Home / Pendekar / LANTING BRUGA / Chapter 1151 - Chapter 1160

All Chapters of LANTING BRUGA: Chapter 1151 - Chapter 1160

1302 Chapters

Mengambil Keuntungan

Raung Wanar tidak pernah menyangka jika murid dari Manik Angkeran yang terbilang lemah di Padepokan Naga Utara, rupanya benar-benar mengerikan.Dia bisa menandingi banyak pendekar aliran hitam dengan level kependekaran yang terbilang rendah.Namun tentu saja yang membuat Raung Wanar benar-benar terkejut, yaitu ketika dia menyaksikan keberanian Rambai Kaca, kelincahan dan mental baja yang dimiliki oleh dirinya.Tidak banyak pendekar dari Padepokan Naga utara yang memiliki mental dan keberanian seperti yang dimiliki oleh Rambai Kaca. Tidak banyak.Jika ada 20 orang murid seperti Rambai Kaca, mungkin saja Padepokan Naga utara tidak akan menjadi terbelakang di antara padepokan yang lain."Setelah dua muridku pulih, aku harus membantu dirinya, bocah itu tidak akan mati karena kalah dalam bertarung, tapi dia bisa saja mati karena kehabisan staminanya."Kehadiran Raung Wanara di tengah-tengah pertempuran para prajurit dan pendekar aliran hitam, membawa angin harapan bagi prajurit Istana.Bag
last updateLast Updated : 2022-11-03
Read more

Kekuatan Pimpinan Padepokan

Sementara di tempat lain, pertempuran yang terjadi di Padepokan Naga Utara mulai tidak berimbang. Tampaknya efek racun kala jengking setan mulai berpengaruh saat ini.Meskipun jumlah pemberontak bisa dibilang tidak lebih banyak dibandingkan dengan pasukan inti di Padepokan Naga Utara, tapi racun itu membuat jalannya pertempuran menjadi benar-benar berubah.Banyak para sesepuh yang mulai kesulitan menggunakan jurus yang mereka kuasai sebelumnya. Bahkan tidak jarang, jurus yang hendak mereka gunakan sama sekali tidak bisa dikeluarkan. Akibatnya, mereka malah terbunuh oleh para penghianat.Lebih dari itu, tentu saja ada banyak murid dari Padepokan Naga Utara yang benar-benar tidak bisa bertarung saat ini. Mereka kehilangan semua kemampuan yang mengharuskan untuk menggunakan tenaga dalam.Beberapa puluh murid memutuskan untuk menggunakan kekuatan pisik, dan masih melanjutkan perlawanan terhadap para penghianat. Namun nasib para murid ini tidak begitu baik. Mereka di hajar habis-habisan ol
last updateLast Updated : 2022-11-03
Read more

Kemenangan Manik Angkeran

Sesepuh penghianat menjadi geram mendengar ucapan Manik Angkeran. Pantas saja, Guru Rambai Kaca itu bisa menggunakan jurus-jurusnya tanpa hambatan yang berarti."Gunakan kemampuanmu!" ucap Manik Angkeran. "Aku ingin melihat seberapa lama kau bisa menyerang dari jarak jauh seperti itu!"Jika Manik Angkeran tidak salah duga, kemungkinan lawannya hanya bisa menggunakan 20 jurus level tinggi lagi dengan sisa tenaga dalam yang dia miliki.Itu artinya, selama Manik Angkeran bisa menahan semua serangan dari sesepuh penghianat, maka kemenangan ini sudah pasti menjadi miliknya.Energi pedang yang jauh lebih besar kini bergerak ke arah Manik Angkeran, tapi Guru Rambai Kaca tidak berniat menghindarinya karena jelas dia tidak mungkin bisa melakukan hal tersebut tanpa bantuan teknik meringankan tubuh.-Naga Perunggu-Manik Angkeran menciptakan sebuah pelindung berbentuk kepala naga berwarna hitam pekat. Boom.Benturan antara dua kekuatan terjadi. Energi pedang menghantam kepala naga yang menutupi
last updateLast Updated : 2022-11-04
Read more

Apa Dunia Begitu Kecil?

