Home / Pendekar / LANTING BRUGA / Chapter 1111 - Chapter 1120

All Chapters of LANTING BRUGA: Chapter 1111 - Chapter 1120

1302 Chapters

Pusat Misi

Menurut keterangan dari bibi pelayan, Manik Angkeran dulunya merupakan pendekar yang cukup berbakat, itu ketika dia masih bisa menjelma menjadi seekor naga.Dia mempelajari teknik Dewa Naga ketika masih menjadi murid titipan, dan berhasil menguasai jurus pertama dari teknik tersebut yaitu jurus Taring Naga Menyambar Sukma.Ketika dia menjadi murid umum, Manik Angkeran mulai mempelajari teknik meringankan tubuh, dan dari 90 murid umum yang menjadi saudara seperguruannya, dia adalah murid yang paling berbakat.Namun banyak orang yang merasa iri dengan Manik Angkeran, terutama bagi murid inti.Menurut bibi pelayan, guru Manik Angkeran saat itu adalah Sesepuh terkuat dari 100 sesepuh yang ada, dan saat ini sesepuh itu telah menjadi Mahasepuh yang memimpin Padepokan Naga Utara.Namun...Suatu hari, Manik Angkeran bermasalah dengan salah satu murid inti yang merupakan Saudara Seniornya dalam satu perguruan.Tanpa sengaja, Manik Angkeran membunuh seniornya dengan jurus Taring Naga Menyambar
last updateLast Updated : 2022-10-08
Read more

Para Pencuri

Untuk pertama kalinya, Rambai Kaca keluar dari Padepokan Naga Utara. Dia hanya memiliki sebuah peta yang akan memandu dirinya menjalankan sebuah misi bintang pertama.Dengan langkah santai, Rambai Kaca mulai pergi meninggalkan padepokan tersebut setelah 3 tahun lamanya berada di sana.Bagi bocah itu, lingkungan negri Naga Utara masihlah sangat asing. Sepanjang perjalan, matanya acap kali menemukan pemandangan indah yang tidak pernah ditemukan di Padepokan Pedang Bayangan.Pemandangan bawah laut.Dia menatap peta beberapa kali, hanya untuk memastikan bahwa jalannya tidak tersesat.Entah berapa desa yang dilewati oleh bocah tersebut, sampai akhirnya dia tiba di sebuah kampung kecil di arah utara Negri Naga Utara.Dia segera menemui pimpinan desa tersebut."Apakah benar ini adalah kediaman Ki Demang Sakasara?" tanya Rambai Kaca.Pria yang keluar dari dalam rumahnya, bertubuh kurus dan sedikit bungkuk. Janggutnya panjang sampai menyentuh perutnya, matanya sipit dengan kelopak yang berkeru
last updateLast Updated : 2022-10-09
Read more

Tawanan

Satu musuh jatuh di tanah dengan kondisi batang leher yang terbakar."Aku masih belum bisa mengontrolnya," gumam Rambai Kaca.Bocah itu telah mengurangi daya hancur dari jurus tersebut, agar tidak langsung membunuh lawan. Namun yang terjadi masih jauh dari rencanannya, musuh langsung mati tiga detik setelah terkena serangan bocah tersebut. Jika dia menggunakan kekuatan yang lebih besar, barang kali batang leher musuh langsung hancur.Melihat jurus yang baru saja digunakan oleh Rambai Kaca, dua pencuri yang lain mulai diselimuti ketakutan.Namun bocah itu bergerak begitu cepat berkat jurus kilatan putih, dan berhasil menjatuhkan satu orang pencuri yang lain.Tersisa hanya satu pencuri lagi, dan ini adalah pencuri yang paling kuat di banding dengan dua temannya yang lain.Pertarungan ke duanya cukup berimbang untuk beberapa saat, dimana pencuri itu bisa menghindari beberapa kali serangan Rambai Kaca.Seberkas cahaya terang muncul dari telapak tangan pencuri tersebut, bergerak cepat ke
last updateLast Updated : 2022-10-10
Read more

Apa kau tuli?

