Home / Fantasi / Penguasa Benua Timur / Chapter 181 - Chapter 190

All Chapters of Penguasa Benua Timur: Chapter 181 - Chapter 190

794 Chapters

176 - Pemandangan yang Buruk

Waktu telah berjalan dengan begitu cepat, setidaknya menurut Zhou Fu. Malam itu, adalah malam ke tujuh dihitung dari kedatangannya pertama kali ke negeri Yeongsan. Ia masih berada di hutan Daegu bersama dengan Jang Mi. Zhou Fu sebenarnya meminta gadis itu untuk kembali ke Distrik Tengah tetapi Jang Mi selalu menolak dengan berbagai alasan. Baru setelah kehabisan alasan yang masuk akal, Jang Mi bercerita jika ia kehilangan hak sebagai warga negeri Yeongsan selama dua tahun. “Ah, kebetulan sekali. Aku mendapatkan jatah waktu dua tahun untuk tinggal di negeri asing selagi berlatih meningkatkan kekuatan. Selama dua tahun itu, keselamatan Nona Jang Mi akan kutanggung. Jangan khawatir.” Gumam Zhou Fu setelah Jang Mi berterus terang. “Terima kasih, Kakak. Saya sangat senang bisa bersama dengan Kakak Zhou.” gadis yatim piatu tersebut memang sedari awal tertarik kepada Zhou Fu, tetapi bukan karena jatuh hati melainkan karena Zhou Fu mengingatkannya pada kakak kandungnya yang telah meninggal.
last updateLast Updated : 2021-08-06
Read more

177 - Sembilan Kegagalan

Meski selalu hidup di dalam hutan, Zhou Fu tetap tak pernah melihat pemandangan semengerikan itu sebelumnya. Bahkan, biar pun Zhou Fu sudah berpengalaman berburu buaya atau pun singa di usia belia, tetap saja ia baru pertama kali melihat rupa-rupa siluman buas tengah berbaris dan masuk ke dalam deretan tentara perang. “Saya sudah sering mendengar tentang kemampuan Kelompok Harimau Besi dalam mengendalikan siluman buas. Tetapi, saya bahkan tak pernah menduga jika mereka mampu membawa para siluman itu dalam barisan perang.” Jang Mi menutup mulutnya dengan satu tangan ketika melihat rupa-rupa bentuk siluman buas tengah berjalan dengan gagah di barisan pertama pasukan Harimau Besi. “Lima puluh barisan Serigala ekor tiga. Lima puluh barisan Harimau mata merah. Dan lima puluh barisan Mamut si gajah berbulu. Kukira, benteng Distrik Tengah akan roboh dengan terlalu mudah jika musuh yang datang adalah siluman-siluman besar seperti itu!” Zhou Fu bergumam pelan dan dibalas dengan anggukan juga
last updateLast Updated : 2021-08-07
Read more

178 - Pemilik Harta Warisan

“Nona Jang Mi, aku perlu bertanya beberapa hal padamu. Sebaiknya kita mencari tempat yang aman dulu.” Setelah pergi meninggalkan benteng Distrik Tengah, kembali Zhou Fu membawa Jang Mi pada puncak pohon tertinggi di hutan Daegu. Ada beberapa hal yang perlu ia ketahui dari Jang Mi, terutama, mengenai harta karun yang dilindungi oleh Raja Jo Sun di negeri Yeongsan tersebut. Zhou Fu mempersilakan Jang Mi untuk duduk di ranting terbesar dan melarangnya untuk melihat ke bawah. Ketika berkelana bersama Shen Shen di waktu sebelumnya, Zhou Fu mengerti tentang kebiasaan para gadis yang akan berteriak-teriak ketika berada di ketinggian. “Kau tak takut pada ketinggian, Nona Jang?” tanya Zhou Fu setelah ia melihat Jang Mi ternyata cukup tenang duduk di atas ketinggian. “Calon-calon tabib sebenarnya telah dilatih untuk selalu bersikap tenang dalam keadaan yang genting sekali pun. Saya anggap ini sebagai bentuk latihan saya sendiri, Kakak.” Gumam Jang Mi dengan senyum ramahnya, selalu seperti it
last updateLast Updated : 2021-08-08
Read more

