Home / Romansa / Love You Mr. Arrogant / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of Love You Mr. Arrogant: Chapter 101 - Chapter 110

196 Chapters

Kaisar Dengan Semua Kepeduliannya

Semalaman sudah Kaisar terjaga dari tidurnya, Akbar masih sempat beristirahat, dia terbaring di atas sofa yang terletak tidak jauh dari brankar Anya. Gadis yang beberapa jam lalu tidak sadarkan diri di dalam dekapan Kaisar saat berada di dalam kamar mandi.  Saat dia masih memandangi wajah Anya, ponselnya berdering dan dia segera merogoh benda pipih itu dari dalam sakunya. Ada nama Tuan Muda yang berada di panggilan masuk.  "Iya, Tuan?"  "Bagaimana kabar istriku?"  "Tidak ada yang perlu dikhawatirkan, karena memang kehamilannya sekarang sedikit berat. Dia sedang dalam pengaruh obat, masih belum bangun."  "Kai, mungkin semua berjalan di luar pikiranku. Banyak sekali masalah dengan proyek ini, dan sepertinya kepulanganku akan sedikit mundur."  "Saya akan membicarakannya dengan Nona Anya nanti." "Aku berharap kepadamu."  "Saya pasti akan melakukan yang terbaik."  "Aku menunggu
last updateLast Updated : 2021-10-12
Read more

Mendadak Mucul?

Mira tidak menjawabnya, dia hanya memandang kedua mata hitam Kaisar di mana kantung mata itu menghitam menunjukkan lelahnya dia. Pandangannya sayu, dia ingin mengelus wajah itu, tapi tangannya terlalu takut untuk meraihnya.  Sebelum tangannya terulur, Kaisar terlebih dulu mengusap puncak kepalanya. "Ada apa, hm?"  "Aku ... aku tidak bisa tidur jika kamu tidak pulang. Lantai seluas itu dengan hanya aku saja ... aku tidak bisa, aku tidak nyaman."  "Aku mengerti. Aku juga tidak bisa meninggalkan dia di sini. Jika bukan aku dan Akbar, tidak ada yang memperhatikan dia nanti." "Bagaimana denganku?"  "Bersabarlah, dokter mengatakan keadaan seperti ini tidak akan terus terjadi. Ada fase di mana nanti akan mereda dengan sendirinya."  Mira mencoba mengerti, meskipun dia juga tidak bisa menerima sepenuhnya. Memang benar, semalaman dia juga hanya berguling seperti mainan yoyo hingga tubuhnya pun tergulung selimut. 
last updateLast Updated : 2021-10-12
Read more

Hubungan Mengejutkan

Jarak memang membatasi semua komunikasi mereka. Di saat Anya sedang ingin mendengar suara Regan, pria itu justru baru saja memejamkan matanya. Pada akhirnya, setelah lama berbincang Anya sudah tidak mendengar suara Regan lagi. Bisa dipastikan suaminya itu terlelap sekarang.  Akbar meneria ponselnya kembali, Anya mengulurkannya lemah dengan wajah sedikit lemas. "Sudah tidur, Non?"  "Sepertinya dia lelah. Tidak apa-apa, sudah bisa mendengar suaranya saja aku sedikit lega."  Anya sudah terlihat lebih baik sekarang. Sepertinya anak di dalam rahimnya itu hanya ingin makan sate saja, tidak untuk memakan makanan lainnya. Bahkan susu pun harus secara bertahap agar tidak kembali dimuntahkan.  Kaisar sudah mengatakan akan pulang sedikit sore kali ini. Sejak tadi sudah terhitung lima kali dia melakukan panggilan ke nomor Akbar hanya untuk memastikan keadaan Anya, sampai dia lupa ada nomor yang juga sedang menunggu kabarnya.  Pint
last updateLast Updated : 2021-10-13
Read more

