“Kembali? Aku takut terluka lagi, kau tahu, Am? Dulu waktu pertama kenal denganmu, aku percaya kamu tulus mendekatiku, tapi siapa sangka, kalau aku hanya alat untukmu membalas dendam. Aku nekad pergi, meskipun masa depanku telah kau hancurkan, aku menjauhimu, mencoba melupakan dan memaafkanmu, tapi seolah takdir terus menginginkan kita bertemu lagi, aku mengandung, aku putus asa, hampir saja aku membuangnya dulu. Tapi aku segera sadar, dia juga ingin lahir ke dunia, sangat tidak adil kalau aku membencinya. Yang kutanamkan dalam hati adalah kebencianku padamu. Tapi sekali lagi kita dipertemukan, menjalani hari bersamamu membuat aku merasa dilindungi. Aku tidak pernah berniat menjual putriku, aku saat itu sangat bingung, amanah yang diberikan ayah sebelum meninggal adalah menjaga Arfa dan ibu, tapi lihat apa yang kuberikan pada ibu, aku membuatnya menangis, membuat beliau kecewa, bahkan aku mencoreng arang di mukanya, mencoreng nama baik ayah yang sudah tiada, a
Last Updated : 2021-09-27 Read more