179 - Penyederhanaan Kekuatan

Mendengar pertanyaan dari Zhou Fu, Jang Mi terlihat gugup dan khawatir. Itu adalah pertanyaan yang ia harap tak pernah keluar dari bibir Zhou Fu. “Maaf, tapi saya benar-benar tidak tahu, Kakak. Meski kakak akan mengancam untuk menghabisi nyawa saya, saya tetap akan mengatakan hal yang sama.” Jang Mi berdebar-debar. Melihat Zhou Fu bahkan tak berempati pada dagunya yang sempat berdarah, gadis itu khawatir jika dalam gerakan yang tak terduga, Zhou Fu akan menebas lehernya dengan tiba-tiba. Tetapi, dugaan Jang Mi keliru. Alih-alih menunjukkan kemarahan, Zhou Fu justru menarik pedangnya dari dagu Jang Mi, membersihkan bekas darah di ujung pedang tersebut lalu memasukkannya kembali ke selongsong. “Kau berada dalam kendaliku untuk beberapa waktu ke depan. Aku mengampunimu kali ini, tetapi tetap ingat jika Kau berada dalam pengawasanku, mengerti, Nona Jang Mi?” Jang Mi menghela napas panjang sebab nyawanya terampuni kali itu. Segera setelah Zhou Fu menarik pedang ke dalam selongsong, denga
last updateLast Updated : 2021-08-08
Read more

180 - Perkemahan Harimau Besi

Dari tempatnya mengintai, Jang Mi bisa melihat jika jumlah pasukan Harimau Besi mengalami peningkatan dengan angka yang cukup pesat. Di mana, angka itu tidak mungkin dihasilkan oleh jumlah kelahiran baru dalam kelompok tersebut. Yang artinya, besar kemungkinan kelompok Harimau Besi telah berhasil menggerogoti pemahaman warga Yeongsan untuk turut berada di pihak mereka. Ketika Jang Mi mengatakan tentang kemungkinan tersebut kepada Zhou Fu, remaja laki-laki itu terlihat sedikit setuju tetapi juga menyimpan keraguan. “Aku berharap dugaanmu benar, Nona Jang. Sebab jika dugaanmu salah dan justru dugaanku yang benar, itu akan menjadi kabar buruk bagi negeri Yeongsan. Sayangnya, aku menolak menyetujui gagasanmu. Ada hal lain yang lebih penting dari itu,” gumam Zhou Fu setelah ia mendengar gagasan yang baru saja disampaikan oleh Jang Mi. Sebelumnya, Jang Mi mengatakan jika ia memiliki akses untuk menembus pintu belakang Distrik Tengah. Jang Mi mengajak Zhou Fu untuk membuka gerbang belakang
last updateLast Updated : 2021-08-10
Read more

181 - Terowongan Malam

Kemampuan dari burung Pheonix Api memang tak bisa diragukan lagi. Binatang yang keberadaannya terancam punah itu memiliki keunggulan pada kecepatan terbangnya yang bahkan mengungguli para pendekar-pendekar tingkat tinggi di negeri Yeongsan. Karena kemampuannya itulah, Phoenix Api diburu secara besar-besaran untuk dijadikan sebagai alat mata-mata. Demi melindungi populasi burung Phoenix Api, pada pemerintahan Raja Jo Sun, ia membuat peraturan di mana tak seorang pun diperbolehkan memiliki burung tersebut kecuali para pasukan elit dari militer Yeongsan. Karena itulah, ketika ada tiga ekor Pheonix Api mendekati benteng Distrik Dalam, prajurit yang bertugas segera membunyikan terompet peringatan. “Ini adalah sinyal bahaya. Segera persiapkan pasukan kita selagi aku memeriksa keadaan!” seorang panglima perang berteriak memperingati anak buahnya ketika ia mendengar terompet telah dibunyikan dari pintu gerbang benteng Distrik Dalam. “Panglima Kim Young, ini gawat! Tiga Phoenix Api membawa k
last updateLast Updated : 2021-08-10
Read more

182 - Distrik Dalam

Distrik Dalam adalah wilayah di titik sentrum daratan di negeri Yeongsan. Wilayah tersebut dikelilingi dengan hutan belantara yang membuat akses menuju ke Distrik Dalam terbilang cukup sulit. Terkadang, seseorang hanya akan berputar-putar di tempat yang sama akibat dari luasnya wilayah hutan ditambah dengan keseragaman pepohonan yang ada di dalamnya. “Nona Jang, aku yakin kita sudah pernah melewati titik ini beberapa waktu sebelumnya!” Zhou Fu berhenti sejenak di atas ranting pohon maple berdaun oranye kekuningan. “Tapi, saya sudah memberikan arah yang benar, Kakak!” kilah Jang Mi tak terima. Ia yakin jalan yang ditempuhnya tidak keliru sama sekali meskipun kata hatinya juga merasa jika mereka tengah tersesat dan selalu kembali di titik yang sama. “Beberapa saat yang lalu aku sengaja menggores salah satu dahan pohon dengan pedangku sebagai tanda kita telah melewati pohon tersebut. Lihat! Kita sudah melangkah cukup jauh dan kita kembali di pohon yang sama!” Zhou Fu menunjuk sebuah g
last updateLast Updated : 2021-08-11
Read more

