Share

Putus saja

Penulis: Aisyah_Sakila
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Putus Saja

Dua hari waktu yang terlalu singkat untuk memikirkan perasaan yang sangat mendalam.

Akan tetapi bagaimana lagi Rara tak mungkin membiarkan bu Lastri di siksa anaknya sediri.

Sepanjang hari Rara tak beranjak dari kamarnya.

Ia hanya duduk termenung memikirkan bagaimana caranya ia mengatakan kepada Romi.

Kecewa itu pasti yang akan di rasakan Romi.

Saat ia terdiam suara seseorang membuatnya terkejut.

"Rara, you are the best sister. Aku merasa bahagia memeliki saudara seperti mu."

Gadis itu tersenyum menyeringai, siapa lagi kalau bukan Rayna.

Wanita dengan sejuta otak liciknya.

Entah sifat siapa yang menurun padanya, mengingat sifat ia dan bu Lastri sangat bertentangan.

Seperti biasa keluarga ini setiap malam, memiliki acara makan malam bersama.

Rayna terlihat sangat bahagia sementara Rara ia terlihat lesu.

Sedari ia hanya mengaduk-aduk makananya.

Pak Burhan yang melihat tingkah laku putrinya merasa geram.

Prang!!!

Ia membanting piring di lantai sontak saja membuat semua orang yang sedang berada di meja makan terkejut.

"Ra! Makan makananmu! Kamu tahu papa cari uang susah payah!" hardik Pak Burhan.

"Baik, Pa."

Rayna yang melihat adegan itu tersenyum, ternyata selama ini ia berhasil mencuci otak papa tirinya.

Keesokan harinya Rara memilih tidak berangkat kerja.

Ia meminta April untuk membuat surat permohonan cuti.

Rara berniat ingin menenangkan diri ia akan pergi ke Bandung untuk menemui adik alamahrum mamanya.

"Mau kemana, Ra?" tanya Rayna sembari memakai lipstik .

"Kemana saja boleh."

Jawaban Rara seketika membuat Rayna emosi. Langsung saja ia membanting lipstik yang ia pegang.

"Jangan sok cantik lo, Ra? Baru dapat cowok kaya sekali aja. Belagu!"

"Kalau kamu cantik. Kenapa harus merebut pacarku?" sindir Rara.

Tangan Rayna mengepal menahan emosin rasanya ia ingin menghadiahi sebuah bogeman mentah untuk adik tirinya.

"Huh, harus tetap terlihat anggun," Rayna membuang nafas kasar.

Sementara di kantor berita tak sedap terdengar.

Dengan percaya diri Rayna datang ke kantor Romi.

Mengatakan kepada April jika Rara mengambil cuti karena ingin berjumpa dengan kekasih barunya.

Mungkin bagi yang lain percaya tetapi bagi April tidak.

Perkataan Rayna tidak bisa di percaya.

Kepala Romi terasa pusing dua hari ini 

Berkali-kali ia menghubunginya namun hasilnya nihil.

Nomor Rara tak pernah aktif.

Rara apakah kamu baik saja? Batin Romi terasa tersiksa.

Tanpa terasa air matanya menetes.

Kerinduan terbendung di matanya.

Pikiran aneh mulai menghiasi di otaknya.

Berkat semangat dari April. Romi menjadi lebih berfikir postif.

Ia yakin Rara tidak akan menduakan cintanya.

Dia bukan wanita seperti itu. Apalagi mereka berdua telah melakukan hal yang seharusnya tak di lakukan.

Walaupun suatu saat salah satu diantara keduanya pergi.

Salah satu dari mereka berdua akan menunggu.

Entah mengapa malam ini begitu dingin. 

Membuat rasa rindu semakin memuncak.

Di pandanginya foto sang kekasih berharap   Rara di sana juga merindukannya.

"Sayang, aku merindukanmu," di kecupnya lembut foto sang kekasih.

Sedari tadi ada sepasang  mata yang menghawasi gerak-gerik Romi.

"Eh, Rayna. Sejak kapan kamu di situ.

Rayna menggunakan pakaian sangat seksi. Ia mengenakan rok pendek sepaha dengan baju pendek yang panjangnya tak melebihi pusar menunjukan betapa indahnya badanya.

Lelaki mana yang melihat Rayna saat ini pasti akan bernafsu. Tetapi itu tidak bagi Romi ia tetap bersikap wajar.

