Home / Fantasi / Penguasa Benua Timur / Chapter 191 - Chapter 200

All Chapters of Penguasa Benua Timur: Chapter 191 - Chapter 200

794 Chapters

186 - Sayap Kiri Distrik Dalam

Jarak dari perkemahan Harimau Besi menuju ke Distrik Dalam bisa dibilang jauh lebih dekat ketimbang jalur yang diambil Zhou Fu dari hutan Daegu menuju ke Distrik Dalam. Jang Mi terpaksa mengambil arah memutar untuk menghindari berpapasan dengan pasukan musuh. Itulah sebabnya, meski Zhou Fu bisa melesat lebih cepat, nyatanya baik Zhou Fu maupun pasukan Harimau Besi sama sama tiba di hutan maple dalam waktu yang hampir bersamaan. “Andai kita tak terperangkap oleh mantera Siluman Mimpi, mungkin kita bisa mendahului pasukan musuh! Dan tak perlu melewati jalur sialan ini!” geram Zhou Fu ketika ia melesat melewati tebing-tebing curam. Tubuhnya dipenuhi dengan butiran keringat panas sebab sesuatu yang berada di dasar tebing adalah sungai lahar abadi. “Maaf jika rute yang saya pilih ternyata membuat Kakak kesulitan!” Jang Mi mengelap peluh dari dahinya. Hawa di tebing tersebut memang cukup membuat siapa saja terpancing emosi. “Kesulitan? Cih! Siapa yang mengatakan jika ini sulit? Aku hanya
last updateLast Updated : 2021-08-12
Read more

187 - Segel Pelindung Distrik Dalam

“Nona Jang, bawa aku menuju ke gerbang depan!” “Baik. Lewat sini!” Baru saja Zhou Fu dan Jang Mi hendak pergi menuju ke gerbang depan, seorang prajurit tergopoh-gopoh berlari menuju ke arah Jang Mid an Zhou Fu. “Tuan Putri… Tuan Putri…” Prajurit tersebut berteriak dengan napas tersengal-sengal, mendekati sosok Jang Mi yang sedang bersama dengan Zhou Fu. Jika Zhou Fu tak salah dengar, gadis di sebelahnya itu dipanggil dengan sebutan Tuan Putri. “Syukurlah Tuan Putri masih hidup! Ini akan menjadi kabar yang membahagiakan bagi Raja Jo Sun! Tapi… Prajurit tersebut bersujud di kaki Jang Mi, meminta maaf berkali-kali tanpa menyebutkan mengapa ia harus meminta maaf dengan begitu bersalahnya. “Distrik Dalam sedang diserang oleh musuh, Tuan Putri. Maafkan kami karena gagal melindungi wilayah istana. Segel pelindung telah dihancurkan sebab musuh yang datang menyerang berada dalam jumlah yang cukup besar sementara kami baru saja mengerahkan pasukan kami untuk dikirim ke Distrik Tengah.” Z
last updateLast Updated : 2021-08-13
Read more

188 - Senjata Sang Panglima

“Kakak! Tolong, jangan hanya melamun! Pasukan dari istana sedang kewalahan! Bantu kami, saya mohon dengan sangat!” Jang Mi mundur perlahan, tubuhnya bersujud di kaki Zhou Fu, memohon kesedian pria itu untuk menolong negerinya yang sedang berada dalam baying-bayang kehancuran. “Berdirilah, Nona Jang! Aku juga sedang memikirkan rencana! Menurut Nona, kira-kira, serangan seperti apa yang bisa mengurangi jumlah pasukan musuh dengan cepat?” Zhou Fu berjalan mondar-mandir setelah Jang Mi juga berada dalam posisi berdiri. “Menara pengintai ini, seharusnya dipenuhi dengan beberapa prajurit dan pasukan pemandu perang. Sepertinya mereka semua terpaksa turun ke bawah dan ke sisi depan karena kami kekurangan jumlah! Jika sudah begini, saya juga tak tahu harus berbuat apa!” BUUUUMMMM Tiba-tiba, terdengar suara dentuman keras dari puncak menara pengintai. Baik Zhou Fu maupun Jang Mi, segera menolehkan kepala ke atas, sepertinya mereka tidak sendiran di dalam menara tersebut. “Suara apa itu?!” Z
last updateLast Updated : 2021-08-13
Read more

