Home / Romansa / Love You Mr. Arrogant / Chapter 111 - Chapter 120

All Chapters of Love You Mr. Arrogant: Chapter 111 - Chapter 120

196 Chapters

Bukan Manusia

Manda masih terisak dengan menundukkan kepala. Dia snagat hancur, dan tidak ada orang lain di sisinya saat ini selain Anya. Wanita yang sangat dia benci, hingga dia pernah berpikir untuk melenyapkannya.  "Kalau kamu tidak mau cerita, tidak apa-apa. Aku juga tidak akan memaksamu untuk itu. Hanya saja, jangan menangis lagi! Kau hanya membuatku merasa bersalah."  "Kau memang bersalah! Dan kau yang menyebabkan semua ini." Manda menatap Anya marah dengan kedua matanya yang melotot.  Bagaimana bisa? Anya saja baru mengetahu malam ini kalau keadaannya seperti itu. Namun, meskipun Manda marah seperti itu, Anya hanya memasang wajah biasa saja seolah dia hanya menganggap apa yang dikatakan oleh Manda itu hanyalah bentuk kesedihannya saja.  "Setelah Regan tahu ini bukan anaknya, semua orang membuangku. Lyan tidak menginginkan anak ini, kedua orang tuaku mengusirku, bahkan aku juga ditendang dari manajemen Lyan karena aku menolak untuk menggug
last updateLast Updated : 2021-10-21
Read more

Jangan Pergi

Tidak butuh waktu lama untuk mendapatkan itu, apalagi alamatnya sangat dia kenal. Kasiar melaju dengan kecepatan tinggi, dia melewati semua kendaraan yang berada di depannya seolah jika terlambat sedikit saja maka dia akan menyesal seumur hidup.  Tepat di lokasi yang dia tuju, dia melihat mobil kuning yang terparkir di bahu jalan. Kaisar dengan segera menepikan mobil dan berlari masuk ke dalam rumah itu. Langkahnya tertahan di teras, saat dia melihat Anya yang justru sedang makan malam bersama Manda di dalam sana.  Memangnya sejak kapan mereka akrab? Kasiar terbengong dengan melangkah masuk perlahan. "Nona?"  Anya tersentak kaget, dia mengangkat kepalanya, melihat Kaisar yang sedang berdiri di ambang pintu. "Kai? Kamu, kamu di sini?"  "Saya mencari anda di rumah sakit."  Anya yang baru sadar tujuan awalnya tadi, dia menepuk jidatnya. "Astaga ... aku lupa kalau aku akan menjenguk Mira tadi. Tunggu, apa mereka masih ada
last updateLast Updated : 2021-10-21
Read more

Hentikan Omong Kosongmu!

Mobil Kaisar kembali hening. Saat dia menoleh, rupanya Anya sudah tertidur dengan kepalanya yang bersandar di jendela. Kaisar menepikan mobilnya, dia melepas seatbelt lalu mencondongkan tubuh ke arah Anya.  Saat dia hendak mengatur jok Anya, wajah mereka sangat dekat sekali hingga jika dia tergelincir sedikit saja mungkin dia akan mencium bibir Anya sekarang. Wajahnya sangat tenang, bekas air mata itu masih terlihat di kedua pipinya, Kaisar merasa kasihan dengan Anya. Mungkin dia sangat rindu sekali dengan Regan saat ini.  Setelah posisi Anya terlihat sangat nyaman, dia juga menyahut selimut yang dia simpan di bangku belakang. Dia memang sengaja meletakkan itu, karena Anya tertidur didalam mobilnya sudah bukan hal yang biasa lagi.  Baru juga dia akan kembali menginjak gas, ponselnya berdering dengan nama Tuan Muda. Kaisar segera mengangkat itu dan meletakkan earphone wireless di telinga kanan.  "Iya, Tuan?"  "Di mana A
last updateLast Updated : 2021-10-21
Read more

Kau Memang Gila!