Rambai Kaca kini menghela nafas yang lega, sebab dua temannya kini berada di sini. Mereka akan melindungi dirinya."Terima kasih banyak," ucap Rambai Kaca, "berkat kalian, aku tidak jadi mati ...""Apa yang kau katakan, Saudara Rambai Kaca?" Kidang Alang balik bertanya, "apa yang kami lakukan kepadamu, itu belum seberapa dari apa yang kau lakukan kepada kami berdua. Sekarang cepatlah cari tempat yang aman, dan pulihkan tenaga dalammu. Kami akan menahan mereka di sini!"Rambai Kaca mengangguk tanda mengerti, kemudian bergegas pergi ke sebuah bangunan yang telah porak poranda karena pertempuran.Di sana, dia mengeluarkan dua sumber daya pelatihan. Satu untuk mengembalikan tenaga dalamnya, dan satu lagi untuk mengobati luka yang dia dapatkan.Walaupun mungkin sumber daya untuk mengobati luka tidak akan sepenuhnya menyembuhkan, tapi paling tidak luka yang didapatkan bocah itu bisa berkurang rasa sakitnya.Tanpa berpikir panjang lagi, dia segera menyerap ke dua sumber daya tersebut.Kira-k
last updateLast Updated : 2022-11-04
Read more

Muncul Musuh Wanita

"Perkenalkan namaku, Widura...""Ah, terima kasih karena membantu kami, Saudara Widura...," ucap Jalangka.Widura adalah prajurit muda yang berusia sama dengan Jalangka atau Pula Jaka Pati, baru beberapa puluh tahun saja. Namun bagi manusia, mungkin usia Widura sudah terbilang dewasa, bahkan usia 30 tahun sudah membuat manusia menikah. Namun bagi Ras para naga, usia tersebut masihlah remaja.Widura adalah prajurit muda yang tangguh, lagi cerdas. Dia dianggap sebagai seorang prajurit muda yang memiliki masa depan cukup baik.Impian Widura menjadi seorang Senopati utama, dan mengabdikan diri di Kerajaan Naga Utara. Dia begitu mengagumi sosok Raja Naga Sosro, dan berharap suatu saat nanti dia bisa menjadi ras naga sejati, seperti keluarga kerajaan."Kita harus bertempur bersama,"ucap Widura, "jika kita berpisah, musuh akan lebih mudah mengalahkan kita.""Aku setuju," timpal Jalangka.Jaka Pati yang sebenarnya masih merasa lebih kuat dibandingkan dengan Widura, pada akhirnya hanya bisa me
last updateLast Updated : 2022-11-05
Read more

Semangat Manik Angkeran

Saat ini, 1/4 wilayah Padepokan Naga Utara nyaris luluh karena pertempuran besar antara Pendekar Aliran Putih dan Penghianat yang berpihak kepada Pendekar aliran hitam.Tepatnya di pusat Padepokan Naga Utara, ada lebih banyak pendekar aliran putih yang telah terbantai oleh para penghianat. Yang tersisa hanyalah sedikit sesepuh berserta muridnya. Namun, bukan mustahil mereka juga akan tewas dalam pertempuran hari ini.Bagaimana tidak, racun kalajengking setan telah menjadi senjata yang sangat mematikan. Pendekar aliran putih tidak kuasa melawan musuh, meskipun terbilang jauh lebih sedikit dibandingkan dengan mereka."Aku tidak bisa menggunakan jurusku ..." Seorang sesepuh telah berusaha belasan kali untuk menggunakan jurus yang dia miliki, tapi sayang sekali semua yang dia lakukan pada akhirnya hanya sia-sia belaka.Tidak selang beberapa menit kemudian, dia malah tewas dibunuh oleh pria yang dianggapnya sebagai teman sekaligus sahabat dekatnya."Kau ...rupanya kau adalah penghianat."S
last updateLast Updated : 2022-11-06
Read more

Petinggi Bergerak

Waktu berlalu begitu cepat, pertempuran yang terjadi di Istana Naga Utara masih berlangsung begitu sengitnya.Jangan ditanya berapa banyak nyawa yang dikorbankan pada perang ini, sudah tidak terhitung jumlahnya.Baik di pihak Istana atau pula Cakar Hitam, sama-sama kehilangan banyak korban jiwa.Tanah yang kering kini basah dan berkecah oleh darah mereka. Disetiap mata memandang, hanya akan terlihat mayat yang bergelimpangan. Bahkan, mayat-mayat itu telah menumpuk seperti bangkai binatang yang tak berharga."Sudah saatnya mengakhiri perang ini!" Kukung Suna akhirnya mulai bergerak setelah cukup lama memperhatikan pertempuran dari jarak jauh."Ya, perang ini sudah cukup lama, jika kita tidak bertindak, akan ada banyak korban jiwa di pihak kita, ini akan merugikan Kelompok Cakar Hitam." Yang berbicara ini adalah Basaka, salah satu Petinggi Cakar Hitam yang berasal dari Padepokan Naga Selatan.Tubuh Basaka terbilang lebih kecil dibandingkan dengan tiga petinggi yang lain, tapi pria itu
last updateLast Updated : 2022-11-06
Read more