189 - Rahasia Jang Mi

“Tambah kekuatan di bagian gerbang benteng!” teriak pemimpin pasukan di barisan terdepan di dalam benteng distrik. “Tuan, ini semua tak ada gunanya! Kita hanya sedang menunda kekalahan!” pekik salah seorang prajurit dan dibalas dengan seruan serupa oleh para prajurit lain. “Aku juga tahu jika kita sedang menunda kekalahan! Memangnya kenapa? Tak ada yang salah dengan hal tersebut!” geram si pemimpin pasukan, sejak awal kemunculan para musuh, ia sudah tahu pihak mana yang akan meraih kemenangan. “Setidaknya, kita harus berjuang membuat mereka kesulitan mendapatkan kemenangan! Itu adalah sebaik-baik pencapaian yang bisa kita raih!” pemimpin tersebut melanjutkan pidatonya, itu adalah sejenis pidato kekalahan yang baru pertama kali didengar oleh pasukan dari Distrik Dalam. “Mengirimkan bala bantuan ke Distrik Tengah adalah kesalahan besar!” teriak seorang prajurit yang masih tak terima dengan baying-bayang kekalahan yang akan tersemat di pihaknya. “Ya! Siapa orang bodoh yang memutuskan
last updateLast Updated : 2021-08-13
Read more

190 - Rahasia Jang Mi II

Jang Mi hanya menjawab dengan senyuman atas pertanyaan yang diberikan oleh Panglima An Se-Young dan juga Zhou Fu. Tak lama setelahnya, gadis itu mengambil sebuah pisau kecil yang ada di dalam perlengkapan pemanah. Pisau itu segera ia gunakan untuk menyayat urat nadi di pergelangan tangannya yang putih mulus. Bunyi Darah mengucur dengan cukup deras dan segera dialirkan ke sebuah tabung kayu yang juga berada di dalam seperangkat alat panahnya. Melihat pemandangan tersebut, Zhou Fu bisa menebak jika darah Jang Mi merupakan bagian dari perlengkapan senjatanya. Tetapi, untuk saat itu ia belum bisa memastikan alasan di balik hal tersebut. “Tuan Putri, jangan mengambil darah terlalu banyak. Tuan Putri bisa membahayakan keselamatan Tuan Putri sendiri!” Panglima An Se-Young memberi peringatan kepada Jang Mi yang belum menghentikan kucuran darah dari tangannya. “Jumlah musuh kita berkali-kali lipat banyaknya, Panglima An. Saya harus memastikan darah saya cukup untuk melapisi anak panah milik
last updateLast Updated : 2021-08-14
Read more

191 - Gagasan Zhou Fu

Beberapa saat setelahnya, terdengar suara derap kaki terburu-buru dari lantai bawah yang sepertinya menuju ke puncak menara pengintai. Mendengar derap langkah kaki dari beberapa orang itu, Zhou Fu tersenyum senang karena itu artinya, apa yang ia pesan telah didatangkan dari istana. Phoenix Api memang bisa mengirim pesan dengan sangat cepat. “Panglima An, pesanan saya sudah tiba! Mari kita persiapkan segalanya!” seru Zhou Fu kepada Panglima An Se-Young yang saat itu juga telah memperbaiki satu senjata Ballista yang semula berada di gudang penyimpanan. Maka, kini ada dua senjata Ballista di puncak menara pengintai. Dua Ballista tersebut dibutuhkan untuk melancarkan rencana yang sebelumnya telah dikemukakan oleh Zhou Fu. “Tuan-Tuan, ini pesanan Tuan. Beberapa prajurit lain masih dalam perjalanan untuk membawa sejumlah kain lebar dan minyak tanah lagi sebagai antisipasi jika yang ini masih kurang!” dua prajurit istana menyerahkan beberapa lembar gulungan kain besar. “Dan ini adalah per
last updateLast Updated : 2021-08-14
Read more

192 - Barisan Pasukan Elit Musuh

“Nona Jang, karena cuaca sangat cerah, sepertinya kita harus bersembunyi ke suatu tempat setiap kali kau akan melemparkan anak panah. Setelahnya, aku akan melesat dan berpindah ke lain tempat. Melempar anak panah dengan posisi melayang di udara bisa membuat musuh lebih cepat menemukan keberadaan kita!” tukas Zhou Fu seraya menurunkan Jang Mi di suatu sudut benteng yang lengang. “Baiklah. Saya akan membidik dua dari mereka dari arah sini!” Jang Mi mempersiapkan perlengkapan pemanahnya. Ia akan membidik orang-orang tertentu dengan urutan yang sudah dijelaskan oleh Zhou Fu sebelumnya. Urutan tersebut disesuaikan oleh Zhou Fu berdasarkan perhitungan khusus yang sekiranya bisa membuat pihak musuh kebingungan dengan arah dari para penyerang. “Nona Jang! Sekarang!” Zhou Fu memberi komando. “Baik!” JLEB!!! JLEB!!! “Luar biasa! Keduanya tepat mengenai sasaran!” Zhou Fu terperangah tak percaya. Jang Mi benar-benar memiliki bakat yang luar biasa dalam hal membidik musuh menggunakan senjata
last updateLast Updated : 2021-08-15
Read more

193 - Mengejar Musuh!

