Beranda / Romansa / Forgotten You / Bab 81 - Bab 90

Semua Bab Forgotten You: Bab 81 - Bab 90

183 Bab

BAB 81 - Langka

81 “Lepasin gue,” pekiknya sembari mencubit pinggang sang kekasih yang tengah memeluknya erat.“Aw aw ... gak mau!” Geri malah semakin erat mendekap pujaan hatinya.“Ukhh! Engap, Ger!” celoteh gadis yang tengah berusaha melepaskan tubuhnya dari cengkraman Geri.Nampaknya Geri tak mau mendengarkan ucapan sang kekasih, ia malah memejamkan mata memperlakukan Nazmi selayaknya guling. Gadis itu menarik lengan berotot lelakinya mencoba melepaskan namun nihil, ia tetap tak bisa lepas dari jeratan pemangsa.“Diem, Naz.”“Geri! Gak lucu! Lepasin gue!” pekiknya seraya menengadah menatap wajah tampan sang kekasih.Ia menunduk menatap netra Nazmi yang berbinar dengan kedua alisnya saling bertautan. Dadi sorot matanya jelas ia mengisyaratkan kekesalan dan tak ingin diperlakukan seperti saat ini.“Geri .... Erggghh!” Gadis itu mulai menyerah, c
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-03-16
Baca selengkapnya

BAB 82 - Kiss

82 -Oh, oke kalau gitu.--Maafin gue, ya? T_T--Lupain aja!-Hana mengirimkan emot smile dan love pada Nazmi, gadis itu menarik napas setelah menyimpan nomor teman barunya. Meski belum sepenuhnya ia bisa memaafkan Hana, ia pasti bisa berusaha.Nazmi menaruh kembali ponselnya di atas meja. Ia berbaring kali ini menarik selimutnya hingga ke perut. Matanya perlahan terasa berat seperti ada benda berat yang bergelantungan di sana.Sayup-sayup ia mendengar suara gemericik air dari dalam kamar mandi. Tubuhnya menggeliat sembari berusaha membuka mata yang terasa sepat.“Uhhh, jam berapa ini?” tanyanya pada diri sendiri seraya menyalakan ponselnya.Terlalu pagi untuk ia bangun, Nazmi kembali berbaring malas dengan satu tangannya yang menggapai sisi sebelah kiri. Sepertinya Geri tengah mandi di dalam sana. Sepagi ini padahal ia yang meminta untuk dibangunkan olehnya.“Hoaaammm ... males banget bang
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-03-16
Baca selengkapnya

BAB 83 - Malu

83 “Aww! Lepas! Nakal, ya?” pekik Nazmi seraya menepuk tangan kekasihnya.Geri hanya tertawa renyah kembali mengunyah sarapannya. Ia menatap Nazmi kemudian mencoba untuk menyuapi kekasihnya yang tengah makan.Nazmi mendelik, sepertinya ia masih tak ingin disuapi oleh Geri. Lelaki itu kembali memakan makanannya setelah melirik jam di atas neker. Setelah selesai sarapan, Geri dan Nazmi beranjak menuju rooftop di lantai 17. Hotel ini cukup tinggi, jika ia menatap ke bawah dari lantai 17 lututnya terasa bergetar, nyalinya langsung menciut.Setibanya di sana, ia sudah melihat para crew yang tengah mempersiapkan pemotretan di sana. Udara segar pagi ini memenuhi rongga paru-parunya. Nazmi menyapu sekitar yang dikelilingi gunung meski nampak langit masih biru.Dari atas sini, terlihat matahari mulai terbit meski malu-malu. Suara kicau burung menambah segar pagi ini ditambah beberapa tanaman yang sengaja ditanam di sek
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-03-16
Baca selengkapnya

BAB 84 - Bulan Madu?

