Zaweel mengajak semuanya singgah di Freshrock Caffe untuk mengisi perut dulu karena sudah memasuki waktu makan siang. "Pesan yang banyak, Ziya biar kuat!" seru Anis. "Iya, Kak, kenapa cuma pesan dua menu saja. Pesan lain juga biar Kakak punya tenaga, buktikan pada mereka kalau Kakak bisa baik-baik saja setelah terlepas dari lelaki itu," imbuh Lidya, dia tidak suka melihat kakaknya bersedih berkelanjutan apalagi jika menangisi lelaki macam Shabir. Buang-buang waktu saja. "Sudah cukup, Dek," kata Haziya, tetapi Miska malah langsung menulis menu tambahan untuk Haziya.""Miska, hapus saja daripada mubazir," usul Haziya, tetapi Lidya malah melarangnya."Mbak, ini ya jangan lama," ujar Miska seraya menyerahkan buku menu kepada pelayan cafe."Baik, ditunggu dulu ya, Dik," tandasnya sebelum berlalu menuju pantry."Mereka benar, Nak, kamu harus makan yang banyak," tutur ayahnya yang disetujui oleh sang ibu."Anak ibu
Read more