Beranda / Romansa / Malam Tanpa Noda / Bab 131 - Bab 140

Semua Bab Malam Tanpa Noda : Bab 131 - Bab 140

278 Bab

Bab 131

Malam Tanpa Noda Sesion 2Bab 131"Kita mau ke mana sih Fian, kamu pakai pakaian seperti itu?" Wajah Fian tertutup masker dan kacamata hitam."Kamu itu kebanyakan nanya. Gara-gara kamu aku diomelin Bunda. Gak peka banget!" sungutnya kesal."Kok, aku yang disalahin. Kamu ngomong dulu sama aku. Kita beneran mau ke mall?""Sudah kamu ikut aja enggak usah banyak tanya. Berisik banget!" maki Fian di dalam mobil. Mengendarai dengan hati-hati dan melirik Lily dengan kacamata kuda kesayangannya."Masa aku nggak boleh tahu kita mau ke mana. Nanti, kalau tiba-tiba Naila nyari aku, kasihan dia. Kami nggak punya siapa-siapa lagi di Jakarta." Jalur perjalanan yang dilewati Fian terasa asing baginya."Aku mau bawa kamu untuk dijual. Syukur ada yang mau Om atau lelaki tua yang butuh wanita kayak kamu. Lumayanlah penampilan kamu kayak gini. Siapa juga yang mau." "Hah, jahat sekali kamu jadi suami! Mau jua
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-09-19
Baca selengkapnya

Bab 132

Malam Tanpa NodaSesion 2Bab 132Fian dan Lili menuju ke food court di dalam mall. Fian memesan ayam goreng dan bebek goreng dengan sambal hijau. Sedangkan Lili, memesan nasi dengan soto babat. Mereka makan dengan lahap sekali.Fian melirik istrinya tanpa kacamata. Memaksa Lily agar mengunakannya sekarang."Kamu suka bajunya?" tanya Fian."Lumayan," ucap Lily datar. Mengunyah emping yang berada di atas piring."Kok, lumayan?" jawaban Lily yang singkat membuat Fian kesal. Menyadari raut wajah sang suami. Lily meraih gelas yang berisi es jeruk kesukaannya."Lumayan ada yang beliin. Biasanya kalau beli baju lebaran itu, kalau lebaran, aja. Hari-hari biasa mana beli." "Kasihan banget hidup kamu beli baju aja kalau lebaran, aja." Fian mengingat kehidupannya sebelum bertemu Airi dan Putra. Dadanya terasa sesak. "Memangnya hidup susah Itu tak menyenangkan, menyenangkan' la
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-09-19
Baca selengkapnya

Bab 133

Malam Tanpa NodaBab 133Lily tak mau banyak bertanya, ia memilih diam. Matanya selalu melirik ke arah leher Fian."Nah, kalau begini cantik banget. Besok kalau ada acara gak malu-maluin. Wajahmu terlihat lebih segar," puji Fian. Lily tak menanggapi ucapan suaminya."Hei, gadis bodoh! Kamu kenapa?" tanya Fian. Wajah Lily tak bersahabat. "Gak papa," ucapnya berdusta."Kamu gak suka dengan penampilan barumu?" Lily mengelengkan kepala. "Kamu kenapa? Diam saja." "Kamu lebih suka aku diam dan tak peduli, iya kan?" "Maksudnya apa?" Fian meminggirkan mobilnya dan menoleh ke arah Lily. Sebelum sampai di rumah Airi. Fian harus tahu kenapa istrinya terlihat tak bahagia."Ada apa, kamu gak suka penampilanmu?" "Kamu hanya peduli dengan penampilanku, tidak dengan yang lain." Lily membuang wajah ke arah luar jendela. Dadanya begitu sesak. Matanya tak sengaja me
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-09-22
Baca selengkapnya

Bab 134.