Cindra Wati merupakan murid seorang sesepuh nomor dua terbaik di Padepokan Naga Utara.Dianggap sebagai salah satu sesepuh yang menjadi pondasi kekuatan padepokan tersebut.Sesepuh Raung Wanara, demikian nama dari sesepuh tersebut.Dia memiliki banyak murid berbakat, dan salah satu murid berbakat yang dimilikinya adalah Cindra Wati, beserta 4 orang murid yang lain.Cindra Wati sendiri merupakan sedikit dari banyak murid wanita yang ditakuti oleh murid-murid umum lainnya, karena kemahiran gadis itu memainkan pedang.Untuk usianya, Cindra Wati sebenarnya sudah tua jika dibandingkan dengan Rambai Kaca yang seorang manusia. Namun, bagi ras naga, usia Cindra Wati terbilang masih sangat muda,bahkan belum pantas dikatakan sebagai anak remaja.Sementara pemuda yang selalu bersama dengan dirinya, adalah murid terbaik ke ketiga yang dibina oleh Sepuh Raung Wanara.Seperti Cindra Wati, hanya sedikit murid yang mau berurusan dengan pemuda tersebut. Kidang Alang, demikian nama dari pemuda tersebut
last updateLast Updated : 2022-10-11
Read more

Pertarungan Di Dalam Bangunan

Situasi di dalam bangunan bertingkat menjadi begitu tegang. Pemilik bangunan itu, menatap Rambai Kaca dengan sinis, tapi bocah itu masih begitu tenang.Tidak ada ketakutan terpampang di wajah Rambai Kaca. Bocah itu kemudian memindahkan bangku ke samping, dan mulai berjalan mendekati lawan.Dia menyapukan pandangan sepintas, ada lagi yang turun dari lantai dua ke dalam ruangan ini. Total musuhnya kini menjadi 7 orang, belum termasuk pemilik bangunan ini.'Ini kali pertama diriku melawan musuh yang banyak,' ucap Rambai Kaca, 'eh, ini akan menjadi sedikit menyenangkan.'"Bunuh dia!" perintah pimpinan bangunan tersebut.7 orang bergerak cepat untuk melumpuhkan Rambai Kaca, mereka menggunakan berbagai macam jenis senjata, mulai dari pedang, golok, dan belati.Pertarungan tidak dapat dielakan.Sebuah serangan menderu dari arah atas, tapi dengan lompatan ke belakang, Rambai Kaca berhasil menghindari serangan tersebut.Belum pula dia sempat menarik nafas, serangan lain datang dari arah sampin
last updateLast Updated : 2022-10-13
Read more

Informasi Cakar Hitam

"Alasan yang tidak masuk akal!" Pria pemilik bangunan langsung menyerang Rambai Kaca dengan sebuah jurus pedang jarak dekat.Nyaris saja Rambai Kaca terkena tebasan pedang itu, jika bukan dirinya masih memiliki waktu untuk menggunakan teknik kilat putih.Alhasil, tebasan pedang hanya mendarat pada perabotan yang ada di dalam ruangan ini.Beberapa kali, pria itu melepaskan serangkaian serangan yang berbahaya. Ini berhasil menyudutkan Rambai Kaca, lebih lagi, tenaga dalam bocah itu mulai terkuras habis karena selalu menggunakan jurus kilat putih."Aku harus menemukan kelemahannya," ucap Rambai Kaca, seraya mencoba memahami serangan yang dilakukan oleh lawan.Di sebuah kesempatan, tebasan itu berhasil menggores tipis wajah Rambai Kaca. Darah mulai menetes dari luka di wajah bocah tersebut."Tampaknya, kau kehabisan tenaga dalam, benarkan Bocah?" Pria itu mulai merasa di atas angin, "kau tidak punya banyak waktu untuk terus menghindari serangan demi seranganku."Namun, ketenangan Rambai K
last updateLast Updated : 2022-10-13
Read more

Para Bandit

Kidang Alang menatap wajah pria yang duduk di sudut dengan wajah ketakutan, dia pria pencuri yang disandra ole Rambai Kaca."Kenapa kau hanya diam saja?!" bentak Kidang Alang. "Apa kau tidak melihat pelaku yang membantai semua orang ini?"Di kuasai oleh ketakutan, pria itu tidak bisa menjawab pertanyaan Kidang Alang. Lagipula, dia takut jika Rambai Kaca menggunakan jurusnya."Kau tidak ingin menjawab!" bentak Kidang Alang."Kakang, jangan marah seperti itu!" ucap Cindra Wati, "mungkin dia juga sebagai korban di sini."Kidang Alang mengendus kesal, pria itu mulai menyusuri setiap sisi bangunan, mencoba menemukan sebuah petunjuk mengenai pelaku pembunuhan.Bodohnya, dia tidak tahu jika semua orang mati adalah penjahat yang bisa mengancam Padepokan Naga Utara.Sementara itu, Rambai Kaca masih bersembunyi, tampaknya dia tidak ingin Kidang Alang mengetahui keberadaannya. Lagipula dalam situasi seperti ini, mungkin Kidang Alang akan menyalahkan Rambai Kaca. Jadi bersembunyi adalah solusi c
last updateLast Updated : 2022-10-15
Read more

