Raj mencebik tipis di sepanjang koridor rumah sakit bersalin. Setelah keluar dari ruang pemeriksaan beberapa saat lalu, istrinya itu malah menempel manja dengan sang ayah. Sementara Raj, hanya sibuk menerima nasib, karena Mai tidak pernah sekali pun bersikap demikian kepadanya. Sebenarnya, apalagi yang kurang dari dirinya selama ini. Semua hal sudah Raj beri dengan sepenuh hati pada Mai. Namun, istrinya itu …. Raj sendiri masih bingung untuk mengartikan sikap Mai selama ini. Di satu sisi, istrinya itu, selalu ketus kepadanya. Namun, di sisi yang berbeda, Mai selalu melayani semua keperluan Raj dan benar-benar menjadi istri yang tidak bisa dicela. “Vitaminnya, jangan sampai lupa di minum,” pesan Sinar ketika mereka sudah sampai di parkiran rumah sakit. “Cucu Oma sehat-sehat, ya!” seru Sinar bersemangat dengan mengusap perut Mai yang masih rata. “Ehm! Cucu Opa juga,” sambar Pras tidak mau kalah dengan Sinar, meskipun wajahnya tetap saja terl
Baca selengkapnya