Dada Yang Tertusuk

Ketika menyadari murid dari Manik Angkeran dalam bahaya, Yaksa dengan cepat bergerak menuju remaja manusia tapi sebelum dia tiba, seseorang telah menghadang sesepuh tersebut."Kau akan jadi bagianku, Yaksa." Rupanya yang mengadang sesepuh itu adalah Jambang, salah satu petinggi Cakar Hitam.Sejak awal, Jambang sudah membulatkan tekad untuk melawan Yaksa, yang dikatakan sebagai salah satu sesepuh terbaik di Padepokan Naga Utara."Aku ingin menjajal kemampuan dirimu..." sambung Jambang.Yaksa melirik ke arah Rambai Kaca dengan cepat, masih berniat untuk membantu remaja itu, tapi saat ini Jambang tampaknya tidak akan melepaskan dirinya walau hanya sesaat."Ini gawat, Rambai Kaca bisa berada dalam masalah besar," ucap Yaksa."Tidak perlu kau hiraukan orang lain, Yaksa. Sekarang, yang perlu kau pikirkan adalah cara menghadapi diriku."Setelah berkata demikian, Jambang mulai menyerang Yaksa dengan permainan pedang yang dimiliki oleh dirinya.Teknik pedang kembar rupanya sangat berbahaya, in
last updateLast Updated : 2022-11-07
Read more

Letak Jantung Yang Berbeda

Nyi Metu Lara tidak kuasa menahan serangan Rambai Kaca yang dilakukan pada jarak yang begitu dekat.7 kali sengatan petir mendarat di tubuh wanita tersebut, membuat dirinya muntah darah dan terlempar begitu jauh. Pedang yang dia gunakan bahkan tidak sempat dicabut dari tubuh Rambai Kaca.Kejadian itu membuat semua pasang mata yang menyaksikan hal itu, hanya tercengang dengan mata bak akan keluar. Mulut terbuka lebar, karena berpikir sangat mustahil seorang pendekar level dua bisa mengalahkan Nyi Metu Lara yang berada jauh di atas Rambai Kaca.Terkapar tubuh wanita itu, dengan sebagian besar kulitnya yang gosong terbakar. Sebagian pakaian yang digunakan oleh dirinya, dipenuhi dengan koyakan cukup lebar, hal ini membuat bagian sensitif tubuh wanita itu mengintip dari lubang pakaiannya."Nyi Metu Lara, apa yang kau lakukan?" Jambang hampir saja memaki Nyi Metu Lara, karena dianggap telah mempermalukan dirinya sendiri dengan terkena serangan seorang pendekar level dua.Sementara itu, Kida
last updateLast Updated : 2022-11-08
Read more

Kekuatan Dua Kakak Beradik

Patih Neptala, adalah orang yang baru saja datang dan langsung menghadang tindakan Basaka, salah satu petinggi yang mencoba membunuh Rambai Kaca.Beberapa hari yang lalu, Patih Neptala mengemban sebuah tugas dari Raja Naga Sosro ke menuju Negara Naga Barat.Namun belum pula lama dia berada di tempat itu, salah satu telik sandi memberi tahu dirinya mengenai ancaman Cakar Hitam yang berniat menggempur Istana Naga Utara.Walau mungkin, Patih Neptala sedikit terlambat datang, tapi keberadaannya di sini mampu merubah alur dari medan pertempuran.Jikalah tidak ada Raja Naga Sosro di Istana ini, maka satu-satunya orang yang menjadi ancaman bagi musuh adalah Patih Neptala. Kekuatan pria tua itu, tidak berbeda jauh dengan Sang Raja.Karena itu pula, Patih Neptala juga ditunjuk sebagai guru bagi pangeran dan putri di kerajaan ini."Apa kau tidak malu, mengincar bocah kecil itu?" tanya Patih Neptala. Basaka meludah ke samping, sebelum kemudian dia langsung menyerang Patih Neptala dengan permai
last updateLast Updated : 2022-11-09
Read more
PREV
1
...
114115116117118
...
131
DMCA.com Protection Status