Home / Romansa / Malam Tanpa Noda / Chapter 201 - Chapter 210

All Chapters of Malam Tanpa Noda : Chapter 201 - Chapter 210

278 Chapters

Honeymoon

Malam Tanpa NodaBab 200  Drian tertidur di sofa ketika menonton telelvisi. Sekarang, layar lebar itu menonton dirinya yang tertidur pulas.  Alarm di ponselnya membuyarkan mimpinya. Lelaki yang telah menikah baru sehari terbangun. Menatap layar pipih.  "Sudah subuh," cetusnya.  Drian melangkah masuk kamar mandi dan membersihkan dirinya. Melebarkan sejadah menghadap kiblat. Mengangkat kedua tangan untuk berdoa.  Prily masih berada dalam selimut. Drian bangkit dan menguncang tubuh wanita yang telah dinikahinya.  "Prily, bangun udah subuh."  Tak ada reaksi dari wanita itu. Bibir Prily terbuka memanggil nama seseorang."Fian ...."  Drian menarik napas panjang dan meninggalkan istrinya. "Cantik-cantik kebo!"  Drian keluar kamar hotel. Pintu kamar otomatis tertutup. Drian membawa kartu hotel agar lelaki itu bisa masuk kembali.  "Paling, bangunnya sian
last updateLast Updated : 2021-12-17
Read more

Nomor Papa

Malam Tanpa NodaBab 202Airi mantap ponsel miliknya. Wajah Putra terlihat jelas. Lelaki yang dicintainya telah sadar dari komanya. Wanita berhijab merah muda meneteskan air mata. Mengeser kursinya dan bersujud syukur. "Alhamdulillah, ya Allah. Alhamdulillah." Airi menangis ketika mencium bumi. Rasa bahagia dan terharu membaur jadi satu. Sekian lama menunggu kesadaran Putra, lelaki yang telah menikahinya puluhan tahun."Bunda, ada apa?" tanya Fian mengernyit heran.Tak biasanya wanita yang biasa ia panggil bunda melakukan hal tersebut. Fian membantu Airi bangkit dari sujud syukurnya sebanyak tiga kali."Ajak anak-anak yatim untuk makan di sini. Kita pesan makanan fast food saja. Cukup dua ratus anak yatim piatu," ungkap Airi. Tangan lentiknya menghapus jejak air mata di pipi. "Lily, bantu bunda Sayang." Lily menganggukkan kepala dan memesan makanan untuk anak yatim mela
last updateLast Updated : 2021-12-19
Read more

Perubahan Sikap

Malam Tanpa NodaBab 203Susi mulai frustasi, selain hilang ingatan Putra juga keras kepala seperti dulu lagi sewaktu masih berumur 18 tahun lalu. Tak mau mendengar ucapan orang lain,egonya sangat tinggi, pemarah dan seenaknya sendiri. Susi tak bisa melakukan apa-apa selain. Membiarkan anaknya menghubungi papanya. Putra mencari nomor papanya di bagian kontak. "Kok, gak ada namanya. Nama kontak papa apa?" "Tidak ada, sudah dihapus. Mama sudah sepuluh kali ganti ponsel." Putra menekan nomor ponsel papanya yang selalu ia ingat di luar kepala. Tangan kanan menekan tombol di layar benda pipih dengan casing merah dibagian belakang.Beberapa kali Putra menghubunginya. Tak ada jawaban dari seberang. "Papa ke mana, sih," sungutnya kesal. Tak percaya dengan ucapan Susi yang membenci papanya. "Terus aja tekan sampe pergantian tahun gak bakal diangkat." "Mama itu, gak suka b
last updateLast Updated : 2021-12-19
Read more

