Home / Romansa / Malam Tanpa Noda / Chapter 161 - Chapter 170

All Chapters of Malam Tanpa Noda : Chapter 161 - Chapter 170

278 Chapters

Mati Rasa (Bab 161)

Malam Tanpa Noda Bab 161Fian dan Prily keluar kamar bersamaan. Lily sudah duduk bersama adik-adiknya. "Selamat pagi, semuanya," sapa Prily ramah. "Selamat pagi, Kakak cantik," ucap si kembar menjawab sapaannya. Senyum polos tanpa dosa terlihat menyenangkan hati. Prily melirik sekilas Lily yang sibuk dengan sarapannya. Menyentuh bahu Lily sebagai sapaan. Lily tersenyum membalasnya. Fian duduk tanpa berucap. Lily tak menyapa lelaki itu. Ia mendengarkan musik di headsetnya. Mengoyangkan kepala mengikuti irama. Lagu yang membuatnya melupakan kesedihan. Prily mengambilkan nasi goreng untuk Fian dan menambahkan beberapa lauk di atasnya. "Makan yang banyak Sayangku," ucap Prily. Senyum menyapa sang kekasih. "Iya. Kamu juga. Makan yang banyak."Drian berlari dari lantai atas. Mengancingkan kemejanya dengan tergesa-gesa. Melihat Lily yang berbeda lebih segar ia ikut senang.
last updateLast Updated : 2021-10-23
Read more

Adik Ipar (162)

Malam Tanpa NodaBab 162 Mereka menikmati makan siang di restoran Hanamasa. Menyediakan shabu-shabu, makan minum sepuasnya hanya dengan satu harga. Drian membayar ke kasir untuk dua orang. Mereka disambut ramah oleh para pelayan. Menelusuri restoran mencari tempat duduk. "Lily!" panggil seorang wanita melambaikan tangan di bangku tengah. "Astaga, kenapa harus bertemu dia," lirihnya dalam hati. Drian melihat tingkah Lily yang tak suka, mengandeng jemari lentik kakak iparnya ke meja tengah. "Wah, kebetulan sekali kalian di sini. Tumben sekali makan seafood?" Drian tahu kalau lelaki yang berpakaian jas hitam tak suka makan seafood."Iya, aku yang ngajak. Kalian duduk bareng kita saja. Kita juga baru sampai." Drian menarik kursi untuk wanita yang berjalan dengannya. Lily, meletakkan bongkoknya di kursi berwarna merah. Lily bersikap biasanya saja. Ia tak mau menatap suami
last updateLast Updated : 2021-10-23
Read more

Menjijikkan(163)

Malam Tanpa NodaBab 163Prily mengungkapkan dengan kata-kata menjijikkan. Lily meremas celananya. Wanita di sampingnya tak tahu malu menceritakan semua kemesraan dengan Fian, suaminya. "Diam kamu, Prily! Fian adalah suamiku dasar pelakor tak tahu malu! Kamu itu wanita murahan. Cantik doang beg* iya!" teriak hati Lily. Ia memejamkan mata. "Aku gak akan melepaskan Fian untuk wanita lain," ungkap Prily menyungingkan bibirnya. "Kamu salah Prily. Justru, ia sudah milik orang lain walaupun bukan hatinya." Lily bermonolog. "Aku tak akan biarkan wanita lain mengambil Fian dariku atau hidup wanita itu akan aku buat tersiksa." Menekan pedal gas membelah jalan raya. Menyelip di setiap mobil.Jantung Lily berdegup dengan kencang. Mobil melaju dengan kecepatan penuh tiba-tiba berhenti tepat di parkiran mobil salon ternama. "Astaga! Kamu ingin mati?" ucap Lily spontan. Prily keluar mobil deng
last updateLast Updated : 2021-10-23
Read more

Kencan (164)

