Home / Pendekar / LANTING BRUGA / Chapter 1141 - Chapter 1150

All Chapters of LANTING BRUGA: Chapter 1141 - Chapter 1150

1302 Chapters

Janji Bertarung

Sungai yang dimaksud merupakan sungai yang berbahaya di sini. Bukan tanpa sebab, selain dari arusnya yang tenang tapi menghanyutkan, konon katanya sungai itu memiliki seekor siluman yang berbahaya.Telah diminta beberapa prajurit untuk membunuh siluman tersebut, tapi tidak berhasil. Siluman itu cukup cerdas, hanya keluar ketika lapar, dan bersembunyi ketika merasa terancam.Jadi senopati itu ingin memanfaatkan situasi ini untuk memancing siluman itu keluar dari dalam sarangnya. Ya, tentu saja para peserta yang akan menjadi umpannya.Karena hal itulah, mereka meminta banyak penjagaan pada titik-titik berbahaya. Mereka juga akan mendatangkan banyak pendekar medis, sekaligus para tabib terbaik di Kerajaan Naga Utara.Walaupun sungai itu terkesan berbahaya, tapi nyatanya sungai itu masih berada di wilayah Istana Kerajaan. Hanya berjarak beberapa ratus depa dari hutan kecil ini."Tangan apa yang akan kita lakukan untuk para peserta?" tanya salah satu senopati."Hemm ..." mereka berpikir se
last updateLast Updated : 2022-10-31
Read more

Peserta Terbaik

"rupanya kaum murid yang memegang erat janjimu, aku cukup terkejut engkau tidak lari setelah mendapatkan bendera tersebut."Rengkah Karang ketika berada di hadapan Rambai Kaca.Pertarungan antara keduanya pada akhirnya berlangsung begitu sengit di atas air sungai. Kali ini rengkah karang tidak lagi menggunakan energi fisiknya untuk menghadapi Rambai kaca, dia tidak ingin kalah karena meremehkan lawan.Sebenarnya Rengkah Karang menyadari bahwasanya kekuatan Rambai Kaca cukup mengkhawatirkan, dia bahkan berpikir jika pemuda itu memiliki kemampuan setara dengan Jaka Pati.Mengingat orang beli kaca mampu mencapai tengah sungai dan mengambil bendera membuktikan bahwasanya dia memiliki teknik yang sangat sulit untuk dipelajari oleh kebanyakan orang.Jual beli serangan terjadi beberapa kali antara kedua murid dari Padepokan Naga Utara itu.Pertarungan keduanya rupanya menarik perhatian banyak penonton dan juga 7 sesepuh yang menyaksikan mereka dari pinggiran sungai.Sesekali Rengkah Karang me
last updateLast Updated : 2022-10-31
Read more

Kemunculan Silumam

Sementara di kedalaman sungai tersebut, ada sebuah gua yang begitu dalam lagi gelap gulita. Gua itu berada di dasar sungai, di mana sungai itu begitu dingin dan juga dipenuhi oleh lumpur.Sekarang di dalam gua itu terlihat sepasang mata hijau yang besar, mata dari seekor siluman yang buas dan haus akan darah.Tentu saja itu adalah siluman buaya yang dikabarkan oleh para Senopati.Dalam kurun waktu 2 tahun saja sudah lebih dari 10 prajurit mati di sungai itu karena dibunuh oleh siluman buaya tersebut.Saat mendengar suara-suara ribut di atas permukaan air siluman buaya itu merasa terusik hingga membangunkan tidurnya yang panjang.Perlahan-lahan muncung besar siluman itu keluar dari dalam gua dan matanya kini mulai memperhatikan setiap gerakan kecil yang ada di atas permukaan sungai.Ada banyak makanan, pikir siluman tersebut.Siluman itu mulai bergerak keluar dari dalam goa,mengendap-endap, mengintai mangsanya dengan penuh kesabaran.Pergerakannya hampir sulit untuk dideteksi oleh para
last updateLast Updated : 2022-10-31
Read more