Malam Tanpa Noda Bab 134Rumah Airi terlihat jelas. Bangunan bercat putih terlihat bersih. Fian memarkirkan mobilnya di halaman. Berbagai tumbuhan tertanam di sana.Bunga berwarna warni menghiasai taman mini di depan rumah Airi. Airi melangkah menghampiri sang anak. Wajahnya memerah. Dadanya kembang kempis. Tangannya melayang ke udara.Plak! Plak!Belum sempat Fian meraih tangan bundanya dan mencium dengan takzim lelaki itu sudah mendapatkan pukulan."Kamu lelaki bereng**k, Bunda gak pernah mengajarkan kamu seperti itu. Tak bertanggung jawab, manusia rendah," maki Airi. Putra memberikan satu pukulan ke wajah tampan Fian. Bugh! Bugh! Lily melihat suaminya yang dipukuli merasa iba. Ia hendak melindungi pemuda berstatus suaminya."Jangan Ayah! Jangan pukul Fian!" Lily memeluk tubuh Fian."Buat apa kamu belain dia!" Tunjuk Putra murka. Ia menarik tubuh Lily agar mejauh.&
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-09-22
Baca selengkapnya

Bab 135

Malam Tanpa Noda Bab 135Video Viral"Alah, Bang. Kamu aja menikmatinya!" potong Drian. Ia juga merasakan sakit hati dan kecewa kepada kakaknya. "Diem kamu Drian! Gak usah ikut campur urusan Abang!" makinya menatap adik kandungnya tak suka. "Urusan rumah ini juga urusanku." Drian menatap kesal abangnya tak mau mengangapnya."Ini rumah tangga Abang, jangan ikut campur anak kecil!" bentak Fian. Menunjukkan jarinya. "Fian, kamu tak pantas disebut lelaki kalau berbuat seperti itu!" Putra kembali berbicara."Baru saja menikah sudah berbuat ulah," sungut Putra kesal."Mau ditaruh mana muka Ayah! Semua orang tahu kalau kamu sudah menikah. Tega sekali kamu! Hanya memikirkan nafsu bejatmu!" "Ayah, ini tak sesuai dengan yang dipikirkan kalian. Cheri memaksaku." Penjelasan Fian tak dipercaya oleh mereka. "Memaksa, tapi kamu suka. Lihat lehermu, Bang. Memalukan!" ledek Drian. Rasa horm
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-09-23
Baca selengkapnya

Bab 136

Malam Tanpa NodaBab 136Fian melangkah keluar rumah. Ia melewati tubuh Airi dan Putra. Menatap wajah keduanya yang telah berjasa di hidupnya. Menarik napas dan menghembuskan perlahan."Tunggu!" Fian menoleh ke arah sumber suara. Lily mendorong kursi roda Naila. Tas ransel menempel di punggungnya." Fian, kami ikut." Airi menatap Lily," Kamu mau ke mana? Bunda tak mengusirmu." "Maaf Bun, Lily akan ikut Fian pergi dari sini." "Tapi, Lily!" "Bunda, Lily sudah menikah dengan Fian. Sebagai istri, aku akan selalu mengikuti langkahnya." Pipi Airi semakin basah, Drian hanya menatap dari pintu kamar adik-adiknya. "Lily, berterima kasih sudah menyayangi kami seperti anak sendiri." Lily memeluk tubuh Airi dan mencium pipi mertuanya."Tunggu!" cegah Airi menahan kursi roda yang didorong Lily. Lily menghapus air mata dengan jemari dan menoleh ke arah mertuanya.
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-09-24
Baca selengkapnya

Bab 137

Malam Tanpa NodaBab 137Lily mencari makanan di dapur. Biasanya orang tuanya menyimpan mie instan rasa soto kesukaannya. "Untung saja masih ada satu bungkus," lirihnya. Menyalakan kompor gas dan meletakkan panci berisi air. Lily menyiapkan mangkuk bergambar ayam jago. Membuka kemasan bumbu dan menuangkannya. Aroma soto tercium membuat perut menjadi lapar. Lily ke kamarnya memanggil suaminya. "Fian, ayo makan dulu." Fian mengikuti langkah istrinya menuju meja makan. Menatap satu mangkuk di atas meja. Mengambil sendok dan mencicipi kuahnya. Sudah lama sekali ia tak pernah makan mie instan." Kamu enggak makan?" tanya Fian. Akhirnya, pemuda itu bersuara. "Aku sudah kenyang. Kamu makan saja dulu." Lily melirik mangkuk suaminya. Ia hanya menelan salivanya. Makanan kesukaannya. Fian hanya memakan beberapa sendok saja. Meletakkan alat makan yang ia pegang. Meninggalkan
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-09-27
Baca selengkapnya

