan kelompok cakar hitam."Dia memutuskan untuk membuka matanya, dan mengakhiri meditasi yang telah dia lakukan."Rambai Kaca," ucap Nagamayang, berdiri di dekat Rambai Kaca. "Ada beberapa hal yang mungkin perlu kau ketahui."Nagamayang kemudian membawa Rambai Kaca ke tempat lain, yang lebih sepi, tempat itu berada di luar Kota Sedingin.Mereka berdua tiba di tempat dimana Kukung Suna berakhir.
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-12-25
Baca selengkapnya

Para Bandit

Nagamayang dan Rambai Kaca memilih kursi yang paling nyaman di kedai tersebut, sementara itu sesepuh tersebut masih heran dengan Rambai Kaca yang mengaku sebagai muridnya.Bahkan murid utama yang dimiliki Nagamayang tidak berprilaku seperti Rambai Kaca. Ah, alangkah beruntung dirinya jika memang Rambai Kaca adalah murid, pikir Nagamayang saat ini. Namun meski demikian, dia sendiri tidak yakin bisa memberikan pelajaran berarti bagi manusia tersebut, mengingat Rambai Kaca tampaknya memiliki bakat yang amat luar biasa.Dua bakul besar makanan dihidangkan di atas meja, dengan beberapa kendi tuak yang siap dinikmati oleh Nagamayang.Pemilik kedai kemudian menarik salah satu kursi di depan mereka, dan duduk di sana sambil menatap Rambai Kaca dengan penuh arti."Apa dia adalah murid yang sering kau ceritakan itu?" tanya pemilik kedai.Mendengar hal itu, sesuap makanan yang hampir masuk ke dalam mulut mendadak terhenti, Nagamayang menatap ke arah Rambai Kaca kemudian menatap lagi ke arah pemi
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-12-26
Baca selengkapnya

Tiga Murid Terbaik

Di hari yang sama, Pemilik Kedai itu memutuskan untuk meninggalkan tempat usaha yang telah memberi kehidupan untuk keluarganya. Rambai Kaca dan Nagamayang memberi bantuan, sampai pada akhirnya orang itu menghilang dari tempat ini.Nagamayang memperhatikan tuak di tangannya beberapa saat, ini hanya sekendi kecil tuak terbaik yang bisa diberikan oleh temannya sebagai salam perpisahan.Rupanya, kekacauan ini menyisakan perpisahan antara dua orang sahabat yang telah berbagi kebahagiaan, atau merenggut beberapa nyawa yang tidak bersalah.Begitu akhirnya, Rambai Kaca dan Nagamayang kembali melanjutkan perjalanan mereka.Kedatangan Nagamayang dan Rambai Kaca langsung disambut oleh Ki Ageng Nagaraman di pintu gerbang Padepokan Naga Utara."Aku mendengar masalah di Kota Sedingin,'' ucap Ki Ageng Nagaraman, "tidak aku duga, Kukung Suna muncul di sana.""Kakang, aku rasa itu hanyalah pengalihan perhatian saja." Nagamayang melangkah masuk menuju bangunan utama Padepokan Naga Barat, tapi di sini R
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-12-27
Baca selengkapnya

Unjuk Kebolehan

Pedak Lelap bersama dua saudaranya masih mendesak Rambai Kaca untuk pergi ke Puncak Bukit, meskipun Remaja Manusia itu menolak keinginan mereka dengan cara paling halus sekalipun.Hingga pada akhirnya, Rambai Kaca terpaksa mengikuti keinginan mereka."Jadi, kita akan pergi ke puncak tersebut?" tanya Rambai Kaca, "kalian gunakanlah ilmu meringankan tubuh, aku akan menyusul di belakang!"Pedak Lelap tersenyum mengejek, kemudian bersama dengan dua saudaranya dia mulai terbang meninggalkan Rambai Kaca.Setelah cukup jauh, Pedak Lelap kembali menoleh ke belakang, hanya untuk memastikan apakah Rambai Kaca mengikuti mereka atau tidak.Dan tertanya, Rambai Kaca memutuskan untuk berjalan di jalanan utama seraya sesekali menatap ke arah Pedak Lelap."Saudara pertama, lihatlah dirinya, berjalan seperti itu! Apa kita tidak terlalu cepat, bagaimana jika dia tersesat?""Hahaha ...dia akan merasa sangat malu, itu pasti!" timpal Pedak Lelap.Kemudian, dua murid utama itu terus terbang ke arah puncak
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-12-28
Baca selengkapnya

Menahan Kesal

Rambai Kaca masih enggan menghadapi Pedak Lelap, dia berniat untuk kembali ke kamarnya, tapi Pedak Lelap tidak membiarkan remaja itu angkat kaki dari bukit ini.Sekarang, setelah mendengar ucapan Pedak Lelap, semua murid berkumpul di sekitar mereka.Para murid itu juga mulai penasaran dengan kebenaran mengenai kematian Kukung Suna, meskipun beberapa murid yang lain tampaknya juga tidak percaya jika Rambai Kaca telah membunuh Kukung Suna."Lihat dan perhatikan, Remaja ini mulai ketakutan!""Eh, jadi dia yang dikabarkan telah membunuh Kukung Suna? aku pikir kabar itu hanya omong kosong belaka, dan lihatlah remaja ini tidak bergerak saat dihadapkan dengan kekuatan Pedak Lelap!""Dia ingin meninggalkan tempat ini, aneh sekali. Jika dia memang orang hebat, dia tidak akan lari dari tantangan Pedak Lelap.""Kau benar, kecuali dia hanya pecundang yang numpang tenar ..."Kemudian para murid tertawa mengejek, tidak jarang dari para murid ini memaki Rambai Kaca dengan kalimat yang kasar.Ya, mak
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-12-29
Baca selengkapnya

Pertunjukan Singkat

Mendengar tantangan Rambai Kaca, Pedak Lelap tidak bisa menahan diri untuk tidak menggunakan jurus level terhebat yang di kuasai saat ini.Dia pikir, siapa sebenarnya Rambai Kaca yang sanggup menantang murid terbaik di Padepokan Naga Barat? Dengan jurus ini, Pedak Lelap akan memberikan perhitungan yang tidak akan terlupakan seumur hidup Rambai Kaca.Beberapa saat kemudian, tekanan tenaga dalam mulai menyelimuti tubuh Pedak Lelap. Permukaan karang mulai bergetar, beberapa kerikil terangkat karena tekanan tenaga dalam pemuda tersebut.Ada cahaya muncul dari dalam tubuh pemuda tersebut, yang nampak seperti pantulan cahaya ketika mengenai permukaan air."Remaja ini dalam masalah, kenapa dia memancing emosi Pedak Lelap, bodohnya, jika aku jadi dirinya, sekarang juga aku langsung berlutut dan meminta maaf.""Tidak ada murid yang bisa menandingi kekuatan Pedak Lelap, bahkan dirinya bisa menghadapi beberapa sesepuh di Padepokan Naga Barat.""Hoi Bocah!" seorang murid berteriak keras, "segera
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-12-30
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
120121122123124
...
131
DMCA.com Protection Status