Kematian Dua Peserta

Banyak para peserta yang terbelalak menyaksikan pemandangan tersebut, dan mungkin beberapa dari mereka baru pertama kali melihat perwujudan asli dari ras mereka sendiri.Di Padepokan Naga Utara sekalipun, hanya ada 30 sesepuh yang bisa merubah wujudnya menjadi seekor naga. Jadi rasa Naga tidak serta merta bisa langsung menjadi seekor naga.Ada tahapan yang harus mereka lakukan, latihan yang begitu sulit, dan lebih dari itu mereka harus melakukan tapa Brata selama 50 tahun lamanya untuk bisa menjadi wujud seekor naga.Semua proses-proses itu harus dilalui oleh ras naga jika mereka ingin mencapai tahapan sempurna, terkecuali bagi bangsawan kerajaan. Para bangsawan kerajaan ini dianugerahi oleh kekuatan yang besar sejak pertama mereka dilahirkan ke dunia ini, dan itu pula membuat mereka bisa langsung berubah menjadi seekor naga walaupun usia mereka masih terbilang kecil.Rambai Kaca tidak terlalu terkejut melihat perwujudan tujuh Senopati itu, karena dia sendiri pernah melihat wujud naga
last updateLast Updated : 2022-10-31
Read more

Penghianat

"Sayang sekali," ucap Kidang Alang, "serangan senopati itu pasti telah menghancurkan mustika siluman yang dimiliki buaya itu."Ya, walaupun mustika siluman mampu meningkatkan tenaga dalam seorang pendekar, tapi sebenarnya mustika itu dapat dihancurkan jika terkena kekuatan yang sangat besar. Pada dasarnya, mustika siluman sangat rapuh, disamping kasiatnya yang memang begitu besar.Rambai Kaca langsung menyimpan mustika itu ke dalam saku bajunya, seolah dia tidak pernah melakukan apapun terhadap siluman buaya itu.Setelah beberapa saat kemudian, 7 senopati telah berubah menjadi wujud aslinya.Situasi saat ini menjadi sedikit hening, mengingat ada dua orang peserta yang mati karena siluman tersebut."Kita harus bertanggung jawab," ucap salah satu senopati. "Sial, apa yang akan kita laporkan kepada Yang Mulia Raja."Mereka semua jelas takut akan kemarahan Raja Naga Sosro, tapi ke tujuh senopati itu tetap harus bertanggung jawab dan menerima konsekuensi atas kebijakan yang mereka lakukan
last updateLast Updated : 2022-10-31
Read more

Musuh Di Luar Istana

Namun sayang sekali, Istana Kerajaan masih belum menyadari kedatangan musuh yang telah mengepung Istana Kerajaan Naga Utara.Mereka masih sibuk dengan problem masalah, yang berkaitan dengan dua kematian peserta yang mengikuti Sayembara.Sementara mereka sedang berusaha mencari jalan keluarnya, Rambai Kaca kini memutuskan untuk kembali ke kamarnya dan melakukan meditasi.Bocah itu tampaknya sangat ingin menyerap mustika siluman buaya, tapi firasatnya mengatakan bahwa akan ada kejadian tak terduga yang akan menimpa Istana ini, jadi dia memutuskan untuk menunda ritual tersebut sampai kondisi yang lebih baik.Melakukan meditasi di sini, bukanlah diperuntukan untuk meningkatkan tenaga dalam, atau pula memahami jurusnya, tapi dia ingin menghimpun kembali tenaga dalam yang telah banyak terkuras saat menjalankan tantangan di babak ke dua.Raja Naga Sosro pada akhirnya memanggil semua Senopati untuk dimintai keterangan terkait kematian dua peserta tersebut."Tanpa persetujuan dariku, lancang s
last updateLast Updated : 2022-11-02
Read more

Menenggelamkan Tembok

Tidak selang beberapa lama, Cindra Wati juga datang menghampiri Rambai Kaca, dan menanyakan mengenai tindakan apa yang harus mereka lakukan saat ini.Ada dua pilihan, bersembunyi seperti seorang pengecut, atau ikut bertarung layaknya seorang pendekar sejati.Tentu saja, Rambai Kaca tidak akan bersembunyi, dia akan mengambil pilihan ke dua, yaitu bertarung bersama para prajurit untuk melawan Kelompok Cakar Hitam."Aku sudah memutuskan," ucap Rambai Kaca, "Dan aku tidak akan menyerah!"Rambai Kaca langsung mempersiapkan diri, dan kini dia keluar dari kamarnya.Di sisi lain, Jaka Pati dan Jalangka tampaknya tidak akan bersembunyi seperti para peserta yang lainnya. Sejenak, Jaka Pati menatap wajah Rambai Kaca, tapi kemudian pandangannya teralihkan pada sosok Cindra Wati yang berada di belakang bocah tersebut.Ada rasa cemburu di hati Jaka Pati, mengingat Cindra Wati lebih dekat dengan Rambai Kaca dibandingkan dengan dirinya.Namu, untuk saat ini dia harus menepiskan pikiran itu terlebih d
last updateLast Updated : 2022-11-02
Read more