183 - Menemukan Kelemahan Musuh

“Ha ha ha! Mengalahkanku? Leluconmu sangat tidak lucu, anak muda!” Tiba-tiba, seseorang berpakaian serba hitam muncul dari balik sebuah pohon maple dan berdiri dengan posisi menantang ke arah Zhou Fu. Zhou Fu segera menyeringai tersenyum begitu menemukan keberadaan musuh. Ia pun melesat turun ke bawah dan meminta Jang Mi untuk tetap berada di atas ranting pohon maple. “Paman, sayang sekali paman telah salah memilih musuh!” Zhou Fu cukup yakin akan memenangkan pertarungan dalam waktu yang relatif singkat. Setidaknya, dengan pengalaman bertarungnya selama ini, ia bisa melihat musuhnya kali itu bukanlah tipe musuh yang bisa mengancam jiwanya. “Sayangnya, seharusnya kalimat itu aku yang mengatakan. Anak muda, kau telah salah memilih musuh! Ha ha ha!” pria tersebut masih berdiri dengan cukup santai tanpa berniat mengeluarkan pedang dari pinggangya. “Tunggu dulu! Kakak, bukankah kita belum mengenalnya? Jangan-jangan perangkap ini dibuat untuk menjebak pasukan Harimau Besi?! Paman, wilaya
last updateLast Updated : 2021-08-11
Read more

184 - Tugas yang Belum Usai

Tanpa mengambil jeda, Zhou Fu maju kembali. Tak peduli tubuhnya telah mengoleksi banyak luka menganga, ia mengerahkan seluruh kekuatan yang dimilikinya untuk menyerang musuh. “Ha ha ha! Kau masih tak mengerti keadaan rupanya! Sekeras apapun kau mencoba, tetap saja kemampuanmu hanya berada seujung kukuku!” lelaki tersebut segera menangkis serangan-serangan dari Zhou Fu dengan cukup mudah. Tapi, Zhou Fu tak menyerah. Ia tetap fokus memanfaatkan semua peluang. Selagi tubuhnya masih bisa memberi serangan, ia tetap menyerang. Sesekali musuhnya tertawa terbahak-bahak karena serangan Zhou Fu hanya berdampak cukup kecil di tubuhnya. Tetapi, Zhou Fu bahkan tak peduli. Ia tak menghiraukan semua hinaan-hinaan yang dilontarkan oleh musuhnya hingga pada akhirnya. “Uhuk….” Musuh Zhou Fu terbatuk sambil menekan dadanya. Zhou Fu menyeringai. Ia melanjutkan serangannya selagi musuh tengah mengalami gejala keracunan jamur mematikan yang sebelumnya telah Zhou Fu lepaskan ketika penglihatan musuh teng
last updateLast Updated : 2021-08-11
Read more

185 - Dua Pendekar Topeng Emas

Tak ada waktu lagi, Zhou Fu dan Jang Mi bergegas melanjutkan perjalanan begitu mereka berhasil menaklukkan pengguna mantera Siluman Mimpi. Sayangnya, ketika Zhou Fu dan Jang Mi baru saja melangkah keluar dari terkaman musuh, sesuatu mengejutkan mereka lagi. “Tak diragukan lagi! Ini adalah jejak langkah dari pasukan musuh!” gumam Zhou Fu setelah ia melihat rerumputan dan dedaunan kering di hutan maple tengah tersibak dan terinjak, “Nona Jang, carikan aku rute lain, kita sudah tak bisa lagi menggunakan rute ini!” “Ada satu jalur yang bisa membawa kita untuk sampai ke Distrik Dalam lebih cepat. Saya tak menyarankan jalur tersebut di awal karena rutenya yang cukup sulit dilewati manusia. Tetapi, melihat kakak bahkan bisa melesat terbang dengan begitu mudah, saya kira kita bisa memilih jalur tersebut sekarang!” Jang Mi mengangguk yakin, ia memutuskan untuk melewati jalur tersulit sekaligus terdekat menuju ke Distrik Dalam. “Terima kasih, Nona Jang!” Kali itu, firasat Zhou Fu mengatakan
last updateLast Updated : 2021-08-12
Read more
PREV
1
...
1718192021
...
80
DMCA.com Protection Status