Home / Romansa / Malam Tanpa Noda / Chapter 171 - Chapter 180

All Chapters of Malam Tanpa Noda : Chapter 171 - Chapter 180

278 Chapters

Keadaan Putra(171)

Malam Tanpa Noda Bab 171Airi menatap Putra yang terbaring lemah. Wajah suaminya semakin tirus. Semua alat terpasang ditubuhnya. "Ya Allah, sembuhkanlah suamiku. Cintaku dan kekasihku." Airi menghapus jejak bening di pipinya. Tangan Airi mengenggam jemari Putra. Mengecup perlahan dengan sepenuh cinta dan jiwa. Tak ada Putra hidup Airi menjadi hampa. Perawat masuk membawa kantung infus. Menganti kantung infus kosong dengan yang baru. Tersenyum ramah ketika keluar ruangan. Drrt ... drrt ...Suara ponsel Airi bergetar di atas nakas. Mengusap layar dan menekan ikon berwarna hijau. Mengucapkan salam sebelumnya."Halo Ma, Airi sudah di rumah sakit." Mata sembab dan kantung hitam melingkar di matanya. "Mama baru sampai bandara. Nanti, Mama ke sana. Kamu kirim nomor kamarnya.""Iya, Ma. Airi tunggu. Hati-hati di jalan!" ---"Airi ...," sapa m
last updateLast Updated : 2021-10-31
Read more

Masa Lalu (172)

Malam Tanpa NodaBab 172Sebuah tepukan di pundak membuat Airi terperajat. Menoleh ke belakang memastikan siapa yang telah menyapa. Mata Airi membulat tak percaya dengan pertemuan hari ini. Tak ada hujan dan angin. Orang yang telah lama menghilang kini berada di depan matanya. "Bang Faisal!" panggil Airi tak percaya. "Iya, ini aku." Senyum terukir di bibirnya. Wajah Faisal masih terlihat tampan namun, rambutnya sedikit berubah warna. Hitam bercampur putih. Kumis halus menghiasi wajahnya."Airi, kamu sedang apa di sini. Mana suamimu?" cercanya. Menatap belakang tubuh Airi memastikan sosok lelaki yang telah mengantikannya. "A-aku ...." Faisal menatap raut wajah mantan istrinya. Sepertinya telah terjadi sesuatu. Pucat dan tak bersinar. Senyumnya pudar dan tak nampak kebahagiaan. "Airi, kita duduk di taman itu." Tunjuk Faisal di bangku panjang dekat air mancur.
last updateLast Updated : 2021-11-02
Read more

Down (173)

Malam Tanpa Noda Bab 173Tiit ... tiit ... tiiiiittttttt ...."Dokter, tolong suami.saya!" teriak Airi. Wajahnya panik. Mata mengembun. Para perawat dan dokter langsung masuk melihat keadaan Putra. Pak Joko dan Faisal saling berpandangan. Suara alat deteksi jantung terdengar nyaring. Garis lurus terbentuk di layar. Para perawat datang membawa alat. Mereka mempersilahkan Faisal dan Joko keluar ruangan."Dokter, help my husband," ucap Airi dengan berderai air mata. Dadanya sesak, pasokan udara menjadi terhambat. Penampilanya menjadi kusut."Ayo, Airi kita tunggu di luar," ajak pak Joko merangkulnya. "Papa, kak Putra." Tubuh Airi melemas. Kakinya tak mampu menahan berat badan. "Kita keluar, biar dokter menanganinya." Airi mengelengkan kepala." Aku mau menemaninya." Tatapanya tak jauh dari Putra. "Kita tunggu di luar." Airi masih bergeming menatap Putra y
last updateLast Updated : 2021-11-02
Read more

