Home / Romansa / Forgotten You / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of Forgotten You: Chapter 101 - Chapter 110

183 Chapters

BAB 101 - Kotak Misteri

 “Lagian kenapa sih lo pada bingung masalah kotak misterius doang? Kayak gak ada urusan lain aja.”Karisma kembali berceloteh kali ini mereka menatapnya kesal. Bahkan Farel memukul pelan kepalanya. Dewa hanya mendelik kembali melanjutkan makan, baginya sudah tidak terlalu fokus karena tiba-tiba lelaki itu berbicara demikian.“Lo jangan bikin mood Dewa ancur donh, Ka.”“Ya, seenggaknya kalau gak bisa kasih pendapat yang bagus lo diem aja.”“Salah lagi,” celetuk Karisma kemudian menaruh piring bekas di bak pencuci piring.“Ka ... piringnya cuci sekalian ...”Lelaki itu mengikuti perkataan Farel karena sudah sangat hapal. Ia selalu diingatkan untuk mencuci piringnya sendiri setelah makan karena hanya dia lah yang selalu malas untuk mencuci piring bekasnya sendiri.“Kebiasaan tuh anak gak ada sopan santunnya sama yang lebih tua,” celetuk Fauzan kemudian m
last updateLast Updated : 2022-06-23
Read more

BAB 102 - Pagi

 “Mantan lo,” imbuhnya sembari mendelik.“Iya gak akan,” jawabnya kemudian kembali memainkan ponselnya.“Jangan tidur kemaleman.”Nazmi kembali mengangguk kemudian Dewa memberikan kecupan di puncak kepala sang adik sembari mengusapnya. Lelaki itu tersenyum kemudian kembali ke tempat asalnya.“Ihhh Geri kemana sih? Katanya mau nelepon gue. Sampai jam segini belum ada kabar juga.”Ia memasuki room chat dirinya dengan sang kekasih yang sudah lama ditunggu. Perempuan itu menekan tombol panggil kemudian kedua alisnya langsung bertautan.“Kok sedang dalam panggilan lain sih? Dia lagi telepon sama siapa coba malem-malem gini?”Otaknya langsung membuat ia overthinking. Bagaimana tidak, tadi Geri menjanjikan hendak meneleponnya namun ia malah berbicara dengan orang lain?-Ger! Lo nyebelin banget sih! Lo lagi teleponan sama siapa???--Geri!!! Nyebelin banget!
last updateLast Updated : 2022-06-24
Read more

BAB 103 - Bermain

“Ahahaha, jangan kayak gini, gue bener-bener takut,” ujarnya seraya menjauhi wajah Karisma yang semakin mendekat.“Ayo, gue kangen desahan seksi lo.”Ia menggesekkan miliknya di perut Nazmi membuat gadis itu merinding. Ia tak tahu harus melarikan diri kemana karena benar-benar terkepung.“Ka, jangan gini ... gue mohon,” lirih Nazmi seraya mencoba menyentuh dada bidang sang mantan kekasih.“Gue cuma kangen belaian lembut lo dan ... suara cantik lo yang udah lama gak gue denger.”Kedua tangan Karisma menarik tubuh Nazmi untuk masuk ke dalam dekapannya. Lelaki itu memangku gadis di hadapannya kemudian ia dudukkan di atas meja.“Ka, apa-apaan sih, jangan!”“Diem, Cantik. Gak akan sakit kok.”“Karis-ma ... uuuugghhh.”Tangannya melemas ketika senjata milik lelaki yang tengah panas itu berhasil menerobos masuk. Ia menatap netra Karisma dengan tatapan berkaca-kaca.“Lo main sama Geri?” tanyanya seraya menyeringai menatap tajam netra gadis di hadapannya.“Lepasin ...” lirihnya seraya mencoba
last updateLast Updated : 2022-06-25
Read more

