Home / Romansa / Forgotten You / Chapter 141 - Chapter 150

All Chapters of Forgotten You: Chapter 141 - Chapter 150

183 Chapters

BAB 141 - Kencan?

 “Lo coba deh! Ini enak banget!” Ujar Hana ketika hidangan penutup baru saja disajikan di atas meja mereka.Selepas sang writres pergi dari mejanya, Hana langsung menyantap dessert tersebut dengan wajah yang sumringah. Ia menyodorkan satu suap cake miliknya di hadapan mulut Geri kemudian lelaki itu meliriknya sejenak.Nyam. Ia memakan suapan dari Hana dan sontak gadis itu merasa kegirangan. Wajah tampan Geri ketika mengunyahnya membuat Hana hampir saja lupa kalau dia sudah memiliki kekasih.“Gimana? Enak banget kan?”“Iya. Selera lo emang oke.” Jawabnya sembari tersenyum kemudian kembali memakan hidangan penutup miliknya.“Gue boleh coba punya lo?”Gadis bermata kecil nan bulat tersebut menatap Geri seraya bersiap-siap untuk disuapi oleh lelaki di hadapannya. Meski ragu, lelaki berbadan tegap tersebut melirik dessert miliknya kemudian mengambilnya satu sendok kecil dan menyuapi Han
last updateLast Updated : 2022-08-02
Read more

BAB 142 - Play

 Nazmi menyambut pagutan bibir dari sang mantan kekasih. Ia melingkarkan kedua lengannya di leher Karisma ketika lelaki itu mendekat padanya. Lelaki berambut lebat tersebut membuka mata melihat Nazmi yang tengah menikmati permainan darinya.Perlahan Karisma meraih pinggang ramping Nazmi dan mengusapnya lalu menariknya masuk ke dalam dekapan. Tangan lelaki nakal tersebut menurunkan resleting pakaian bagian belakang Nazmi kemudian mengangkat tubuh gadis tersebut.Ia duduk di bibir tempat tidur ketika Nazmi masih asyik dengan permainan yang diberikan oleh Karisma. Deru napas mereka semakin cepat membuat ia berhasil membuka keseluruhan sleting dress belakang yang Nazmi pakai.“Lo wangi banget.” Lirih Karisma seraya menyesap aroma tubuh Nazmi dari leher hingga ke bahunya.Gadis itu hanya tersenyum kecil seraya mengusap dada bidang Karisma. Ia melepaskan satu demi satu kancing kemeja yang dikenakan sang mantan kekasih membuat dada bidan
last updateLast Updated : 2022-08-03
Read more

BAB 143 - Sesi Foto

 “Ukh kok lo malah jadi diemin gue sih, Ger?” Rengeknya yang terdengar manja membuat Geri menoleh padanya.Lelaki itu menatap Hana datar tanpa berkedip, bahkan tersenyum kecil pun tidak. Tangannya masih mengompres pergelangan kaki sang rekan kerja kemudian ia balut supaya tidak bergerak.“Lo istirahat dulu aja bentar. Gue mau samperin atasan barangkali kita bisa istirahat untuk 20 menit ke depan.”“Jangan lama-lama, ya perginya?”Ia hanya mengangguk kemudian berlalu pergi meninggalkan ruangan yang hanya ada dirinya dengan partner kerjanya. Hana melihat punggung Geri yang menghilang di balik pintu kemudian ia sedikit tersenyum.Jantungnya kini berdegup kencang, dalam benaknya slide wajah dingin Geri kembali terlukis membuat ia meleleh. “Nazmi jatuh cinta sama Geri apa karena lihat wajah dinginnya kayak tadi? Astaga, auranya bener-bener cool banget!” Pekiknya sembari memeluk ka
last updateLast Updated : 2022-08-04
Read more

