Happy reading!------ Dengan langkah gontai, Estelle keluar dari gang buntu yang bertemankan cahaya temaram. Semenit lalu, Joe kembali pergi meninggalkannya. Pria itu bilang punya waktu banyak untuknya malam ini. Namun, begitu dering telepon memanggil, Joe segera pergi setelah memeluk tanpa memberi kepastian yang bisa menenangkannya. Hanya sebuah perintah untuk menunggunya.Menunggu untuk apa? Apa yang sebenarnya pria itu lakukan sampai seolah sulit untuk menemuinya?Estelle mendesah, lalu berjongkok di tepi gang, kakinya tidak kuat lagi untuk menompang seluruh berat tubuhnya. Wanita itu terisak sambil memeluk kedua lututnya. Sakit, pertemuan ini sungguh menyesakkan dadanya. Estelle tidak ingin berpisah kembali tanpa ada kejelasan. Lagi, dirinya hanya bisa meraba hubungannya dan menunggu seperti orang bodoh."Itu, suara wanita ...," gumam Estelle, bisa ia dengar jelas saat Joe berbicara pada seseorang di telepon. Suara wanita yang ter
Baca selengkapnya