84 Nazmi yang merasa diabaikan oleh obrolan dua lelaki yang pikirannya tengah mesum langsung mendelik dan memotong obrolan mereka.“Ummm, guys? Bisa kita mulai sekarang kan?” tanya Nazmi seraya tersenyum dengan alisnya yang terangkat.Netra bundar nan cantik miliknya melirik kedua lelaki itu bergantian. Geri turut melirik pada Nazmi yang berada di sampingnya. Sebenarnya ia seperti ini sudah tak tahan. Bagaimana nanti setelah selesai pemotretan? Pasti akan selalu terbayang.Apalagi adegan ini ditonton oleh banyak orang dan akan dipublikasikan. Sebenarnya ia malu memamerkan kemesraan mereka yang begitu intim namun, daripada bersama gadis atau lelaki lain?“Oke deh. Kayaknya kalian udah sama-sama gak tahan,” ujar sang petinggi seraya tersenyum.“Hmm,” Nazmi mendelikkan mata kemudian atasan tersebut mulai kembali ke posisinya bersama sang kameramen.Sebenarnya lelaki itu tak ada pun tak me
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-03-16
Baca selengkapnya

BAB 85 - Manja

85 Mata tajam Geri langsung mendelik pada sang manajer, lelaki itu kemudian berpamitan untuk segera pulang dan beristirahat.“Gue balik duluan deh.”“Ya udah sana.”“Gue belum sempet tidur ini kemarin mikirin konsep lo sama dia,” ujar sang manajer seraya menunjuk atasan mereka.Geri hanya terdiam mendengar penuturan dari manajernya. Ia tak tahu tugas sang manajer begitu berat sedangkan ia hanya berpose saja sudah merasa lelah. Meski saat ini tidak terasa lelah karena berpose dengan gadis yang ia cintai.“Oke deh, thank you, ya? Istirahat aja sana kasian gue lihat lo juga kurus kering begitu.”“Lo ngeledek gue ah.”“Gak,” Geri tersenyum lebar mendengar penuturan manajernya.Setelah berpamitan padanya dan Nazmi lelaki itu langsung beranjak pergi meninggalkan mereka yang tinggal berdua saja.“Yo, Ger, Naz? Udah ya gue transfer
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-03-16
Baca selengkapnya

BAB 86 - Basah

86 Kedua mata gadis itu membulat, ia berancang-ancang mendekati Geri yang sepertinya terjadi kram otot sehingga kekasihnya tenggelam.“Ge-Geri! Tunggu gue! Bertahan!” teriaknya yang melihat Geri samar-samar mengacungkan kedua tangan.Jantung ya bergedup kencang, bekali-kali ia menelan ludah mengumpulkan nyali karena di tengah kolam sudah masuk hampir dua meter dalamnya. “Ukhh! Ayo, Naz jangan cemen gini!” ujarnya pada diri sendiri kemudian segera menceburkan diri pada air dan berenang sebisanya.Ia menarik bahu Geri yang terasa berat dari belakang ketika lelaki itu mulai melemah. Jantungnya berdegup kencang sudah tak lagi memikirkan kedalaman kolam tersebut dan langsung berenang menyeret kekasihnya ke bibir kolam renang meski kesulitan.Tangannya membantu Geri untuk menggapai tepi kolam, untung saja lelaki itu masih sadar meski wajahnya terlihat pucat. Ia langsung naik dan menarik tubuh Geri yang m
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-03-16
Baca selengkapnya

Bab 87 - Siapa Sih?

87 Lelaki itu melepaskan pagutannya kemudian menatap sang kekasih dengan sorotan yang begitu dalam. Gadis itu mengusap dada bidang Geri lalu tersenyum, mereka bersitatap cukup lama saling melempar perasaan kasih yang dirasanya saat ini.“Gue minta maaf selama ini belum bisa jadi laki-laki terbaik buat lo, Sayang ...” lirih Geri seraya mencoba untuk tersenyum.“Lo udah ngelakuin yang terbaik, Ger. Lo laki-laki hebat,” puji kekasihnya seraya melingkarkan kedua tangannya di bahu lebar sang pujaan hati.“Naz, kalau tadi gue beneran tenggelam gimana?”Terlihat raut wajah sang kekasih yang berubah ketika mendengar penuturan yang keluar dari mulut Geri. Ia menggembungkan kedua pipi dengan bibir mengerucut dan tatapan matanya tajam begitu menggemaskan.Geri yang melihat itu langsung tertawa sembari mendaratkan kepalanya di bahu Nazmi. Gadis itu mengerenyit tak mengerti mengapa Geri malah tertawa pada
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-03-16
Baca selengkapnya

