Home / Romansa / Forgotten You / Chapter 111 - Chapter 120

All Chapters of Forgotten You: Chapter 111 - Chapter 120

183 Chapters

BAB 111 - Baby

 Tubuhnya tersentak, kedua matanya terbuka dengan jantung yang berdebar kencang. Ia menatap langit-langit kemudian mengembuskan napas panjang dan menutup matanya lagi sejenak.“Astaga,” ucapnya ketika ia menangkap sebuah wajah yang tengah menatapnya.“Kenapa, Ger?” tanya Nazmi yang menatap Geri penuh kebingungan.Ia merasakan miliknya berdenyut-denyut, tadi itu hanya mimpi ucap Geri dalam hatinya yang merasa kecewa.Geri hanya tersenyum menyembunyikan perasaannya kemudian memeluk Nazmi dan membuat dirinya berada di atas.“Sayang, gue mimpiin lo.”“Iya, lo ketiduran tadi. Filmnya baru aja selesai. Lo berisik banget sih dari tadi ah uh ah uh pelan.”Sontak wajah Geri terasa panas dan memerah. Ia menatap gadisnya yang tengah menatapnya. Bagaimana ia bisa memberitahu bahwa saat ini ia sangat menginginkannya?“Lo pengen banget ya?” tebak Nazmi seraya tersenyum
last updateLast Updated : 2022-07-03
Read more

BAB 112 - Bucin

 Matahari bersinar begitu terik ketika berada tepat di puncak kepala. Hiruk pikuk keramaian ditambah lalu lintas yang padat membuat terasa begitu panas.Dewa baru saja sampai di basecamp ketika ketiga anggota band yang diasuh olehnya tengah berkumpul di ruang tengah. Tubuhnya bersandar pada sofa single sembari memijat pelipis yang terasa berdenyut.Fauzan dan Karisma yang tengah bermain game online sekilas melirik Dewa yang begitu kusut. Sedangkan Farel menyambutnya dengan cukup baik.“Macet, Wa?” ucapnya basa basi membuat Dewa melirik Farel yang tengah tersenyum.Dewa hanya mengangguk kemudian kembali bersandar pada sofa single dan menutup matanya.“Gue tadi bikin es campur buat kita. Lo mau gue ambilin sekarang?”“Boleh. Gue juga laper tadi abis beli ayam geprek juga di jalan buat kita.”Lelaki dengan tubuh proporsional itu langsung bangkit menuju ruang makan dan diikuti oleh Farel.
last updateLast Updated : 2022-07-04
Read more

BAB 113 - Menyebalkan

 Terlihat jelas dari sorot matanya bahwa ia tengah berbohong. Farel hanya mengangguk kemudian kembali meneruskan makannya sampai suatu panggilan masuk ke dalam ponsel milik sang manajer.Sontak Dewa melirik layar gawai miliknya dan melihat nama yang tertera di sana. Tangan kekarnya langsung menarik benda tipis berbentuk kotak karena tak ingin Farel melihat nama yang memanggilnya.“Gue angkat telepon dulu.” Ucap Dewa terlihat gugup kemudian beranjak pergi meninggalkan Farel sendiri.Sesampainya di sebuah kamar, Dewa menjawab panggilan tersebut yang sudah berdering berkali-kali. Ia mengembuskan napasnya panjang ketika mendengar suara yang sudah lama tidak ia dengar.“Hallo? Dewa! Lo kemana aja? Lo gak inget sama gue, huh? Apa jangan-jangan lo udah hapus nomor gue? Kenapa sih lo gak jawab chat gue padahal lo udah baca? Lo mau diemin gue? Memangnya lo gak kangen sama gue?”Sontak ia memutarkan bola matanya merasa je
last updateLast Updated : 2022-07-05
Read more