"Gak usah galau. Rara ke bandung nemuin bibinya," ungkap Rayna.

"Oh."

Hati Romi merasa lega mendengar kekasih hatinya baik-baik saja.

"Rom, clubing yuk? Sudah lama ngak dugem," ajak Rayna.

"Kamu ajalah."

"Ayolah, aku janji tak berkata pada Rara," lirih Rayna.

Tatapan mata Rayna mengiba. Dengan penuh senyum Romi mengiyakan ajakan Rayna.

Kini mereka berdua pergi ke diskotik yang letaknya cukup jauh dari rumah.

Semua itu sudah di rencakan oleh Rayna.

Ia akan membuat Romi kembali jatuh cinta padanya.

Berkali-kali Romi dan Rayna menenguk minuman alkohol.

"Ray, pulang yuk!" Romi sembari berteriak karena suara musik terlalu keras.

"Bentar, minum satu lagi dong," paksa Rayna.

"Pala gua udah pusing. Sekali aja ya?"

Mengapa malam ini Romi sangat  menuruti perintah Rayna.

Di gelas yang terahir Rayna memberikan sebuah obat yang akan membuat Romi merasa ingin melakukannya.

"Gimana Rom? Ayo pulang!" ajak Romi.

Malang sekali nasipmu Romi. Gadis yang sangat menggilaimu bukanlah gadis anggun namun gadis dengan seribu kelicikan.

Sialnya malam ini turun hujan lebat. Akses jalan  pun di tutup. 

"Ya jalan di tutup. Kita gimana, Rom?"

"Yah terpaksa nginap," Romi menunjukan muka jengkel.

Setelah memesan hotel mereka berdua jalan beriringan.

Keberuntungan kali ini berpihak pada Rayna.

Kamar hotel tempat dimana mereka mengnginap tersisa satu.

Terpaksa Romi harus satu kamar dengan Rayna.

"Rom, gua ke kamar mandi dulu ya," ujar Rayna.

Segera Rayna mengeluarkan aksinya, ia menggenakan parfum yang biasa di pakai Rara.

Dan juga memakai baju yang ia ambil dari lemari Rara tadi siang.

"Oke permainan akan segera di mulai."

Sementara di luar Romi merasa sakit kepala, rasanya ingin dia melakukan sesuatu yang ia lakukan malam itu dengan Rara.

Langkah kaki Raynsma perlahan mendekati Romi.

Dalam penglihatan Romi wanita di depannya adalah Rara.

Ia terlihat sangat seksi dengan di balut lingerie warna pink.

Brug....

Rayna mendorong tubuh Romi ke belakang membuatnya jatuh ke tempat tidur.

Tanpa berfikir panjang Rayna langsung mencium bibir Romi.

Hasratnya tak bisa di bendung lagi.

Juga dengan Romi ia membalas ciuman Rara dan perlahan tangannya menerobos masuk ke dalam lingerie yang Rayna kenakan. Memainkan puting payudara Rayna.

"Ah...ah."

Rayna mendesah kenikmatan tanpa ragu rayna melepas celana  Romi.

Dan memainkan milik Romi permainan Rayna sungguh menggairahkan.

Beberapa kali mereka berdua melakukan pelepasan.

"Rara aku cinta kamu setelah ini pasti kamu akan hamil."

Tak peduli apa yang di katakan Romi ia tetap menikmati percintaan panas mereka malam ini.

Lelah bercumbu kedua insan itu langsung tertidur pulas.

"Rom, aku cinta kamu," Rayna mengecup leher Romi.

Cerita percintaan yang panas telah berahir.

Semburat cahaya matahari masuk menerobos masuk lewat kaca jendela.

Dengan mata mengantuk Romi memaksakaan membuka mata.

Saat mata terbuka alangkah terkejutnya Romi melihat dirinya sudah telanjang bulat tanpa mengenakan apapun.

Dan yang lebih mengejutkan lagi terlihat Rayna tertidur di sebelahanya.

Dengan bertelanjang sama seperti dirinya.

"Oh Tuhan, apa yang tadi aku lakukan. Bagaimana jika Rara mengetahui ini. Hatinya pasti akan hancur," gumamnya.

Seolah tak bersalah Rayna memeluk Romi dari belakang.

