Beranda / Romansa / Forgotten You / BAB 152 - Curhat

Share

BAB 152 - Curhat

Penulis: ANurj
last update Terakhir Diperbarui: 2022-08-17 21:27:40

Ponsel tepat berada di telinga kanannya. Ia mengembuskan napas pelan ketika tak ada suara apa pun dari seberang sana. Penghitung waktu pada panggilan sudah menunjukkan angka 00:00:10 namun masih tak ada suara apa pun dari sana.

“Hallo?” Ucap sebuah suara dari seberang sana tiba-tiba membuat jantung Dewa berdetak sangat cepat.

Ia kembali ingat pertemuan terakhirnya yang tidak berjalan baik dengan perempuan itu. Apakah saat ini Olivia tengah berhenti untuk mencintainya?

“Umh, ya? Ada apa?” Suaranya masih terdengar hampa dan datar.

“Wa ... apa kamu gak mau ketemu aku?”

Lelaki itu tak kunjung menjawab, ia malah menunduk menyembunyikan perasaan perih yang menjalar di dada. Sebenarnya ia ingin menjerit saat itu juga namun, tak bisa.

“Ada sesuatu yang mau kamu sampaikan?”

“Ya ...”

“Apa gak bisa lewat telepon aja?”

Kini tak terdengar apa pun dari seberang sana, sampai tak lama isak tangis terdengar membuat jantung Dewa berdebar lebih cepat. Apakah mungkin Olivia benar-benar dalam bahaya saat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Forgotten You   BAB 153 - Permohonan

    “Ahhh, beneran, Kak? Kalau gitu tolong fotokan aku sama Kak Olivia!” Terlihat wajah antusias darinya yang tampan.Dewa hanya tersenyum sembari mengangguk seraya meraih ponsel milik lelaki itu. Setelah selesai, ia mengucapkan banyak terima kasih dan sangat kegirangan. Olivia setidaknya ikut tersenyum karena bertemu dengan fans nya di sini.“Vanilla latte, apa sejak dulu emang jadi favorite kamu?”“Umh. Enggak. Aku cuma gak tahu menu lainnya dan udah terbiasa dengan rasanya.”“Kamu gak pernah berubah.”Olivia kembali tersenyum seraya mengaitkan rambutnya ke belakang. Dewa hanya membalas senyumannya kecil sembari mengangguk.“Gimana perasaan kamu sekarang? Udah dua puluh delapan tahun ini?”“Hmm. Sudah semakin terbiasa, bahkan setiap kali hujan selalu mengingatkan aku lebih banyak sama kamu.”“Huh?”Perempuan itu sepertinya mem

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-18
  • Forgotten You   Bab 154 - Berita

    Dewa baru saja terbangun dari tidurnya yang sangat nyenyak. Cahaya mentari pagi menerobos masuk melalui sela gorden yang tertutup tidak begitu rapat. Senyumnya mengembang ketika teringat peristiwa first kiss nya dengan sang kekasih.Semenjak saat itu, perasaannya terhadap Olivia semakin tumbuh besar. Ia meraih ponsel di atas nakas melihat jam sudah munjukkan pukul 8.30 pagi.-Selamat pagi, Tuan Putri Olivia.-Sapanya dalam sebuah pesan teks tak lupa dibubuhi emoticon love dan peluk di akhir kalimatnya. Sejak dulu, ia selalu memanggil Olivia dengan sebutan itu bukan hanya karena nama depannya Ratu, tapi panggilan itu terasa sangat cocok baginya.Saat ini pun Dewa tak sadar, nama depannya itu adalah sebuah gelar darah biru yang dimiliki oleh sang kekasih. Bukan hanya sekadar nama belaka.Ia melihat last seen kekasih ‘baru’nya beberapa belas menit yang lalu. Tangannya kembali menaruh ponsel ketika tak sadar banyak sekali pesa

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-19
  • Forgotten You   BAB 155 - Tak Diduga

    “Kita langsung ke rumah perempuan itu, pastiin dia ada di sana dan gak melarikan diri lagi.”“Baik, Tuan.”Beberapa jam sebelum berita muncul di televisi, Olivia sudah terbangun karena banyak notifikasi masuk ke dalam ponselnya. Satu buah panggilan masuk hingga membuatnya terbangun. Itu dari tetua di keluarganya yang juga turut menjadi manajer untuknya.“Olivia! Apa yang kamu lakukan? Tidakkah kamu melihat apa yang terjadi sekarang?”“Ukh, maksud anda apa? Saya baru saja bangun.”“Lihat berita sekarang!”Tut. Sambungan dimatikan, meski masih mengantuk dan sudah mendapatkan cercaan, ia segera bangkit dan seorang maid langsung datang menghampirinya.“Mohon maaf, Nyonya saya diperintahkan untuk menyalakan televisi sebuah berita untuk Nyonya.”“Ya, silakan.” Ucapnya santai sembari duduk di sofa panjang dan menatap layar televisi.Skandal

