Beranda / Romansa / Forgotten You / Bab 151 - Bab 160

Semua Bab Forgotten You: Bab 151 - Bab 160

183 Bab

BAB 151 - Dilema

 “Apa gue terlalu menghindar dari dia?” Gumam seorang lelaki yang tengah menatap ke luar dari jendela kamar miliknya.Hujan turun begitu deras sore itu padahal sedari pagi tadi cuaca cukup terik. Memang prediksi cuaca akhir-akhir ini tidak begitu akurat membuat siapa pun yang hendak bepergian harus sedia payung sebelum hujan, ya nampaknya pepatah itu bukan hanya sekadar pepatah belaka.Rintik air membasahi kaca jendela membuat garis lurus dan uap ketika bernapas di dekatnya. Suara gemuruh air terdengar cukup pekat dan udara dingin membuat malas untuk beranjak.Dewa, sang lelaki yang nampaknya tengah malas bergerak masih menatap ke luar jendela kemudian menyesap cokelat panas yang beberapa menit lalu ia buat. Tangannya terasa hangat ketika menggenggam mug besar yang berada di tangannya.“Olivia, sejujurnya gue kangen lo.” Lirihnya sembari menatap isi mug sekilas kemudian mengembuskan napas panjang sembari kembali menata
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-08-12
Baca selengkapnya

BAB 152 - Curhat

Ponsel tepat berada di telinga kanannya. Ia mengembuskan napas pelan ketika tak ada suara apa pun dari seberang sana. Penghitung waktu pada panggilan sudah menunjukkan angka 00:00:10 namun masih tak ada suara apa pun dari sana.“Hallo?” Ucap sebuah suara dari seberang sana tiba-tiba membuat jantung Dewa berdetak sangat cepat.Ia kembali ingat pertemuan terakhirnya yang tidak berjalan baik dengan perempuan itu. Apakah saat ini Olivia tengah berhenti untuk mencintainya?“Umh, ya? Ada apa?” Suaranya masih terdengar hampa dan datar.“Wa ... apa kamu gak mau ketemu aku?”Lelaki itu tak kunjung menjawab, ia malah menunduk menyembunyikan perasaan perih yang menjalar di dada. Sebenarnya ia ingin menjerit saat itu juga namun, tak bisa.“Ada sesuatu yang mau kamu sampaikan?”“Ya ...”“Apa gak bisa lewat telepon aja?”Kini tak terdengar apa pun dari seberang sana, sampai tak lama isak tangis terdengar membuat jantung Dewa berdebar lebih cepat. Apakah mungkin Olivia benar-benar dalam bahaya saat
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-08-17
Baca selengkapnya

BAB 153 - Permohonan

 “Ahhh, beneran, Kak? Kalau gitu tolong fotokan aku sama Kak Olivia!” Terlihat wajah antusias darinya yang tampan.Dewa hanya tersenyum sembari mengangguk seraya meraih ponsel milik lelaki itu. Setelah selesai, ia mengucapkan banyak terima kasih dan sangat kegirangan. Olivia setidaknya ikut tersenyum karena bertemu dengan fans nya di sini.“Vanilla latte, apa sejak dulu emang jadi favorite kamu?”“Umh. Enggak. Aku cuma gak tahu menu lainnya dan udah terbiasa dengan rasanya.”“Kamu gak pernah berubah.”Olivia kembali tersenyum seraya mengaitkan rambutnya ke belakang. Dewa hanya membalas senyumannya kecil sembari mengangguk.“Gimana perasaan kamu sekarang? Udah dua puluh delapan tahun ini?”“Hmm. Sudah semakin terbiasa, bahkan setiap kali hujan selalu mengingatkan aku lebih banyak sama kamu.”“Huh?”Perempuan itu sepertinya mem
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-08-18
Baca selengkapnya