Pelukan Rayna sontak saja membuat Romi terkejut.

"Rom, aku takut Rara tahu," lirih Rayna.

Romi hanya diam kini ia tak tahu harus berbuat apa.

Apakah ia akan jujur pada Rara soal ini hanyalah kecelakaan.

Akan tetapi apakah dia percaya?"

Tring 

Ikatan cinta memang kuat baru saja Romi ingin menelvon Rara.

Ia sudah menggirim pesan terlebihi dahulu.

[ Rom, lebih baik kita sampai di sini saja. Aku yakin kamu akan mendapatkan kekasih lebih baik lagi. Maafkan aku selama ini]

Brak...

Romi membanting ponselnya.

Detak jantungnya berdetak lebih kencang menahan amarah.

"Rara!" teriaknya keras



Dengan sigap Rayna langsung memeluk Romi dari belakang. Ia tak ingin tak mau kehilangan Romi.

Persetan dengan Rara, di benaknya Romi harus menjadi miliknya. Hanya dia wanita yang pantas menjadi istri Romi Johanes.


Rayna mengujami ciuman lembut di punggung Romi.

"Rayna, apa-apa kau!" 


Romi mendorong tubuh Rayna membuatnya jatuh tersungkur di lantai.


"Rom, aku akan diam. Aku tak akan memberitahu Rayna."


Wajahnya terlihat memelas ia berusaha mendekati Romi. Dan kembali ia mencium bibir Romi penuh gairah.


Nafsu yang mendominasi membuat Romi gelap mata. Bukannya melawan ia palah mencium balik Rayna.


Puas berciuman Romi mengendong tubuh Rayna ke kamar mandi.

Disana mereka akan memadu cinta. Gairah sexs Rayna di sangat besar. Dia begitu pandai memainkan adegan demi adegan.


Sayangnya saat Romi hendak mencium leher Rayna. Terbayang wajah Rara di fikiran Romi.


Brugg....


"Kenapa, Rom?" Rayna terheran.


"Maaf, aku tak bisa melakukannya."


"Apa?" Rayna memukul lantai kamar mandi dia merasa kesal dengan apa yang di lakukan oleh Romi.


Bab terkait

  • Terjerat Cinta Terlarang ( Pengorbanan Rara )   Hanya Rara Di Otak Romi

    Teriakan Romi membuat Rayna terkejut.Dalam hatinya ia sangat gembira layaknya anak kecil mendapatkan sebuah hadiah.Begitulah perasaan Rayna di saat dua insan saling menderita ia malah bahagia.Hatinya berbunga-bunga kini tak ada lagi penghalang hubungannya dengan Romi."Lebih baik memang begitu tidak sekalian dia menghilang dari muka bumi ini."Romi terlihat frustasi ia langsung saja mengenakan baju dan meninggalkan Rayna."Rom! Tunggu!" Rayna menahan tangan Romi."Rom, kamu pikir aku wanita murahan. Kamu tinggal begitu saja setelah kamu puas?" hardiknya.Wajah Romi menoleh matanya menatap gadis ini dengan tajam.Ia menghempas tangan Rayna membuat gadis itu tersungkur di lantai."Romi. Romi sebucin itu kamu sama Rara," Rayna berdecak.Sepanjang jalan Romi menyetir mobil dengan perasaan tak karuan.Fikirannya hanya Rara rara dan rara.Sesampainya di rumah, Romi b

  • Terjerat Cinta Terlarang ( Pengorbanan Rara )   Permohonan Rara

    Hatinya terasa sakit perasaannya hancur. Inikah yang di namakan cinta di balas dusta.Rasa sesak terasa di dada Rara. Butiran bening nampak membasahi pipinya.Gadis itu berjalan dengang langkah gontai sembari menangis.Orang-orang yang menjumpainya nampak heran.Kenapa gadis cantik itu? Kenapa ia menanggis di sepajang langkah kakinya.Setibanya di rumah, Rara masuk ke dalam kamar dan mengunci pintu rapat-rapat.Hari ini seolah menjadi hari yang sangat menyakitkan.Dimana ia mengetahui jika selama ia pergi.Kekasihnya bukannya setia namun mencari kehangatan wanita lain.Jika wanita itu bukan saudarnya sendiri mungkin ia masih sedikit lega. Akan tetapi wanita lain itu tak lain adalah kakaknya sendiri.Isakan tangis Rara terdengar hingga keluar kamar.Bu Lastri yang mendengar anak bungsunya menangis segera mendekati pintu kamar Rara."Ra, kamu kenapa

