WARNING! 18+BUKAN UNTUK DITIRU!!* * *Monika membuka matanya perlahan karena merasa geli di sekitar perutnya. Tampak Rio di sana, sedang menciuminya tanpa henti."Apa yang kamu lakukan?" tanya Monika, melirik jam di atas nakas yang menunjukkan pukul tiga pagi. Tidurnya terusik."Ah, apa aku membangunkanmu, Sweety? Aku hanya ingin mencium putraku." Rio melebarkan senyum, menunjukkan lesung pipi yang dimilikinya.Memutar bola mata, Monika menarik diri. Dia duduk bersandar di kepala ranjang dengan cepat, membuat wajah Rio kini justru menghadap lututnya."Berhenti bertingkah. Ini sudah malam, waktunya istirahat. Kalau seperti ini terus kamu bisa sakit. Kalau sakit, siapa yang akan kerepotan mengurusmu? Aku masih harus bekerja. Jadi, jangan sakit!" Monika menatap wajah suaminya dengan pandangan sebal. Dia tidak suka jika Rio bersikap seperti ini. Untuk apa menciumi perutnya sepanjang malam. Itu sudah ia lakukan sejak berhari-hari lalu, s
Read more