Home / CEO / Mr. Gynophobia / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Mr. Gynophobia: Chapter 61 - Chapter 70

101 Chapters

MERASAKAN SESUATU?

Happy reading!------ "Apa foto itu sudah selesai di bereskan?" tanya Dave seraya membubuhkan tanda tangannya ke sebuah dokumen persetujuan anggaran Hotel Polaris."Sudah Direktur, dan Pak Sam juga sudah mengambilnya."Dave menegakkan kepalanya. Menutup dokumen kemudian menyerahkannya kembali pada Gavin. "Sam? Kapan terakhir kali kamu bicara dengannya?"Dahi Gavin terlipat kecil, merasa heran dengan pertanyaan atasannya, tidak biasanya Dave menanyakan hal-hal seperti ini. "Em, sekitar siang tadi.""Siang? Ya sudah, kamu boleh keluar." Dave melirik pada jam tangannya, sudah jam tujuh malam. Ia ingat, siang tadi juga menghubungi Sam, tetapi panggilannya masih saja dialihkan. Bahkan dua jam lalu Dave pun masih mencoba mengontak temannya itu dan hasilnya masih sama."Baik, Direktur."Telunjuk Dave mengetuk pelan tepi meja, ia diam bersandar dengan mata memandang lekat punggung Gavin yang semakin menjauh lalu menghilan
Read more

PESTA (part 1)

Happy reading!------ "Gugup?"Estelle mengangguk mantap menjawab pertanyaan Dave yang sedang duduk di sebelahnya itu. Mereka tengah berada di dalam mobil yang melaju menuju tempat acara. Sebuah acara pertunangan yang sudah lama di nantikan oleh semua. Akhir dari benang yang terpintal kusut mungkin akan terlihat malam ini."Apa hatimu sudah siap?" tanya Dave lagi.Wanita itu hanya mendesah, tidak tahu pasti apa yang dirasakan hatinya. Estelle benar-benar gelisah. Apakah tindakannya ini benar? Joe sudah memperingatkan dirinya untuk menunggu. Namun, hanya menunggu tanpa penjelasan juga sulit untuk dirinya bertahan. Percakapan malam itu terhenti begitu saja dengan meninggalkan luka dan menciptakan rasa penasaran yang lebih besar di hatinya.Bisakah ia melihat prianya bertukar cincin dengan wanita lain di depan matanya? Sudah lama Estelle meyakinkan dirinya kalau ia harus bisa bertahan, tetapi malam ini rasa keberaniannya tiba-tiba
Read more

PESTA (part 2)

Happy reading!------ Mata yang penuh dengan luka dan rindu itu tidak berkedip sedikit pun, bahkan sampai Joe berdiri tepat di depannya, Estelle tetap memandang sendu prianya. Ternyata benar, ini adalah acara pertunangan kekasihnya. Sudah bisa memastikan seperti ini, rasanya ingin pulang saja.Dave yang melihat kedatangan Joe pun langsung melirik dan merangkul posesif pinggang partnernya."Mom, acara akan segera di mulai. Temani--" Joe langsung terdiam saat matanya tidak sengaja melirik pada Estelle. Lidahnya pun langsung mengelu melihat kekasih yang beberapa hari lalu ia temui sekarang muncul kembali di hadapannya. Mimpi? Melihat penampilan Estelle yang berbeda, cukup membisikkan ragu di hatinya.Caroline mengusap lembut bahu putranya. Diamnya Joe yang tiba-tiba membuat ia cemas, terlebih saat melihat tatapannya terarah jelas pada Estelle. "Sayang? Jangan menatap wanita milik orang lain, kamu sudah memiliki pasangan sendiri, Joe," ca
Read more

HAMIL?