  • Terjerat Cinta Terlarang ( Pengorbanan Rara )   Syarat Dari Romi

    Syarat Dari RomiAlangkah terkejutnya Rara mendengar syarat yang di berikan Romi.Ia tak habis fikir di mana otak Romi."Jangan gila, Rom. Aku bukan wanita seperti itu.""Ya terserah kamu saja. Aku juga mau untung, Ra. Bukan hanya kakak mu."Mulut Rara tak bisa berkata-kata lagi. Hatinya merasa dilema.Haruskah ia menerima syarat Romi agar Rayna bisa menikah dengannya.Namun jika ia tak menyanggupi syarat Romi bayang kehancuran Rayna berada di depan mata.Bak buah simalakama maju mudur tetap salah.Tanpa pamit bergegas Rara pergi meninggalkan Romi.Sedangkan Romi hanya diam ia tahu ini pasti sangat menyakitkan untuk dia tapi di sisi lain Romi juga tak ingin kehilangan Rara.Dia tak habis fikir jika ia menikahi Rayna, wanita yang kadang lembut lalu tiba-tiba kasar dan mau menyakiti diri sendiri."Maaf, Ra," ucapnya menyesal.Sungguh dari hati yang terdalam tak ingin me

  • Terjerat Cinta Terlarang ( Pengorbanan Rara )   Kecurigaan Rayna

    Kecurigaan Rayna"Terima kasih, Rom."Bibir Rara berkedut rasanya ia tak tahan lagi menahan cairan bening yang ia bendung.Sesakit inikah rasanya merelakan seseorang yang di cinta.Perlahan air mata membasahi pipi mulus gadis itu.Dengan sigap Romi menyeka air mata Rara, bukan hanya dia yang tersakiti.Dirinya juga menikah dengan orang yang tak di cintai, menikah karena terpaksa."Sudah, jangan menangis. Kita masih bersama walau pun dengan cara menyakitkan," ungkap Romi sembari memeluk kekasih pujaan hatinya.Lama Rara berada di rumah Romi mencurahkan segala cinta dan kasih sayang."Sayang, kita jalan-jalan yuk," ajak Romi."Ayuk," Rara bergegas bangun dari tempat duduk.Tangannya masih menggengak erat tangan kekasihnya.Seoalah besok sudah tak ada hari lagi.Hari ini Romi mengajak kekasihnya berjalan-jalan di sebuah taman bunga.Taman bunga yang indah

  • Terjerat Cinta Terlarang ( Pengorbanan Rara )   Diam Diam

    Diam DiamMenyadari bahwa suaminya tidak pulang semalam membuat Rayna gelisah.Beberapa kali ia menelfon Romi tetapi tak di angkat.Biasanya seorang pengantin baru akan merasa bahagia di pagi hari.Bahagia bisa melihat orang yang di cinta sepanjang hari."Huh."Rayna mendengkus kesal apa yang di harapankan tak sesuai dengan kenyataan.Bagai cinta bertepuk sebelah tangan rasanya begitu sakit.Menyadari suasana hati putrinya bu Lastri langsung mendekat kearah Rayna.Mencoba memenangkan fikirannya agar tidak memikirkan yang bukan-bukan agar tak menimbulkan perdepabatan."Sudah makan, Ray?" tanya bu Lastri."Belum nafsu. Kemana perginya suamiku.""Apakah semalam kalian bertengkar?"Rayna menggeleng entah di mana kini Romi berada."Sudah, kamu tau kan pernikahan kalian begitu cepat. Mungkin Romi belum bisa menerima kamu, Ray. Tapi percayalah suatu saat kepopongpong berubah menjadin kupu-kupu. Be