“Nona Jang, apakah kau mengenali wajah pemimpin dari Harimau Besi?!” pertama-tama, Zhou Fu memanyakan tentang sosok ketua dari pasukan musuh. “Apa??? Bagaimana bisa saya melupakannya?! Kakak, di barisan pasukan elit tersebut, tak ada Ketua Shin Baek-Choel di sana! Bahkan, wakilnya, Ju Se-Jong pun tak terlihat di sana! Apakah mereka semua berada di Distrik Tengah?” Jang Mi mengguman kebingungan. “Ah, dasar perempuan! Tentu saja bukan itu maksudnya! Begini, aku sekarang cukup yakin jika dua pendekar topeng emas itu bukanlah pendekar topeng emas yang sesungguhnya! Semua barisan pasukan elit itu adalah palsu!” “Palsu???!” Jang Mi lagi lagi menelan ludah. “Ya. Pemimpin Harimau Besi, pasukan elitnya, dan sekaligus dua pendekar topeng emas yang asli, kemungkinan saat ini sedang memburu keberadaan Raja Jo Sun! Mereka sengaja mengerahkan pasukan dalam jumlah yang besar di depan benteng ini untuk membuat pengalihan!” Zhou Fu mulai memahami cara pergerakan musuh. Demi mendapatkan harta waris
last updateLast Updated : 2021-08-15
Read more

194 - Persimpangan Terowongan

Benar saja, pintu masuk Terowongan Malam terasa sesak oleh hawa pekat para pendekar aliran hitam. Terowongan selebar 15 kaki dan setinggi 10 kaki itu seolah sudah sangat penuh meski nyatanya hanya ada kosong di depan mata. “Dengan pancaran hawa yang seperti ini, besar kemungkinan sebuah pertempuran sedang terjadi di dalam sana!” Zhou Fu memberi peringatan kepada Jang Mi untuk berwaspada dan hanya berjalan di balik punggung Zhou Fu saja. “Siap siaga dengan anak panahmu, sekali kau melihat seseorang yang bukan merupakan pihak dari Raja Jo Sun, tembakkan anak panahmu tanpa harus menunggu komando dariku. Mengerti?” “Ya, Kakak. Saya mengerti,” balas Jang Mi seraya mengatur langkahnya agar tetap berada tepat di balik tubuh Zhou Fu. “Bagus! Awasi sekeliling, dalam keadaan seperti ini, gunakan seluruh inderamu untuk bekerja secara bersama-sama. Lihat, rasakan, dengarkan. Semua yang bisa ditangkap oleh panca indera adalah petunjuk yang tak boleh diremehkan,” Zhou Fu memalingkan wajahnya ke b
last updateLast Updated : 2021-08-16
Read more

195 - Kitab Shufashen

Zhou Fu dan Jang Mi berlari menuju ke persimpangan Terowongan Malam. Segera setelah tiba di tempat tersebut, mereka bergegas mengambil arah sesuai dengan yang diberitahukan oleh Penasihat Choi Sol Gyu. “Nona Jang, pastikan persediaan darahmu masih ada. Aku butuh bantuan dari racun di darahmu sebab musuh kita sekarang adalah manusia-manusia dengan kekuatan yang sangat mengerikan!” kepala Zhou Fu saat itu juga sedang dipaksa untuk memikirkan cara-cara yang mungkin bia ia lakukan untuk menyeimbangkan kekuatan. “Nona Jang, apakah para penasihat juga merupakan seorang penyegel?” Zhou Fu teringat dengan ilmu barunya. Sepertinya ilmu segel akan sangat bisa diandalkan untuk menghadapi dua musuh yang sama-sama susah dibunuh. “Sayangnya, semua penasihat ayah bukanlah pendekar penyegel. Tapi saya yakin kakak akan bisa mengatasi musuh dengan mudah! Bukankah kakak belum pernah kalah selama ini?!” “Tidak. Kau salah, Nona Jang. Aku kehilangan beberapa ilmuku sebelum tiba di sini. Jika sebelumnya
last updateLast Updated : 2021-08-16
Read more
PREV
1
...
1819202122
...
80
DMCA.com Protection Status