"Aku akan naikkan gajimu sebanyak 2x lipat. apa cukup?" tanya Jack dengan senyuman lembutnya.
"Cukup dan sudah banyak," balas Miura Diamentri dengan candaanya.
Jack hanya bisa tersenyum melihat Miura Diamentri yang ceria seperti itu.
"Aku sudah menyiapkan tempat baru untukmu," ucap Jack yang baru ingin dengan apa yang ingin ia katakan barusan.
"Benarkah?" pekik Miura Diamentri dengan suara kerasnya.
"Jim akan megantarmu ke sana," balas Jack yang memberikan perintah kepada Jim untuk mengantar Miura Diamentri ke apertemen baru.
Jim membantu Miura Diamentri untuk mengangkat koper, lalu mempersilahkan Miura Diamentri untuk keluar dari kantor Jack.
Ujung mata Miura Diamentri yang melirik wajah Jim yang tampan dan tinggi.
"Ada yang salah dengan wajah aku?" tanya Jim yang heran dengan lirikan mata Miura Diamentri.
"Tidak ada, aku hanya merasa tidak enak saja. selalu merepotkan dirimu," dusta Miura Diamentri.
Jim menaikan
Jack yang menatapi ponsel sekian lama, akhirnya memilih untuk memasukkan ponselnya ke dalam saku celana sembari menghibur diri sendiri untuk move on daeri Leila dan juga berusaha untuk melupakan Leila dari dalam hatinya. Walau sangat berat untuk ia lakukan.***Melihat tatapan Miura Diamentri yang menyelidik, Jim segera mencari alasan."Tidak apa, ayo pergi?" ajak Jim dengan senyuman tipisnya.Miura Diamentri merasa senyuman Jim sangat tulus, ia pun senang akan sikap Jim yang ramah."Mau makan apa?" tanya Jim yang masih berusaha mendekati Miura Diamentri. Setelah cukup lama mengenal Miura Diamentri sebagai bawahan bosnya."Terserah," balas Miura Diamentri yang binggung mau makan apa.
Alponso menggertakan giginya, ia pun memaki-maki Miura Diamentri sebagai wanita jalang yang tidak tahu diri.Jim yang tidak terima Miura Diamentri yang di fitnah seperti itu oleh Alponso. Semakin giat membalas setiap kalimat yang di tunjukkan Alponso kepada Miura Diamentri."Bro, kau punya perasaan kepada istri aku. Maka kau baper sampai seperti itu?" cibir Jim yang benar-benar membuat Alponso marah besar. Lalu menutup ponselnya dengan di banting.Jim tertawa terbahak-bahak mendengar suara ponsel di banting. Sedangkan Miura Diamentri heran dengan tawa Jim yang ngakak."Aku yakin dia pasti tidak akan menghubungi dirimu lagi," ucap Jim dengan percaya diri dan Miura Diamentri hanya tersenyum dengan tidak percaya pada perkataan Jim yang di anggap sebagai bualan."Kenapa mengaku sebagai suami aku?" tanya Miura Diamentri yang di penasaran.Seketika wajah Jim langsung merah
Di dalam pesawat, Jack duduk dengan hati tidak tenang sama sekali. Ia berharap pesawat ini bisa secepatnya sampai ke Jakarta."Sial, Kenapa kalian semua merahasiakannya dari aku. Kenapa," decak Jack yang masih kesal dengan perasaan campur aduk. Bahkan tidak bisa duduk dengan tenang dan juga lupa membawa pakaian sampai kebutuhan lainnya. Selain paspor dan dompet.Yang di fokuskan oleh Jack saat ini, hanya secepatnya pulang kerumah kedua orangtuanya untuk membuktikan apa yang di katakan oleh Miura Diamentri padanya.Miura Diamentri melihat pesan yang di tinggalkan oleh Jack. Ia tersenyum simpul sembari mengusap perutnya."Manfaat kesempatan ketiga ini dengan sebaik-baiknya Jack," batin Miura Diamentri yang memberikan dukungan kepada Jack yang merupakan atasannya untuk kembali memperbaiki hubungan rumah tangga yang sudah retak dengan ke Leila valentine.Tidak ingin membangunkan Ji
