Monika melangkahkan kakinya, menyusuri anak tangga di hadapannya dengan pandangan kosong. Sesekali ia menatap arloji di pergelangan tangannya. Masih terlalu awal untuk berangkat kerja. Tapi, semakin lama di dalam kamar kostnya, dia justru semakin merasa kesepian. Monika mengingat bagaimana pertengkaran mereka saat Rio menyusup diam-diam ke dalam kamar. Dia juga ingat bagaimana Rio kepayahan hanya karena mie instan yang dimasaknya. Ya, ia dan pria mesum itu telah resmi berpisah dua minggu yang lalu. Mereka memutuskan untuk mengakhiri pernikahan yang tak seharusnya terjadi. Dia bahkan kembali ke Indonesia seorang diri, meninggalkan Rio bersama ibunya di Jepang. "Nona," panggil Maria, membuyarkan lamunan wanita di hadapannya. Dia terkejut melihat rambut panjang Monika sudah dipangkas sebatas bahunya. Padahal kemarin masih panjang seperti biasanya. "Oh, Maria." Maria menundukkan kepala sekilas, sebelum kembali mengamati wajah pucat nonanya.
Baca selengkapnya