BAB 144 - Pelecehan

 “Really? Itu cuma iklan produk, Bro. Buat apa ekstrem dan hot?” Protes Geri dengan kedua alisnya yang berkerut.Lelaki yang mengenakan kaus polo berwarna hitam mengalihkan pandangannya dari Hana kemudian menoleh pada Geri sembari mengangkat kedua bahu.“Ya mana gue tahu. Lo tanya aja sama atasan kenapa pengen konsep hot hot an kayak gitu.”Ia menyeringai mengangkat kedua alis pada Geri kemudian Hana. Gadis yang tengah salah tingkah membuang wajahnya ke samping sembari membenarkan rambutnya yang berjatuhan ke depan. Wajahnya nampak memerah karena malu digoda seperti itu.Geri menatap Hana yang begitu salah tingkah dengan kedua alisnya masih bertautan. Ia beralih menatap lelaki di depannya yang masih menaruh beberapa barang di atas meja.“Malem-malem gini? Uhh gue gak bisa bayangin.” Rengek Geri seraya mengusap wajahnya yang sudah cukup lelah.Punggungnya bersandar pada bahu sofa panjang dengan
last updateLast Updated : 2022-08-05
Read more

BAB 145 - Ganti Baju

 “Apa yang lo pikirin, Ger?” Tanya Hana sembari tersenyum senang melihat ekspresi Geri yang kalap.“Ukh!”Ia bangkit kemudian menghindar dari Hana yang tengah tersenyum padanya. Lelaki itu menggelengkan kepala merasakan miliknya berdenyut-denyut ingin segera dimanjakan. Gadis berambut kecokelatan tersebut menyeringai sembari mengangkat kedua alisnya menatap Geri di seberang sana.“Gue bukan circle bercanda lo, Han. Jangan bercanda kayak gitu sama gue.” Ujar Geri tegas sembari mengusap peluh yang menetes di pelipisnya.“Ahahaha. Iya, iya, Ger. Abisnya lo serius banget dan dingin. Jadi gue pikir enaknya lo gue bercandain.”“Huh, gak lucu.” Imbuhnya kemudian meraih botol minum dan menenggaknya hingga habis.Perasaan bergejolak saat ini sebenarnya masih ada bahkan tidak bisa padam hanya dengan disiram oleh air saja. Nampaknya percikan api yang dimainkan oleh Hana akan seger
last updateLast Updated : 2022-08-06
Read more

BAB 146 - Berubah

 Hana bergeming, ia asyik mewarnai bibirnya dan merias wajah yang hampir terlihat mengantuk. Geri sudah selesai berganti pakaian. Setelah merapikan baju miliknya, ia bergegas untuk keluar dari ruangan tersebut.Tiba-tiba saja Hana menghadangnya membuat kedua alis Geri saling bertautan. Lelaki itu menatap tajam gadis di depannya yang tingginya tak melebihi dagu jika tak memakai heels. Hana malah tersenyum kemudian kepalanya ia miringkan sedikit sembari memerhatikan wajah Geri yang datar.“Apa?” Tanya Geri dingin.“Mau kemana?”“Ya keluar lah. Kita kan harus shooting sekarang.”“Lo gak lupa sesuatu memangnya?”Geri memutarkan bola mata merasa jengah dengan gadis di hadapannya saat ini. Ia benar-benar tak tahu apa yang hendak Hana lakukan dan apa yang mau ia katakan padanya.“Lupa apa?”Mata gadis tersebut melirik sesuatu di bagian bawah dan langsung diikuti
last updateLast Updated : 2022-08-07
Read more

BAB 147 - Mendadak

 “Gue duluan ya, Liv?”“Ohh ya. Good luck!” Ujarnya sembari mengangkat kedua tangan menyemangati Nazmi.Gadis itu melenggang pergi meninggalkan Olivia di mejanya. Sang model mulai menghapus senyum perlahan setelah Nazmi menjauh.“Gue gak salah tempat kan? Lo pasti dateng ke sini karena ada adek lo.” Gumamnya sembari tersenyum kemudian membenarkan rambutnya ke belakang dengan sapuan jemari.Sedari tadi mata gadis itu sudah mengunci benda yang hendak ia jadikan ‘alat’ untuk memancing seseorang datang menemuinya. Sebelum ia meraih benda persegi panjang tipis tersebut, dirinya memastikan tak ada siapa pun yang melihatnya.“Naz, gue pinjem hape lo sebentar, ya?” Ujarnya kemudian meraih gawai dengan casing berwarna merah muda.Beberapa menit jemarinya mengutak-atik ponsel Nazmi, akhirnya ia berhasil membuka kata sandi ponsel tersebut. Dengan satu senyum manis di wajahnya yang
last updateLast Updated : 2022-08-08
Read more