"Masih syukur kau mau di akui oleh Leo," lanjut Kyo Mikaela dengan cibiran.Jack terkekeh renyah, ia tidak perduli dengan sikap ayahnya yang masih mengeluarkan kata-kata mencibir sejak dari tadi."Mom di mana?" tanya Jack yang ingin memberikan kejutan kepada ibunya. Jack sangat yakin, ibunya pasti sangat bahagia dengan kepulangan dirinya.Kyo meletakkan koran di atas meja, lalu menatapi Jack dengan tatapan lekat."Menemani Leila pergi belanja, sebentar lagi akan pulang. Atau kau ingin pergi menjemput mereka berdua?" ucap Kyo Mikaela dengan mata menyelidiknya dan siap menjaga Leo di rumah.Jack memandangi wajah anaknya yang mirip dengan wajahnya."Tidak, aku memilih di dalam rumah untuk memberikan kejutan kepada mereka berdua. Aku yakin mereka berdua pasti akan terkejut," balas Jack yang percaya diri dengan rencananya.Melihat Jack duduk dengan santai dan m
Selesai mandi, Jim menatapi pakaian casual di atas ranjang. Ia segera mengeringkan tubuhnya dan memakainya secara tergesah-gesah, karena tidak ingin membuat Miura Diamentri menunggu terlalu lama di ruangan makan."Maaf lama," ucap Jim yang mengecup pipi Miura Diamentri dengan kasih sayang. Lalu membelai perut Miura Diamentri dengan lembut."Maafin Daddy sayang," ucap Jim yang selalu bangun malam berapa hari ini. Karena ia harus menyelidiki berapa kasus yang di minta oleh Jack.Miura Diamentri mengulum senyumnya, ia memeluk tubuh Jim dengan erat."Istri aku manja sekali?" ucap Jim yang membelai kepala Miura Diamentri dengan telapak tangan."Permintaan baby-nya, mau memeluk Daddy. Juga keinginan aku juga," balas Miura Diamentri jujur dan menatapi mata Jim yang berwarna biru terang.Jim tersenyum lembut, ia melayangkan kecupan halus di bibir Miura Diamentri hingga ke arah leh
Leila mendongakan kepalanya ke atas. Ia menatapi wajah Jack yang masih tampan."Itu karena kau membuang aku, seharusnya kau tahu saat itu aku sedang depresi dan bukannya menghibur atau memilih bertahan. Malah kasih aku surat cerai, kau sungguh jahat Jack. Jahat," seru Leila yang merontah-rontah dengan memukul dada bidang Jack berkali-kali dengan kepalan tangan.Jack hanya bisa diam di pukuli oleh Leila yang melampiaskan kemarahan."Maaf," balas Jack yang merasa bersalah kepada Leila atas tindakannya saat itu."Mom, Dad. Aku lapar," sahut Leo dengan mata besarnya me
"Jim adalah entara bayaran yang bertugas membunuh. sekaligus merangkap jadi bodyguard untuk membereskan semua penganggu dan dia juga yang memberikan penderita kepada David," balas Jack dengan senyuman jahatnya. Ketika melihat David menjadi pengemis di jalanan tanpa kaki. Sungguh senang hati Jack melihat expresi wajah David yang penuh penderita."Di mana keberadaan David saat ini?" tanya Kyo Mikaela yang penasaran."Masih di Jepang, aku berencana memindahkan dia ke sini untuk memancing Cindy dan sekaligus menjadikannya sebagai tumbal. Dengan begitu aku bisa membereskan Cindy dan David secara bersamaan," balas Jack yang masih dengan senyuman jahatnya.Kyo Mikaela merasa puas dengan ide Jack kali ini. Tapi juga merasakan kecemasan, mengingat Jack suka ceroboh untuk melakukan rencana hingga hampir saja kehilangan nyawa.