  • Terjerat Cinta Terlarang ( Pengorbanan Rara )   Rindu Rara

    Rindu RaraTak ada jawaban dari Romi mulutnya tetap diam seribu bahasa."Jawab aku, Rom!""Kalau iya kenapa! Bukankah kamu yang menjadi duri di hubungan kami,"Romi bersunggut dirinya tak mau kalah dengan Rayna.Mendengar ucapan Romi, Rayna terdiam ya memang semua ini salah dia.Namun ini bukan salah dia sendiri juga bukan salah cinta.Sebelum Rara mengenal Romi ia lebih dulu mengenalnya, bahkan Rayna lah yang merekomendasi Rara untuk bekerja di tempat Romi.Bukan salah cinta.Ya memang cinta tak tahu dimana akan berlabuh, cinta juga dapat membuat manusia buta.Pertengkaran mereka terdengar hingga kamar pak Burhan."Ma, anak kita," ucap pak Burhan."Biar, Pa. Mereka berdua sudah besar."Rayna membanting semua barang yang dia pegang hatinya terasa sakit.Ia merasa frustasi berkali-kali ia mengacak rambutnya.Membeturkan kepala di dinding berharap Romi akan peduli.Tetapi ke

  • Terjerat Cinta Terlarang ( Pengorbanan Rara )   Ahirnya Aku Tahu

    Ahirnya Aku TahuTermenung mengenang masa lalu, indah jika di kenang.Mengingat dahulu betapa kompaknya mereka berdua.Air mata perlahan jatuh membasahi pipi, meluncur dengan sendirinya tanpa terkendali.Koyakan hati masih sangat terasa, rasa marah sedikit tersimpan di jiwa.Bukan ingin mereka berdua mencintai lelaki yang sama tetapi semua sudah takdir bagian dari rencana sang Maha Kuasa.Sinar matahari perlahan masuk menebus kaca jendela.Menyilaukan seberkas cahaya dan harapan."Sayang.""Weh, Tuan putri bangun. Selamat pagi," Di kecupnya pelan punduk kepala Rra."Kamu kerja?" tanya Rara sembari menurunkan kakiny dari ranjang."Iya dong, tentunya emang kenapa?""Tidak.""Masih kangen ni e...," goda Romi."Ih, apa sih kamu, Rom."Rara beranjak dari kamar lalu membuka pintu aparetemennya.Saat pintu di buka betapa terkejutnya Rara melihat Rayna berd

  • Terjerat Cinta Terlarang ( Pengorbanan Rara )   Bab Satu Season Dua

    Dua tahun berlalu kehidupan Rara berubah drastis.Kini ia dan papanya, Burhan tinggal di sebuah kampung di pinggir kota. Kenangan Romi terkadang teringat di fikiran Rara, dialah cinta pertama bagi Rara. Akan tetapi takdir berkata lain mereka tak bisa bersama. "Ra!" Keadaan Burhan yang sakit-sakitan membuatnya tak bisa bekerja.Hanya Rara tulang punggung keluarga ini. "Iya, Pa," Rara berjalan mendekati Burhan yang sedang duduk di sebuah kursi tua. "Kamu enggak makan?" tanyanya. "Sudah, Pa. Papa makan yang banyak ya biar cepat sehat," kata Rara menyemangati Burhan. Di umur yang sudah tak muda lagi, yang mana dirinya tinggal menikmati masa mudanya hanya anggan. "Maafkan papa, Ra," lirih Burhan seketika air mata luruh membasahi pipi. "Pa, kenapa harus seperti ini. Aku ikhlas melakukan semua ini

Bab terbaru

  • Terjerat Cinta Terlarang ( Pengorbanan Rara )   Patah Hati

    Patah hati Semua yang berada di meja makan terdiam termasuk juga Rara. Ia mengakhiri aktifasnya, wajahnya tertunduk. Benar-benar suasana yang sangat menengangkan. “Tom, kita bisa bicara kan ini.” Alexander memilih hati Tomi yang terbakar api cemburu. Terlihat Tomi menarik nafas dalam-dalam, m

  • Terjerat Cinta Terlarang ( Pengorbanan Rara )   Wanita Tak Tahu Malu

    Wanita Tak Tahu Malu“Lepaskan Tuan!”Rara mendorong tubuh Tomi membuat pria berparas tampan itu jatuh tersungkur. Buru-buru Rara masuk ke dalam kamar mengunci pintu serapat mungkin.Brug....Ia menjatuhkan tubuhnya di atas kasur. Otaknya tak habis berpikir kenapa Robert bisa melakukan itu? Bukankah dia sudah memiliki istri? Lantas bagaimana perasaannya jika tahu suaminya ada main dengan wanita lain?Tentang wanita itu apa mungkin dia tak punya hati bukankah dia juga seorang wanita.Perlahan mata Rara terpejam malam ini sungguh malam yang panjang bagi dirinya.Pagi menjelang kicauan burung di pagi hari terdengar sangat indah dan merdu. Suara bising para pekerja di kediaman Robert membuat ia merasakan Dejavu.“Hai kamu karyawan baru di sini ya?” tanya wanita bertubuh gempal dengan sinis.“Iya, Bu. Saya menggantikan Bu Jamilah,” ucap Rara sembari tersenyum.Wanita itu tampak bia