Bab 154 - Berita

 Dewa baru saja terbangun dari tidurnya yang sangat nyenyak. Cahaya mentari pagi menerobos masuk melalui sela gorden yang tertutup tidak begitu rapat. Senyumnya mengembang ketika teringat peristiwa first kiss nya dengan sang kekasih.Semenjak saat itu, perasaannya terhadap Olivia semakin tumbuh besar. Ia meraih ponsel di atas nakas melihat jam sudah munjukkan pukul 8.30 pagi.-Selamat pagi, Tuan Putri Olivia.-Sapanya dalam sebuah pesan teks tak lupa dibubuhi emoticon love dan peluk di akhir kalimatnya. Sejak dulu, ia selalu memanggil Olivia dengan sebutan itu bukan hanya karena nama depannya Ratu, tapi panggilan itu terasa sangat cocok baginya.Saat ini pun Dewa tak sadar, nama depannya itu adalah sebuah gelar darah biru yang dimiliki oleh sang kekasih. Bukan hanya sekadar nama belaka.Ia melihat last seen kekasih ‘baru’nya beberapa belas menit yang lalu. Tangannya kembali menaruh ponsel ketika tak sadar banyak sekali pesa
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-08-19
Baca selengkapnya

BAB 155 - Tak Diduga

 “Kita langsung ke rumah perempuan itu, pastiin dia ada di sana dan gak melarikan diri lagi.”“Baik, Tuan.”Beberapa jam sebelum berita muncul di televisi, Olivia sudah terbangun karena banyak notifikasi masuk ke dalam ponselnya. Satu buah panggilan masuk hingga membuatnya terbangun. Itu dari tetua di keluarganya yang juga turut menjadi manajer untuknya.“Olivia! Apa yang kamu lakukan? Tidakkah kamu melihat apa yang terjadi sekarang?”“Ukh, maksud anda apa? Saya baru saja bangun.”“Lihat berita sekarang!”Tut. Sambungan dimatikan, meski masih mengantuk dan sudah mendapatkan cercaan, ia segera bangkit dan seorang maid langsung datang menghampirinya.“Mohon maaf, Nyonya saya diperintahkan untuk menyalakan televisi sebuah berita untuk Nyonya.”“Ya, silakan.” Ucapnya santai sembari duduk di sofa panjang dan menatap layar televisi.Skandal
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-08-20
Baca selengkapnya

BAB 156 - Kiss

 “Umh! Naresh! Aku tidak melakukan apa pun! Kamu salah paham, Naresh!” Ujarnya ketakutan sembari menutupi wajahnya.“Hmm, salah paham ya? Salah paham bagian mana maksud kamu, Tuan Putri?”Tubuh Olivia bergetar ketika sentuhan Naresh kembali mengusap kepala. Ia menyingkirkan tangan perempuan yang tengah ketakutan tersebut sehingga bisa melihat dengan jelas wajah cantik natural miliknya.Senyum lelaki itu mengembang meski hanya satu sudut bibirnya yang terangkat. Ia nampak berpikir menimbang-nimbang apa yang sebaiknya ia lakukan untuk menghukum Olivia karena sudah mengkhianatinya.“Kenapa kamu begitu rendahnya mencium lelaki yang sama sekali tidak sebanding dengan kamu? Sedangkan aku, jelas seorang pangeran tetapi malah kamu tolak. Apakah kamu sudah buta?”“Ukh. Aku tidak bermaksud seperti itu.”“Ya, lagi pula seperti itu pun tak apa. Anggap saja itu ciuman pertama dan terakhir
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-08-21
Baca selengkapnya

BAB 157 - Dewa

 “A-apa?” Pekiknya nyaris tanpa suara.Ponsel yang sedari tadi ia pegang terjatuh begitu saja. Geri yang berada di sampingnya sontak menatap gadis yang masih nampak syok.“Naz? Ada apa, Sayang?”Ia menutup mulutnya sedangkan masih belum bisa berkedip setelah mendengar kabar kakaknya masuk rumah sakit. Air mata menetes membasahi kedua pipi. Pantas saja sedari tadi ia menghubungi Dewa tak kunjung menjawab.Tadinya Nazmi ingin mengonfirmasi sendiri gosip yang panas dibicarakan sejak tadi pagi pada kakaknya, Dewa. Ternyata lelaki itu tengah tak berdaya di rumah sakit saat ini.“Dewa, Ger ...”“Dewa kenapa, Naz?”“Dewa masuk rumah sakit, sekarang dia gak sadar.”“Huh? Kenapa bisa?”Ia menggelengkan kepala karena tak mendapatkan informasi yang memadai perihal kakaknya. Hampir saja jantungnya terlepas dari sarang. Sontak ia menatap Geri yang ju
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-08-22
Baca selengkapnya