Sedikit Terlambat

Cindra Wati kini sedang menghadapi 3 musuh sekaligus, sama seperti Kidang Alang. Dari pandangan mata Rambai Kaca, Cindra Wati terlihat lebih lincah dalam permainan pedang dibandingkan dengan Kakang Seperguruannya, Kidang Alang.Namun, Cindra Wati masih terkendala dengan tenaga dalam, sehingga jurus-jurus yang digunakannya tidak sekuat milik Kidang Alang.Sekarang terbukti, Cindra Wati masih bisa menghadapi lawannya tanpa terluka sementara Kidang Alang telah dua kali terkena serangan musuhnya.-Jurus Pedang Naga Perak-Cindra Wati tebang ke udara, lalu melepaskan 5 tebasan ke arah musuh. Lima tebasan berbentuk pedang bening bergerak cepat dan menghantam salah satu dari tiga lawannya."Ahkkk ..." bandit itu jatuh ke tanah dengan darah keluar dari dalam mulutnya, "Sialan, gadis ini lebih kuat dari yang aku duga.""Kalahkan gadis ini terlebih dahulu!" salah satu bandit berteriak keras.Karena hal ini, Cindra Wati malah harus berurusan dengan 7 bandit sekaligus. Kidang Alang yang berada j
last updateLast Updated : 2022-10-16
Read more

Semua Terdiam

"Bocah manusia ..." gumam Kidang Alang, "murid dari sesepuh cacat itu?!" jelas Kidang Alang tidak menduga jika Rambai Kaca bisa menghabisi lima bandit hanya dalam hitungan singkat, tidak lebih dari 20 detik, atau mungkin hanya 15 detik saja.Kecepatan Rambai Kaca dalam menyerang itu, tidak pernah dilihat oleh Kidang Alang di Padepokan Naga Utara, lebih lagi teknik perpindahan tempat yang dilakukan oleh Rambai Kaca.Di sisi lain, pria yang pernah berurusan dengan Kidang Alang di Perpustakaan dulu, hanya terdiam tak memberikan reaksi apapun, tampaknya hanya dia yang tahun tentang kekuatan Rambai Kaca, karena dia sendiri sudah pernah merasakan sengatan jurus Aura Naga Petir bocah tersebut.Rambai Kaca menyapukan pandangan ke sekeliling, menghitung cepat jumlah musuh yang masih tersisa saat ini."Ada 12 orang lagi?" gumam Rambai Kaca.Itu artinya, kelompok Kidang Alang hanya bisa membunuh 3 orang saja selama pertempuran ini berlangsung, sementara lima orang lainnya dihabisi oleh Rambai Ka
last updateLast Updated : 2022-10-17
Read more

Berbagi Pengalaman

Tidak banyak informasi yang didapatkan dari bandit ini, dan memang jawaban yang keluar dari mulut bandit itu tidak membuat Rambai Kaca puas. Karena itu, bocah itu memutuskan untuk menyerahkan nasib sang bandit ke tangan Kidang Alang.Namun, tentu saja sudah dapat dipastikan jika Kidang Alang akan mengakhiri nyawa bandit itu dengan tangannya sendiri. Karena sejak awal, bandit ini lah yang terus menorehkan luka di tubuh Kidang Alang.Setelah semuanya diselesaikan, Kidang Alang mendekati Rambai Kaca yang berdiri sendirian dengan tatapan mata jauh ke depan."Rambai Kaca ..." ucap Kidang Alang, suaranya terdengar sedikit bergetar, "terima kasih ....""Untuk apa?" tanya Rambai Kaca."Untuk semua yang telah kau lakukan kepada kami," jawab Kidang Alang, "jika bukan karena dirimu, aku yakin kami semua sudah tewas di tangan bandit tadi."Rambai Kaca menatap Kidang Alang yang berdiri di sebelahnya, karena tinggi badan Kidang Alang yang jauh melebihi Rambai Kaca, membuat bocah itu terpaksa mendon
last updateLast Updated : 2022-10-18
Read more
PREV
1
...
110111112113114
...
131
DMCA.com Protection Status