Happy reading! ------ "Sakit bukanlah alasan untuk bermalas-malasan dan melupakan tanggung jawab, bukan? Jadi, aku akan istirahat kalau pekerjaan ini sudah selesai," seru Dave tanpa memandang orang yang duduk tidak jauh darinya. Menimpali ucapan berisi ketulusan Gavin dengan kalimat yang terdengar sedikit keras kepala itu. Gavin hanya menelan saliva, dalam hati ia menggerutu. Sudah ia duga, hanya sakit saja tidak akan bisa menghentikan sifat workaholic direkturnya itu. Padahal ia hanya meminta Dave untuk beristirahat sebentar. Namun, pria berwajah pucat itu masih saja ingin menyelesaikan pekerjaan yang sebenarnya bisa dikerjakan di hari esok.. "Tidak perlu khawatir, kemarin aku sudah banyak istirahat." Bohong. Tanpa Dave sadari, Gavin sudah memicing sinis, bibirnya menekuk ke bawah, tanda ia sedang meremehkan bosnya dalam diam. Pagi tadi ketika ia tiba di penthouse ini, bau semerbak alkohol telah menggantikan wangi mint yang sel
Baca selengkapnya