Home / Romansa / Forgotten You / Chapter 131 - Chapter 140

All Chapters of Forgotten You: Chapter 131 - Chapter 140

183 Chapters

BAB 131 - Game

Suara khas sebuah permainan online terdengar nyaring di kamar. Seorang lelaki tengah bersandar pada tumpukan bantal sembari memainkan ponselnya. Di samping lelaki tersebut meringkuk seorang perempuan dibalut selimut yang menutupi tubuhnya.Nampaknya gadis itu tengah memeluk lelakinya yang asyik barmain game online. Sampai suatu ketika perempuannya menggeliat dan menengadah menatap wajah kekasihnya.“Baby, kamu gak ngantuk memangnya?” Tanya suara seksi yang terdengar serak.“Huh?”“Kamu gak tidur, Honey?” Ujarnya sembari mengecup dagu kekasihnya.“Gak ...” Jawabnya singkat masih asyik memainkan ponsel miliknya.Ia tak bergeming, mulai mengusap dada bidang lelakinya yang hanya mengenakan kaus polos. Tangan jahilnya mulai memainkan sesuatu di bawah sana milik sang kekasih.“Baby, masih lama mainnya?”“Enggak, Honey. Bentar lagi.”“Ummh, aku kebelet.”Lelaki itu masih bergeming, ia terlalu asyik memainkan permainan online di smart phone kesayangannya dan malah seakan mengabaikan sang keka
last updateLast Updated : 2022-07-23
Read more

BAB 132 - Kebetulan

 Matahari beranjak hendak pergi ke peraduannya. Sudah hampir satu jam gadis itu menunggu sang kekasih di lobi sebuah gedung satu lantai tempat ia berpose sedari tadi.Harap-harap cemas, dirinya berulang kali mengecek ponsel namun masih tak ada kabar dari sang kekasih, Geri. Mungkinkah dia masih sibuk di sana? Wajar saja jika ia masih belum mengecek ponselnya karena sepengalaman dirinya tak bisa bermain ponsel ketika tengah berpose.Cahaya mentari menerobos masuk membuat garis panjang dari kaca jendela besar di hadapannya. Ia malah memainkan sinar panjang itu mengenakan kaki yang beralaskan sandal sepatu.Seketika Nazmi teringat akan satu momen ketika ia break ke dua untuk makan siang. Entah dari mana munculnya dan entah tahu dari mana, tiba-tiba saja Karisma datang menghampirinya yang tengah makan siang di sebuah kafe dekat gedung pemotretan.“Naz?”“Huh? Kok lo bisa ada di sini?”“Kaget ya, Sayang?
last updateLast Updated : 2022-07-24
Read more

BAB 133 - Mengantar

 Mata yang biasanya menatap dengan tajam kini terlihat sedikit kekecewaan di sana. Ia sekali lagi membaca pesan singkat yang dikirimkan sang kekasih beberapa menit sebelumnya.“Dia beneran sama Dewa, kan?” Desisnya sembari mengusap layar ponsel.Last seen muncul pada room chat dirinya dengan pujaan hati. Entah mengapa perasaan curiga menggerayangi hatinya dan membuat ia overthinking.“Ger?” Sapa sebuah suara yang sudah sangat familier di telinganya.Ia menoleh setelah mengirimkan satu pesan teks pada sang kekasih, hati-hati, ujarnya. Senyumnya mengembang meski tak begitu hangat melihat gadis yang mengenakan pakaian mini seperti biasanya.“Eh lo belum pulang?” Tanyanya kemudian menaruh gawai ke dalam saku celana miliknya.“Belum. Lo masih di sini aja?” Di akhir kalimat ia sedikit menoleh ke sekitar tempat parkir padahal sudah beberapa belas menit lalu ia berpamitan untuk pulang terl
last updateLast Updated : 2022-07-25
Read more