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-20
  • Forgotten You   BAB 156 - Kiss

    “Umh! Naresh! Aku tidak melakukan apa pun! Kamu salah paham, Naresh!” Ujarnya ketakutan sembari menutupi wajahnya.“Hmm, salah paham ya? Salah paham bagian mana maksud kamu, Tuan Putri?”Tubuh Olivia bergetar ketika sentuhan Naresh kembali mengusap kepala. Ia menyingkirkan tangan perempuan yang tengah ketakutan tersebut sehingga bisa melihat dengan jelas wajah cantik natural miliknya.Senyum lelaki itu mengembang meski hanya satu sudut bibirnya yang terangkat. Ia nampak berpikir menimbang-nimbang apa yang sebaiknya ia lakukan untuk menghukum Olivia karena sudah mengkhianatinya.“Kenapa kamu begitu rendahnya mencium lelaki yang sama sekali tidak sebanding dengan kamu? Sedangkan aku, jelas seorang pangeran tetapi malah kamu tolak. Apakah kamu sudah buta?”“Ukh. Aku tidak bermaksud seperti itu.”“Ya, lagi pula seperti itu pun tak apa. Anggap saja itu ciuman pertama dan terakhir

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-21
  • Forgotten You   BAB 157 - Dewa

    “A-apa?” Pekiknya nyaris tanpa suara.Ponsel yang sedari tadi ia pegang terjatuh begitu saja. Geri yang berada di sampingnya sontak menatap gadis yang masih nampak syok.“Naz? Ada apa, Sayang?”Ia menutup mulutnya sedangkan masih belum bisa berkedip setelah mendengar kabar kakaknya masuk rumah sakit. Air mata menetes membasahi kedua pipi. Pantas saja sedari tadi ia menghubungi Dewa tak kunjung menjawab.Tadinya Nazmi ingin mengonfirmasi sendiri gosip yang panas dibicarakan sejak tadi pagi pada kakaknya, Dewa. Ternyata lelaki itu tengah tak berdaya di rumah sakit saat ini.“Dewa, Ger ...”“Dewa kenapa, Naz?”“Dewa masuk rumah sakit, sekarang dia gak sadar.”“Huh? Kenapa bisa?”Ia menggelengkan kepala karena tak mendapatkan informasi yang memadai perihal kakaknya. Hampir saja jantungnya terlepas dari sarang. Sontak ia menatap Geri yang ju

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-22
  • Forgotten You   BAB 158 - Nekat

    “Enggak, Naz! Olivia gak baik-baik aja. Biarin gue pergi buat cari dia!”“Dewa! Stop kayak gini. Seharusnya lo khawatirin diri lo sendiri daripada orang lain!”“Orang lain? Dia bukan orang lain, Naz. Dia belahan hati gue!” Teriak Dewa dengan suara bergetar.Matanya merah menyala menatap Nazmi yang menangis. Ia tak mau kehilangan Olivia untuk yang kedua kalinya. Saat ini ia benar-benar harus mencari kekasihnya.“Tapi kondisi lo gak baik, Kak.”“Gue baik-baik aja, Naz. Please percaya sama gue dan biarin gue cari Olivia.”Tak banyak yang bisa dirinya lakukan selain mengizinkan Dewa untuk mencari belahan hatinya. Ia mengangguk sembari tersenyum menyembunyikan perasaan takut dan sedih yang mendalam.Bagaimana bisa ia membiarkan kekasih hati kakaknya pergi, jika memang Olivia membutuhkannya seperti apa yang Dewa bilang, mungkin ini waktu yang pas untuk ia berada di sa

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-23
  • Forgotten You   BAB 159 - Mengadu