Aku Juga Membutuhkanmu

Saat Kaisar terdiam, Anya pun meghentikan tangannya saat akan memasukkan suapan pertama ke mulutnya. Bisa dipastikan diamnya Kaisar itu tanda kalau apa yang dia pikirkan benar adanya.  "Kai," panggilnya sekali lagi. "Aku tidak mau ya, kalau kamu sampai melakukannya. Dia sudah berkeluarga, aku pun sama. Kita hanya akan menjalin hubungan sebagai teman."  "Tuan Muda tidak akan suka dengan ini."  "Aku tau, tapi aku merasa senang, setidaknya aku masih punya teman seperti mereka. Jika kamu melihat hal aneh-aneh, kamu boleh melakukan apa pun."  Kali ini Kaisar juga diam. Dia tidak mengiyakan, atau pun melarangnya. Itu berarti dia masih mempertimbangkanya. Anya tersenyum lebar dia mengerti apa yang diaksudkan oleh pria itu. Lama-kelamaan, dia juga paham dengan bahasa orang seperti Kaisar. Pria irit bicara, sama seperti halnya suaminya.  Anya semakin terlihat lebih baik sekarang. Dia tidak sepucat kemarin, setidaknya meskipun h
last updateLast Updated : 2021-10-13
Read more

Kemarahan Kaisar

Anya sudah lebih baik hari ini. Dia sudah tidak seperti mumi yang berkeliaran dengan badan lemas dan pucat. Meskipun hanya satu menu saja yang bisa masuk ke dalam perutnya, setidaknya Anya lebih segar dari pada biasanya. Hari ini juga dia sudah diizinkan pulang oleh dokter. Baik Akbar dan Kaisar, mereka berdua tidak pernah pulang sejak Anya mulai masuk ke rumah sakit. Kaisar sudah berangkat ke kantor sejak pagi tadi, dan sekarang hanya Akbar yang membawanya pulang. Saat dia baru saja tiba di depan gerbang rumah, banyak sekali mobil yang berjejer di sana. Seolah ada sebuah acara yang sedang berlangsung di dalam rumah itu. "Siapa?" "Saya juga tidak tahu, Nona. Saya tidak mendapat kabar apa pun tadi." Akbar menurunkan kacanya, satpam rumah segera menghampiri dia dengan bergegas. "Ada siapa, Pak?" "Itu temannya Nyonya Besar. Mereka sejak kemarin malam berda di sini." "Kemarin malam?" tegas Akbar sekali lagi. D
last updateLast Updated : 2021-10-15
Read more

Anak Terbuang

Akbar kembali ke kamar Anya, dia tidak akan lupa kalau dia sudah mengunci wanita di dalam sana. "Nona?" panggilnya saat memutar kunci tersebut.  "Masuk, Akbar!"  Anya segera berdiri, bergegas ke arah pintu dan menyambut Akbar di ambang pintu itu. "Aku mendengar teriakan Kaisar tadi, apa dia pulang?"  Anya melongokkan kepala, melihat ke belakang tubuh Akbar seolah mencari-cari Kaisar barangkali dia masih berada di belakang tubuh Akbar. Teriakan Kaisar tadi memang sangat kencang, hingga itu seperti suara yang menggema di rumahnya.  "Kaisar sudah kembali ke kantor."  "Bagaimana dengan Mama?"  "Dia-"  "Akbar, kemari kau! Kalau kau tidak ke sini, maka aku akan memecatmu!" teriak Sarah dari bawah sana. "Akbar ... ke mana semua teman-temanku?"  Suaranya terdengar tidak teratur, Anya sadar kalau Sarah masih dalam keadaan mabuk. "Mama memanggilmu!" ucap Anya dengan menyibakkan tubuh Anya.&
last updateLast Updated : 2021-10-16
Read more

Apa yang Kau Inginkan

Bagi Mira, perasaan Kaisar itu masih abu-abu. Saat dia menginginkan jawaban, kaisar tidak juga memberikannya jawaban yang pasti. Dia pernah mengatakan suka, dia pernah mengatakan kalau dia tidak akan melepasnya, tapi kadang-kadang Kaisar terlihat tidak memperdulikannya. Pria itu sedang masuk ke dalam ruangan di mana pengemudi mobil itu tengah dirawat. Saat dia masuk, rupanya yang menabrak Mira itu adalah pria yang pernah dia hajar di dalam rumah Regan.  Pria yang mengatakan kalau dia akan memiliki Sarah dan memiliki semua kekayaannya tadi, dan sempat memecahkan botol minuman yang dia gunakan untuk menyerangnya.  "Aku ingin dia diproses secara hukum, dan aku akan menyerahkan ini dengan kalian."  "Baik, Pak."   Beberapa polisi sudah bersiap di dalam kamar pria itu. Satu brogol sudah melingkar di pergelangan tangan pria itu sekarang.  Kaisar kembali ke kamar Mira. Dia berjalan dan menyesali apa yang dia lakuk
last updateLast Updated : 2021-10-16
Read more