Selesai mandi, Jack menatapi Leo yang sudah tertidur di atas ranjang dan Leila yang masih belum tidur.Melihat tatapan wajah Leila yang sedih. Jack tersenyum tipis."Jangan menatapi aku seperti itu," ucap Jack yang masih santai dengan kondisi tubuhnya yang tidak lagi sempurna dan juga tidak menyesal sama sekali.Leila tidak bersuara, ia mambantu Jack untuk duduk di pinggiran ranjang. Membantu Jack melepaskan kaki palsu. Lalu membantu Jack mengeringkan tubuh."Aku sangat merindukanmu selama ini," ucap Jack jujur dengan memeluk tubuh Leila. Ia menyandarkan kepalanya di dada Leila yang empuk."Aku juga," balas Leila yang membalas pelukan Jack."Apa kita masih sah men
"Aku harus minta maaf padanya," batin Alponso yang membulatkan tekatnya untuk menemui Miura Diamentri yang kini sedang belanja bersama Lala di salah satu mall. sebenarnya Alponso ingin juga menemui Leila di kediaman keluarga Mikaela. tetapi ia tidak berani pergi kesana, karena penjagaan yang luar biasa ketat sekali.Tidak ingin berlama-lama, Alponso segera pergi ke mall yang di kasih tahu oleh Lala.Kehadiran Alponso di sambut biasa saja oleh Miura Diamentri yang kini sudah tidak ada rasa lagi kepada Alponso."Kita cari tempat duduk," tawar Lala yang tidak ingin situasi tegang antara Miura Diamentri dengan Alponso.Keduanya langsung setuju dengan ide Lala.Ketiganya memasuki salah satu kafe yang menyediahkan makanan siap saji. Miura Diamentri hanya mengoder soda dan kentang goreng."Kenapa makannya sedikit?" tanya Alponso yang mengkritik makanan yang di oder oleh Miura Diamentri.Miura Diamentri yang sadar diri dengan berat tubu
Senruhan Miura Diamentri membangunkan Jim yang sedang tertidur lelap."Ura,"ujar Jim yang terbangun dari mimpi buruknya."Ya," balas Miura Diamentri dengan senyuman lembutnya. yang berusaha menyembunyikan wajah lelahnya dari Jim.Jim yang seperti anak kecil, memeluk Miura Diamentri dengan tangisan meraung-ranung. karena ia sungguh cemas dengan keandaan Miura Diamentri selama berhari-hari tidak sadarkan diri."Di mana anak kita?" tanya Miura Diamentri yang ingin melihat anaknya."Ada di rumah, Lala dan Leila yang merawat Loki. aku di sini menjagamu," balas Jim jujur."Aku ingin melihat anak kita," ucap Miura Diametri yang tidak sabaran."Aku akan memberitaukan kepada Leila dan Lala," balas Jim yang berusaha menghibur Miura Diamentri untuk tidak cemas atau berpikiran negatif.Mendengar apa yang di katakan oleh Jim, hati Miura mulai tenang. ia sempat berpikir bayinya sudah meninggal saat di lahirkan."Aku sudah berapa hari
"Tidak perlu Syock, Jim orangnya baik dan romantis banget. hanya saja expresi wajahnya itu menyevalkan. dulu pertama kali melihatnya saja pegen aku cakar dengan kedua tangan ini," timpal Miura Diamentri yang ingat masa lalu.Jack terkekeh renyah, ia mendudukkan Leo dan Rosa di atas pahanya."Benci jadi cintakan," balas Jack yang mengoda Miur Diamentri yang di balas dengan tatapan marah oleh Miura Diamentri dengan wajah kesalnya.Acara makan bersama-sama di mulai dengan canda tawa di taman belakang rumah keluarga Mikaela.Kyo Mikaela dan Maria Mikaela yang pulang dari acara melihat ke arah belakang rumah. keduanya tersenyum bahagia. karena rumah yang sebesar ini akhirnya di huni oleh para anak-anak kandung dan angkat.***Menjelang kelahiran Miura Diamentri, Jim memutuskan libur sehari. ia ingin menjaga istrinya di dalam ruangan bersalin.Di luar ruangan, sudah berkumpul satu keluarga besar yang merupakan keluarga Mikaela yang sedari w
Sepanjang perjalanan ke rumah keluarga Mikaela. Andre masih saja kepo dengan istri dari Jim. ia sungguh penasaran sekali."Jangan penasaran melulu, tidak baik buat jantung. lagian kau pasti kenal siapa istrinya," balas Jack yang masih duduk dengan santainya di dalam mobil.Mobil yang di kemudikan oleh Jim memasuki pakiran mobil di keluarga Mikaela. Andre keluar duluan. baru di susul oleh Jack."Tuan," saut Jim yang hendak membantu Jack untuk berjalan."Aku baik-baik saja, tidak perlu cemas. Jangan memanjakan aku!" perintah Jack kepada Jim."Baik," balas Jim yang melepaskan tangannya dari Jack."Jim, ini punyamu.""Oh iya," balas Jim yang mengambil salah satu kantong kresek dari tangan Jack. lalu menekan bel tanda bunyi.Bodyguard yang di dalam ruangan segera membuka pintu dan mempersilahkan ketiga pria masuk ke dalam."Daddy," sahut Leo yang berlari ke arah Jack."Daddy sudah pulang, mana Mom?" tanya Jack yang ber