    “Dia lecehin kamu gimana, Sayang?”Wajahnya menunduk seakan berat untuk mengungkapkan semuanya. Dewa menatap Geri, Nazmi dan temannya kemudian mengisyaratkan mereka untuk pergi meninggalkan Dewa berdua saja dengan sang kekasih.Lelaki dengan perban di bagian wajah, duduk di samping Olivia yang tengah menunduk sembari meremas kedua tangannya. Ia menyerahkan sebotol minuman dari mesin pada Olivia yang terlihat sangat tertekan.“Makasih, Wa.”“Iya.”“Jadi, kamu udah tahu semuanya?”Dewa terdiam enggan menatap wajah Olivia yang tengah menunduk. Jujur saja ia merasa sedikit tak enak karena selama ini perempuan yang dekat dengannya tidak memberitahu latar belakang dirinya yang sebenarnya.Ragu perempuan dengan rambut yang dikepang itu menatap wajah samping lelaki yang masih terlihat tampan meski banyak luka di wajahnya.“Maafin aku karena gak pernah berterus terang s

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-24
  • Forgotten You   BAB 160 - Drama

    “Nona Olivia memang sudah menggemaskan sejak kecil.” Ujar sebuah suara yang tiba-tiba saja muncul dari arah belakang menghampirinya.Dewa membalikkan tubuh sedikit terkejut kemudian menyunggingkan satu buah senyum kecil melihat Sara yang menaruh secangkir teh di atas meja. Wanita yang mengenakan seragam maid menatap Dewa dengan senyum dan nampan yang ia peluk.“Bagaimana rasanya setelah mengetahui semua ini?”“Umh, sedikit terkejut.”“Anda benar-benar beruntung mendapatkan cinta kasih dari Nona Olivia.”Lelaki mengenakan sweater kembali tersenyum sedikit menundukkan pandangan kemudian menatap Sara lagi.“Saya harap tidak akan pernah kehilangan dia lagi.”Sara membalas ucapan Dewa dengan senyuman sembari mengangguk pelan. Selang beberapa detik tak ada percakapan di antara mereka.“Silakan diminum tehnya, saya permisi ke belakang hendak menghubungi se

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-25

Bab terbaru

  • Forgotten You   BAB 182 - Ending

    “Kok lo ada di sini?” Tanyanya di sela isak tangis.“Apa itu penting?”“Uhhh, Kak ...” Rengeknya sembari beranjak kemudian menghambur pada dekapan sang kakak.Dewa yang tak mengerti apa yang terjadi pada sang adik hanya terdiam sembari erat membalas pelukannya. Tangan besar itu mengusap kepala Nazmi yang tenggelam dalam dada bidang kakaknya.“Hmm, gue udah tahu ada yang gak beres makanya ke sini. Ada masalah apa sama Geri?”Ia menggelengkan kepala kemudian menengadah. Matanya sembab, lingkaran hitam itu kini nampak jelas terlihat. Skleranya berubah menjadi merah begitu juga dengan hidung dan wajah cantiknya.“Dia menghilang udah dua minggu ...”“Hah? Emang awalnya ada masalah apa?”“Dia diambil cewek lain. Gue kalah buas, Kak ...” Rengeknya yang membuat Dewa malah sedikit tertawa mendengar penuturan dari mulut kecil sang adik.Ia terus mengusap kepala bayi kecil yang tengah merengek padanya. Dirinya tahu Nazmi masih begitu polos, bukannya langsung marah, Dewa malah tak percaya jika Ge

  • Forgotten You   BAB 181 - Hurt

    Perlahan Nazmi membuka kelopak mata yang terasa berat. Ia menyapu keadaan sekitar yang terasa asing baginya. Aroma kopi khas tercium memenuhi rongga hidung membuatnya sedikit mengenal dimana keberadaannya saat ini.Ia menoleh ke samping kanan ketika sebuah suara menyapanya dengan lembut. Kejadian beberapa saat lalu kembali terekam jelas dalam benaknya.“Gimana perasaan lo sekarang?”“Uhm, gue haus ...”Segera ia meraih secangkir minuman dari atas nakas dan menyodorkannya pada Nazmi yang tengah bersandar pada tumpukan bantal.“Makasih.” Ucapnya sembari mengembalikan cangkir tersebut.“Apa yang terjadi? Lo gak terlihat baik-baik aja. Beberapa kali gue hubungi lo gak bisa.”Seketika tangisnya kembali pecah, melihat hal tersebut seseorang yang bernama Karisma langsung meraih tisu dan menyerahkannya pada Nazmi.“Gue udah nyerah sama semuanya, Ka ... Gue lelah sama semua ini ... Gue capek ... Huhuhu ...”“Uhh, Naz. Apa yang terjadi sama lo? Kenapa lo kayak gini?”“Geri ninggalin gue sama ce