Happy reading!------ "Hentikan!"Dua wanita di sana sama-sama tersentak begitu mendengar seruan pria yang sedikit keras dari arah belakang mereka. Julia yang ingin melayangkan tamparan pun jadi diurungkan kembali.Dave melangkah tegas mendekati dua wanita yang ribut di tengah lorong gedung. Siapa yang mengira, ia yang ingin menjemput partner malah melihat pertengkaran yang membuat hatinya panas. Jika saja yang ingin melayangkan tamparan adalah Estelle, mungkin ia hanya akan menjadi penonton yang baik.Pria bertuxedo hitam itu berdiri angkuh di tengah dua wanita di sana. Lingkar emeraldnya belum luput dari pasangan malamnya itu. Dahinya terlipat kecil melihat wajah Estelle yang benar-benar tidak ia suka, anak kecil pun akan tahu kalau wanita itu sedang menahan tangis. Berwajah seperti itu di depan orang yang ingin menamparnya, membuatnya cemas saja!Dave mendebas frustasi, pasangannya itu benar-benar terlihat bodoh. Rasanya sia
Read more

BANTU AKU

Happy reading!------ Sunyi sudah menyebar sejak lima belas menit lalu. Ruang mobil terasa kian dingin dengan kebisuan mereka. Satu orang fokus menyetir sedang dua orang lagi sibuk tenggelam dalam pikiran masing-masing.Malam yang terasa panjang walau tidak sampai dua jam mereka menghadiri pesta. Estelle yang duduk di samping Dave terus saja menatap kosong punggung kursi di depannya itu. Kepalanya terisi penuh dengan rasa tidak percaya karena terus saja memikirkan perdebatan yang berakhir menyakitkan.Hamil? Jantung dan hatinya telah di remukkan paksa mendengar itu. Estelle langsung meminta pulang pada Dave, kepergian mereka bahkan tidak di ketahui oleh pemilik acara. Hanya Julia yang tahu.Estelle menghela pelan, membuang rasa sesak yang semakin mencekik. Padahal ia sudah menyiapkan mental, jika benar malam ini adalah acara pertunangan Joe, maka dirinya harus rela melepaskan. Namun, mendengar fakta kalau pasangan Joe itu hamil ... en
Read more

TIDAK BISA DIPERCAYA

Happy reading!------ “Direktur, ada informasi baru tentang Nyonya,” kata Gavin, usai membahas laporan pekerjaan, pria itu mulai melaporkan tentang apa yang tadi siang ia temukan.Dave sontak menghentikan gerakan penanya dan memperhatikan serius ucapan dari sekretarisnya. “Mommy?”“Ya, Direktur.”“Lanjutkan,” titah Dave, jarang sekali nama ibunya di sangkut pautkan ke dalam pekerjaannya.“Jam sembilan pagi tadi, Nyonya berangkat ke Jepang.”Satu alis Dave terangkat. Berpikir, kenapa ibunya tidak memberi kabar padanya? Padahal setiap pergi ke mall saja, wanita itu pasti akan memberitahu dirinya.“Lalu, ada kabar dari pihak Tuan Ryuga,” lanjut Gavin.“Sebentar, apa kamu ingin bilang kalau dia bertemu dengan Ryuga?” tanya Dave dengan intonasi rendah, raut wajahnya menunjukkan keraguan pada apa yang ia ucapkan sendiri.&l
Read more

WANITA DALAM FOTO

Happy reading!------ “Tentu dia akan menghindarimu. Apa kamu masih punya muka untuk bertemu dengannya? Wanita itu sudah tahu semuanya, pertunanganmu dan calon anakmu! Harusnya kamu senang, acara kemarin tidak dihancurkan olehnya,” tukas Dave dengan nada rendah yang terdengar tegas.Lidah Joe mengelu mendengar ucapan Dave. Seolah tubuhnya di guyur dengan air es yang begitu dingin. Joe membeku, merinding mendengar kalimat yang menyatakan kalau Estelle mengetahui tentang calon anaknya. Apa yang harus ia lakukan sekarang?“Itu ... tidak benar,” lirih Joe dengan kepala yang menunduk menatap lantai. Kedua tangannya terkepal erat menahan gemuruh dalam dadanya. Pria itu tidak menyangka kabar seperti itu bisa sampai ke telinga Estelle.Joe kembali menegakkan lehernya. Dengan suara pelan dan tegas ia melanjutkan ucapannya, “Siapa yang mengatakan hal itu?”Dave menautkan kedua alisnya. Tidak mungkin ti
Read more

