Beranda / CEO / Mr. Gynophobia / Bab 51 - Bab 60

Semua Bab Mr. Gynophobia: Bab 51 - Bab 60

101 Bab

CARA ANEH!

Happy reading! ------   "Apa-apaan sekretaris ini!" murka Dave, melihat Gavin malah membiarkan orang asing itu masuk. Dave segera bangkit dari kursi panasnya, kemudian melangkah lebar untuk keluar dari ruang kerjanya. Kenapa dari kemarin orang-orang terdekatnya bisa dengan mudah membawa hal yang tidak ia suka ke dalam rumah ini! =====   Entah harus tertawa atau marah. Begitu keluar dari ruang kerja dan ingin mendekati ruang tengah, Dave langsung tercengang sampai tidak bisa berkata apa pun. Jika di telusuri, Dave yakin rasa kesalnya masih memenuhi relung hati. Namun, kini ia tidak tahu harus bagaimana cara menyampaikan amarahnya itu. Sekali lagi, ini semua karena ia tidak tahu harus marah atau tertawa. Hampir setengah menit mereka saling pandang. Diam membisu seolah sedang menunggu siapa yang akan bersuara lebih dulu. "Kalau tidak ada yang mau di katakan, aku izin meminjam dapurmu, boleh?" Suar
Baca selengkapnya

DASAR LICIK!

Happy reading!------ “Apa lagi yang kamu lakukan, hah?!” seru Dave, matanya memandang tajam Estelle.===== Estelle diam tidak mempedulikan amarah Dave. Ia fokus mengecek obat apa saja yang Dave ambil dari laci bar. Usai memeriksa, Estelle pun mengambil obat antidepresan lalu memberikan obat demam dan yang lainnya pada Dave.Pria itu sedikit mengerutkan dahi melihat tingkah Estelle yang menurutnya sudah melebihi batas. Rahangnya mengeras, Dave masih mencoba menahan amarah yang meronta ingin di luapkan.“Aku bilang, apa--”“Dave ... tolong jangan marah dan dengarkan aku ... dokter Andrew menyuruhku untuk melakukan ini. Dia bilang, selama kamu berada di sampingku, kamu harus bisa bertahan tanpa obat ini,” sela Estelle berusaha menjelaskan.Estelle memang akan seperti ini jika sudah berniat untuk melakukan sesuatu. Memiliki tekad yang begitu besar sampai tid
Baca selengkapnya

CUCU MOMMY?

Happy reading!------ Beberapa saat sebelumnya.Estelle yang sedang berjalan memenuhi titah tuan rumah itu masih saja mendumal kesal dengan tingkah Dave yang sungguh membuat hatinya merasakan berbagai rasa dalam sekejap. Ia sampai ragu dengan keberadaan gynophobia Dave, melihat tingkah yang berani menyentuhnya dengan tatapan seperti itu terlebih pengakuan yang pernah bertahan tanpa obat, membuat Estelle berpikir ... apakah bantuannya akan menjadi sia-sia?Sepertinya Dave bisa mengurus dirinya sendiri. Namun, kenapa belum kunjung sembuh padahal Dave sudah mendapatkan perawatan sejak usia tiga belas tahun?Estelle mendebas sambil menggeleng pelan, ia bingung. Sepertinya nanti harus berkonsultasi dengan Andrew lagi.Sepertinya Estelle tidak sadar, perhatiannya sudah teralihkan pada dunia barunya ini. Biasanya, dalam keadaan apa pun wanita itu akan tetap mengingat sang tunangan. Di setiap hembusan lelahnya ada kerinduan yang di pen
Baca selengkapnya