BAB 88 - Hangat

88 Sontak ia meraih pinggang sang kekasih untuk menopang tubuhnya supaya tidak terjatuh. Gadis itu terkejut menatap Geri seraya kedua tangannya yang berada di dada bidang sang kekasih.Mereka bersitatap untuk beberapa detik kemudian Geri yang masih gugup tidak seperti biasanya tersadar dan memalingkan wajahnya.“Uhh, lo gak apa-apa?” tanya Geri seraya melepaskan tangannya.Tangan kanannya mengusap tengkuk melirik tempat lain tak mau menatap wajah Nazmi yang tersipu merah. Gadis itu menyelidiki kekasihnya yang tiba-tiba saja bertingkah aneh tidak seperti biasanya.“Gue yang seharusnya nanya, lo gak apa-apa?” tanya balik Nazmi seraya mencari wajah kekasihnya.“Gu-gue? Gue gak apa-apa!” pekik Geri seraya menatap Nazmi.Gadis itu meliriknya dengan sudut mata dari bawah hingga ke atas beberapa kali membuat Geri menghela napas dalam.Uhh ayo, Ger, lo laki-laki bersikap jantan! Ujarnya
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-03-16
Baca selengkapnya

BAB 89 - Gemas

89 Gadis itu mengangguk, masih mengusap dada bidang sang kekasih. Perlahan tangannya membuka tali mantel Geri dan menyibakkan kain tersebut hingga tubuh atas Geri jelas terlihat.“Badan lo bagus banget, Ger,” pujinya seraya menatap lekat-lekat dada bidang dan bahu lebar sang kekasih.“Lo suka?” tanya Geri seraya menatap netra bundar Nazmi yang tengah berbinar.Ia mengagguk kemudian meletakkan kepalanya di antara kedua dada kotak besar milik kekasihnya. Degup jantung Geri terdengar kencang berdentum dari dalam sana membuatnya tersenyum. Ia mengusap bahu sang kekasih kemudian mengusap perut yang seperti roti sobek.“Mmm, Naz gue gak pake daleman. Jangan dibuka semua,” lirih Geri pelan ketika Nazmi hendak membuka mantel kekasihnya.“Iya gue tahu.”Geri tertegun mendengar jawaban Nazmi, sebenarnya ia sedikit malu karena dari pinggang hingga ke kaki hanya ditutup oleh selimut ti
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-03-16
Baca selengkapnya

BAB 90 - Mulai

90 Semilir angin menerpa rambut seseorang membuatnya berkibar. Dedaunan dan pohon melambai-lambai tertiup angin di sekitar sebuah rumah bernuansa hijau alpukat dan putih. Tubuhnya mengendap-endap melihat sekeliling yang nampak sepi.Satu buah mobil besar nan panjang terparkir di samping kendaraan beroda dua. Ia menaruh sebuah kotak tepat di depan pintu masuk setelah meyakinkan tak ada siapa pun melihatnya. Sekali lagi ia memastikan kotaknya sudah berada di sana kemudian tersenyum dan meninggalkan tempat tersebut.Tak berapa lama, seseorang keluar dari dalam sana. Hampir saja kaki kanannya menendang sebuah kotak berukuran sedang. Netranya langsung menatap kotak yang sudah tak asing kemudian mengambilnya ke dalam.“Gue nemu ini lagi,” ujar sebuah suara tadi pada perkumpulan lelaki yang tengah berbincang.Sontak semua pasang mata tertuju pada sumber suara. Dilihatnya sebuah kotak berukuran sedang yang tengah dibawa oleh salah
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-03-16
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
7891011
...
19
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status