"Nikahi aku!" ucapnya lantang tanpa memalingkan pandangan sedikit pun dari kedua mata Kaisar. Kaisar terdiam sesaat. Dia pun membalas tatapan Mira dengan lebih intens lagi. Tidak ada keraguan di sana, hanya saja bukan ini yang Kaisar inginkan. Dia akan menikah dan itu hanya atas keinginannya sendiri tanpa paksaan dari siapa pun, termasuk atas tuntutan orang lain. "Kenapa, kau tidak bisa membuat keputusan bukan? Itu karena kamu sudah mencintai Anya, dan kamu hanya menutupinya dengan mengatakan kalau kamu mencintai aku." "Tidak ada yang aku tutupi, harusnya kamu tahu itu. Aku akan menikahimu, jika memang sudah waktunya." "Waktunya apa? Setelah kamu akan jatuh lebih dalam lagi dengan mencintai Anya?" "Hentikan! Aku tidak suka jika kamu terus mengatakan itu." "Sudahlah, Kai! Aku lelah jika aku hadir hanya untuk kau sakiti. Pergilah, karena aku sedang ingin sendiri." "Baik, itu yang kamu inginkan."
last updateLast Updated : 2021-10-22
Read more

Pria Licik

Anya benar-benar melakukan apa yang ingin dia lakukan. Saat dia sedang istirahat makan siang, dia segera pergi ke rumah sakit untuk mengetahui keadaan Mira karena kemarin malam dia sudah melewatkannya. "Anya!" Anya menghentikan langkahnya saat dia baru saja berbelok ke arah lorong yang menuju kamar Mira. Di belakangnya, dia melihat seorang lelaki yang berjalan ke arahnya dengan perban di kepalanya. Anya terdiam, dia mencoba mengingat wajah lelaki yang sedang berjalan ke arahnya sekarang. Dia memang tidak mengenalnya, api wajah pria itu tidak asing dan sepertinya dia pernah melihat pria tambun itu. "Anda ini ... ah saya ingat. Anda yang mabuk di rumah suaminya waktu itu." "Rupanya kamu melihatnya juga." Pria itu mengulurkan tangannya dengan tersenyum lebar. "Hendra," lanjutnya lagi. Anya menerima uluran tangan itu, menariknya dengan cepat karena sepertinya pria bernama Hendra ini terlihat punya maksud terse
last updateLast Updated : 2021-10-22
Read more

Pemuas Nafsu Belaka

Lyan yang tadinya masih berdiri membelakanginya segera berbalik dengan melempar senyum lebar. Tidak sedikit pun Anya ingin membalas senyum itu. Mengingat apa yang dilakukannya pada Manda, membuat dia jengkel sendiri dengan Lyan. "Tidak ada. Aku hanya ingin berbicara saja denganmu." "Hmmm." Lyan mendekat ke arah Anya, dia memasukkan ponsel kembali ke dalam saku. "Anya, aku mencintai saudaramu dan aku hanya ingin hidup tenang saja dengannya. Jadi ... aku harap kamu tidak pernah mengungkit masalalu yang sudah aku lupakan." Anya tersenyum miring, dia semakin jijik melihat pria yang di depannya saat ini. "Memang mudah sekali bukan, melupakan apa yang sudah kita lakukan pada orang lain tanpa tahu apa yang akan dialami oleh orang itu." "Nya, aku tidak mau membuat masalah ini semakin panjang. Kamu tau betul kalau dia yang menolakku dan merendahkan aku. Lalu, apa aku salah memilih orang lain sebagai istriku?" "Deng
last updateLast Updated : 2021-10-22
Read more

Kedatangan Tamu

Hari ini gara-gara terlalu memikirkan Lyan dia jadi tidak fokus bekerja. Padahal, masih banyak rancangan pernikahan yang harus dia kerjakan dan sekarang harus menumpuk dan menjadi pekerjaan rumah.  Selepas makan malam tadi, dia beralih ke taman belakang dengan membawa semua perlengkapannya. Mira belum bisa dibagi tugas, mengingat dia baru saja pulang dari rumah sakit. Sekarang semua harus dia handle sendiri seperti dulu.  Berada di dekat kolam renang dengan gemericik air pun tidak membuat tubuhnya dingin. Malah justru terasa lebih panas dari biasanya. Itu sebabnya dia memilih bekerja di luar dari pada di dalam rumah yang hanya menambah penat.  "Bagaimana dengan ditemani ini?"  Akbar mendadak muncul di depannya dengan membawa piring berisikan kue di atasnya. Dari aromanya, itu sangat menggiurkan sekali. Coklat, keju, bahkan Anya bisa menebak dua rasa itu sebelum dia melihat kue apa yang dia bawa.  "Hmm ... wangi sekali!
last updateLast Updated : 2021-10-24
Read more