KERAS KEPALA

Happy reading!------ “Pfft!” Dave menyemburkan air yang baru masuk ke dalam mulutnya, lalu terbatuk sampai matanya memerah.Estelle hanya bisa melebarkan matanya, terkejut bingung. Bagaimana bisa tiba-tiba membahas cucu? Dari mana asalnya?===== "Cucu? Kalian?" gumam Estelle, bertanya pada udara yang tentu suaranya masih bisa di dengar Dave dan Callie. Estelle benar-benar tidak tahu maksud dari orang yang menyuruhnya memanggil Mommy itu. Ia juga tidak berani menjawab ataupun bertanya.Dave yang ingin membantah pun harus lebih dulu menenangkan kerongkongan yang gatal dan perih sebab tersedak air dan obat, untungnya tiga butir obat bisa masuk tanpa halangan meski caranya sedikit berbahaya.Dave berpikir, apa Mommynya sudah kehabisan bahan candaan, sampai hal yang tidak lucu seperti itu tiba-tiba di ungkit? Sudah berkali-kali ia menjelaskan bahwa semua itu tidak benar dan sekarang, kenapa masih sa
Baca selengkapnya

KIRIMAN FOTO

Happy reading!------ Beberapa saat sebelumnya ....Suara debum pintu terdengar nyaring hingga menghantarkan getar samar pada benda-benda yang menempel di dinding. Dave masih membawa rasa kesal yang diberikan Callie ke ruang kerjanya.Pria tersebut melangkah gusar lalu menghempaskan tubuh ke kursi bersamaan dengan hembusan napas frustasi. Dave kesal dengan pembicaraan yang tentu ia tahu maksud Callie membahas hal itu sampai berulang-ulang. Apa lagi kalau bukan menginginkan seorang menantu? Dave pun tidak bisa menyalahkan, karena harapan itu begitu sulit untuk ia kabulkan.Punggung dan leher yang tegang Dave sandarkan untuk mencari kenyamanan yang bisa membuat urat sarafnya kembali merileks."Haah ...." hela pelan di tengah kesunyian. Dua jarinya memijat sedikit keras pangkal hidung kemudian merambat pada dahi. Tidak ada yang berjalan lancar akhir-akhir ini, begitu pikirnya.Teringat dengan sesuatu di saku, Dave pun merog
Baca selengkapnya

MENGULUR WAKTU

Happy reading!------ Di ruang tengah yang hangat dengan aroma harum yang menyebar, terhirup menyegarkan oleh dua indra penciuman yang baru akan memulai perbincangan penting usai tamu wanita berpakaian pria pergi setelah makan malam bersama dengan mereka.Dave dan Callie tengah menikmati dua kopi yang dibuatkan Estelle sebelum wanita itu pamit untuk pulang. Callie menaruh kopi creamernya di atas piring kecil cantik yang sedang di pegang tangan kirinya kemudian meletakkan satu set cangkir itu ke atas meja.Lingkar emeraldnya memandang teduh Dave yang diam menatap cangkir kopi hitam manisnya. “Estelle, wanita yang baik dan sopan, ya?” kata Callie membuka obrolan.Dave menghela napas pelan sebelum menjawab. “Entahlah,” singkatnya. Ia masih memikirkan soal foto Louis dan pengirimnya.Gavin yang ia suruh untuk mengecek CCTV agar bisa mengetahui siapa yang mengantarkan paket misterius itu pun tidak membuahkan
Baca selengkapnya

PRIA MISTERIUS

Happy reading!------ Berjalan di bawah atap langit yang sudah menggelap. Melangkah santai bersama pejalan lain dengan iringan hawa dingin yang menusuk lembut renik kulit. Sambil berjalan yang beberapa meter lagi sampai rumah, Estelle beberapa kali menggosok-gosok kedua telapak tangannya kemudian meniupkan hawa panas tubuhnya pada tangan yang masih saja terasa dingin.Rencananya ingin pulang sebelum langit menggelap. Namun, Callie memaksanya untuk ikut makan dengan mereka. Makan malam yang benar-benar sulit ia telan. Bagaimana tidak? Setelah Dave mempertanyakan tentang masalah percintaan orang tuanya. Suasana di antara mereka langsung berubah aneh. Dingin dan tegang, sungguh membuatnya tidak nyaman. Dave bahkan terus menerus memandangnya dengan tajam, tatapan yang seolah menyuruhnya untuk segera pergi. Jika saja Callie tidak berkali-kali membuatnya rileks, mungkin ia akan tersedak setiap kali menyuap makanan.Estelle menggeleng seraya menghe
Baca selengkapnya