  • Forgotten You   BAB 180 - Terbongkar

    Karena tak sabar dan pesannya yang tertunda terkirim, ia segera melakukan panggilan pada sang kekasih. Namun, beberapa kali ia meneleponnya tak ada jawaban dan hanya terdengar nada sambung yang tak kunjung menjawab.-Geri?-Ia melihat satu centang putih pada pesan yang baru saja terkirim. Bahkan lelakinya tidak mengaktifkan data seluler. Apakah ia tengah bersama dengan Hana?Segera dirinya menelepon tanpa menggunakan aplikasi. Malah operator yang menjawab karena nomornya tidak aktif. Nazmi semakin gundah, pikirannya kacau. Ia sama sekali tak mengerti mengapa begitu tepat di saat seperti ini kekasihnya malah menghilang begitu saja?Tiba-tiba Nazmi terpikir untuk menghubungi Hana. Segera ia mengirimkan beberapa foto yang didapatkannya dari Fauzan. Tak lama perempuan itu terpantau online, Nazmi pun segera melakukan panggilan.“Lo tega banget sama gue, Han. Lo bohongin gue selama ini?”“Ahahahaha. Akhirnya gue ketahuan?”“Apa? Jadi bener semuanya? Lo bohongin gue dan ambil cowok gue?”“Na

  • Forgotten You   BAB 179 - Mungkin

    “Gue di apartemen.”Tiba-tiba saja sebuah perasaan buruk menelisik dalam sanubari. Sambungan telepon dimatikan setelah Fauzan mengatakan bahwa ia hendak menemuinya dan membicarakan hal ini secara langsung.Apa yang sebenarnya terjadi? Apa yang dikatakan oleh Hana tadi pagi adalah sebuah kebohongan? Bagaimana bisa Hana berbohong, jelas dari matanya yang sembab gadis itu tengah terluka oleh Fauzan.Resah ia menunggu kedatangan Fauzan di tengah gulita rumah apartemen miliknya. Hujan masih turun sangat deras di luar sana. Beberapa kali dirinya melihat room chat dengan Fauzan yang masih belum terlihat tanda-tanda lelaki itu sudah sampai di apartemen padahal sudah hampir setengah jam.Jarak dari tempatnya sekarang jika ia berada di base camp tidak akan lebih dari setengah jam. Namun, darimana lelaki itu pergi menuju kediamannya? Dia hanya membuatnya gelisah saja.Tak berselang lama, bunyi denting bel nyaring terdengar di seisi ruangan. Segera Nazmi bangkit dan membukakan pintu. Itu adalah F

  • Forgotten You   BAB 178 - Tak Peduli

    -Ger, jangan lupa makan siang.-Tak ada jawaban dari pesan yang dikirimkan oleh Nazmi beberapa jam yang lalu. Di luar, hujan turun begitu deras. Gadis yang tengah duduk di dekat jendela besar menghadap ke luar menatap rintik hujan yang sedari tadi turun membasahi bumi.Ia menghela napas panjang setelah membaca pesannya. Padahal Geri terpantau online beberapa kali dalam beberapa waktu lalu namun, lelaki itu tak kunjung membalasnya.“Apa dia marah sama gue karena gak jadi ketemu tadi?” Gumamnya yang mulai putus asa sembari menggenggam ponsel di tangan kanan.Nazmi kembali teringat kejadian beberapa jam lalu ketika membatalkan sepihak pertemuan singkat antara dirinya dengan sang kekasih. Semua itu terjadi karena Hana yang tiba-tiba menelepon dan menyuruhnya untuk datang ke sebuah kafe.Setibanya di sebuah kafe yang masih sepi, Nazmi langsung tahu bahwa gadis yang tengah duduk memunggungi pintu masuk di sudut ruangan adalah Hana. Terlihat dari gaya berpakaian dirinya yang begitu korean lo

  • Forgotten You   BAB 177 - Berencana

    Waktu seakan cepat berlalu, sudah satu minggu semenjak Dewa berbicara empat mata dengan sang adik. Perempuan itu nampaknya sangat antusias dengan pernikahan kakaknya. Setelah beberapa jam berbincang, Nazmi akhirnya mendapatkan keputusan bahwa ia akan menikahi kekasihnya, Geri tepat satu bulan setelah pernikahan sang kakak berlangsung.Jika Karisma bertanya padanya lagi, mungkin kali itu dia akan menjawabnya dengan tegas bahwa dirinya tak mau kembali pada hubungan yang sudah lama terbengkalai bersama Karisma. Akhir-akhir ini Geri memang sangat sulit ditemui dan ngobrol melalui aplikasi pun sangat jarang. Meski begitu, perasaannya pada Geri malah semakin besar.Ia berniat untuk berbicara secara langsung perihal dirinya yang juga setuju untuk menikah dengan Geri ketika lelaki itu sudah tak sesibuk sekarang.Pagi itu matahari tidak bersinar seperti hari-hari sebelumnya. Nazmi yang sudah dua hari tidak ada jadwal photo shoot hanya berbaring di kamar seharian sembari berselancar di akun sos