Rumah Sederhana

Tidak selang beberapa lama, Cindra Wati juga datang menghampiri Rambai Kaca, dan menanyakan mengenai tindakan apa yang harus mereka lakukan saat ini. Ada dua pilihan, bersembunyi seperti seorang pengecut, atau ikut bertarung layaknya seorang pendekar sejati. Tentu saja, Rambai Kaca tidak akan bersembunyi, dia akan mengambil pilihan ke dua, yaitu bertarung bersama para prajurit untuk melawan Kelompok Cakar Hitam. "Aku sudah memutuskan," ucap Rambai Kaca, "Dan aku tidak akan menyerah!" Rambai Kaca langsung mempersiapkan diri, dan kini dia keluar dari kamarnya. Di sisi lain, Jaka Pati dan Jalangka tampaknya tidak akan bersembunyi seperti para peserta yang lainnya. Sejenak, Jaka Pati menatap wajah Rambai Kaca, tapi kemudian pandangannya teralihkan pada sosok Cindra Wati yang berada di belakang bocah tersebut. Ada rasa cemburu di hati Jaka Pati, mengingat Cindra Wati lebih dekat dengan Rambai Kaca dibandingkan dengan dirinya. Namu, untuk saat ini dia harus menepiskan pikiran itu terl
last updateLast Updated : 2022-11-03
Read more

Ketakutan

Kini para prajurit dibuat kalang kabut, menghadapi musuh yang begitu kuat. Belum lagi mereka harus memikirkan masalah siluman cacing yang melubangi sebagian besar tanah di Istana Kerajaan.Sekarang, bukan hanya tembok istana yang tenggelam ke dalam tanah, tapi ada banyak pendekar yang juga masuk ke dalam lubang buatan siluman cacing tersebut.Pertahanan mulai goyah.Pasukan musuh mulai memasuki benteng kerajaan, dan mulai menyerang semua prajurit yang berada di halaman utama istana.Pertempuran besar akhirnya tidak bisa dielakkan lagi.Para pendekar aliran hitam ini sangatlah brutal, menyerang seperti babik yang terluka parah.Lebih dari itu, kekuatan mereka berada di atas rata-rata para prajurit level rendah.Di kerajaan ini, tentu saja ada lebih banyak prajurit level rendah dibandingkan prajurit level sedang apalagi level tinggi.Terdengar suara ledakan besar di tempat lain, seorang pendekar aliran hitam yang memiliki level sangat tinggi baru saja melepaskan serangan tenaga dalam ya
last updateLast Updated : 2022-11-03
Read more

Kedatangan Raung Wanara

Jika mendapatkan 4 siluman cacing tersebut, Rambai Kaca kini mengantongi 5 mustika siluman. Dengan lima buah mustika tersebut, dia kemungkinan mampu meningkatkan tenaga dalam hingga 100 lingkaran tenaga dalam. Tentu saja, itu adalah jumlah yang begitu banyak yang mampu membantunya bisa memahami jurus-jurus lebih jauh.Hanya dengan 160 lingkaran tenaga dalam, membuat Rambai Kaca harus menggunakan akalnya untuk membunuh lawan. Dia tidak bisa memboroskan energi tersebut, atau dia akan kehabisan stamina sebelum perang ini berakhir."Bocah perjalananmu akan berakhir di sini!" tiga orang pendekar level dua puncak kini menghadang Rambai Kaca.Rupanya, noda darah yang ada di wajah dan sebagian besar tubuhnya telah menarik perhatian tiga pendekar tersebut.Rambai Kaca berhenti sejenak, dia menghela nafas panjang kemudian menatap ke arah siluman cacing yang kini sedang berhadapan dengan empat sesepuh."Kami akan mengirimu ke alam baka!" teriak salah satu dari pendekar aliran hitam itu, seraya m
last updateLast Updated : 2022-11-03
Read more
PREV
1
...
113114115116117
...
131
DMCA.com Protection Status