Home / Romansa / Malam Tanpa Noda / Chapter 181 - Chapter 190

All Chapters of Malam Tanpa Noda : Chapter 181 - Chapter 190

278 Chapters

Gagal Bertemu

Malam Tanpa Noda Bab 180Prily berjalan membawa keranjang. Mengambil susu kotak. Tanpa sengaja kulit mereka bersentuhan. Melepaskan tangan dan mengusap-usap kasar.Tatapan mereka bertemu dan saling membulatkan mata. Prily tak menduga akan bertemu seseorang yang ia hindari. Lelaki yang amat dibenci. Selalu menuduh dan menghinanya. "Ternyata, dunia ini sempit. Kenapa masih bertemu kamu lagi. Aku pikir kamu sudah lenyap," sindirnya tanpa perasaan. "Astaga, dunia ini terbalik. Mengapa mahkluk reseh ada di sini juga dan membeli susu." Tertawa mengejek. Tangannya menutup mulut."Semua orang suka susu baik anak kecil atau anak besar." "Iya, terutama kaum laki-laki. Cucu mimi cucu." "Dasar pikiran kotor!" Prily menatap Drian tajam. Mereka tak pernah akur sejak kecil. "Pantas saja kamu merebut suami orang!" "Hei." Mendorong tubuh Dria deng
last updateLast Updated : 2021-11-21
Read more

Dingin

Malam Tanpa Noda Bab 181Fian menghentikan mobilnya di depan rumah orang tua Lily. Lelaki itu mengetuk pintu perlahan. Mengucapkan salam dan memanggil Lily dan Naila. Seorang pemuda membuka pintu perlahan. Wajahnya tampan mengenakan kacamata kulitnya bersih dan halus. Kepalanya tertutup kopiah. Umur lelaki itu lebih muda dari Fian. Jantung Fian berdegup kencang. Ingin menghajar pemuda dihadapannya. Di belakang pemuda itu berdiri seorang gadis dengan memakai daster panjang dengan motif bunga-bunga. "Lily," lirihnya. Wajah gadis itu terlihat ketika pemuda yang berdiri di depannya menyingkir. "Kalian siapa?" tanya Fian spontan. "Mas sendiri siapa. Datang ke sini?" Mereka melipat keningnya. "Saya suami Lily. Apa dia ada?" "Lily yang punya rumah ini?" cetus gadis berambut sebahu. "Iya betul." Fian menganggukkan kepala. "Dia
last updateLast Updated : 2021-11-21
Read more

Bunuh diri

Malam Tanpa Noda Bab 182Isi pesan itu terlihat di notifikasi. Fian meraih benda pipih yang diletakkan dekat setir mobil. Prily mengirim gambar botol racun tikus dituangkan ke dalam gelas. "Dari pada aku hidup tanpamu lebih baik aku mati saja." Prily melakukan video dengan deraian air mata. Fian menghentikan mobilnya, berpikir untuk memutarkan mobilnya atau tetap melanjutkan perjalanannya. Prily terbaring lemah di brankar rumah sakit, dilengkapi Siderail, Oxygen Trolley, Bak Instrument, Tiang Infus. Brankar Pasien Rumah Sakit adalah alat untuk memindahkan pasien dari satu tempat ke tempat lain dengan cara yang mudah. Selain itu juga dapat digunakan untuk memindahkan pasien dari dan ke ambulan. Brankar ini terbuat dari bahan stainless steel serta telah dilengkapi dengan tiang infus.Wajah cantik Prily berubah pucat. Selang infus menusuk ke dalam lengannya. S
last updateLast Updated : 2021-11-24
Read more