  • Forgotten You   BAB 176 - Masa Lalu

    Karisma terdiam mendengar jawaban Nea. Entah perempuan itu tengah merayunya saja atau memang kenyataan dari hatinya mengatakan hal seperti itu.“Memang apa yang bikin lo pengen dapetin gue lagi?”“Ya lo tahu, gak ada cowok di luar sana yang bisa bikin gue puas selain lo.”“Huh? Lo tidur sama cowok lain lagi?”Tawa renyah Nea memenuhi indra pendengarannya membuat Karisma sedikit terkejut mengapa perempuan itu tertawa. Ya, sebelumnya Nea memang pernah tidur dengan beberapa pria namun, setelah dengannya perempuan itu berterus terang hanya ‘melayani’ kekasihnya saja.“Gak lah. Makanya gue cari lo.”“Lo emang terlalu jujur.”“Mau pesen sesuatu?”“Hmm gimana kalau kita nge-club. Udah lama juga gak ke sana bareng lo, ya untuk merayakan pertemuan kita lagi aja.”Nea memgangguk cepat mendengar ajakan Karisma. Menurutnya itu adalah ide yang sangat bagus. Dengan begitu mungkin ia bisa perlahan mengambil hati lelaki yang dulu sempat meninggalkannya.Di sisi lain, hujan yang sedari tadi turun deng

  • Forgotten You   BAB 175 - Benar

    “Huft. Lo butuh waktu berapa lama lagi sih, Naz? Lo berharap gue kasih lo waktu lagi terus lo lupa lagi gitu?”“Bukan gitu, Ka ... tapi emang akhir-akhir ini bikin gue mikir dan bingung banget.”“Apa sih yang lo pertimbangin? Geri? Laki-laki itu bahkan sekarang udah gak peduli sama lo kan?”Nazmi menggelengkan kepala, perasaannya resah meski sebenarnya ia berpikir demikian juga. Mengapa Karisma seperti membaca pikirannya saat ini? Apa lelaki itu tahu sesuatu tentang kekasihnya?“Jangan ngomong sembarangan tentang Geri, Ka. Dia gak seperti apa yang ada dalam benak lo.”“Really? Lo tahu dia lebih dari apa yang terlihat, huh?”“Ka ... kalau emang semua ini ada hubungannya sama Geri, terus apa salah gue kalau gue minta waktu buat mikirin lagi?”“Naz, realistis dong. Kapan terakhir kali lelaki bajingan itu kabarin lo? Sedangkan gue tiap hari chat lo meski respons lo dingin. Lo gak lihat perjuangan gue?”Gadis yang semakin resah kini menatap Karisma dengan netra yang terasa panas. Memang be

  • Forgotten You   BAB 174 - Putus

    Selang beberapa minggu dari putusnya Fauzan dengan sang kekasih, Nazmi yang tengah asyik berselancar di akun sosial media miliknya sedikit terkejut karena mendapati postingan dari lelaki tersebut.-Indahnya bersamamu, kekasihku (love) (hug) (kiss)-Setelah membaca caption dari foto Fauzan yang tengah merangkul seorang gadis dan gadis itu memberikan kecupan di pipinya ia kembali menatap gambar tersebut. Banyak sekali komentar pada gambar yang baru saja beberapa menit lalu ia unggah. Ada yang pro dan juga kontra ada juga yang membandingkannya dengan mantannya terdahulu.Segera Nazmi menangkap layar postingan beserta captionnya untuk ia bagikan pada gadis dalam foto tersebut. Ia masuk pada room chat dirinya dengan seseorang beranama Hana. Ya, gadis di postingan itu adalah Hana, sahabat dekatnya.Ia mengirimkan tangkapan layar tersebut sembari mengetik beberapa kata untuknya.-Astaga! Hana lo jadian sama Fauzan? Kok bisa sih? Lo gak kasih tahu gue! T_T-Hana yang tengah online sontak saja

DMCA.com Protection Status