Malam Tanpa NodaBab 164 "Ehm, tapi ...." Lily ragu untuk memulainya. "Tapi, kenapa Mba?" Mereka menatap Lily heran. Wajahnya seperti takut atau ragu. "Aku ... sepertinya tak jadi datang," ungkapnya. Ia tak ingin melihat wajah suami dan kekasihnya. Mengingat cerita Prily saja membuat muak dan jijik. Untung saja Lily belum pernah melakukan hubungan suami istri. Walaupun, dirinya menginginkannya. "Tidak bisa, Mba. Pak Drian akan marah. Ia juga telah mengirim bayaran ke kami. Mohon bantuannya, Mba." "Kami butuh uang untuk kebutuhan sehari-hari. Mohon kerja samanya Mba." Lily menatap kedua wanita yang menunduk di hadapannya." Baiklah," ucapnya pasrah. Perias wajah memulai mengikat rambut Lily dan wanita yang satu memberikan perawatan pedicure dan manicure. Memoles wajah Lily dengan foundation sesuai warna kulitnya. Mata Lily terpejam. Ia sudah pasrah. 
last updateLast Updated : 2021-10-24
Read more

Tirai( 165)

Malam Tanpa NodaBab 165Mereka makan di satu meja. Prily cemburu melihat Fian memandang Lily berkali-kali."Sayang, katanya kamu kasih hadiah?"tanya Prily di sela-sela makan. "Oh iya, ini." Menyodorkan kotak berundu berbentuk love yang diambil dari saku kemeja ke depan Prily. Wajah wanita itu kesal, keinginannya tak sesuai." Sayang kok gitu," ucapnya dengan manja. Fian menarik napas panjang. Membuka kotak itu dan memperlihatkan kalung perhiasan berbentuk love. "Bagaimana, suka?" "Sangat suka. Indah banget! Terima kasih untuk bunga dan kadonya." Prily mengambil gawainya dan mengabadikan momen, berfoto bersama Fian. Fian melingkarakan kalung ke leher jenjang Prily." Terima kasih, Sayang." Mengecup pipi Fian lembut. Tak lupa memposting status di semua medsos yang dimilikinya.Lily memakan seafood. Ia suka sekali jenis makanan itu. Tak peduli dengan tatapan mereka yang mengangg
last updateLast Updated : 2021-10-25
Read more

Rambut

Malam Tanpa NodaBab 166Mendorong tubuh Lily untuk segera masuk ke dalam kamar." Fian!"Mereka terduduk di pinggir ranjang Fian membuka sepatu miliknya dan Lily, melempar asal. Tubuh mungil Lily terjatuh di atas ranjang. Fian terbaring di samping istrinya. Memeluk tubuh mungil Lily. Erat dan tak ingin dilepaskan. "Bajuku kotor kena pasir." Alasannya agar tak bersentuhan dengan Fian. "Tidak apa. Nanti jam setengah lima kita bangun. Tidur dulu 4 jam lebih." Memperlihatkan jumlah angka empat di jarinya. "Fian, jangan kenceng-kenceng aku bisa mati. Menjauhlah." Mendorong dada Fian kasar. Dekapan suami Lily bukan menghangatkan melainkan membunuh. "Aku ngantuk. Please, jangan terdebat!" Mencium aroma rambut. Wangi shampo Lily menguak ke hidungnya. "Kalau kamu ngantuk tidur sana!" usir Lily menjauhkan kepala."Kamu semenjak dekat Drian kasar dan ketus!" Memeluk d
last updateLast Updated : 2021-10-25
Read more

Affair (167)

Malam Tanpa Noda Bab 167"Lily, tunggu!" panggil Prily. Ketika hendak ke toilet hotel. Mereka sedang menikmati sarapan. "Ada apa?" Memutar matanya malas. Mendorong pintu toilet. "Aku mau ngomong sama kamu?" "Ehm." "Bisa gak kamu jangan cari perhatian?" Lily membulatkan mata. Tak percaya dengan ucapan gadis dihadapannya. "Maksud kamu apa?" Membalikkan badan menghadap gadis yang selalu mengikuti suaminya. "Jangan mencari perhatian sama Fian." Ucapannya pelan. "Ha ... ha ... Kamu lucu banget. Siapa juga yang mencari perhatian." Lily masuk ke bilik pertama dan membuang hajatnya begitu juga Prily, berada di bilik sebelahnya. Mereka mencuci tangan di washtafel. Kaca besar memperlihatkan wajah cantik yang dipoles bedak dan bibir dihiasi lipstik merah. "Aku minta kamu bersikap sewajarnya," pinta Prily menahan cemburu. Berkali-kali, memergoki Fian men
last updateLast Updated : 2021-10-28
Read more