Bukan Istri Idaman

Malam Tanpa NodaBab 204Drian sibuk dengan masakannya, lelaki itu sedang membuat sarapan untuk dirinya dan Prily. Seperti biasa Prily bangun lebih siang dari dirinya. Beberapa kali di tegur tetap saja tak mau berubah. "Emang susah kalau wanita tak penurut. Dari pada lapar dan kesal lebih baik dikerjakan sendiri," ungkap Drian berbicara dengan dirinya sendiri. Drian menyalakan musik pop melalui ponsel pintar berlambang apel gigit. Suara mesin cuci masih berputar-putar. Mengiling baju kotor yang telah menumpuk berhari-hari. Sarapan pagi telah selesai, Drian mencuci peralatan masak dan membersihkan dapur. Untung saja rumah yang dibeli olehnya tak terlalu besar. Drian memilih tinggal di rumah sederhananya. Hanya ada dua kamar, satu dapur, ruang tamu dan ruang makan. Drian menyisihkan uangnya untuk membeli rumah tersebut agar kelak bisa ditempati olehnya setelah memiliki istri.
last updateLast Updated : 2021-12-19
Read more

Dibantai

Malam Tanpa Noda Bab 205Tak lama kemudian Fian datang dengan wajah panik. Menghampiri Drian dan menyeret tubuh pemuda itu masuk ke dalam lemari besi menampung orang dan barang berjalan ke atas dan ke bawah. "Aduh, Bang! Pelan-pelan. Kayak narik kambing aja." Melepaskan cekalan abangnya."Drian, gawat. Semuanya gawat!" Wajah Fian sangat panik dan cemas. Drian yang tak tahu apa-apa semakin heran dibuatnya. "Ada masalah apa, Kak?" Ucapan Fian membuat dirinya penasaran."Gawat pokoknya. Kita bisa kehilangan semuanya." Raut wajah Fian sangat panik dan meyakinkan kalau telah terjadi masalah besar dan rumit."Kehilangan apa?" Drian menekan angka yang berjejer di dalamnya. "Lihatlah, team kita dibantai habis oleh musuh," ungkap Fian memperlihatkan benda pipih barunya.Adik Fian menghembuskan napas panjang, menangkis tangan abangnya dan menjauh. Wajah Fian melonggo bagaikan kambing kehabisan rumput.&n
last updateLast Updated : 2021-12-20
Read more

Supermarket

Malam Tanpa NodaBab 206"Buruan! Lama banget!" bentak Prily kepada sang suami yang masih menatap berkas di meja. "Kalian ngapain? Apa yang buruan?" Suara barito seseorang terdengar jelas. Mereka berdua menoleh ke arah pintu. Fian muncul dibalik pintu dengan tatapan polosnya. Drian membulatkan mata. "Eh, maaf. Aku ganggu kalian. Permisi!" Prily sudah lama tak berjumpa mantan kekasihnya. Hatinya mulai tergoda. Wanita itu bangkit dan mengejar Fian. "Fian, tunggu!" Prily melangkah cepat, meninggalkan tas ke sembarangan arah. Drian segera menutup berkas yang telah di periksa dan dibubuhi tanda tangan."Dasar wanita belum move on juga!" Prily membuka pintu menoleh ke arah kanan dan kiri. Mencari keberadaan lelaki yang dirindukannya. "Cepet banget jalannya." "Prily! Mau ke mana?" Drian menarik lengannya. "Eh, aku mau ...." 
last updateLast Updated : 2021-12-20
Read more

Ikhlas

Malam Tanpa NodaBab 207Tatapan Prily tak lepas dari Fian. Lelaki itu gugup dan cemas kalau Prily melakukan hal yang tidak wajar. Bagaimanapun, wanita yang telah menjadi adik ipar sangat keras kepala dan nekad. Bisa saja menghancurkan rumah tangga adiknya dan dirinya. Tangan Fian sedikit dirapatkan ke tubuh Lily. Keringat sebiji jagung menetes di kening Fian. "Jangan bodoh, Prily!" runtuk Fian dalam hati. Prily semakin mendekati Fian. "Apa kabar Prily?" Lily memeluk Prily dan mencium pipi kiri kanan.Pergerakkan wanita itu sangat cepat sebelum terlambat. "Kalian belanja bareng. Cie, romantis dan mesra." Lily melirik Drian. Sebagai kode untuk lelaki itu. Drian langsung merangkul Prily. "Eh, iya. Kakak ipar. Kita juga bisa mesra kayak kalian." Drian terkekeh. Memundurkan tubuh Prily agar menjauh."Kita mau keliling dulu. Mau cari pesanan bunda," pamit Lily setelah cipika dan
last updateLast Updated : 2021-12-23
Read more

