DUGAAN Senopati Arya Lembana sungguh tepat. Begitu berhasil melarikan diri dari ruang tahanan bawah tanah istana, Tumanggala memilih pulang ke kediamannya di Surawana. Pagi belum lagi datang ketika Tumanggala sampai di rumah berdinding anyaman bambu tersebut. Suasana masih gelap gulita. Keadaan di dalam rumah pun terlihat sunyi dan hening. Anak-isterinya tentulah masih terlelap dalam buaian alam impian. Perlahan Tumanggala dekati jendela di mana kamar isterinya terletak. Diketuknya daun jendela dengan ketukan yang tidak terlalu keras, tapi sudah cukup jelas terdengar. "Siapa di luar?" terdengar suara perempuan dari dalam, setengah bergumam, setelah Tumanggala mengetuk beberapa saat. Wajah Tumanggala berubah cerah. Itu suara isterinya. Perempuan tersebut sudah terbangun. "Ini aku, Tumanggala," sahutnya setengah berbisik. "Oh, Kakang!" Terdengar perempuan tadi berseru. "Tunggu, aku bukakan pintu ...." "Jangan pintu depan," tukas
Last Updated : 2021-07-17 Read more