BAB 158 - Nekat

 “Enggak, Naz! Olivia gak baik-baik aja. Biarin gue pergi buat cari dia!”“Dewa! Stop kayak gini. Seharusnya lo khawatirin diri lo sendiri daripada orang lain!”“Orang lain? Dia bukan orang lain, Naz. Dia belahan hati gue!” Teriak Dewa dengan suara bergetar.Matanya merah menyala menatap Nazmi yang menangis. Ia tak mau kehilangan Olivia untuk yang kedua kalinya. Saat ini ia benar-benar harus mencari kekasihnya.“Tapi kondisi lo gak baik, Kak.”“Gue baik-baik aja, Naz. Please percaya sama gue dan biarin gue cari Olivia.”Tak banyak yang bisa dirinya lakukan selain mengizinkan Dewa untuk mencari belahan hatinya. Ia mengangguk sembari tersenyum menyembunyikan perasaan takut dan sedih yang mendalam.Bagaimana bisa ia membiarkan kekasih hati kakaknya pergi, jika memang Olivia membutuhkannya seperti apa yang Dewa bilang, mungkin ini waktu yang pas untuk ia berada di sa
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-08-23
Baca selengkapnya

BAB 159 - Mengadu

 “Dia lecehin kamu gimana, Sayang?”Wajahnya menunduk seakan berat untuk mengungkapkan semuanya. Dewa menatap Geri, Nazmi dan temannya kemudian mengisyaratkan mereka untuk pergi meninggalkan Dewa berdua saja dengan sang kekasih.Lelaki dengan perban di bagian wajah, duduk di samping Olivia yang tengah menunduk sembari meremas kedua tangannya. Ia menyerahkan sebotol minuman dari mesin pada Olivia yang terlihat sangat tertekan.“Makasih, Wa.”“Iya.”“Jadi, kamu udah tahu semuanya?”Dewa terdiam enggan menatap wajah Olivia yang tengah menunduk. Jujur saja ia merasa sedikit tak enak karena selama ini perempuan yang dekat dengannya tidak memberitahu latar belakang dirinya yang sebenarnya.Ragu perempuan dengan rambut yang dikepang itu menatap wajah samping lelaki yang masih terlihat tampan meski banyak luka di wajahnya.“Maafin aku karena gak pernah berterus terang s
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-08-24
Baca selengkapnya

BAB 160 - Drama

 “Nona Olivia memang sudah menggemaskan sejak kecil.” Ujar sebuah suara yang tiba-tiba saja muncul dari arah belakang menghampirinya.Dewa membalikkan tubuh sedikit terkejut kemudian menyunggingkan satu buah senyum kecil melihat Sara yang menaruh secangkir teh di atas meja. Wanita yang mengenakan seragam maid menatap Dewa dengan senyum dan nampan yang ia peluk.“Bagaimana rasanya setelah mengetahui semua ini?”“Umh, sedikit terkejut.”“Anda benar-benar beruntung mendapatkan cinta kasih dari Nona Olivia.”Lelaki mengenakan sweater kembali tersenyum sedikit menundukkan pandangan kemudian menatap Sara lagi.“Saya harap tidak akan pernah kehilangan dia lagi.”Sara membalas ucapan Dewa dengan senyuman sembari mengangguk pelan. Selang beberapa detik tak ada percakapan di antara mereka.“Silakan diminum tehnya, saya permisi ke belakang hendak menghubungi se
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-08-25
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
141516171819
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status