BAB 104 - Paket

 “Ayo masuk,” ajak Nazmi seraya menengadah menatap wajah tampan sang kekasih.“Bentar, gue punya sesuatu buat lo,” ucapnya seraya tersenyum dan mengusap pipi kekasihnya.“Huh? Apaan?”Senyum mengembang dari wajah cantik Nazmi. Gadis itu terlihat sangat ceria pagi ini auranya pun positif. Terlebih ketika Geri datang bertemu dengannya.“Tutup mata lo dulu dong,” balasnya seraya mengusap kepala Nazmi dengan satu tangan.Gadis itu mengikuti perintah lelakinya sembari tersenyum. Sejak kapan Geri menjadi lelaki penuh kejutan seperti ini? Biasanya ia selalu stay cool bahkan untuk menjadi romantis pun sedikit kaku.“Suprise!” ujarnya seraya menyodorkan sesuatu.Sontak Nazmi membuka mata melihat satu bucket bunga dan cokelat besar di tengahnya. Senyum kembali merekah di wajah putih tersebut. Ia meraih bucket itu kemudian menyesap aroma bunga yang begitu wangi.&ldq
last updateLast Updated : 2022-06-26
Read more

BAB 105 - Buah Tangan

Uhuk, uhuk, uhuk!“Ukh, lo gak apa-apa?” tanya Nazmi menatap Geri dengan kedua alis yang terangkat.“Uhuk! Gak apa-apa,” jawabnya seraya mengusap dadanya.Lelaki itu berdeham kemudian melanjutkan makan makanan dingin yang menjadi favorite nya juga. Nazmi masih menatapnya yang terlihat tidak begitu nyaman.“Lo mau kan?” tanya Nazmi yang kembali menyendok es krim miliknya.“Mau apa, Sayang?”“Anter gue ke apartemen Hana.”Terlihat wajah sedikit masam dari ekspresi Nazmi. Sepertinya ia memiliki feeling bahwa Geri sedikit keberatan mengantarnya ke kediaman Hana.“Mau ngapain, Sayang?”“Kasihin oleh-oleh lah. Lo mau kan anter gue?”Geri hanya mengangguk sembari mencoba untuk tersenyum. Ia memalingkan pandangan merasa tak nyaman ditatap dengan tatapan mengintimidasi seperti itu.“Kok lo kayak yang keberatan gitu?”“E-enggak, Sa
last updateLast Updated : 2022-06-27
Read more

BAB 106 - Bertemu

 “Gak apa-apa banget!” jawabnya sambil menatap Geri.Nazmi hanya tersenyum kemudian menggandeng tangan kekasihnya. “Ger, apa kabar?” tanya Hana yang terlihat natural.Padahal baru kemarin malam mereka bertemu bahkan sempat sleep call hingga pagi buta, gadis itu pandai berbasa-basi. Mungkin untuk menghindari kesalahpahaman lagi dengan temannya, Nazmi.“Baik, Han,” jawabnya singkat seraya tersenyum.“Ehh ayo kita ke kamar gue aja. Gak enak di sini mulu,” ajaknya sembari meraih tangan Nazmi.“Gak apa-apa gak usah. Gue mau langsung pulang aja kok.”“Loh kok gitu sih? Gue udah bikinin pizza lo tadi pas tahu lo mau ke sini.”Nazmi melirik Geri yang tengah memandangi Hana untuk meminta persetujuan darinya. Gadis itu menyenggol lengan Geri kemudian lelaki itu tersadar dan segera mengangguk.“Ya udah, ayo!” jawab Nazmi kemudian
last updateLast Updated : 2022-06-28
Read more

BAB 107 - Cemburu

 “Huh? Maksud lo?”“Ehm, ya maksud gue kalau gue jadi cewek lo, apa lo bakalan lakuin hal yang sama kayak lo lakuin ke Nazmi?”Terlihat kedua mata Geri sedikit beralih, ia mencari jawabannya dalam hati terdalam. Sebenarnya ia tidak pernah memikirkan bagaimana dirinya memperlakukan perempuan lain jika bukan Namzi yang menjadi kekasihnya sekarang.“Hmm, gue gak tahu. Tapi gue rasa gue gak bakalan beda deh soalnya kan itu natural aja gak dibuat-buat. Sayang yang gue tunjukin, yang gue lakuin ke Nazmi itu semuanya mengalir begitu aja.”“Beruntung banget deh jadi Nazmi ...”Geri terdiam mendengar ucapan dari Hana. Nampaknya gadis itu baru saja menjalani kisah cinta yang tidak begitu baik. Apa seharusnya ia bertanya atau tidak?“Ada apa, Han? Kok kayaknya lo sedih gitu?”“Ahh gak apa-apa, cuma akhir-akhir ini cowok yang lagi deket sama gue jadi agak beda sikapnya
last updateLast Updated : 2022-06-29
Read more

