Semua Bab ME AND YOU: Bab 181 - Bab 190

207 Bab

181

 "Ya sudah, aku akan datang lain lagi. titip salam untuk Leila," pamit Alponso kepada Maria Mikaela.Sedangkan Leila yang sedang sibuk berendam di dalam kamar, tidak mengetahui apa yang terjadi di ruang tamu.  "Leila?'’ sahut Maria Mikaela yang membawakan susu wanita hamil untuk Leila.Melihat Leila tidak ada di dalam kamar, Maria Mikaela menaruh susu ibu hamil di atas nakas. Lalu mengetuk pintuk kamar mandi berulang-ulang kali.“Iya Mom,” balas Leila yang membuka pintu kamar mandi dengan mengenakan handuk dan rambut masih basah.“Astaga Leila, kenapa tidak mengeringkan rambutmu dulu?” pekik Maria Mikaela yang super panik dan kalang kabut, ia takut Leila masuk angin.“Ini baru mau di keringkan,” ucap Leila yang meraih handuk kering untuk mengeringkan rambutnya yang masih basah.Maria Mikaela juga ikutan meraih handuk kering untuk membantu Leila mengeringkan rambut.
Baca selengkapnya

182

“Leila,” sahut Alponso yang sekian lama, akhirnya bisa ketemu dengan Leila lagi dan kali ini ia terkejut melihat perut Leila yang buncit.“Ini…” ucap Al dengan suara kaget.“Aku hamil,” ucap Leila dengan senyumannya.“Siapa yang hamili dirimu?” tanya Al dengan suara marahnya.“Mantan suami, tepatnya masih suami. lagian kami belum cerai,” balas Leila dengan sikap tenangnya, karena ia tidak ingin kesedihan atau kemarahan akan mempengaruhi tubuh kembang anaknya di dalam rahimnya.“Kau masih mau kembali padanya?” ucap Al dengan suara tidak terima akan keputusan Leila.“Aku belum pikirkan sampai sana, sekarang aku sedang memikirkan anak aku. Jadi segala urusan belum aku putuskan,” jelas Leila jujur.“Kalau sudah cerai, biarkan aku menjadi ayah dari anakmu. Bagaimana?” tawar Al dengan niat seriusnya untuk melamar Leila Valentina.&l
Baca selengkapnya

183

Leila hanya tersenyum lembut untuk menangkapi jawaban Maria Mikaela.Saat ketiganya berjalan keluar dari pasar tradisional. Seorang wanita menarik salah satu kaki Leila dari belakang. Hingga Leila terpekik terkejut.Kyo Mikaela segera menepis tangan kotor yang memegang erat sebelah kaki Leila dan Maria Mikaela melindungi tubuh Leila agar tidak jatuh.“Lepasin tangan kotormu itu dari kaki menantu aku!” perintah Kyo Mikaela dengan wajah marahnya. Ia ingin sekali menendang tangan wanita pengemis dengan wajah cacat setengah itu. tetapi tidak berani di lakukan, karena takut di viralkan oleh para netizen Indonesia.“Leila, kau Leila valentinakan? Kenapa kau masih hamil?” ucap Cindy yang masih hidup dan buruk rupa.Kyo Mikaela dan Leila Valentina terkejut bersamaan.“Padahal aku sudah berusaha menghancurkan hidupmu dengan Jack, ternyata sia-sia rupanya. Dasar wanita serakah, kenapa hanya kau yang boleh mengandung anak
Baca selengkapnya

184

“Baik,” dusta Andre yang masih merahasiakan kehamilan Leila dari Jack atas perintah Kyo Mikaela.Jack tidak bertanya lagi, ia hanya memperlihatkan wajah sedihnya kepada Andre.“Kapan kau akan pulang?” tanya Andre yang ingin Jack segera kembali ke Jakarta.“Belum tahu, aku masih harus menyelesaikan berapa hal di sini. Jika kau sudah mendapatkan Cindy, kirim saja ke sini. Aku akan mengirim dia ke neraka,” ucap Jack penuh kemarahan yang membuat Andre terkejut bukan main. Karena ia seloha tidak mengenali Jack yang sekarang ini.“Baik, aku usahakan.”“Kirim orang untuk menjaga Leila secara diam-diam, pastikan tidak terjadi apapun padanya!” perintah Jack yang mengakhiri panggilannya.“Ternyata Cindy sudah di Jakarta ha ha ha. Semua sesuai rencana,” seru David masih ketawa, setelah semua kuku di cabut dengan paksa oleh David dan berapa jari di patahkan.Jack tersenyum mi
Baca selengkapnya

185

 "Kenapa menagis sayang," ucap Maria Mikaela yang cemas melihat Leila menagis pilu seperti itu. "Aku merindukan Jack," balas Leila jujur, karena selama delapan bulan ini ia merindukan kehangatan Jack. "Mom juga merindukannya, tapi kamu harus sabar. Kondisi Jack saat ini sangat tidak memungkinkan untuk bersama dengan mu. Jack sudah tidak sempurna lagi," tutur Maria Mikaela yang kasihan dengan fisik Jack yang harus hidup selamanya dengan kaki palsu. "Aku tahu mom, aku akan menunggu dia kembali. Aku dan anaknya akan selalu menunggunya," balas Leila yang berusaha untuk menguatkan hati. 
Baca selengkapnya