Akhirnya Menemukanmu

Malam Tanpa Noda Bab 183Fian mengendari mobil dengan kecepatan sedang. Salah satu temannya melihat Lily di daerah Kerawang. Fian meminta bantuan teman-temannya untuk mencari keberadaan istrinya. Tak malu meminta agar mereka mengikuti Lily jika, bertemu dengannya. Keberuntungan sedang memihaknya. Fian segera melaju mobilnya dan memberitahu kepada Drian atas kepergiannya untuk beberapa hari. Fian menatap alamat rumah yang telah dikirim temannya. Kontrakan satu pintu terletak paling ujung gang. Jarak antar tetangga tak terlalu padat. Masih banyak sawah dan kebun di daerah tersebut.Fian sampai pada pagi hari. Udara sangat sejuk di desa itu. Penuh perjuangan menemukan lokasi tersebut. Fian meminggirkan mobilnya dan melangkah ke arah rumah kontrakan Lily. Mengetuk perlahan pintu berwarna coklat. "Bang Fian!" Naila terkejut dengan kehadiran kakak iparnya. P
last updateLast Updated : 2021-11-24
Read more

Noda

Malam Tanpa Noda Bab 184 "Lily, berikan aku kesempatan untuk berbicara. Buka pintunya." Brak! Lily melempar vas bunga ke arah pintu. Fian sedikit terkejut. Memilih berdiam diri agar Lily lebih tenang. Entah barang apa lagi yang dilemparnya.Beberapa minggu Lily terlihat kuat dan tegar. Namun, mengapa kali ini merasakan kekesalan itu. "Mengapa dia ke sini?" Menatap pintu dengan amarah. Suara Fian tak terdengar lagi, membuka mukena yang masih menutup kepala. Melipat dan menyimpan di atas nakas. Kaki jenjangnya mendekati pintu. Lily menempelkan telinga ke papan coklat. Tak ada suara Fian. Senyap dan sunyi. "Sepertinya dia sudah pergi," ucapnya tak ikhlas. Hatinya merasakan kehilangan. Mengapa hanya sekilas saja lelaki itu menemuinya. Tangan lentiknya membuka perlahan anak kunci yang menempel di gagang pintu. Memutar perlahan seakan takut ketahuan.&n
last updateLast Updated : 2021-11-25
Read more

Pagi Yang Indah

Malam Tanpa Noda Bab 185 Cahaya matahari masuk ke dalam cela jendela. Waktu menunjukkan pukul tujuh pagi. Fian dan Lily masih berpelukan dalam satu selimut yang sama tanpa sehelai kain. Suara alarm berkali-kali berbunyi. Namun, mereka menghiraukannya. Tubuh mereka terlalu lelah setelah pergulatan sore hari dan malam. Lily membuka perlahan matanya. Kepalanya bersandar di dada. Menatap wajah tampan sang suami dengan penuh cinta. "Hai lelaki tampanku. Apa kau sudah bangun?" Fian membuka mata dan tersenyum. Mengecup kening Lily. "Sudah Tuan Putri." "Aku lapar Pangeran Tampan." "Ayo kita bangun." Mereka mengambil pakaian yang tergeletak di lantai. Fian menatap noda merah di kasur."Kenapa?" tanya Lily."Terima kasih," ungkapnya mengecup kening istrinya. "Untuk?" "Telah menjadi milikku sepenuhnya." 
last updateLast Updated : 2021-11-26
Read more

Honeymoon

Malam Tanpa Noda Bab 186Prily sudah diperbolehkan pulang. Drian telah membayar semua biaya administrasi rumah sakit. Tak ada satu kata pun terucap di bibir gadis itu. Prily duduk di kursi roda, Drian mendorong perlahan ke arah lobby rumah sakit. Drian hendak mengangkat tubuh Prily. "Kamu mau ngapain?" Manatap tak suka Drian. "Mau buang kamu ke sampah atau ke pembakaran," cetus Drian kesal. Prily membulatkan mata. "Aku bisa jalan sendiri." Mendorong tubuh Drian menjauh. "Bagus. Aku gak perlu buang-buang tenaga." Memundurkan langkah. Prily masuk ke mobil yang telah dibukakan pintu oleh supir. "Kita ke rumah bunda," ungkap Prily kepada sang supir."Untuk apa?" tanya Drian duduk di sampingnya. "Aku mau bertemu Fian." "Sudah aku bilang dia gak ada. Susah sekali bicara dengan kepala batok," maki Drian. Prily menoleh de
last updateLast Updated : 2021-11-27
Read more