BAB 108 - Membujuk

 “Uhh apaan sih lo tanya hal kayak gitu,” ujar Geri seraya memalingkan wajahnya.Ia mengusap tengkuk yang terasa panas sembari sedikit tersenyum karena teringat beberapa adegan dengan Nazmi ketika mereka di luar kota.“Ahahahaha, dari tingkah lo sekarang kayaknya lo udah pernah ya?” ledek Hana seraya menyenggol beberapa kali lengan Geri.“Apaan sih lo ... enggak ah!” pekik Geri seraya menatap Hana dan tertawa pelan.“Huuu, emangnya gue bisa dibohingi? Pernah kan lo?”Geri hanya tersenyum menjawab ucapan Hana. Ia sedikit menundukkan wajahnya sebagai pengakuan kemudian menatap gadis tersebut.Hana sedikit tersenyum dengan satu bibirnya yang terangkat ke atas. Ia kembali meneruskan makannya, meski saat ini hatinya terasa sakit tetap saja ia tak tahu mengapa bisa seperti itu.“Jangan bilang ke siapa-siapa dong. Awas aja kalau lo bilang,” pinta Geri dengan wajah sedik
last updateLast Updated : 2022-06-30
Read more

BAB 109 - Awalnya

 “Hallo?”“Ger ... gue pengen ngobrol sama lo ...” ucap gadis tersebut dari seberang telepon dengan suara yang terdengar manja dan seksi.“Mau bicara apa, Han?”Suara Hana benar-benar membuatnya terhipnotis. Lihatlah ia saat ini tengah tersenyum-senyum sendiri mendengar suara mendayu milik Hana.Lelaki itu membuka pintu mobilnya kemudian mulai mengemudi menuju jalanan yang tidak terlalu ramai.“Dia bener-bener gak mau ketemu sama gue dulu, Ger. Gue harus gimana?”“Ya kalau cowok kayak gitu lo turutin aja mau dia. Jangan sampai lo jatuhin harga diri lo buat cowok kayak dia.”“Uhhh ya udah deh.”Tak ada jawaban, Geri hanya fokus menyetir menatap ke jalanan di depannya sembari sesekali melirik jam yang masih melingkar di pergelangan tangannya.“Lo mabuk ya, Han?”“Enggak kok.”“Jangan bohong. Lo m
last updateLast Updated : 2022-07-01
Read more

BAB 110 - Pancingan

 Pilihannya jatuh pada sebuah kaus bergambar abstrak di bagian dada berwarna putih. Ia menaruh kaus tersebut di atas tempat tidur lalu menuju meja di dapur.Tangannya meraih satu bungkusan tadi kemudian di taruhnya pada laci nakes di samping tempat tidur. Ia kembali menyiapkan beberapa camilan dan membuat burger dengan bahan-bahan yang sudah Nazmi bawa tadi.Setelah semuanya siap, lelaki itu mengambil meja dorong dan menaruh semua makanannya di atas sana di pinggir tempat tidur. Berbarengan dengan itu, pintu kamar mandi terbuka.“Sayang, burgernya udah jadi. Televisi juga udah gue nyalain tinggal lo cari aja filmnya gue gak sempet cari tadi,” ucapnya sembari menghampiri sang kekasih.Wangi semerbak memenuhi rongga penciumannya membuat hasratnya memuncak terlebih gadis itu terlihat sangat cantik dan segar. Ia menatap wajah Nazmi yang begitu putih bersih kemudian menarik tubuhnya masuk ke dalam dekapan.“Kenapa bisa lo
last updateLast Updated : 2022-07-02
Read more
PREV
1
...
910111213
...
19
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status