Ikhlas 2

Malam Tanpa NodaBab 208Tubuh Drian bertabrakan dengan seorang gadis manis berkacamata. "Maaf, saya tak sengaja." Buku gadis itu berhamburan ke lantai. Drian membantunya mengambil buku tersebut. Tatapan mereka bertemu, gadis berambut sebahu tersenyum manis. Senyum membuat hati Drian berbunga-bunga. "Ya Allah, meleleh." "Apanya yang meleleh?" tanya gadis itu. Prily berjalan menjauhi mereka, bersandar pada pembantas, diam-diam mengambil foto Drian dan gadis itu. "Enggak, es-nya meleleh." Drian terkekeh. Gadis berambut sebahu berpamitan, Drian menatap punggung gadis itu hingga turun melalui lift. "Oh, itu gadis idamanmu. Sederhana sekali!" "Sederhana itu istimewa tidak seperti kamu!" "Ck, marah. Biasa aja kali!" "Nyebelin!"Mereka tiba di kantor Drian. "Kamu mau tunggu aku pulang atau mau pulang sendiri. Aku ada meeting dadakan."&nb
last updateLast Updated : 2021-12-23
Read more

Pembangkang

Malam Tanpa NodaBab 209 Drian menatap benda yang menempel di dinding rumah. Menunggu Prily yang tak kunjung pulang. Sejak pulang dari kantor, lelaki itu tak melihat istrinya. Mereka memang suami istri tapi bekerja layaknya pimpinan dan seketaris. Jarang sekali pulang bersama. Drian memilih menghabiskan waktunya di ruangan kerja. Walaupun, hanya pernikahan di atas kertas saja. Drian memiliki tanggung jawab yang besar terhadap wanita itu. Menjaga nama baik dirinya dan keluarga besar Mahendra.Drian menghubungi Prily. Panggilannya tak di jawab olehnya. "Ke mana wanita pemalas itu?" "Rumah berantakan, baju sendiri kotor dan bau. Dia itu perempuan apa laki-laki. Suka kecantikan akan tetapi tak suka kebersihan. Dunia tipu-tipu." Rasa kesal ia luapkan dengan memaki Prily. Wanita yang tak bisa mengurus rumah sendiri. Bongkok Drian terduduk di sofa depan televisi. Mencar
last updateLast Updated : 2021-12-24
Read more

Perubahan Drian

Malam Tanpa NodaSession 2Pernikahan Drian dan Prily   Setelah kejadian itu, Drian tak banyak bicara. Memang benar apa yang dikatakan Prily. Kalau dia menikahi wanita itu karena sebuah janji Airi yang akan menjadikan dirinya sebagai istri dari anaknya.  "Aku memang istrimu, tapi kamu tak berhak melarangku mendekati lelaki lain karena aku ingin bahagia." Ucapan Prily terdengar egois dan tak memiliki adab. Drian tak mengelak dan berkata. "Baiklah kalau kamu mau seperti itu. Silahkan, pergi dan cari kebahagiaanmu bersama lelaki lain." Harum parfum semerbak meraba di indera penciuman. Prily keluar kamar membawa tas laptopnya.  "Hari ini ada meeting di Kuningan. Pukul sembilan pagi. Aku sudah menyiapkan berkasnya." Prily menyodorkan map merah ke arah Drian yang sedang bermain dengan anaknya Asih.  "Hei, aku bicara denganmu." Membulatkan mata menatap Drian.  Tak mendapatkan respon dari Dria
last updateLast Updated : 2021-12-25
Read more
PREV
1
...
1920212223
...
28
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status