Permainan Mereka

Malam Tanpa Noda Bab 187 Prily membuka aplikasi biru dan mencari nama aku Fian. Mata gadis itu membulat. Jantung berdegup kencang seakan tertindih ribuan ton batu bata. Foto mereka begitu bahagia. Prily tahu lokasi foto itu. Ia dan Fian pernah berkunjung ke sana. Melupakan dirinya yang kesepian dan bersenang-senang. "Fian ...." Tanpa berpikir panjang. Prily meraih koper dan memasukkan barang-barang penting. Gadis berwajah boneka akan menyusulnya keesok pagi. Prily telah selesai merapikan semuanya. Menutup koper dan bergegas tidur. *Pukul enam pagi, Prily sudah siap untuk ke Bali. Menarik koper ke luar kamar. Drian sudah bangun sejak subuh mengernyit heran. Lelaki itu sedang membuat sarapan untuk dirinya dan Prily. "Hei, kamu mau ke mana?" tanya Drian mendekati Prily. "Bukan urusanmu!" "Tapi, kamu baru sembuh. Gak mungkin pergi
last updateLast Updated : 2021-11-29
Read more

Terjerat

Malam Tanpa Noda Bab 188 Prily nekad menyusul Fian ke pulau dewata. Drian tak dapat mencegah gadis keras kepala. "Terserah kamu kalau mau nyusul. Tapi, jangan nyesel," pesan Drian."Aku gak akan pernah menyesal. Aku akan menyesal ketika Fian bersama Lily." "Hei girl, masih banyak lelaki jomblo yang mau menerima kamu. Dari pada suami orang." Prily tak peduli dengan ucapan Drian. Menarik kopernya keluar apartemen menuju bandara. Akhirnya, ia sampai ke tempat tujuan. Walaupun, penerbangan di pending karena cuaca yang buruk. The Royal Pita Maha Resort and Spa. Berlokasi di kawasan Kedewatan, Ubud, Kabupaten Gianyar, resort ini seperti berada di tengah hutan. Sangat asri dan menyejukkan mata. Prily bertanya kepada penjaga hotel tentang keberadaan Fian. Namun, mereka tak mau memberitahukannya. "Tinggal kasih tahu susah banget, sih!" sunggut Prily kesal. 
last updateLast Updated : 2021-11-30
Read more

Diculik

Malam Tanpa NodaBab 189Prily merasa seseorang telah memukul tekuk lehernya. Gadis itu terjatuh di atas ranjang. "Bos beruntung dapat yang legit. Ayo kita kasih tahu Bos," ucap salah satu dari mereka. Suara tawa terbahak-bahak mengema di kamar Prily. Tubuh Prily terasa kaku tak bisa bergerak ke kanan dan kiri. Prily membuka mata ketika wajahnya terasa dingin. Seseorang telah menciprtakan air ke wajah Prily. "Bangun Sayang kita sudah sampai," ucapnya. Prily mendengar suara lelaki yang tak dikenalnya. Ia membuka mata perlahan. Ruangan yang ditempatinya bukan hotel. Terlihat luas dan mewah. "Aku ada di mana?" Tubuh Prily bergetar hebat. Ketakutan melanda gadis itu. "Kamu ada di surga bersama kami yang akan menciptakan surga itu," cetus mereka tertawa terbahak-bahak. Wajah mereka sangat asing. Entah mereka siapa. Prily mencoba membuka tali di tubuhnya. 
last updateLast Updated : 2021-12-01
Read more
PREV
1
...
1718192021
...
28
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status