PENGEMIS

Happy reading!------ Dengan langkah gontai, Estelle keluar dari gang buntu yang bertemankan cahaya temaram. Semenit lalu, Joe kembali pergi meninggalkannya. Pria itu bilang punya waktu banyak untuknya malam ini. Namun, begitu dering telepon memanggil, Joe segera pergi setelah memeluk tanpa memberi kepastian yang bisa menenangkannya. Hanya sebuah perintah untuk menunggunya.Menunggu untuk apa? Apa yang sebenarnya pria itu lakukan sampai seolah sulit untuk menemuinya?Estelle mendesah, lalu berjongkok di tepi gang, kakinya tidak kuat lagi untuk menompang seluruh berat tubuhnya. Wanita itu terisak sambil memeluk kedua lututnya. Sakit, pertemuan ini sungguh menyesakkan dadanya. Estelle tidak ingin berpisah kembali tanpa ada kejelasan. Lagi, dirinya hanya bisa meraba hubungannya dan menunggu seperti orang bodoh."Itu, suara wanita ...," gumam Estelle, bisa ia dengar jelas saat Joe berbicara pada seseorang di telepon. Suara wanita yang ter
Baca selengkapnya

RAHASIA SAM

Happy reading!------ Derik kertas terdengar dalam suasana sunyi yang hangat. Api yang menyala melahap rakus kayu-kayu di dalam perapian, selimut yang terbentang menutupi perut hingga kaki membuat tubuh semakin terasa hangat dan nyaman.Dua iris terus membaca serius setiap barisan kalimat yang tercetak tinta hitam. Mendapatkan bacaan yang dibutuhkan, membuat Estelle menciptakan dunianya sendiri. Mengabaikan teh panas yang sudah tidak lagi mengepulkan hawa panas, bahkan kehadiran Alan di sana juga tidak wanita itu hiraukan.Pemilik lingkar aswad itu pun memindai meja yang terisi dengan beberapa buku. Dahinya langsung mengeryit ketika membaca semua judul dari buku-buku milik sang kakak, semua berkaitan tentang psikologis.Pikiran Alan seketika ditarik mundur ke masa lalu dan berhenti ketika kakaknya juga melakukan hal yang sama saat Noel sedang dalam perawatan di rumah sakit. Pria dua puluh tahun itu pun berpikir, untuk apa Estelle memb
Baca selengkapnya

MERETAS

Happy reading!------ Dua manik mata indah yang dibingkai kacamata itu sudah menatap fokus layar laptop yang sedang berada dalam pangkuannya sejak dua jam lalu. Duduk bersandar di atas sofa panjang yang berada dalam kamar. Dave tidak sendiri, pria itu di temani Lea yang ia dudukan di samping kanannya.Berselancar dengan serius mencari jejak Bertha dari nomor identitas yang belum lama ia dapatkan. Dave heran, mengapa Bertha memiliki banyak nomor identitas?Apa wanita itu sering berpergian menggunakan identitas palsu? Tetapi, nama yang tercantum semuanya adalah nama asli, yang berbeda hanya nomor penduduk saja. Apa ini cara untuk mengelabuinya? Mencari satu persatu semua nomor ini untuk menemukan yang asli? Benar-benar cerdas! Siapa pun itu, telah berhasil membuat Dave kesal."Shit!" makinya, melihat data yang tiba-tiba tidak bisa di akses. Ini bukan yang pertama, melainkan sudah sampai ke sekian kali terjadi seperti ini.Dave pu
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
45678
...
11
DMCA.com Protection Status