BAB 114 - Lupa

Geri baru saja sampai di apartemennya dan langsung disambut pelukan hangat oleh sang kekasih. Lelaki mana yang tak merasa beruntung mendapatkan seorang gadis yang begitu cantik nan pengertian.Ia melingkarkan lengannya di leher Geri seraya melumat lembut bibir kekasihnya. Lelaki itu begitu senang akan penyambutan yang belum pernah ia alami sebelumnya.“Gimana tadi kerjanya, Sayang? Capek gak?” tanya Nazmi begitu lembut di telinga seraya mengusap dada bidang sang kekasih.“Tadi capek banget. Tapi setelah pulang dan ketemu lo jadi bikin semangat gue naik lagi,” bisiknya sembari mengusap pinggang Nazmi gang begitu mulus.Wajahnya melekat sangat dekat dengan senyum yang begitu menawan. Ia balas memakan bibir sang kekasih ketika Nazmi menyusup ke dalam celana Geri dan memijatnya penuh gairah membuat ia semakin bersemangat.“Ekhem, Sayang satu babak,” ucap Geri begitu berat sembari memangku tubuh kekasihnya menuju karpet berbulu di depan sofa panjang.“Uhhh, nanti aja. Makan dulu lo harus p
last updateLast Updated : 2022-07-06
Read more

BAB 115 - Berbohong

 Gadis yang dikuncir satu itu hanya tersenyum, betapa ia merasakan perih yang tengah sang kakak alami saat ini. Buru-buru ia mengangguk pelan tak ingin mengecewakan Dewa meski perutnya sudah kenyang.Dewa kembali tersenyum kemudian membalikkan tubuh menyiapkan beberapa bahan di atas meja dan memanggang dagingnya. Perlahan Nazmi melangkahkan kaki jenjang miliknya kemudian memeluk erat tubuh sang kakak dati belakang.Sontak lelaki itu terdiam dengan aktivitasnya, ia mengusap lengan sang adik yang tidak biasanya seperti ini. Kepalanya sedikit menoleh ke arah kanan dan hanya terlihat puncak kepala Nazmi.“Kenapa, Naz? Lo ada masalah sama cowok lo? Sini cerita,” tanyanya lembut seraya kembali menyiapkan beberapa sayuran.Nazmi menggeleng masih dalam pelukannya. “Gue gak ada masalah, mungkin lo yang perlu cerita ke gue.”Sekali lagi Dewa terdiam ketika mendengar penuturan Nazmi. Suara daging yang tengah dipanggang ter
last updateLast Updated : 2022-07-07
Read more

BAB 116 - Play

 “Jaga ya ucapan lo, jangan seenaknya keluar.”Tatapan mata Nazmi begitu tajam pada lelaki di hadapannya. Karisma tak gentar ditatap seperti itu oleh sang mantan kekasih, baginya ia terlihat begitu manis.“Wow, kucing yang sangat cantik. Lo kok makin cantik dan seksi aja sih setelah pacaran sama Geri? Dia kasih lo apa aja sampai lo secantik dan semenggoda ini?” ucapnya seraya mendekati Nazmi lagi.“Sekarang denger kata-kata gue, Naz. Mungkin lo rasain, tapi apa bener lo sayang sama Geri? Sekali lagi gue tanya sama lo ya. Lo mau tidur sama dia karena inget sama gue kan? Lo sayangnya cuma sama gue kan? Bukan sama cowok blasteran itu?”Gadis itu tak menggubris kata-kata yang keluar dari mulut Karisma. Semakin ia pikirkan semakin ia bingung dengan dirinya sendiri, apa benar seperti itu yang dirasakannya pada Geri? Apa ini sebab ia masih berdegup kencang ketika melihat atau disentuh oleh sang mantan keka
last updateLast Updated : 2022-07-08
Read more

Bab 117 - Tertangkap

 Kedua matanya membulat melihat wajah asli sang pengirim kotak misterius. Begitu juga dengan Fauzan, Karisma dan Farel. Mereka seperti syok benar-benar tak berekspektasi dugaan mereka menjadi kenyataan.“Lo?” lirih Dewa kemudian menyipitkan kedua matanya.Farel melepaskan cengkraman tangannya kemudian sosok itu bangkit berdiri. Tiga pasang mata menatapnya tanpa berkedip menunggu sosok misterius itu menjelaskan tujuannya selama ini.“Iya gue, kenapa? Kalian kaget?”“Ahahahaha, lo konyol? Apa yang lo lakuin, Brengsek?” sindir Karisma yang dimakan api amarah.Lelaki itu hampir saja membogem pipi sosok misterius yang baru saja mereka ungkap. Namun Farel dan Fauzan menahannya.“Kenapa kalian tahan Si Preman ini buat mukul gue?” tanyanya seraya menatap wajah Farel dan Fauzan.“Mending lo jelasin ke kita deh, Han apa sebenarnya rencana lo kirim kotak misterius itu selama ini?” tanya
last updateLast Updated : 2022-07-09
Read more