  • Terjerat Cinta Terlarang ( Pengorbanan Rara )   Desahan

    Desahan"Ya Allah Tomi?"Burhan langsung saja memeluk Tomi. Rara yang berada di tempat sedikit bingung.Dari mana papanya dan anak majikan yang super nyebelin itu saling kenal."Gimana kabar kamu, Tom?" tanya Burhan dengan wajah sumringah."Alhamdulillah baik, Om. Om tinggal di sini? Lalu cewek bawel ini siapa om?" ejek Tomi sembari melirik ke arah Rara."Oh dia anak, Om. Si Rara," jelas Burhan."Anak Om?" kening Tomi mengernyit sepengetahuan Romi anak Burhan berwajah putih dengan tinggi semampai."Pa." Rara menyalami tangan Burhan."Ada apa, Nak?""Biar tuan Tomi yang menjelaskan.""Tuan Tomi?" Burhan sedikit terkejut apa sebenarnya maksud ucapan Rara.Romi menjelaskan semu

  • Terjerat Cinta Terlarang ( Pengorbanan Rara )   Kenapa Dengan Dia

    Jiwa penasaran meronta-ronta dengan mengendap-endap ia mengikuti kemana langkah suara itu."Hey, apa yang kau lakukan," seorang menepuk pundaknya.Hati Rara menjadi amat gelisah ingin rasanya menoleh tapi ia takut.Sejenak ia terdiam, menarik nafas sedikit merendam rasa gugup.Dengan pasrah Rara memutar badannya."Ngapain, Lu?" tanya lelaki berambut gondrong dengan wajah datar."Ak--u," jawab Rara terbata. Lidahnya terasa sangat kelu."Urusi aja pekerjaan, Lu. Jangan urusi hidup orang lain," Laki-laki pergi meninggalkan Rara begitu saja."Huh," Rara membuang nafas.Ini pertama kali baginya ketahuan saat mencoba mencari tahu.Lelaki itu berjalan menuju anak tangga. Rara menatap lelaki itu dengan seksama di lihatnya penampilan pria yang membuatnya merasa sanggat gugup.Tanpa Rara sadari tiba-tiba pria itu men

  • Terjerat Cinta Terlarang ( Pengorbanan Rara )   Bab Satu Season Dua

    Dua tahun berlalu kehidupan Rara berubah drastis.Kini ia dan papanya, Burhan tinggal di sebuah kampung di pinggir kota. Kenangan Romi terkadang teringat di fikiran Rara, dialah cinta pertama bagi Rara. Akan tetapi takdir berkata lain mereka tak bisa bersama. "Ra!" Keadaan Burhan yang sakit-sakitan membuatnya tak bisa bekerja.Hanya Rara tulang punggung keluarga ini. "Iya, Pa," Rara berjalan mendekati Burhan yang sedang duduk di sebuah kursi tua. "Kamu enggak makan?" tanyanya. "Sudah, Pa. Papa makan yang banyak ya biar cepat sehat," kata Rara menyemangati Burhan. Di umur yang sudah tak muda lagi, yang mana dirinya tinggal menikmati masa mudanya hanya anggan. "Maafkan papa, Ra," lirih Burhan seketika air mata luruh membasahi pipi. "Pa, kenapa harus seperti ini. Aku ikhlas melakukan semua ini