186

 Semua mata tertuju pada Al."Tidak, ayo masuk. Jangan sungkan," ucap Leila dengan senyuman di bibirnya.Al sempat melirik Miura Diamentri dan Lala."Aku ada urusan di kantor, nanti aku datang lagi. Sekarang harus pergi," pamit Miura Diamentri yang berjalan keluar dari dalam ruangan kamar pasien Leila. Tanpa menyapa Al.Lala juga ikutan pamit, dengan alasan harus pulang cepat. Karena Andre mau rapat.Al melihat kedua wanita tersebut keluar dari dalam kamar pasien yang di huni oleh Leila. Ia pun merasa lega dan bisa berbicara dengan Leila secara terbuka."Ayo duduk, jangan berdiri aja?" ucap Leila yang masih memeluk anaknya."Ini untuk mu," ucap Al yang
Baca selengkapnya

187

“Iya, aku gagal menangkapnya. Aku sungguh menyesal,” balas Andre yang memperlihatkan wajah menyesalnya. Atas ketidak mampuannya untuk menangkap Cindy barusan.Kyo Mikaela tidak menyalahkan Andre, justru ia sangat berterima kasih kepada Andre. Karena berkat Andre, ia semakin waspada untuk menjaga Leila dan cucunya. agar terhindar dari rencana jahat Cindy.“Aku tidak marah padamu,” ucap Kyo Mikaela yang merangkul pundak Andre, lalu memeluknya dengan erat.“Aku sungguh berterima kasih atas apa yang sudah kamu lakukan untuk keluarga ini,” lanjut Kyo Mikaela yang masih tidak menyalahkan Andre.Andre merasa bersalah atas ketidak kempuannya yang akan membuat Leila dan Leo hidup dalam ketakutan di masa depan.“Aku akan berusaha mencari keberadaan wanita sialan itu,” ucap Andre yang bersumpah dalam hatinya.“Jangan memaksakan  diri, kita lihat apa yang akan di rencanakan wanita itu kedepannya
Baca selengkapnya

188

Miura Diamentri memutar kedua matanya dengan malas atas tuduhan Alpanso padanya."Kau yang seharusnya mengaca diri, bukan asal langsung menuduh aku sembarangan. lagian aku baru sampai ke Jakarta berapa hari. kau sudah menuduh aku seperti ini," balas Miura Diamentri yang mendorong tubuh Alponsho dari hadapannya. lalu masuk ke dalam mobil dengan membanting pintu mobil.AL hanya bisa mendecak kesal melihat sikap bar-bar Miura Diamentri yang tidak ada tata kramanya sama sekali.Sepanjang perjalanan, Miura Diamentri hanya bisa mengerutu dalam hati. ia sungguh kesal dengan sikap AL yang munafik dan suka main asal nuduh tanpa bukti."Aku memang begok, kenapa aku bisa suka sama dia dulu. totol," umpat Miura Diamentri yang memilih pulang ke apertemen untuk bersiap-siap kembali ke Jepang lagi untuk mengurus berapa bisnis Maria Mikaela yang terbengkalai."Aku yakin kau pelakunya," lanjut Al dengan asal menuduhnya.Tanpa ada rasa sungkan dan malu, Al me
Baca selengkapnya

189

"Aku akan naikkan gajimu sebanyak 2x lipat. apa cukup?" tanya Jack dengan senyuman lembutnya."Cukup dan sudah banyak," balas Miura Diamentri dengan candaanya.Jack hanya bisa tersenyum melihat Miura Diamentri yang ceria seperti itu."Aku sudah menyiapkan tempat baru untukmu," ucap Jack yang baru ingin dengan apa yang ingin ia katakan barusan."Benarkah?" pekik Miura Diamentri dengan suara kerasnya."Jim akan megantarmu ke sana," balas Jack yang memberikan perintah kepada Jim untuk mengantar Miura Diamentri ke apertemen baru.Jim membantu Miura Diamentri untuk mengangkat koper, lalu mempersilahkan Miura Diamentri untuk keluar dari kantor Jack.Ujung mata Miura Diamentri yang melirik wajah Jim yang tampan dan tinggi."Ada yang salah dengan wajah aku?" tanya Jim yang heran dengan lirikan mata Miura Diamentri."Tidak ada, aku hanya merasa tidak enak saja. selalu merepotkan dirimu," dusta Miura Diamentri.Jim menaikan
Baca selengkapnya

190

 Jack yang menatapi ponsel sekian lama, akhirnya memilih untuk memasukkan ponselnya ke dalam saku celana sembari menghibur diri sendiri untuk move on daeri Leila dan juga berusaha untuk melupakan Leila dari dalam hatinya. Walau sangat berat untuk ia lakukan.***Melihat tatapan Miura Diamentri yang menyelidik, Jim segera mencari alasan."Tidak apa, ayo pergi?" ajak Jim dengan senyuman tipisnya.Miura Diamentri merasa senyuman Jim sangat tulus, ia pun senang akan sikap Jim yang ramah."Mau makan apa?" tanya Jim yang masih berusaha mendekati Miura Diamentri.  Setelah cukup lama mengenal Miura Diamentri sebagai bawahan bosnya."Terserah," balas Miura Diamentri yang binggung mau makan apa.
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
161718192021
DMCA.com Protection Status