BAB 134 - Si Penggoda

 “Lo pernah gak sih kepikiran selingkuh?” Tanya Hana.Sorot matanya terlihat menelisik dalam mata samping sang lelaki yang tengah terdiam. Mulutnya mengatup masih bergeming. Tiba-tiba ia tersenyum kemudian menggelengkan kepala.“Gue gak pernah berpikiran untuk nyakitin Nazmi, Han. Bagi gue dia satu-satunya cewek yang bisa gue percaya. Dapetin dia itu kayak lo menang jackpot. Dia include banget.”“Cantiknya, manisnya, manjanya, gemesinnya, marahnya, ngomelnya, nangisnya, takutnya, semua yang ada di diri dia gue suka banget dan bikin gue jatuh cinta karena dia limited banget. Mungkin Cuma satu atau dua cewek di alam ini yang kayak dia.”“Lo beruntung banget dapetin dia.”“Ya memang gue yang paling beruntung karena punya cewek kayak dia.”Hana tersenyum mendengar temannya terus dipuji seperti itu. Dalam benaknya ia berimajinasi kalau saja dirinya yang berada di posisi Nazm
last updateLast Updated : 2022-07-26
Read more

BAB 135 - Membeli Sesuatu

 Keduanya langsung bersitatap, Geri terlihat sangat gugup sedangkan Hana hanya tersenyum. Jika ia mengatakan dress tersebut bukan untuk gadis yang saat ini bersamanya justru akan terkesan aneh.Seperti menyadari sesuatu, sang pegawai toko tersebut memasang ekspresi menyesal kemudian meminta maaf.“Maafkan saya Tuan Nyonya karena sudah lancang mengatakan hal demikian.” Ujarnya sembari menunduk tak mampu menatap kliennya.“Sebenarnya kami membeli itu untuk hadiah.” Ujar Hana yang akhirnya membuka suara.Geri mengangguk kemudian menambahkan. “Iya. Jadi kami sebisa mungkin memilih yang terbaik.”“Ahh begitu. Pilihan anda sudah sangat baik dan tepat. Biar saya bungkuskan terlebih dahulu.”Mereka mengangguk kemudian menuju kasir untuk membayar harga dress itu. Sebenarnya ia sama sekali tak tahu range harga pakaian wanita di toko tersebut. Terlebih sejauh mata memandang tak ada tag harga
last updateLast Updated : 2022-07-27
Read more

BAB 136 - Bahagia

 “Naz, gue balik dulu, ya? Sore nanti ada job di tempat kemarin.”“Huh? Kok ngedadak banget sih?”“Iya, atasan yang kemarin hubungi manajer gue lagi. Katanya dia suka sama gaya gue. Semoga bisa dapet kontrak eks ya?”Gadis yang tengah mengeringkan rambutnya mengenakan hairdryer tersenyum menatap wajah Geri yang tampan. Ia kemudian mengangguk dan mematikan mesin pengering rambut tersebut.Geri mulai menaruh ponselnya di atas meja kemudian mengenakan kaus yang sebelumnya bertelanjang dada.Matahari sudah berada di puncak kepala kala itu. Permainan semalam penuh membuat tubuhnya lemas dan harus beristirahat cukup lama. “Hati-hati, Sayang.” Ujar Nazmi manja seraya memeluk tubuh sang kekasih.Lelaki bertubuh proporsional membalas pelukan pujaan hatinya. Ia mengusap kepala Nazmi kemudian mengecup puncak kepala.“Thank you. Lo selalu bikin gue seneng dan bahagia
last updateLast Updated : 2022-07-28
Read more

BAB 137 - Mendadak

 Kaki jenjang nan mulus melangkah menuju lemari berukuran relatif besar di samping meja rias. Ia membuka kedua pintunya perlahan memerhatikan gaun mana yang hendak dipakai olehnya.Beberapa helai dress bermacam motif dan warna tergantung rapi di dalam sana. Jemari tangan kanan yang lentik itu menguasap-usap dagu sedangkan tangan kirinya menjadi tumpuan.“Tiap kali mau pergi pasti bingung pake yang mana.” Lirihnya kemudian mulai menyentuh beberapa pakaian.“Ukh, padahal kebanyakan belum dipake tapi kok rasanya bingung sih?”Kedua alisnya terangkat ke atas, ia masih belum bisa memutuskan hendak memakai yang mana nanti malam. Netra bundarnya kembali menyapu gaun malam yang sangat cantik di hadapannya.“Navy atau ungu tua?” Ia mengambil dua potong dress seksi dengan dua warna yang baru saja disebut. Kakinya melangkah menuju cermin panjang untuk melihat tubuhnya lebih cocok memakai yang mana.
last updateLast Updated : 2022-07-29
Read more