BAB 148 - "Ratu"

 Mulutnya berdecak ketika ia mengingat kejadian beberapa hari lalu. Tak disangka pikirnya rencana itu akan berhasil meluluhkan hati Dewa yang selama ini keras terhadapnya.Olivia mengembuskan napas lembut sembari menggoyangkan segelas sampanye di tangan kanan. Tubuhnya yang hanya dibalut oleh mantel berbahan sutera duduk dengan kaki bersilangan di atas ayunan. Ia menatap air yang turun dari langit mengguyur atap rumahnya. Malam itu hujan turun deras di luar, percikkan airnya jatuh ke permukaan air kolam renang sehingga membuat lingkaran kecil. Seseorang tiba-tiba saja menghampirinya yang mengenakan kostum maid. Rambutnya disempol mengenakan hairnet tanpa poni yang menutupi wajah.“Selamat malam, Nyonya, sebaiknya anda segera tidur karena sudah larut malam. Sudah hampir dua hari anda tidak tidur sama sekali.” Ucapnya sopan sembari kepala menunduk dan kedua tangan yang bersilangan di depan.Perempuan berdarah ‘bangsawan&
last updateLast Updated : 2022-08-09
Read more

BAB 149 - Putus Asa

 “Apakah saya mati saja?” Lanjut Olivia dan membuat ketiga maid di sana tercenang termasuk kepala maid.“Ya Tuhan, sebaiknya anda tidak berbicara seperti itu dan tidak melakukan hal seperti itu, Nyonya. Akan sangat sedih dan hancur perasaan saya jika Nyonya pergi dari dunia ini.”“Benarkah? Lalu bagaimana saya bisa bernapas jika separuh milik saya tak berada di sisi saya?”Sara menatap Olivia yang terlihat jelas dari sorot matanya tengah gelisah. Perempuan itu sepertinya sudah hampir putus harapan. Lelaki seperti apa sebenarnya yang dicintai oleh majikannya hingga perempuan itu tergila-gila seperti ini.“Jika anda dengannya berjodoh, pasti akan dipertemukan kembali dengan cara-Nya. Tidak usah terlalu mengejarnya biar saya yang turun tangan Nyonya.”“Jangan melakukan sesuatu hal buruk padanya, Sara. Biarkan saya yang meraih kembali hatinya atas kesadaran dia sendiri.”&l
last updateLast Updated : 2022-08-10
Read more

BAB 150 - Mengakhiri

 Air mata kembali menetes, tangannya mencengkram erat pembatas jalan pejalan kaki dengan rambut panjang dan dress tidur yang berkibar tertiup angin. Riak air jauh di bawah sana terlihat bergelombang membuat dirinya menelan ludah membayangkan jika ia jatuh ke bawah sana.Olivia memperhitungkan bagaimana tubuhnya nanti jika ia lompat dan masuk ke dalam air. Meski ia pandai berenang, apakah di dalam sana ada hewan besar dan predator yang akan memangsanya?Seketika tubuhnya bergidik ngeri, nyalinya menciut ketika membayangkan monster apa di air sana yang hidup dan akan memangsanya nanti.“Ngapain kamu?” Tanya sebuah suara yang perlahan mendekat dari samping kiri.Sontak Olivia menoleh ke samping kiri dan menghapus air matanya. Ia tak mau membakikkan tubuh dan hanya menyamping seperti sebelumnya. Orang yang menyapanya berdiri tepat di samping Olivia yang bergetar ketakutan.Wangi manis seperti cokelat jelas tercium dari tubuh se
last updateLast Updated : 2022-08-11
Read more
PREV
1
...
1314151617
...
19
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status