Menyingkirkan Kaisar

Kaisar yang sangat penasaran bergegas naik. Akbar melempar handuk lalu bathdrobe untuknya tanpa mengatakan apa pun. Bukan hanya Kaisar yang keluar, tapi Akbar pun ikut menyusul dari belakang. Dia sengaja meninggalkan Anya di taman sementara ini.  "Sepertinya kamu harus memberikan pelajaran untuk pria tidak tahu diri itu, Kai!"  Rasa penasaran Kaisar terjawab sudah. Bahkan sebelum dia tahu siapa tamunya, Kaisar bisa menebak itu. Benar, Hendra sedang duduk di ruang tamu dengan Sarah sekarang. Entah sudah berapa lama mereka di sana, sejak tadi mereka bertiga berada di belakang.  "Rupanya dia tidak menyerah juga."  Kaisar mempercepat langkahnya. Rambutnya yang masih basah dia sisir kebelakang dengan jarinya asal. "Kau masih berani muncul di sini?"  "Kenapa kau sinis sekali denganku? Baru juga lima menit aku di sini."  "Kau keluar sendiri atau aku yang menyeretmu?"  "Kai, dia adalah tamuku, dan kam
last updateLast Updated : 2021-10-24
Read more

Kau Tidak Memberiku Pilihan

Ini hari pertama bagi Mira untuk datang kembali ke salon setelah dua hari dia tidak pernah mengunjungi tempat itu. Saat dia baru saja keluar dari kamar kosnya, ada sebuah motor matic baru yang terparkir tepat di depan kamar. Seingatnya, dia tidak pernah melihat motor yang seperti itu terparkir di halaman. Penghuni kos hanya berjumlah enam orang, jadi jelas dia hafal dengan kendaraan mereka. Dan yang di depannya ini?  Mira tidak melihat siapa pun di sisi kanan-kirinya. Semua kamar sudah kosong, tampaknya mereka semua sudah berangkat bekerja. Dia mendekat ke arah motor itu, mengitarinya dan tercengang daat melihat kunci motor itu yang masih berada di tempatnya.  "Siapa, sih, yang punya ini? Sombong banget pakek ninggalin kunci motor segala."  sedetik kemudian, ponselnya berdering, ada nama Kaisar saat dia melihat layar ponsel tersebut. Sudah sejak setelah mereka bertengkar, mereka tidak pernah berhubungan lagi. Dan ini untuk pertama kalinya Kaisa
last updateLast Updated : 2021-10-25
Read more

Wanita Penggoda

Mendengar respon Mira, mereka serempak menoleh ke arah yang sama. Mira menatap mereka dengan tajam. "Seharusnya, dia itu sebagai wanita harus bisa mejaga harga diri. Sudah tau punya suami, malah pergi dengan pria lain."  Apa mereka tidak salah dengar? Mira memberikan komentar pedas terhadap Anya sekarang. Biasanya dia yang paling care dengan Anya selama ini. Mereka sampai terbengong mendengarnya.  "Tapi Mir, Mbak Anya juga terlihat terpaksa tadi waktu masuk ke mobil Pak Rendi. Dia juga bukan tipe wanita sembarangan menurutku." Salah satu dari mereka membuka suara, karena dia tidak terima Mira mengatakan itu tadi.  "Tetap saja. Kalau tidak mau seharusnya juga tidak akan mau."  Sepertinya mereka juga sadar, kalau sekarang Mira sedang cemburu dengan Anya. Dari cara mengomentari Anya dan juga wajah kesalnya, tidak perlu menunggu Mira yang mengakui pun, mereka sudah tahu sendiri sekarang.  Tidak lama setelahnya, pintu salon
last updateLast Updated : 2021-10-25
Read more
PREV
1
...
1011121314
...
20
DMCA.com Protection Status