Noda (168)

Malam Tanpa NodaBab 168"Kasihan sekali kamu, Bang! Kamu tak mau merasakan kehangatan Lily yang luar biasa. Terlihat biasa di luar akan tetapi terasa dahsyat jika tersentuh dan menyatu." Desahan dan erangan terdengar jelas. Jantung berdegup kencang napas terputus-putus. Pilu membasahi wajah. "Fian, bangun! Fian!" "Jangan sentuh dia! Dia milikku!" teriak Fian masih memejamkan mata.Fian membuka matanya. Wajah Drian dan Lily menyatukan raga terlihat nyata. Napasnya tak beraturan. Mengusap kedua matanya. Lehernya terasa sakit karena terlalu lama menyandar di jendela mobil. "Fian, kamu baik-baik saja. Sepertinya kamu bermimpi." Menguncang tubuh Fian. "Hanya mimpi buruk." Mengusap wajahnya kasar. Mimpi yang dialaminya membuat darahnya mendidih. Perasaannya berkecambuk. Fian menatap keluar jendela mobil. Mereka sudah sampai di rumah. "Bang Fian pulang!" teriak Azila berlar
last updateLast Updated : 2021-10-28
Read more

Tertangkap basah (169)

Malam Tanpa Noda Bab 169"Prily, kamu sedang apa?" Fian menutup pintu kamar Lily. Menghalanginya agar tak menerobos masuk. "Kenapa semalam kamu gak angkat panggilanku?" Berkaca pinggang. Wajahnya merah padam menahan kesal. Ia hanya ingin memperlihatkan hasil riasan adiknya. "Oh, aku sudah tidur." Mengaruk kepala dan tersenyum paksa. "Aku lihat kamu masih online di Facebook." Mengernyit heran. "Oh, itu lupa aku keluar aplikasi jadi masih On. Mataku terpejam, tapi ponsel menyala.""Kamu ngapain ke kamar Lily?" Menoleh ke arah pintu kamar. "Aku minta sama dia untuk menjaga adikku dan menyampaikan pesan dari bunda. Ada apa kamu ke sini?" "Aku mendengar suaramu dan Lily jadi, aku ingin memastikannya apa yang kalian lakukan." "Tidak usah berpikiran macam-macam. Ayo kita sarapan. Aku lapar sekali!" Mencolek dagu runcing Prily. Prily mengandeng Fian m
last updateLast Updated : 2021-10-28
Read more

Drian Tahu (170)

Malam Tanpa NodaBab 170"Prily, gua mau ngomong sama elu?" Drian menghampiri gadis berwajah boneka yang sibuk di depan laptop."Ngomong aja di sini." Tatapannya ke arah layar dan kesepuluh jarinya mengetik di atas keyboard. "Gua harap elu sadar diri." Duduk tepat di depan Prily, hanya meja yang menjadi pembatas mereka. "Tolong, kalau ngomong yang jelas. Jangan bertele-tele." Memutar bola matanya malas. "Gua yakin elu udah tahu kalau Fian dan Lily itu sudah menikah." "Lalu kenapa?" Tersenyum sinis."Bener' kan dugaan gua kalau elu tahu. Pantesan aja sok romantis di depan Lily. Gak nyangka banget. Dasar pelakor!" "Hei, elu bilang apa? Pelakor!" Prily tak menerima ucapan Drian. "Emang bener. Udah tahu laki orang di embat juga. Kayak gak ada laki-laki lain aja." "Fian itu milik aku. Lily telah merebutnya." "Kalian belum menikah baru pacaran i
last updateLast Updated : 2021-10-31
Read more
PREV
1
...
1516171819
...
28
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status