Pertayaan PahitTubuh munggilnya bersender di dinding sebelah pintu.Rara merasa tak percaya selama ini ternyata kakaknya mencintai Romi.Hancur, mungkin itu sekarang yang di rasakan Rara."Ra, kamu ngapain di sini?"Sebuah suara membangunkannya dari lamunan.Nampak di depan Rara, pak Burhan sedang berdiri sembari membawa dua buah paper back."Enggak, Pa. Tadi rara kecapen," ujar Rara bohong."Ayo masuk."Perlahan Rara membuka pintu kamar disana terlihat Rayna sedang duduk dengan selang infus tertancap di tangannya."Kak," sapa Rara. Ia memeluk kakaknya rasanya ia seperti mimpi.Mengetahui bahwa Rayna begitu mengharap cinta Romi.Air mata yang sedari tadi ia bendung luruh.Isak tangis terdengar di telinga Rayna."Kamu, kenapa nangis, Ra?""Tidak, Kak.""Tapi tadi?" "Aku hanya tak ingin kakak sakit," ucapnya.Padahal d
Read more