Bab 138

Malam Tanpa Noda Bab 138"Gak ada obat pereda demam. Aku beli dulu keluar," lirihnya. Lily masuk kembali ke kamar. Fian memanggil Airi dengan mata terpejam. Kerinduannya dan penyesalan menbaur menjadi satu.Lily hendak mengelus kepala suaminya. Tangannya berhenti di udara. Rasa segan dan takut membuat ia mengurungkan niatnya. Fian menarik tangan Lily. Tubuh mungilnya terjatuh dalam dekapannya."Fi-fian ...." "Jangan pergi," ucap Fian lemah. Matanya terpejam seolah-olah takut untuk ditinggalkan.Suhu tubuh lelaki itu begitu panas. Jantung Lily berdegup kencang, meletakkan kepala perlahan ke atas dada Fian. Tubuh mungilnya dipeluk. Wanita berbadan mungil rambut sebahu hanya pasrah.---Sinar matahari masuk dari cela jendela. Sepasang suami istri tidur saling berpelukan. Mereka merasakan kenyamanan yang tak pernah dirasakannya. Lily membuka matanya, ia menatap wajah t
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-09-30
Baca selengkapnya

Bab 139

Malam Tanpa NodaBab 139 Lily pulang ke rumah dengan senyum ceria. Ia melewati tukang sayur dan membeli beberapa sayuran serta ikan untuk suaminya.  "Lily! Tunggu!" teriak wanita berdandan menor. Kalung dan gelangnya yang besar menyilaukan mata.  "Mpok Ati," tegur Lily. "Elu dipanggilin susah bener. Kuping dipasang napa? Eh, gua denger elu udah kawin sama orang kaya?" tanyanya mendekatkan wajahnya ke Lily.  "Iya, Mpok. Undangannya aku titipin sama Pak RT."  "Gua pikir elu kawin sama orang ...." Mpok Ati tak melanjutkan perkataannya. Ia hanya memperlihatkan deretan gigi palsunya.  "Orang apa Mpok?"  "Orang gak mampu," cetusnya. Menutup mulutnya dengan tangan." Kalau tahu orang kaya gua pasti datang. Makanannya pasti enak." "Ooh. Lily permisi dulu mau masak," pamitnya terburu-buru. Perasaannya tak enak dan enggan berbicara dengan wanita itu.  "Tunggu nape! Gua belu
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-10-04
Baca selengkapnya

Bab 140

Malam Tanpa NodaBab 140Fian makan dengan lahap. Lily mengoreng ikan lele dan sambal terasi. Rasa nyeri di kepala menghilang setelah menyantap sambal buatan istrinya. "Nambah?" tanya Lily. "Ehm." Menyodorkan piring kosongnya. "Enak?" Lily meletakkan ikan lele di piring Fian. "Lumayan," ucapnya singkat. Suara dahak terdengar usai Fian menghabiskan tiga lele. "Lumayan, abis tiga," sindir Lily. "Apa gak ada air dingin?" tanya Fian. Tubuhnya gerah dan berkeringat. Rasa pedas di lidah masih terasa. "Ada," ucap Lily singkat." Mau?" tawarnya. "Ehm ...." "Ehm ... ehm .... tinggal bilang mau susah bener," sindir Lily melirik suaminya. Lily mengambil di dekat dapur dan meletakkan di depan Fian. "Ini air dinginnya." "Maksud aku air dingin es, kamu malah ngasih ini." "Ini air kendi. Rasanya dingin d
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-10-04
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1213141516
...
28
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status