Andre masuk ke dalam mobil dengan perasaan masih tidak tenang, lalu di susul oleh Jack."Jim, kita langsung pulang ke rumah atau kau ingin mampir ke suatu tempat lagi?" tanya Jack yang melihat jam di pergelangan tangannya."Tuan, apa anda tahu di mana tempat jual soto dan rujak?" tanya Jim yang tanpa menoleh ke arah belakang."Ya, kau mau makan di sana?" tanya Jack yang kaget, karena selama ini ia tidak pernah melihat Jim memakan jenis makanan tersebut."Tidak, istri mau makan. jadi saya harus beli untuknya," balas Jim yang mulai menjalankan mobilnya."ikuti saja gps ini," ucap Jack yang menyerahkan ponselnya kepada Jim.Jim segera menerima ponsel Jack dan menatapi gerakan Gps sembari menyetir mobil mewah.Andre menatapi Jack dengan tatapan kaget, karena ia baru tahu Jim bisa bahasa Indonesia. karena semalam Jim memperkenalkan diri dengan bahasa Inggris."Jim bisa mengunakan berapa bahasa," balas Jack dengan menahan tawa. ia ti
"Apakah ini perbuatan David?" ujar Cindy masih dengan wajah terkejut. "Ya, maka dari itu aku tidak bisa mengemudikan mobil. selalu memakai supir pribadi," balas Jack jujur. Cindy yang percaya, segera masuk ke dalam mobil dan bersamaan berapa pria lain juga masuk ke dalam. "Jack," pekik Cindy terkejut. Jack tersenyum lebar dan melambaikan tangan kepada Cindy. "Aku juga terpaksa melakukan ini padamu, aku juga di ancam oleh David. jadi kalian berdua selesaikan dulu," ucap Jack yang berjalan masuk ke dalam kafe. Jim segera menjalankan mobilnya, Cindy yang di himpit oleh kedua pria di sisi kanan dan kiri. tidak bisa melakukan apapun. termasuk melawan, ia hanya melototi kedua matanya kepada supir yang menjalankan mobil. Jim mengemudikan mobilnya kembali ke villa yang di mana ada David di sana. "Aku tidak mau kembali ke sana," pekik Cindy yang masih mencoba melepaskan diri. Jim menulikan telinganya, ia masih mengemudik
David memukul kedua kaki palsunya yang tidak bisa di gerakkan dengan pukulan kuat sembari mengutuk Jack dan keluarga Mikaela. ia bersumpah akan membuat keluarga Mikaela membayar penderitanya di masa depan atas apa yang mereka lakukan padanya sampai bernasib tragis seperti ini.***Jim yang mendapatkan laporan, segera bergegas ke lapangan untuk membereskan Cindy.Dalam perlarian, Cindy masih berusaha meminta bantuan Jack. ia yakin Jack akan menyelamatkan dirinya dari kejaran David yang ingin membunuh dirinya saat ini."Jack tolong aku," lirih Cindy yang masih mengingat nomor ponsel Jack."Kau masih ingat dengan aku, setelah apa yang kau lakukan dulu?" tanya Jack yang membalas panggilan Cindy dengan santainya. Seolah-olah ia tidak marah pada Cindy sedikitpun."Maafkan aku Jack, semua salah David. ia yang merencanakan semua ini dan aku tidak berdaya sama sekali dengan ancamannya. tolong percayalah padaku," dusta Cindy dengan berlinang air mata
Miura Diamentri mengulum senyumannya dengan wajah tersipu malu."Dua tahun lalu, jika tidak salah. aku di lamar dadakan oleh Jim dan semuanya dia yang ngurus.," balas Miura Diamentri dengan wajah merah merona."Astaga, kenapa tidak kasih tahu aku?" pekik Lala yang kecewa dengan sikap Miura Diamentri."Iya, kok tidak kasih tahu kita sih. pakai rahasia-rahasiaan segala," timpal Leila yang juga ikutan kecewa dengan sikap Miura Diamentri.Miura Diamentri menampakkan wajah kesalnya kepada Leila dan Lala secara bersamaan."Kalian saja main rahasia-rahasian. masa aku tidak boleh. huh," ngeluh Miura Diamentri kesal.Lala dan Leila tertawa bersamaan. mereka berdua lupa akan apa yang mereka lakukan kepada Miura Diamentri yang saat itu merahasiakan kehamilan dari Miura."Kita impas deh," ucap Leila dengan tawanya"Kita impas sudah sekarang," timpal Lala yang ikutan ketawa."Ngomong aku belum melihat suamimu?" lanjut Lala yang kepo
"Oh ya, hampir saja aku lupa dengan tujuan kedatangan aku hari ini." Jack mulai bercerita dengan ide dan tujuan untuk menjebak Cindy keluar dari persembunyiannya. Andre langsung tidak setuju, karena ini sungguh berbahaya. Mengingat kegilaan yang pernah di lakukan oleh Jack terdahulu yang berakhir dengan kegagalan dan taruhan nyawa. "Dengar dulu sampai selesai," ucap Jack yang memotong pembicaraan Andre yang masih ngotot tidak mau setuju dengan rencananya. "Gimana aku bisa setuju dengan ide gilamu itu," seru Andre yang penuh kemarahan. Jack terkekeh renyah kembali, ia pun kembali menjelaskan secara detail semua rencananya dari awal hingga akhir.