BAB 138 - Hubungan

 “Gimana? Nazmi mau dateng?” Pertanyaan beberapa puluh menit sebelumnya terus terekam jelas dalam benaknya. Kini ia sudah berada di hadapan Hana yang tengah melahap makan malam yang baru saja datang.Geri melirik gadis berpakaian rapi dan cantik di depannya, ia tersenyum simpul kemudian melirik ponsel di hadapannya yang tak kunjung mendapatkan notifikasi dari sang kekasih.“Kok lo gak makan sih?” Tanya gadis itu setelah melihat Geri hanya terdiam memerhatikannya yang tengah makan.“Huh? Gue mau makan kok ini.”Lelaki berparas tampan tersebut mulai memotong steak medium yang dipesan olehnya. Setelah memasukkan satu potong daging ke dalam mulut, disusul dua potong kentang goreng kemudian menguyahnya.“Lo kepikiran Nazmi, ya?”“Iya. Mau gimana lagi, gue rasa dia lebih butuh istirahat banget dibanding makan sama kita.”“Gak usah sedih gitu. Toh lo
last updateLast Updated : 2022-07-30
Read more

BAB 139 - Kamar

 Pria yang mengenakan kemeja panjang turun dari mobil kemudian membukakan pintu untuk gadis yang ia antar menuju hotel. Ragu kaki jenjangnya melangkah keluar dari mobil sampai akhirnya angin dingin berembus mengibarkan anak rambut yang tak masuk ke dalam gelungan.Wajah manisnya mendongak menatap lantai 9 yang hendak ia datangi. Beberapa lampu hotel menyala hingga lantai paling atas membuatnya tinggi menjulang dalam kegelapan. Sang sopir pun mengangguk ketika Nazmi menoleh padanya.“Semoga sukses, Nona.” Ujarnya sembari tersenyum.Nazmi hanya mengangguk seraya memberikan senyum simpul pada pria tersebut. Kaki jenjang yang dibalut high heels mengayun di atas koridor menuju lobi utama.Suara sepatu yang berkelotak terdengar di seluruh ruangan membuat mata sang resepsionis langsung tertuju padanya. Seseorang yang mengenakan seragam hotel berdiri di samping pintu kaca menundukkan tubuhnya ketika Nazmi memasuki lobi mewah tersebut.
last updateLast Updated : 2022-07-31
Read more

BAB 140 - Terpaksa

 Matanya terbelalak kaget mendengar penuturan dari Karisma. Kedua alis yang sama rapi saling bertautan, seketika satu sudut bibirnya terangkat ke atas. “Naz?” Lirihnya lagi menatap penuh harap pada sang mantan kekasih dengan bola mata berbinar.“Gue bener-bener sayang sama lo, Naz. Gue minta maaf ...”Tak henti permintaan maaf terus ia lontarkan pada sang mantan kekasih. Sesekali ia mengecup punggung tangan Nazmi membuat gadis di hadapannya merasa tak enak dan enggan digenggam lagi.“Ka ... Lo kemana aja selama ini?”“Maaf, gue baru sadar. Meski sejak dulu gue minta buat balik sama lo lagi, tetep aja gue gak pernah seserius ini, Naz.”“Ka, ini semua bener-bener gak masuk akal. Gue sama Geri, ugh. Lo telat!”Terdengar nada kesal sekaligus kekecewaan di akhir kalimatnya. Tubuhnya bergetar halus dengan degup jantung yang berpacu cepat. Mata indah miliknya tera
last updateLast Updated : 2022-08-01
Read more
PREV
1
...
1213141516
...
19
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status