Takdir

Malam Tanpa Noda Bab 173 Tiit ... tiit ... tiiiiittttttt ...."Dokter, tolong suami saya!" teriak Airi. Wajahnya panik. Mata mengembun. Para perawat dan dokter langsung masuk melihat keadaan Putra. "Dokter, cepat!" Para perawat dan dokter tak menghiraukan ocehan Airi. Pak Joko dan Faisal saling berpandangan. Suara alat deteksi jantung terdengar nyaring. Garis lurus terbentuk di layar. Beberapa saat kemudian dalam hitungan detik, para perawat lain datang membawa alat. Mereka mempersilahkan Faisal dan Joko keluar ruangan."Dokter, help my husband," ucap Airi dengan berderai air mata. Dadanya sesak, pasokan udara menjadi terhambat. Penampilanya menjadi kusut. Sadar kalau dirinya bukan berada di Indonesia. "Ayo, Airi kita tunggu di luar," ajak pak Joko merangkul bahunya. "Papa, kak Putra." Tubuh Airi melemas. Kakinya tak mampu menahan berat badan. Ingi
last updateLast Updated : 2021-11-03
Read more

Tangan Kanan (174)

Malam Tanpa NodaBab 174"Fian!" panggil seorang lelaki seumuran Putra. Tubuhnya sedikit gemuk dan memiliki kumis lebat. "Om Marck." Wajah Fian pucat. Melepaskan tangan Prily kasar. Jantungnya berdegup kencang. Rasa panas dingin menjalar ke tubuh. Tatapan laki-laki itu membulat, melihat Fian dengan gadis lain bergandengan mesra. Matanya sempat melihat dari kejauhan. "Kamu sedang apa di sini?" Marck menatap tajam Fian bagaikan pisau yang baru diasah. Menusuk hingga kejantung. N"Mengantar teman pulang, Om." "Siapa gadis ini?" Fian tertawa kecil dan mengaruk kepala." Ini Prily teman Fian sewaktu kecil. Bunda dan ayah juga kenal. Dia pernah tinggal di panti." "Benarkah bu Airi kenal dengannya?" Selidiki laki-laki itu. "Be- benar Om. Tanya saja Drian. Si kembar juga tahu." "Hai Om. Saya Prily. Apa kabar?" Menyodorkan tangan namun, lelaki itu tak meny
last updateLast Updated : 2021-11-05
Read more

Nyalon

Malam Tanpa Noda Bab 175   Fian menahan rasa asin di mulut, tak ingin membuat Lily tersingung. Akhirnya, satu piring nasi telah habis. "Mau lagi?" tanya Lily lembut. Fian mengelengkan kepala cepat. Meminum air sebanyak-banyaknya. "Jangan mimpi kalau aku masak enak buat kamu!" lirih Lily dalam hati.Fian menahan lengan Lily." Kamu mau ke mana?" "Tidur." "Tunggu aku!" Fian mengikuti Lily melangkah ke lantai atas. Baru saja Fian hendak masuk. Pintu kamar Lily langsung tertutup. "Lily, aku mau tidur!" teriak Fian dari luar kamar. Bunyi ketukan pintu berulang kali membuat geram. "Tidur di kamar tamu," teriak Lily dibalik pintu. "Aku mau ambil baju tidur dan perlengkapan mandi," alasan Fian. Pintu terbuka perlahan, Lily melemparkan baju dan juga peralatan mandi ke arah lelaki yang masih berdiri di depan pintu.&nb
last updateLast Updated : 2021-11-05
Read more

Istri Di atas Kertas

Malam Tanpa Noda Bab 176 "Lily! Lily!" panggil Fian dengan nada tinggi. Masuk ke rumah tanpa mengucapkan salam. Melangkah menuju kamar Lily di lantai atas. "Ada apa?" Lily tahu pasti Fian akan memarahinya. "Apa yang kamu lakukan kepada Prily?" Membulatkan mata ke arah istrinya. "Aku tak melakukan apa-apa." Lily tak menatap Fian. Tatapannya mengarah ke posel. "Kamu sudah menamparnya hingga terluka." "Oh, itu. Kamu tanya ke dia. Apa yang dikatakan kekasihmu itu kepadaku. Wanita terhormat, tapi mulutnya berbisa. Apa dia pikir aku tak punya hati!" maki Lily. Tatapan mereka bertemu sesaat. Lily membuang muka ke arah lain. "Tapi, dia bilang kamu terlebih dulu menyerangnya." "Dan kamu percaya! Tentu saja, kamu percaya. Memangnya siapa aku dan kita." Menekan kata dibagian akhir. "Bukannya seperti itu. Aku hanya ...." "Hanya apa?" potong Lily."Aku ha
last updateLast Updated : 2021-11-13
Read more