Tebus Kebebasannya

Kaisar mendekat dengan tatapan menyeringai. Sarah memang ibu dari Regan, tapi dia tidak lagi menghormatinya seperti dulu karena skandal susu itu. Dia berdehem, dengan manatap Sarah tanpa berkedip. "Tebus kebebasannya dengan apa yang anda sembunyikan tentang Nona Anya." Sarah tertawa hambar. Dia melipat kedua tangannya di atas dada dengan menantang Kaisar. "Kau pikir kau bisa mengancamku dengan itu?" "Terserah. Saya juga tidak keberatan untuk menjebloskan kalian semua ke penjara. Mungkin Tuan Muda juga akan membiarkannya, karena dia tidak akan suka dengan kabar ini. Pesta miras, mabuk, dan pesta menjijikkan yang dilakukan di rumahnya." "Kau memang licik!" Kaisar mengedikkan bahunya, seolah dia tidak memperdulikan apa pun yang dikatakan oleh Sarah sekarang. "Saya tidak punya waktu untuk menunggu." Sarah terlihat cemas, dia menggigit bibir bagian bawahnya dengan mengedarkan pandangan ke sekeliling, seperti menghindari tat
last updateLast Updated : 2021-10-17
Read more

Bahagia di Akhir Cerita

Karena memang Anya yang bersikeras untuk datang ke salon, Kaisar pun mengiyakan. Lagipula, itu memang hasil kerja kerasnya selama ini, jika Anya harus menutup salon, maka rasanya tidak adil baginya.  Saat Akbar hendak mengantarnya pun, dia mengatakan kalau dia masih bisa menyetir sendiri dan menyuruh dia agar tetap di rumah untuk menjaga Sarah yang katanya sedang tidak sehat. Anya benar-benar tidak bisa dikalahkan jika sudah bersikeras.  Untuk pertama kalinya Anya datang ke salon setelah lama dia hanya berdiam diri di dalam rumah. Rindu juga dia menginjak lantai salon, mendengar dengungan dari hair drayer, bau obat sampai suara anak buahnya yang selalu membuat telinganya bising.  Mobil kuning itu melaju dengan kecepatan sedang, dan ada sedan hitam juga yang mengikutinya di belakang. Itu adalah milik Kaisar, yang sedang mengikutinya hanya untuk memastikan dia sampai di sana tanpa kurang suatu apa pun.  Tepat saat Anya memarkirkan mo
last updateLast Updated : 2021-10-19
Read more

Aku Tidak Membutuhkanmu

Mobil Rendi masih ada, tapi dia tidak menemukan keberadaan pria itu. Entah ke mana, padahal dia juga sudah mencari di sekitar gedung hingga dia pun lelah sendiri. Jika tahu begitu, dia lebih baik pergi sendiri mengunakan mobilnya. Sekarang, dia harus kembali dengan taxi yang mengantarnya.  Tidak peduli di mana Rendi saat ini, dia sudah kesal dan tidak ingin mencarinya lagi. Biarkan saja dia mencarinya nanti, jika perlu membuat dia kebingungan seperti yang dia alami tadi. Ponselnya pun tidak dapat dihubungi, dia seperti hilang ditelan bumi.  Sekarang, dia malah terjebak macet dan semua itu gara-gara Rendi. Dia menyalahkan pria itu sekarang. Kalau saja dia tidak pergi mencari-carinya, dia pasti bisa pulang lebih awal tanpa harus terjebak macet seperti ini.  "Pak, bisa lewat jalan lainnya saja tidak? Saya harus segera sampai."  "Di depan ada jalan pintas, Non. Tapi sekarang kendaran di depan tidak bergerak juga."  "Ish, m
last updateLast Updated : 2021-10-19
Read more
PREV
1
...
910111213
...
20
DMCA.com Protection Status