BAB 118 - Kepercayaan

 “Ka, gak ada salahnya kita kasih kesempatan kedua ke dia. Lagi pula kesempatan kedua ini gak akan semudah waktu pertama kali dia gabung kan?”“Maksud lo?”“Ya lo pikir mudah bagi dia buat perbaiki segalanya? Enggak lah. Ini tuh bisa dibilang kayak ngulang tapi sekaligus lo perbaiki sesuatu yang udah rusak. Paham?Karisma menatap sorot mata Fauzan yang berbinar ia sungguh tak percaya dengan pikiran Fauzan yang seperti itu. Sedangkan Farel dan Dewa mengangguk-angguk cukup mengerti dengan logika yang disampaikan oleh lelaki berbaju cokelat tersebut.“Oke jadi gitu mungkin dari Fauzan. Gimana menurut lo Han?”“Ya kalau gue sih gak masalah mau training lagi juga. Asal gue bisa diterima lagi sama kalian.”“Oke kalau gitu. Kalau menurut lo gimana, Ka?”Karisma mulai menarik napas dalam menatap Handy yang tengah menatapnya juga. Lelaki itu mendelik tajam lalu mena
last updateLast Updated : 2022-07-10
Read more

BAB 119 - Terjebak

 Karisma tersenyum sembari mengusap kepala gadis yang berhasil ia taklukkan untuk pertama kalinya lagi. Lelaki itu membenarkan pakaiannya kemudian menatap jam dinding yang sudah menunjukkan sore hari.Beberapa kali dering telepon berbunyi sejak sepuluh menit lalu, itu dari geri namun tak kunjung Nazmi angkat. Lelaki itu kembali mengusap kedua pipi Nazmi dengan rambutnya yang nampak berantakan.“Lo masih sayang kan sama gue, Naz?” bisiknya ketika dering telepon kembali berbunyi nyaring.Nazmi terdiam menatap netra yang baru saja membuatnya takluk. Kemudian kepalanya sedikit mengangguk, Karisma tersenyum senang kemudian melumat bibir sang mantan kekasih untuk kesekian kalinya lagi.“Tolong ucapin sekali aja, Naz.”“Jangan pergi lagi, Ka. Jangan bikin gue kecewa lagi ...” lirihnya sembari mencoba untuk tersenyum.Entah apa yang ada dalam benak dan hati Nazmi, namun ia jelas-jelas sudah mengkhiana
last updateLast Updated : 2022-07-11
Read more

BAB 120 - Sakit

 “Sayang, lo mau gue anter ke apartemen atau di sini aja?”“Umm, gue di sini aja.”“Memang Dewa bakalan di sini?”Nazmi mengangguk kemudian memakan satu suap bubur tersebut. Tatapan matanya menatap netra Geri yang tak luput menatapnya sembari tersenyum. Lelaki itu benar-benar tampan apalagi ketika tersenyum.“Ukhh. Uhuk! Uhuk!”Sontak Geri terkejut ia langsung meraih minum kemudian memberikannya pada Namzi. Setelah selesai lelaki itu kembali menaruhnya di atas meja.“Pelan-pelan, Sayang. Kok bisa batuk sih?”“Ummm, karena gue lihatin lo ...” gumamnya seraya menunduk menyembunyikan wajahnya yang tersipu malu.“Huh? Emangnya gue kenapa?”“Lo ganteng banget, apalagi kalau dilihat dari deket.” Nazmi mengangkat wajahnya menatap kedua netra Geri. Blush. Kali ini giliran kekasihnya yang malu, wajahnya memerah namun ia berusaha
last updateLast Updated : 2022-07-12
Read more
PREV
1
...
1011121314
...
19
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status