  • Terjerat Cinta Terlarang ( Pengorbanan Rara )   Ahirnya Aku Tahu

    Ahirnya Aku TahuTermenung mengenang masa lalu, indah jika di kenang.Mengingat dahulu betapa kompaknya mereka berdua.Air mata perlahan jatuh membasahi pipi, meluncur dengan sendirinya tanpa terkendali.Koyakan hati masih sangat terasa, rasa marah sedikit tersimpan di jiwa.Bukan ingin mereka berdua mencintai lelaki yang sama tetapi semua sudah takdir bagian dari rencana sang Maha Kuasa.Sinar matahari perlahan masuk menebus kaca jendela.Menyilaukan seberkas cahaya dan harapan."Sayang.""Weh, Tuan putri bangun. Selamat pagi," Di kecupnya pelan punduk kepala Rra."Kamu kerja?" tanya Rara sembari menurunkan kakiny dari ranjang."Iya dong, tentunya emang kenapa?""Tidak.""Masih kangen ni e...," goda Romi."Ih, apa sih kamu, Rom."Rara beranjak dari kamar lalu membuka pintu aparetemennya.Saat pintu di buka betapa terkejutnya Rara melihat Rayna berd

  • Terjerat Cinta Terlarang ( Pengorbanan Rara )   Rindu Rara

    Rindu RaraTak ada jawaban dari Romi mulutnya tetap diam seribu bahasa."Jawab aku, Rom!""Kalau iya kenapa! Bukankah kamu yang menjadi duri di hubungan kami,"Romi bersunggut dirinya tak mau kalah dengan Rayna.Mendengar ucapan Romi, Rayna terdiam ya memang semua ini salah dia.Namun ini bukan salah dia sendiri juga bukan salah cinta.Sebelum Rara mengenal Romi ia lebih dulu mengenalnya, bahkan Rayna lah yang merekomendasi Rara untuk bekerja di tempat Romi.Bukan salah cinta.Ya memang cinta tak tahu dimana akan berlabuh, cinta juga dapat membuat manusia buta.Pertengkaran mereka terdengar hingga kamar pak Burhan."Ma, anak kita," ucap pak Burhan."Biar, Pa. Mereka berdua sudah besar."Rayna membanting semua barang yang dia pegang hatinya terasa sakit.Ia merasa frustasi berkali-kali ia mengacak rambutnya.Membeturkan kepala di dinding berharap Romi akan peduli.Tetapi ke

  • Terjerat Cinta Terlarang ( Pengorbanan Rara )   Diam Diam

    Diam DiamMenyadari bahwa suaminya tidak pulang semalam membuat Rayna gelisah.Beberapa kali ia menelfon Romi tetapi tak di angkat.Biasanya seorang pengantin baru akan merasa bahagia di pagi hari.Bahagia bisa melihat orang yang di cinta sepanjang hari."Huh."Rayna mendengkus kesal apa yang di harapankan tak sesuai dengan kenyataan.Bagai cinta bertepuk sebelah tangan rasanya begitu sakit.Menyadari suasana hati putrinya bu Lastri langsung mendekat kearah Rayna.Mencoba memenangkan fikirannya agar tidak memikirkan yang bukan-bukan agar tak menimbulkan perdepabatan."Sudah makan, Ray?" tanya bu Lastri."Belum nafsu. Kemana perginya suamiku.""Apakah semalam kalian bertengkar?"Rayna menggeleng entah di mana kini Romi berada."Sudah, kamu tau kan pernikahan kalian begitu cepat. Mungkin Romi belum bisa menerima kamu, Ray. Tapi percayalah suatu saat kepopongpong berubah menjadin kupu-kupu. Be

  • Terjerat Cinta Terlarang ( Pengorbanan Rara )   Kecurigaan Rayna

    Kecurigaan Rayna"Terima kasih, Rom."Bibir Rara berkedut rasanya ia tak tahan lagi menahan cairan bening yang ia bendung.Sesakit inikah rasanya merelakan seseorang yang di cinta.Perlahan air mata membasahi pipi mulus gadis itu.Dengan sigap Romi menyeka air mata Rara, bukan hanya dia yang tersakiti.Dirinya juga menikah dengan orang yang tak di cintai, menikah karena terpaksa."Sudah, jangan menangis. Kita masih bersama walau pun dengan cara menyakitkan," ungkap Romi sembari memeluk kekasih pujaan hatinya.Lama Rara berada di rumah Romi mencurahkan segala cinta dan kasih sayang."Sayang, kita jalan-jalan yuk," ajak Romi."Ayuk," Rara bergegas bangun dari tempat duduk.Tangannya masih menggengak erat tangan kekasihnya.Seoalah besok sudah tak ada hari lagi.Hari ini Romi mengajak kekasihnya berjalan-jalan di sebuah taman bunga.Taman bunga yang indah

DMCA.com Protection Status