FILE YANG TERKUNCI

Happy reading!------ Dengan kecepatan penuh, Dave memacu mobilnya. Sudah hampir tiga puiuh menit lingkar emeraldnya fokus menembus jalan yang masih ramai dan dingin. Pria itu sedang menuju Zeta Company di mana kemungkinan temannya berada.Dave sungguh tidak percaya pada apa yang sekarang terjadi dengannya. Semuanya menjijikan dan tidak masuk akal!Saat ini kemarahan benar-benar sedang menguasai dirinya. Dave semakin membenci Louis. Menduakan Callie dengan Caroline Alberta? Bahkan memberikan nama anak-anaknya dengan namanya? Bagaimana bisa ada dua Alexander dari wanita yang berbeda? Sungguh hal yang bahkan dalam mimpi pun tidak pernah Dave inginkan. Orang tua itu benar-benar penuh tipu muslihat!Dave mendengus lucu. Tiba-tiba saja pikirannya menyetujui kalau Louis dengan Caroline memang pantas bersama. Mereka berdua sama-sama licik.Semakin pikirannya berenang jauh, pria itu pun refleks menautkan kedua alisnya ketika menco
Read more

TAKDIR YANG MENGIKAT

Happy reading!------ Runcing pisau semakin menekan kulit leher Dave. “Tidak usah banyak bertanya, katakan siapa kamu dan apa tujuanmu? Bagaimanapun, menghack adalah hal ilegal,” ucap sang wanita. Ia adalah si tikus kecil yang selalu diperbolehkan Sam untuk datang sesuka hati ke kantornya.Dave diam dengan isi kepala berputar mencari jalan keluar untuk situasi ini. Ia bukanlah pria yang menguasai kemampuan bela diri, ia hanyalah seorang pebisnis dan pengusaha. Jika hanya melayangkan tinju dan menendang, Dave bisa melakukannya. Akan tetapi, bagaimana caranya melawan ‘wanita’ yang menyodorkan pisau ke lehernya?Terlebih, Dave bisa merasakan kalau wanita di belakangnya adalah wanita yang terlatih memegang senjata. Dari keberadaan yang tidak bisa di deteksi olehnya saja sudah membuat Dave bisa mengira wanita itu bukanlah wanita sembarangan.“Mendengarmu mengatakan itu, aku menduga kalau kamu kenal dengan Sam,
Read more

MEMBANGUNKAN PENGEMIS

Happy reading!------ Malam kian larut, saat ini Dave sedang berada di dalam lift penthouse. Pria itu bersandar lelah setelah berjuang untuk tetap waras saat mengemudikan mobil. Tubuhnya seketika melemah setelah bertemu wanita tanpa persiapan yang matang.Dave bersandar pada dinding lift dengan satu tangan bertumpu pada pegangan besi di sana, kepala belakangnya pun ikut merasakan lapisan dingin dari dinding besi yang sedikit bisa memantulkan siluet dari tubuhnya.Pria itu gagal mendapatkan file terkunci dari laptop Sam, sebab beradu debat dengan Walker yang semakin lama benar-benar tidak berguna.Dave akhirnya menyerah dan kembali. Setidaknya, ia tahu apa saja yang belum Sam laporkan padanya. Jika mereka bertemu, Dave harap Sam bisa memberikannnya sebuah alasan yang kuat agar ia bisa menerima tanpa membenci. Ia sudah terlalu sesak dikelilingi oleh orang-orang yang pada akhirnya selalu membuatnya sakit dan kecewa.Pintu lift ter
Read more
PREV
1
...
56789
...
11
DMCA.com Protection Status