Tak Menyadari

Malam Tanpa Noda Bab 177 "Ini nasi goreng pesananmu," ucap Fian. Ketika Prily membuka pintu apartemen."Wah, harum sekali." Membuka pintu dan menutup kembali setelah Fian masuk. Prily menarik kursi untuk Fian dan dirinya. Perlahan membuka tupperware ungu. Aroma nasi goreng mengugah selera. Udang dan baso ikan tertata rapi di atas nasi goreng. Prily mengambil sendok yang tak jauh darinya. Mengambil nasi goreng dan memasukkan ke dalam mulut. "Ehm, enak sekali. Aku suka, pas di mulut." Prily menyodorkan nasi goreng ke mulut Fian. Lelaki itu membuka mulutnya. Mengunyah perlahan dengan tatapan kosong. "Fian, kamu kenapa? Kok melamun." Tatapan Fian masih kosong. Prily melambaikan tangan ke depan wajah kekasihnya." Sayang, kamu melamun?" Fian terkejut ketika bahunya di pukul."Iya, Lily," ucap Fian spontan. "Lily, Kok dia, sih! Aku Prily bukan Lily.
last updateLast Updated : 2021-11-13
Read more

Kehilangan

Malam Tanpa Noda Bab 178 "Bukan ngeluh tapi bingung. "Drian menatap layar pipih milik kakaknya. Tertera nama Prily menghubunginya. Tak ada suara di ponsel tersebut hanya getaran saja."Lama banget! Biar Abang saja. "Menarik kertas-kertas yang berhamburan di meja. "Selesai!" sindir Drian. Melangkah ke luar ruang kerja Fian. "Kamu mau ke mana Drian?" panggilnya dengan nada tinggi. Drian melewati Fian tanpa menjawab pertayaan laki-laki itu. "Drian!" panggilnya dengan suara tegas. "Kamu gak dengar Abang tanya?" "Aku izin mau ke luar," ucapnya tanpa menoleh ke belakang. "Kita mau meeting. Kamu malah pergi." "Ada Abang bisa memimpin meeting itu. Aku akan mencari Lily." "Mencari Lily? Dia ada di kamarnya," ungkap Fian. "Tahu apa kamu tentang dia. Seharusnya, Abang tahu keberadaan istri Abang. Aku kecewa Abang lebih
last updateLast Updated : 2021-11-20
Read more

Mencari Lily

Malam Tanpa Noda Bab 179Fian teringat ucapan beberapa hari lalu kepada Lily. "Mengapa jadi begini?" Menatap cincin yang seharusnya berada di jari Lily. Cincin yang ia lingkarkan sebagai tanda pernikahannya. Fian meremas rambutnya kasar dengan kedua  tangan. Menyesali keadaan yang tak disadari. Disaat Lily pergi merasa kehilangan yang sangat dalam. Suara ponsel bergetar berkali-kali. Fian diam tak melakukan apa-apa. Fian mencoba menghubungi Drian untuk meminta informasi. "Drian, kamu di mana?" tanyanya sebelum mengucapkan salam. Perasaan tercabik-cabik dengan perbuatan sendiri. "Waalaikumsalam," sindir Drian agar Fian menyadari. "Di mana Lily?" Suara Fian meninggi agar sang adik paham kalau dirinya sedang frustasi.Berkali-kali menghubungi Drian akhirnya dijawab juga. Entah apa yang dilakukan adiknya saat ini. Drian sengaja tak menjawabnya. Fian telah
last updateLast Updated : 2021-11-21
Read more
PREV
1
...
1617181920
...
28
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status